Anda di halaman 1dari 3

Nama : Cucu Suarsih

NIM: 1184020033

Karakteristik Masyarakat Dakwah

Masyarakat dakwah merupakan suatu konsep yang mengandung makna yang amat
luas dan amat kompleks. Ia terdiri atas beragam unsur dengan karakteristik yang dimilikinya
masing-masing. Karakteristik masyarakat dakwah meliputi berbagai sisi: ras, suku, bangsa,
letak geografis, latar sosial-budaya, ekonomi, pendidikan, profesi, dan jenis kelamin.
Termasuk di dalamnya ciri-ciri khas yang terkait dengan sikap, keyakinan, dan cara
masyarakat menganut agama Islam.

Secara garis besar, karakteristik masyarakat dakwah dapat dikelompokkan kepada dua
kategori: pertama, menurut perspektif teologis, dan kedua, menurut perspektif sosiologis-
antropologis

Perspektif Teologis

1. Muslim
a. Zhalimu Linafsih, adalah orang yang menganiaya dirinya sendiri, yaitu orang
yang lebih banyak kesalahannya daripada kebaikannya.
b. Muqtashid, adalah pertengahan. Yaitu orang-orang yang kebaikannya seimbang
dengan kesalahannya.
c. Sabiqun bil khairat, adalah golongan orang-orang yang lebih dahulu dalam
berbuat kebaikan, yaitu orang-orang yang kebaikannya amat banyak dan amat
jarang berbuat kesalahan
2. Kafir
a. Kafir ingkar, yang sama sekali tidak percaya akan adanya Allah, baik dari segi
zahir dan batin seperti Raja Namrud dan Firaun.
b. Kafir jumud (artinya membantah), orang kafir jumud ini pada hatinya
(pemikirannya) mengakui akan adanya Allah, tapi tidak mengakui dengan
lisannya, seperti Iblis dan sebagainya.
c. Kafir ‘Inad, orang kafir ‘Inad ini, adalah mereka pada hati (pemikiran) dan
lisannya (sebutannya) mengakui terhadap kebenaran Allah, tapi tidak mau
mengamalkannya, mengikuti atau mengerjakannya seperti Abu Thalib.
d. Kafir Nifaq, yaitu orang yang munafik. Yang mengakui diluarnya, pada lisannya
saja terhadap adanya Allah dan Hukum Allah, bahkan suka mengerjakan perintah
Allah, tapi hatinya (pemikirannya) atau batinnya tidak mempercayainya.
3. Musyrik
Adalah orang yang mempersekutukan Allah, mengaku akan adanya Tuhan selain
Allah atau menyamakan sesuatu dengan Allah.
4. Munafik
Adalah orang yang termasuk golongan orang yang tidak mendapat hidayah atau
petunjuk dari Allah, sehingga jalan hidupnya yang ditempuhi tidaklah mengandungi
nilai-nilai ibadah dan segala amal yang dikerjakan tidak mencari keridhoan Allah.
5. Murtad
Ialah orang Islam yang keluar dari Islam yakni mengingkari semua ajaran Islam,
baik dari segi keyakinan, ucapan atau perbuatannya. Semua amalan orang murtad
akan dimusnahkan dan tidak bernilai pada hari akhirat nanti. Apabila ia tidak segera
kembali kepada Islam serta bertaubat bersungguh-sungguh.

Perspektif Sosiologis - Antropologis

1. Profesi: petani, pedagang, buruh, karyawan, seniman, dan lain-lain.


2. Status sosial: awam, terpelajar, kaya, miskin, ningrat, pejabat, dan lain-lain.
3. Usia: balita, anak-anak, remaja, dewasa, dan usia lanjut (manula).
4. Jenis kelamin: laki-laki, perempuan, dan kelamin ganda.
5. Letak geografis: pedalaman, desa, kota, transisi, dan lain-lain.
6. Warna Kulit: putih, hitam, kuning, sawo matang, dan lain-lain.
7. Ras, suku, bangsa, dan benua: Asia, Afrika, Eropa, Amerika, dan Australia.

Karakteristik Khusus

1. Hubungan Nasab
Hubungan nasab antara pelaku dakwah dengan masyarakat dakwah seperti
keluarga dekat, keluarga jauh, tetangga, dan masyarakat umum.

2. Sikap Masyarakat Dakwah terhadap Islam


a. Mereka yang langsung menerima Islam sebagai agama dan meninggalkan segala
kepercayaan masa lalunya;
b. Mereka yang menolak Islam sebagai agama dan menghalangi bahkan menentang
gerakan penyebaran Islam kepada masyarakat;
c. Mereka yang menolak Islam sebagai agama, tapi tidak menghalangi gerakan
penyebaran Islam kepada masyarakat, dan;
d. Mereka yang pada mulanya menolak Islam sebagai agama, akan tetapi kemudian
mereka menerima (memeluk) agama Islam
3. Cara Masyarakat Menganut Agama Islam
a. Melalui Pencerahan (Enlightenment)
Seseorang beragama dengan cara mendapat mengkabaran langsung dari Tuhan
atau lewat yang kudus tentang sesuatu yang harus diyakini dan diamalkan. Cara
seperti ini biasanya dialami oleh para Nabi dan Rasul serta orang-orang tertentu yang
dikehendaki Tuhan. Karena proses penerimaan kepercayaannya langsung dari sumber
pertama (first hand), maka cara seperti ini sering dinamakan pencerahan, yang dalam
istilah ilmu agama disebut enlightenment.

b. Melalui Transmisi (Transmission)


Proses penyebaran atau penerusan suatu nilai kepercayaan dari satu generasi ke
generasi lainnya baik yang seketurunan maupun yang bukan seketurunan. Sehingga
dengan transmisi ini nilai suatu kepercayaan terus berlanjut turun-temurun secara
berkesinambungan.

c. Melalui Konversi (Conversion)


Proses pergantian atau peralihan suatu kepercayaan yang terjadi, dialami atau
dilakukan individu atau suatu kelompok masyarakat baik atas dasar kesadaran atau
paksaan.

Dalam persepktif historis, agama Islam dikenal dan berkembang di seluruh


pelosok penjuru dunia adalah melalui cara transmisi dan konversi.

Anda mungkin juga menyukai