Anda di halaman 1dari 8

Modul WPPE | AEKPI

ANALISIS EKONOMI, KEUANGAN PERUSAHAAN &


INVESTASI
PENILAIAN EFEK BERSIFAT EKUITAS

Didukung

Gedung Bursa Efek Indonesia , Tower II Lantai 1, Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53,
Jakarta Selatan 12190 | Telp (021) 515 0 515 ext. 8102, 8103
www.ticmi.co.id

www.ticmi.co.id
Modul WPPE | AEKPI

DAFTAR ISI

PENILAIAN EFEK BERSIFAT EKUITAS .................................................................... 1


I. VALUASI SAHAM .......................................................................................... 1
II. SAHAM PREFEREN ........................................................................................ 1
III. SAHAM BIASA ............................................................................................. 2
III.1. DDM (Dividend Discount Model) ............................................................ 2
III.2. Cash Flow Model: ................................................................................ 5
IV. LATIHAN SOAL ............................................................................................ 6

Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016 i


Modul WPPE | AEKPI

PENILAIAN EFEK BERSIFAT EKUITAS

Learning Objectives:

Diharapkan peserta dapat memahami jenis-jenis saham, yang merupakan efek


bersifat ekuitas, beserta metode penilaian (valuasi) nya.

I. VALUASI SAHAM
Saham adalah efek bersifat ekuitas yang dibedakan menjadi 2 macam, sesuai
dengan hak yang melekat padanya, yaitu Saham Preferen (Preferred Stock) dan
Saham Biasa (Common Stock). Keduanya pun memiliki metode penilaian
(valuasi) masing-masing seperti akan dibahas dibawah ini.

II. SAHAM PREFEREN


Selain tidak memiliki hak voting di dalam Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS), ada beberapa hal lain yang perlu diketahui mengenai saham preferen,
yaitu:

Memiliki klaim tertinggi diatas saham biasa atas aset dan laba perusahaan, serta
memiliki hak pembayaran dividen yang tetap. Apabila perusahaan belum
sanggup membayarkan dividen, bukan berarti perusahaan tsb mangkir dari
kewajibannya, melainkan dividen pemegang saham preferen tsb akan
diakumulasikan. Oleh karena hal tsb, saham preferen disebut juga hybrid
security, karena meskipun bersifat ekuitas, namun juga memiliki hak seperti
efek bersifat hutang.

Valuasi untuk menghitung present value dari preferred stock dapat dilakukan
dengan metode perpetuity seperti di bawah ini:

Annual Dividend
Vps =
Required Rate of Return
Vps: Present Value of Prefered Stock

Contoh:
PT. Sejahtera
dividen per saham /kuartal Rp 15
dividen per saham /tahun Rp 60
required rate of return 6%
PV = Rp60 / 6% = Rp 1,000
Kesimpulan dari contoh soal diatas adalah; apabila seorang investor ingin
memiliki saham preferen PT. Sejahtera, yang membagikan dividen tetap per
saham sebesar Rp15,- tiap kuartal nya, dan mengharapkan imbal hasil 6%
dalam setahun, maka ia harus membelinya seharga Rp1000,- per saham.

Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016 1


Modul WPPE | AEKPI

III. SAHAM BIASA

III.1. DDM (Dividend Discount Model)


Seperti menilai obligasi dan saham preferen, nilai saham biasa sama dengan
nilai sekarang dari semua arus kas masa depan yang diharapkan akan diterima
oleh pemegang saham. Akan tetapi berbeda dengan obligasi, saham biasa tidak
menjanjikan kepada pemegangnya penghasilan bunga atau pembayaran pokok
pada saat jatuh tempo. Saham biasa juga tidak memberi dividen tetap seperti
yang diberikan saham preferen.

Untuk saham biasa, dividen didasarkan pada:


i. Keuntungan perusahaan,
ii. Keputusan manajemen untuk membayar dividen atau menginvestasikan
kembali keuntungan untuk pengembangan perusahaan.

Dalam analisis saham, nilai intrinsik yang kita taksir dibandingkan dengan nilai
pasar saham tersebut saat ini (current market price). Pedoman yang digunakan
adalah sebagai berikut:
i. Apabila nilai intrinsik (V0) > harga pasar (P0), maka saham tersebut
undervalued, sehingga layak dibeli atau ditahan apabila saham tersebut
dimiliki.
ii. Apabila nilai intrinsik (V0) < harga pasar (P0), maka saham tersebut
overvalued, sehingga layak dijual.
iii. Apabila nilai intrinsik (V0) = harga pasar (P0), maka saham tersebut dianggap
menunjukkan nilai yang wajar dan berada dalam kondisi keseimbangan.

Bagi investor yang memegang saham biasa hanya untuk satu periode (misal
satu tahun), maka nilai dari saham biasa adalah sebesar nilai sekarang dari
dividen yang akan diterima selama satu tahun, dan nilai sekarang dari harga
pasar tahun depan. Rumusnya adalah sebagai berikut:

D1 P1
Vcs  
(1  kcs ) (1  kcs )

Vcs = nilai intrinsik atau nilai sekarang dari saham biasa


D1 = dividen yang akan diterima tahun depan (tahun ke-1)
P1 = harga saham biasa tahun depan (tahun ke-1)
kcs = tingkat pengembalian yang diinginkan pemilik saham biasa

Contoh perhitungan DDM untuk holding period 1 tahun:

PT. Sejuk Alam Raya


dividen per saham /tahun Rp 500
harga jual tahun depan (expected) Rp 8,000
required rate of return 12%

Berapakah harga yang dianggap wajar untuk membeli saham PT Sejuk Alam
Raya?
D1 P1
Vcs  
(1  kcs ) (1  kcs )

Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016 2


Modul WPPE | AEKPI

500 8000
Vcs  
(1  12%) (1  12%)

Vcs  7.589,29
Jadi harga yang dianggap wajar untuk saham biasa PT Sejuk Alam Raya adalah
Rp7.589,29 per lembar.

Karena saham biasa tidak mempunyai tanggal jatuh tempo dan sering dipegang
selama bertahun-tahun (multiple holding period). Model penilaian saham biasa
jika saham tersebut dipegang dalam waktu yang tidak dapat dipastikan, dapat
didefinisikan sebagai berikut:
D1 D2 Dn D
Vcs    ...   ... 
(1  kcs ) (1  kcs )
1 2
(1  kcs ) n1
(1  kcs ) 

Dt
Vcs  
t 1 (1  kcs )t

Jika dianggap dividen tumbuh dengan tingkat pertumbuhan konstan sebesar g,


maka persamaan di atas dapat ditulis menjadi:

D1
Vcs 
(kcs  g )

Dimana
Vcs = nilai intrinsik atau nilai sekarang dari saham biasa
D1 = dividen yang akan diterima tahun depan (tahun ke-1)
kcs = tingkat pengembalian yang diinginkan pemilik saham biasa
g = tingkat pertumbuhan dividen terhadap nilai buku

Contoh perhitungan DDM untuk Multiple Holding Period:

PT. ABCD
Pertumbuhan dividen /tahun, konstan 5%
Dividen tahun ini Rp 300
required rate of return 10%

Berapakah harga wajar saham PT. ABCD apabila seorang investor ingin
membelinya sekarang dan dipegang untuk periode waktu yang tak terhingga?

D1
Vcs 
(kcs  g )

D0(1  g )
Vcs 
(kcs  g )

300(1  5%)
Vcs 
(10%  5%)

Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016 3


Modul WPPE | AEKPI

Vcs  6.300

Jadi, harga yang Anda anggap wajar untuk saham biasa PT ABCD adalah
Rp6.300 per lembar.

Kemudian untuk kondisi berikutnya, adalah apabila selama periode untuk


memegang saham selama beberapa tahun, dividen yang diterima berbeda
jumlahnya maupun tingkat pertumbuhannya.

Contoh perhitungan DDM untuk Multiple Holding Period dan Multiple


Dividend Growth Rate:

Pertumbuhan akan datang dari dividen yang dibagikan oleh PT ABCD pada dua
tahun pertama sebesar 5%, kemudian dua tahun kedua sebesar 8%, dan tahun-
tahun berikutnya konstan 10%. Anda berencana untuk membeli saham PT ABCD
tersebut. Tahun ini, PT ABCD baru saja membagikan dividen sebesar Rp300 per
lembar sahamnya kepada pemegang saham biasa. Dengan tingkat
pengembalian yang diharapkan sebesar 12%, dan berencana untuk memegang
saham PT ABCD hingga waktu yang tidak ditentukan, berapakah harga yang
dianggap wajar untuk membeli saham PT ABCD?

PT. ABCD, diketahui


pertumbuhan div tahun 1 5%
pertumbuhan div tahun 2 5%
pertumbuhan div tahun 3 8%
pertumbuhan div tahun 4 8%
pertumbuhan div tahun-tahun berikutnya, konstan 10%
Dividen tahun ini Rp 300
required rate of return 12%

𝐷1 = 300(1 + 5%) = 315


𝐷2 = 315(1 + 5%) = 330.75
𝐷3 = 330.75(1 + 8%) = 357.21
𝐷4 = 357.21(1 + 8%) = 385.79
𝐷5 = 385.79(1 + 10%) = 424.37
𝐷6 = 424.37(1 + 10%) = 466.81

𝐷1 𝐷2 𝐷3 𝐷4 𝐷5
𝑉𝑐𝑠 = 1
+ 2
+ 3
+ 4
+ + 𝑃5
(1 + 𝑘𝑐𝑠 ) (1 + 𝑘𝑐𝑠 ) (1 + 𝑘𝑐𝑠 ) (1 + 𝑘𝑐𝑠 ) (1 + 𝑘𝑐𝑠 )5

𝐷1 𝐷2 𝐷3 𝐷4 𝐷5 𝐷6
𝑉𝑐𝑠 = 1
+ 2
+ 3
+ 4
+ 5
+
(1 + 𝑘𝑐𝑠 ) (1 + 𝑘𝑐𝑠 ) (1 + 𝑘𝑐𝑠 ) (1 + 𝑘𝑐𝑠 ) (1 + 𝑘𝑐𝑠 ) (𝑘𝑐𝑠 − 𝑔)(1 + 𝑘𝑐𝑠 )5

315 330.75 357.21 385.79 424.37


𝑉𝑐𝑠 = 1
+ 2
+ 3
+ 4
+
(1 + 12%) (1 + 12%) (1 + 12%) (1 + 12%) (1 + 12%)5
466.81
+
(12% − 10%)(1 + 12%)5

𝑉𝑐𝑠 = 281.25 + 263.67 + 254.26 + 245.18 + 240.80 + 13,244.03

𝑉𝑐𝑠 = 14,529.1

Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016 4


Modul WPPE | AEKPI

Harga yang dianggap wajar untuk saham biasa PT ABCD adalah Rp14,529.19
per lembar.

III.2. Cash Flow Model:

III.2.1 Present Value of Operating Free Cash Flow

Biasa disingkat FCFF (free cash flow for the firm), yang didapat dari
Operating Cash Flow dikurang Capital Expenditures. Free Cash Flow (FCF)
menunjukkan besarnya kas yang mampu dihasilkan perusahaan untuk
mempertahankan, atau melakukan ekspansi bisnis dan mengembangkan
asetnya.

Secara umum juga dapat dijelaskan sebagai cash flow setelah direct cost
dan sebelum pembayaran kepada capital supplier. Artinya operating free
cash flow merupakan free cash flow setelah memenuhi interest, principal
payment, dan capital expenditure. Untuk mengelola aset guna mendanai
aset baru yang berpengaruh pada pertumbuhan dari perusahaan tersebut.

𝑶𝑭𝑪𝑭𝒕
𝑽𝒋 = ∑𝒏𝒕=𝟏
(𝟏+𝑾𝑨𝑪𝑪𝒋 )𝒕

Dimana
Vj = nilai perusahaan j
n = banyaknya periode diasumsikan infinite (tak hingga)
OFCFt = operating free cash flow perusahaan pada periode t
WACCj = weighted average cost of capital perusahaan

Di mana,
WACC = WE.KE + WD.KD dan WD+WE = 1
WE = Porsi pembiayaan modal sendiri/ekuitas
KE = Biaya modal sendiri (Cost of equity)
WD = Porsi Pembiayaan Hutang
KD = Biaya Modal pihak ketiga (Cost of Debt)

Jika dengan infinite period maka:

𝑂𝐹𝐶𝐹1
𝑉𝑗 =
𝑊𝐴𝐶𝐶𝑗 − 𝑔𝑂𝐹𝐶𝐹

Dimana
OFCF1 = operating free cash flow pada periode 1 = OFCF0(1+gOFCF)
gOFCF = tingkat pertumbuhan konstan jangka panjang dari operating free cash
flow

FCFF = FCFE + Interest expense (1-Tax Rate) + Principal Repayment – New Debt Issue + Preferred Dividend
atau
FCFF = EBIT ( 1- Tax Rate) + Depresiasi – Capital Expenditure - ∆Working Capital

Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016 5


Modul WPPE | AEKPI

III.2.2 Present Value of Free Cash Flow of Equity (FCFE)

Merupakan penghitungan cash flow yang tersedia untuk pemegang equity


setelah perusahaan membayar utang dan memberikan kesempatan
expenditure untuk mengelola aset perusahaan. Dengan kata lain, free
cash flow of equity merupakan cash flow yang tersedia untuk semua pihak
yang memiliki klaim pada perusahaan.

𝐹𝐶𝐹𝐸𝑡
𝑉𝑗 = ∑𝑛𝑡=1
(1+𝑘𝑗 )𝑡

Dimana
Vj = nilai perusahaan j
n = banyaknya periode diasumsikan infinite (tak hingga)
FCFEt = free cash flow to equity perusahaan pada periode t

FCFE= Net Income + Depresiasi - Capital Expenditure - ∆working capital - Principal Debt + New Debt Issue
Atau
FCFE = Net Income – (1 – g)(Capital Expenditure- Depresiasi) – (1 - g) ∆Working Capital

IV. LATIHAN SOAL

Soal:

Anda adalah seorang investor yang sedang melirik saham PT Secerah Mentari pada awal
tahun 2011. Menurut data historis yang Anda kumpulkan, setiap tahunnya PT Secerah
Mentari membagikan dividen sebesar Rp1000 per lembar sahamnya kepada pemegang saham
biasa. Anda hanya berencana memegang saham ini selama satu tahun. Setelah mendapatkan
dividen, Anda memperkirakan akan dapat menjual saham ini seharga Rp14.000. Dengan
tingkat pengembalian yang Anda harapkan sebesar 12%, berapakah harga yang Anda anggap
wajar untuk membeli saham PT Secerah Mentari?

Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016 6

Anda mungkin juga menyukai