Anda di halaman 1dari 4

NAMA : MAULIDA MARTIANI

NIM : 030947885

TUGAS TOTURIAL 3 FILSAFAT ADMINISTRASI

1. Jelaskan ruang lingkup administrasi, pandangan tentang administrasi dan jangkauannya.


Kemudian jelaskan pula fenomena administrasi sebagai ilmu pengetahuan social ?
Jawabannya :
a) Ruang Lingkup Administrasi
Administrasi merupakan kesatuan aktivitas dalam suatu organisasi. Menurut The Liang Gie,
ruang lingkup administrasi adalah:
Menghimpun, yaitu suatu kegiatan untuk mencari dan mengumpulkan informasi atau
keterangan secara detail kemudian disimpan untuk tujuan agar nanti bisa digunakan jika
diperlukan Mencatat. yatu kegiatan lanjutan dari menghimpun data agar dapat disimpan,
dibaca, atau dikirim.Mengelola, yaitu menganalisis suatu bentuk data administrasi yang
telah ada atau yang sudah ada, guna mendapatkan hasil dari data yang dihimpun
Menyimpan, yaitu kegiatan mengamankan dokumen atau mendokumentasikan data dengan
berbagai cara untuk nantinya digunakan kembali jika diperlukan Mengirim, yaitu kegiatan
berbagi dati atau file ke pihak lam baik dari dalam organisasi ataupun dari luar organisasi.

b) Pandangan tentang administrasi dan jangkauannya


Secara etimologis atau asal kata, administrasi berasal dari Bahasa Inggris "administration",
dengan bentuk infinitifnya to administer yang diartikan sebagai to manage (mengelola).
Administrai juga dapat berasal dari Bahasa Belanda "administratie", yang memiliki
pengertian mencakup tata usaha, manajemen dari kegiatan organisasi, manajemen sumber
daya. Dari pengertian tersebut, administrasi mempunyai pengertian dalam arti sempit dan
arti yang luas. Dalam arti sempit administrasi sering diartikan dengan kegiatan
ketatausahaan. Tata usaha pada hakikatnya merupakan pekerjaan pengendalian informasi.
Tata usaha juga sering diartikan sebagai kegiatan yang berkaitan dengan tulis menulis
mencatat, menggandakan menyimpan, atau yang dikenal dengan clerical work (Silalahi,
2013:5).
Administrasi dalam arti luas diartikan sebagai kerjasama. Istilah administrasi berhubungan
dengan kegiatan kerjasama yang dilakukan manusia atau sekelompok orang sehingga
tercapai tujuan yang diinginkan. Kerjasama adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
sekelompok orang secara bersama-sama, teratur dan terarah berdasarkan pembagian tugas
sesuai dengan kesepakatan bersama (Silalahi, 2010, 8).

c) jelaskan pula fenomena administrasi sebagai ilmu pengetahuan social


Penempatan pegawai dengan prinsip the right on the right place or the right man on the right
job adalah suatu istilah yang tepat saat ini untuk menggambarkan bagaimana semestinya
para pegawai di suatu instansi baik itu pemerintahan maupun instansi swasta ditempatkan
pada posisi yang sesuai dengan kemampuan dan kualifikasi pendidikannya sehinga mereka
dapat menjalankan tugas dengan baik, efisien dan efektif sebagaimana tujuan dari suatu
organisasi. Jika meminjam konsep Webber mengenai tipe ideal birokrasi maka dapat
diperoleh suatu gambaran bagaimana suatu organisasi memperhatikan bagaimana tingkat
spesialisasi pekerjaan dalam hal bagaimana kemudian para pegawai ditempatkan pada
posisi-posisi yang sesuai dengan bidang keahliannya sehingga tercapai suatu kefektifan dan
keefisienan dalam mengerjakan tugas-tugas organisasi itu sendiri
Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor. 13 Tahun 2002 tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri
Sipil Dalam Jabatan Struktural menyatakan Baperjakat Instansi Pusat, dan Baperjakat
Instansi Daerah Propinsi/Kabupaten/Kota mempunyai tugas memberikan pertimbangan
kepada Pejabat Pembina Kepegawaian dalam pengangkatan, pemindahan dan
pemberhentian dalam dan dari jabatan struktural eselon II ke bawah; pemberian kenaikan
pangkat bagi yang menduduki jabatan struktural, menunjukkan prestasi kerja luar biasa
baiknya, atau menemukan penemuan baru yang bermanfaat bagi negara; perpanjangan batas
usia pensiun bagi PNS yang menduduki jabatan struktural eselon I dan eselon II; dan
pengangkatan sekretaris daerah propinsi/kabupaten/kota. Pengangkatan pegawai negeri sipil
dalam jabatan struktural dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor pendidikan dan
pelatihan jabatan, kompetensi, serta masa jabatan seorang PNS sejak pengangkatan pertama
dalam jabatan tertentu sampai dengan pensiun
Megenai implementasi konsep penempatan pegawai dengan prinsip The Right Man On The
Right/Job, khususnya untuk konteks Indonesia hingga saat ini, masih jauh dari harapan.
Asumsi ini kemudian muncul dengan berbagai fakta bahwa hampir di sebagian pemerintah
daerah hingga hari ini baik itu pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten/kota
belum menempatkan pegawai-pegawainya dalam posisi-posisi ideal atau pada jenis
pekerjaan yang sesuai dengan tingkat keahlian, pendidikan dan kompetensi yang
dimilikinya. Yang terjadi ialah mereka yang ditempatkan yang bukan pada kriteria-kriteria
yang telah ditetapkan dalam peraturan pemerintah mengenai masalah pengangkatan pegawai
pada suatu posisi atau jabatan.

Hal yang dapat dilakukan pemerintah maupun pemerintah daerah dalam aktualisasi
penempatan pegawai dengan prinsip The Right Man On The Right Place ialah :

1. Sistem rekruitmen pegawai yang harus lebih selektif dengan mengedepankan kompetisi
tanpa nepotisme atau hal-hal lain yang di luar dari aturan yang ada.
2. Mereka yang kemudian terpilih ialah mereka yang memiliki tingkat pendidikan dan
keahlian yang kompetitif dan memiliki mental bekerja yang baik.
3. Membuat aturan yang lebih jelas dan akurat mengenai penempatan, promosi dan mutasi
pegawai tanpa campur tangan politik
4. Pengawasan yang ketat dalam pendidikan pelatihan seperti prajabatan dan Diklat-diklat
tertentu sehingga pegawai lulus secara objektif.
5. Mendorong pemerintah daerah untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang sifatnya
menambah pengetahuan para pegawai akan tugas pokok dan fungsinya sebagai pegawai
negeri.
6. Pemberian reward and punismant kepada mereka yang memiliki kinerja yang baik
diberikan penghargaan dan pemberian sanksi berupa pemindahan (mutasi) jika tidak
bekerja dengan baik dengan penilaian objektif.

2. Dalam kehidupan bernegara, anda tentunya sering melihat dinamika kekuasaan dalam
pemerintahan,Cobalah identifikasi salah satu pemisahan kekuasaan menurut Montesqiue dan
uraikan. ?
Jawabannya :
Montesquieu paling dikenal dengan ajaran Trias Politika (pemisahan kekuasaan negara menjadi
tiga):  Trias politica menurut montesquieu, adalah sebagai berikut:
1) Eksekutif: merupakan lembaga yang melaksanakan undang-undang. Lembaga eksekutif
dipimpin oleh seorang raja atau presiden beserta kabinetnya. Tidak hanya melaksanakan
undang-undang, lembaga ini juga mempunyai beberapa kewenangan. Menurut Miriam
Budiardjo, lembaga eksekutif mempunyai kewenangan diplomatik, yudikatif, administratif,
legislatif, dan militer. Kewenangan diplomatik yaitu kewenangan menyelenggarakan
hubungan diplomatik dengan negara-negara lain. Kewenangan yudikatif adalah kewenangan
memberikan grasi dan amnesti kepada warga negaranya yang melakukan pelanggaran
hukum. Kewenangan administratif adalah kewenangan melaksanakan peraturan dan
perundang-undangan dalam administrasi negara. Melalui kewenangan legislatifnya, seorang
presiden atau menteri dapat membuat undang-undang bersama dewan perwakilan. Lembaga
eksekutif juga mempunyai kewenangan mengatur angkatan bersenjata, menyatakan perang
apabila dibutuhkan, dan menjaga keamanan negara.
2) Legislatif: merupakan lembaga yang dibentuk untuk mencegah kesewenang-wenangan raja
atau presiden. Lembaga legislatif yang merupakan wakil dari rakyat ini diberikan kekuasaan
untuk membuat undang-undang dan menetapkannya. Tidak hanya itu, lembaga ini juga
diberikan hak untuk meminta keterangan kebijakan lembaga eksekutif yang akan
dilaksanakan maupun yang sedang dilaksanakan. Selain meminta keterangan kepada
lembaga eksekutif, lembaga ini juga mempunyai hak untuk menyelidiki sendiri dengan
membentuk panitia penyelidik. Hak mosi tidak percaya juga dimiliki oleh lembaga ini. Hak
ini merupakan hak yang memiliki potensi besar untuk menjatuhkan lembaga eksekutif.
3) Yudikatif: mempunyai kekuasaan untuk mengontrol seluruh lembaga negara yang
menyimpang atas hukum yang berlaku pada negara tersebut. Lembaga yudikatif dibentuk
sebagai alat penegakan hukum, hak penguji material, penyelesaian penyelisihan, hak
mengesahkan peraturan hukum atau membatalkan peraturan apabila bertentangan dengan
dasar negara.

3. Jelaskan terapan dari ilmu pemerintahan  yaitu hubungan antara yang memerintah (penguasa)
dan  yang diperintah (rakyat) serta berikan contoh kasusnya ?
Jawabannya :
ilmu pemerintahan adalah ilmu yang mempelajari bagaimana melaksanakan pengurusan
( eksekutif ), pengaturan ( legislatif ), kepemimpinan dan koordinasi pemerintahan ( baik pusat
dengan daerah maupun antara rakyat dengan pemerintahnya ) dalam berbagai peristiwa dan
gejala pemerintahan secara baik dan benar.
hubungan antara rakyat dengan organisasi tertinggi negara ( pemerintah ) dalam konteks
kewenangan dan memberi pelayanan. Meminjam pemikiran Ndraha, dengan melihat gejala-
gejala sosial senantiasa terdapat dalam sebuah masyarakat.
Contohnya : seorang atau suatu kelompok kita jadikan variabel X dan orang atau kelompok lain
kita jadikan variabel Y. Jika X disebut pemerintah ( P ) dan Y yang dipenrintah ( YD ), maka
hubungan antara P dan YD telah terjadi suatu kegiatan yang disebut pemerintahan atau peristiwa,
gejala-gejala pemerintahan. Pengkajian terhadap peristiwa atau gejala-gejala pemerintahan yang
terjadi baik sekali lalu maupun berulang telah menjadi sumber bahan konstruksi ilmu
pemerintahan.

Anda mungkin juga menyukai