Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia, Vol 4.No.

1 Juni 2018
Avaiable online at www.jurnal-pharmaconmw.com/jmpi
p-ISSN : 2442-6032
e-ISSN : 2598-9979

Formulasi Sediaan Lilin Aromaterapi Sebagai Anti Nyamuk Dari Minyak


Atsiri Daun Nilam (Pogostemon cablin Benth) Kombinasi Minyak Atsiri Buah
Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swingle)

Nirwati Rusli, Yolanda Wirayani Rante Rerung


Politeknik Bina Husada Kendari

ABSTRAK
Lilin aromaterapi adalah alternatif aplikasi konsentrasi minyak atsiri yang bervariasi, titik
aromaterapi secara inhalasi yaitu penghirupan leleh antara 44 ̊C – 57 ̊C sesuai syarat evaluasi fisik
uap aroma yang dihasilkan dari beberapa tetes lilin menurut SNI 42 ̊C – 60 ̊C, waktu bakar
minyak atsiri. Daun nilam dan buah jeruk nipis formula A yang paling lama karena konsentrasi
mengandung minyak atsiri yang berfungsi sebagai minyak atsiri lebih sedikit, efektifitas lilin cukup
aromaterapi dan repelen. Penelitian ini bertujuan optimal dalam mengusir nyamuk, dan formula
untuk membuat sediaan lilin aromaterapi sebagai yang paling disukai adalah formula C.
anti nyamuk dari minyak atsiri daun nilam
kombinasi minyak atsiri buah jeruk nipis. Kata Kunci : Lilin aromaterapi, minyak atsiri
Penelitian dilakukan secara eksperimen dengan daun nilam, minyak atsiri buah jeruk nipis, uji
membuat sediaan lilin aromaterapi dengan uji evaluasi fisik sediaan
evaluasi fisik lilin meliputi uji organoleptik yaitu
warna dan aroma, uji kualitas lilin yaitu titik leleh Penulis Korespondensi :
dan waktu bakar, uji efektifitas lilin terhadap Nirwati Rusli
nyamuk, dan uji kesukaan. Hasil penelitian Politeknik Bina Husada Kendari
menunjukkan bahwa sediaan yang dibuat E-mail : Nirwatirusli@gmail.com
memiliki warna sama dan aroma berbeda, karena

PENDAHULUAN

Lilin aromaterapi adalah alternatif aromaterapi juga berfungsi sebagai anti


aplikasi aromaterapi secara inhalasi nyamuk.
(penghirupan), yaitu penghirupan uap Salah satu tanaman yang diketahui
aroma yang dihasilkan dari beberapa tetes mempunyai daya penolak nyamuk adalah
minyak atsiri dalam wadah berisi air buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia,
panas. Lilin aromaterapi akan Swingle) dan daun nilam (Pogostemon
menghasilkan aroma yang memberikan cablin B). Jeruk nipis mengandung sitrat,
efek terapi bila dibakar (Primadiati, 2002). geranil asetat, felandren dan limonen yang
Saat ini lili aromaterapi banyak berfungsi sebagai anti nyamuk. Senyawa
diformulasikan dengan mempunyai limonen merupakan zat yang berbau khas
fungsi ganda, yaitu selain sebagai dan berasa pahit sehingga ampuh untuk
69

menolak nyamuk (Raina, 2011). konsentrasi 4% memiliki aktivitas anti


Berdasarkan penelitian Rina Murdani nyamuk yang baik.
(2014) dengan judul Keefektifan Daya Berdasarkan uraian di atas, maka
Bunuh Ekstrak Daun Jeruk Nipis (Citrus penulis ingin melakukan penelitian
aurantifolia Swingle) Terhadap Kematian mengenai “Fomulasi Sediaan Lilin
Larva Nyamuk Aedes aegypti Instar III Aromaterapi Sebagai Anti Nyamuk Dari
mengatakan bahwa konsentrasi ekstrak Minyak Atsiri Daun Nilam (Pogostemon
daun jeruk nipis yang efektif dalam Cablin Benth) Kombinasi Minyak Atsiri
membunuh larva nyamuk Aedes aegypti Buah Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia
adalah konsentrasi 0.55% yang Swingle).
merupakan konsentrasi terkecil yang METODE PENELITIAN
sudah dapat membunuh larva sebanyak Alat
100%. Batang pengaduk, cawan porselin, cawan
Daun Nilam mengandung saponin, cruss, gegep kayu, gelas beaker, hot plate,
flavonoid, dan minyak atsiri. Komponen pipa kapiler, stopwatch, termometer,
penyusun minyak atsirinya, yaitu timbangan, wadah lilin aromaterapi.
sesquiterpen dan patchouli alkohol. Zat Bahan

kimia yang diduga berpotensi sebagai Akuades, minyak atsiri daun nilam,

repelan adalah patchouli alkohol. Minyak minyak atsiri buah jeruk nipis, parafin

nilam dilaporkan paling efektif menolak padat, asam stearat, dan sumbu lilin.

terhadap beberapa jenis serangga seperti Prosedur Pembuatan Lilin Aromaterapi

ngengat kain (Thysanura:lepismatidae), Asam stearat dipanaskan dalam

sitophilus zeamais (kumbang jagung), dan beaker gelas pada suhu 55 °C, dan

carpophilu (kumbang buah kering). parafin padat dipanaskan dalam cawan

Menurut Grainge (1987) minyak nilam porselin pada suhu 50 °C. Kemudian

juga bersifat menolak aphid (kutu daun), dimasukkan parafin ke dalam beaker

nyamuk dan Pseudaletia unipuncta. gelas, dan dipanaskan kembali sampai

Berdasarkan penelitian Febrianna suhu 65-70 °C. Pada suhu 40 °C dilakukan

Suryaningtyas (2015) dengan judul pencampuran minyak atsiri daun nilam

Formulasi Lotion Anti Nyamuk Dari serta minyak atsiri buah jeruk nipis,

Minyak Atsiri Nilam (Pogostemon cablin diaduk hingga merata.

Benth) mengatakan bahwa pada

Rusli dkk/Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 4(1);2018 : 68-73


70

Dituang ke dalam wadah yang telah seperti warna dan aroma, uji kualitas lilin
dilumasi minyak parafin dan telah berupa titik leleh dan waktu bakar, uji
diletakkan sumbu di bagian tengah. efektifitas lilin terhadap nyamuk, dan uji
Didiamkan selama 2 jam. hedonik atau kesukaan.
Evaluasi Sediaan Lilin Aromaterapi
Setelah lilin aromaterapi dibuat
kemudian dilakukan uji evaluasi fisik
sediaan yang meliputi uji organoleptik

HASIL PENELITIAN
Tabel 1. Komposisi Formula Lilin Aromaterapi Minyak Nilam Kombinasi Minyak Atsiri Buah Jeruk Nipis
Formula (%)
Komposisi Kegunaan
FA FB FC
Zat
Minyak Atsiri Daun Nilam 4 4 4 Aktif/Pengikat
Minyak Atsiri Buah Jeruk
Nipis 3 4 5 Zat Aktif
Parafin Padat 10 10 10 Basis Lilin
Asam Stearat ad 100 ad 100 ad 100 Basis Lilin

Tabel 2. Hasil Uji Organoleptik Lilin Aromaterapi Minyak Nilam Kombinasi Minyak Atsiri Buah Jeruk Nipis
Uji Formula Lilin Aromaterapi
Organoleptik FA FB FC
Warna Kuning Pucat Kuning Pucat Kuning Pucat
Bau minyak Bau minyak
Aroma Bau minyak atsiri atsiri atsiri
Buah jeruk nipis Buah jeruk nipis Buah jeruk nipis
kombinasi
minyak
atsiri nilam

Tabel 3. Hasil Uji Titik Leleh Lilin Aromaterapi Minyak Nilam Kombinasi Minyak Atsiri Buah Jeruk Nipis
Formula Titik Leleh ( ̊C )
FA 57
FB 50
FC 44

Tabel 4. Hasil Uji Waktu Bakar Lilin Aromaterapi Minyak Nilam Kombinasi Minyak Atsiri Buah Jeruk Nipis
Uji Waktu Bakar Lilin Formula
Aromaterapi FA FB FC
Waktu awal lilin dibakar 12.40 12.40 12.40
Waktu lilin habis terbakar 17.30 17.18 17.10
Selisih Waktu pembakaran 5 jam 30 menit 5 jam 18 menit 5 jam 10 menit

Rusli dkk/Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 4(1);2018 : 68-73


71

Tabel 5. Hasil Uji Kesukaan Lilin Aromaterapi Minyak Nilam Kombinasi Minyak Atsiri Buah Jeruk Nipis
Kriteria Uji Formula
Kesukaan FA FB FC
Sangat Suka 10 15 24
Suka 14 13 5
Kurang Suka 6 2 1
Tidak Suka 0 0 0

PEMBAHASAN kombinasi buah jeruk nipis dengan


Formulasi lilin aromaterapi minyak kombinasi minyak atsiri daun nilam.
atsiri daun nilam kombinasi minyak atsiri Sedangkan formula B dan C memiliki
buah jeruk nipis dibuat dengan aroma khas minyak atsiri buah jeruk
memvariasi konsentrasi minyak atsiri nipis. Berkurang aroma setelah berkali-
buah jeruk nipis 3%, 4%, 5% dan kali lilin digunakan terjadi pada sediaan
dilakukan dengan metode peleburan. yang dibuat ini karena dipengaruhi oleh
Minyak atsiri tidak dipanaskan hal ini sifat minyak atsiri yang mudah menguap.
untuk mencegah rusaknya zat yang Hasil pengujian titik leleh yang
berkhasiat karena minyak atsiri mudah dilakukan pada ketiga formula (tabel 3)
menguap. menunjukkan titik leleh antara 44 ̊C –
Hasil pengamatan warna fisik lilin, 57 ̊C. Kisaran titik leleh ini masih
menunjukkan bahwa tidak adanya memenuhi syarat evaluasi sifat fisik lilin
perubahan warna selama penyimpanan menurut SNI yaitu 42 ̊C – 60 ̊C. Titik leleh
yaitu warna kuning pucat dan warna dari tertinggi yaitu formula A 57 ̊C. Titik leleh
formula lilin ini dipengaruhi oleh minyak terendah yaitu formula C 44 ̊C. Lilin
atsiri daun nilam. Sediaan lilin formula B memiliki titik leleh yang lebih
aromaterapi ini sudah sesuai dengan tinggi dari formula C, dikarenakan
evaluasi sifat fisik lilin menurut SNI yaitu jumlah asam stearat yang lebih tinggi dan
lilin berwarna putih sampai kuning mengandung minyak atsiri yang lebih
(Tabel 2). rendah dibanding formula C. Titik leleh
Hasil pengamatan aroma sediaan dipengaruhi oleh titik leleh basis lilin
menunjukkan lilin aromaterapi formula A yang digunakan dimana titik leleh asam
yang dibuat beraroma khas minyak atsiri, stearat menurut Farmakope edisi III yaitu

Rusli dkk/Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 4(1);2018 : 68-73


72

54 ̊C sedangkan titik leleh parafin diketahui bahwa letak sumbu masing-


menurut Bennet (1963) yaitu berkisar 42- masing formula tidak barada di tengah
60 ̊C. Selain itu konsentrasi zat aktif yang lilin akibatnya lilin semakin mudah
tinggi juga akan membuat titik leleh lilin meleleh dan ukuran sumbu lilin sama
menjadi rendah, dan sebaliknya jika dengan sumbu lilin yang beredar
konsentrasi minyak atsiri lebih rendah dipasaran.
maka titik leleh lilin menjadi tinggi. Hasil pengujian efektivitas lilin
Waktu bakar lilin adalah selang didapatkan bahwa semua formula dapat
waktu yang menunjukkan daya tahan membunuh nyamuk dalam
lilin dibakar sampai habis. Waktu bakar tempat/ruang uji. Namun pada
diperoleh dari selisih antara waktu awal pengujian ini tidak diketahui jelas apakah
pembakaran dan waktu saat sumbu lilin lilin ini dapat membunuh nyamuk atau
habis terbakar (api padam). hanya dapat mengusir nyamuk. Hal ini
Hasil pengujian yang tertera pada disebabkan oleh tempat/ruang pengujian
tabel 4 menunjukkan waktu bakar lilin yang besar dan terbuka.
berkisar antara 5 jam 10 menit sampai 5 Uji kesukaan pada penelitian ini
jam 30 menit. Waktu bakar lilin terlama bertujuan untuk melihat seberapa besar
yaitu formula A. Sedangkan waktu bakar kesukaan panelis terhadap aroma sediaan
lilin tercepat yaitu formula C. Lilin lilin yang dibuat. Hasil pada tabel 5,
formula B memiliki waktu bakar yang menunjukkan formula yang banyak
lebih lama dibanding formula C, karena disukai panelis yaitu formula C.
waktu bakar juga berkaitan dengan sifat Berdasarkan hasil uji kesukaan dapat
minyak atsiri yang mudah menguap, dikatakan bahwa semakn tinggi
semakin tinggi kadar minyak atsiri konsentrasi minyak atsiri jeruk nipis
semakin cepat lilin terbakar. Selain sifat maka sediaan semakin disukai oleh
minyak atsiri yeng mempengaruhi waktu panelis. Dari 30 panelis tidak terdapat 1
bakar lilin, menurut Murhananto dan panelis pun yang tidak menyukai sediaan
Aryantasari (2000) Ukuran dan letak ini.
sumbu juga mempengaruhi waktu bakar
KESIMPULAN
lilin. Makin besar ukuran sumbu atau
1. Minyak atsiri daun nilam kombinasi
makin ke pinggir letak sumbu lilin makin
minyak atsiri buah jeruk nipis dapat
cepat habis. Dari hasil pengamatan

Rusli dkk/Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 4(1);2018 : 68-73


73

diformulasikan dalam sediaan lilin Murdani, Rina. 2014. Keefektivan Daya


Bunuh Ekstrak Daun Jeruk Nipis
aromaterapi sebagai anti nyamuk.
(Citrus aurantifolia Swingle) Terhadap
2. Formula A (3%) menunjukkan Kematian Larva Nyamuk Aedes aegypti
Instar III. Surakarta : Univesitas
konsentrasi kombinasi minyak atsiri
Muhammadiyah Surakarta Press.
terbaik dibanding dengan formula B Murhananto dan R. Aryasatyani. 2000.
Membuat dan Mendekoras lilin. Puspa
(4%) dan C (5%). Karena konsentrasi Swara, Jakarta.
minyak atsiri yang terlalu tinggi akan Primadiati, R. 2002. Aromaterapi :
Perawatan Alami Untuk Sehat dan
mempengaruhi kualitas lilin, yaitu Cantik. PT. Gramedia Pustaka Utama,
titik leleh dan waktu bakarnya. Jakarta.
Raina, MH. 2011. Ensiklopedi Tanaman
DAFTAR PUSTAKA Obat Untuk Kesehatan. Yogyakarta :
Absolut.
Bennet, H. 1963. Industrial Waxes. Vol. 1. Rukmana H. Rahmat. 2006. Nilam Prospek
Natural and Synthetic Waxes. Chemical
Agribisnis dan Teknik Budi Daya.
Publishing Company. Inc., New York.
Jakarta : Kanisius.
Grainge, M. and S. Ahmed. 1987.
Suryaningtyas, Febrianna. 2015. Formulasi
Handbook of Plants with Pest Control
Lotion Anti Nyamuk Dari Minyak
Properties. Willey-Interscience
Atsiri Nilam (Pogostemon cablin Benth).
Publication, New York. 470 PP.
Univesitas Muhammadiyah
Surakarta Press.
1.

Rusli dkk/Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 4(1);2018 : 68-73

Anda mungkin juga menyukai