Abstrack

Aromaterapi merupakan salah satu terapi yang diasarkan untuk proses

penyembuhan kuno. Lilin pada umumnya digunakan sebagai pengganti lampu,
namun kali ini lilin juga dapat dibuat dengan tujuan tertentu contohnya lilin
aromaterapi. Daun sereh mengandung 80 – 90 % total geraniol dan 30 – 45 %
sitronelal. Repelen alami lainnya seperti sitronelol, dan sitral yang dapat
digunakan untuk mencegah nyamuk Aedes aegypti. Penelitian ini bertujuan untuk
membuat sediaan lilin aromaterapi sebagai anti nyamuk dari ekstrak daun sereh.
Pembuatan ini dilakukan secara eksperimen dengan membuat sediaan lilin dengan
uji evaluasi fisik lilin seperti uji kualitas lilin yaitu titik leleh dan waktu bakar,
uji efektifitas lilin terhadap nyamuk, dan uji kesukaan. Hasil menunjukkan bahwa
sediaan yang dibuat memiliki warna sama dan aroma berbeda,

PENDAHULUAN
Aromaterapi adalah salah satu
terapi yang didasarkan untuk
proses penyembuhan kuno pada
penggunaan sistematis minyak
nabati esensial (pekat) yang
disuling. Bunga, akar jejak,
tumbuhan, buah – buahan, resin
atau kulit kayu dan senyawa
aromatic lainnya dari tanaman
bertujuan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan,
kesejahteraan fisik, fisiologis,
dan spiritual.
Semakin banyaknya jenis
penyakit yang menyerang tubuh
manusia, aroma terapi layaknya
benda peninggalan masa lampau
yang masih dicari – cari dan
sangat dibutuhkan hingga kini.
Indonesia memiliki tumbuhan
aromaterapi setidaknya ada 49
jenis tumbuhan aromaterapik dari
22 jenis suku, 12 jenis yang
digunakan secara empiri sebagai
aromaterapi dengan efek
menenangkan dan menyegarkan
tubuh. Aroma terapi sendiri
adalah salah satu pengobatan
alternative yang memiliki
kemampua baik untuk distimulasi
tubuh, khususnya indra
penciuman.
Lilin pada umumnya
digunakan sebagai pengganti
lampu saat sedang mati lampu,
namun lilin juga bisa dibuat
dengan tujuan tertentu misalnya
lilin untuk aromaterapi. Yang
dalam pembuatannya diberikan
minyak atsiri yang bermanfaat
pada pengobatan, penyegar
ruangan dan lain sebagainya
Lilin aromaterapi adalah salah
satu aplikasi aromaterapi dengan
cara dihirup, yaitu penghirupan
uap aroma yang dikasilkan dari
beberapa tetes minyak atsiri
dalam wadah berisi air panas.
Lilin aromaterapi akan
menghasilkan aroma yang
memberikan efek terapi bila
dibakar. lilin aromaterapi ini
banyak diformulasikan
multifungsi, yaitu selain dapat
digunakan untuk rileksasi ini
banyaknya kebutuhan masyarakat
akan relaksasi akibat rutinitas,
aromaterapi dapat berfungsi
sebagai anti-nyamuk.
Salah satu tanaman yang
diketahui memiliki daya penolak
nyamuk adalah Daun Serai (
Cymbopogon Citratus ). Tanaman
sereh yang dipakai pada
pembuatan kali ini adalah sereh
wangi, karena memiliki aroma
yang tidak disukai oleh nyamuk,
tanaman ini juga sangat mudah di
temui, dikembangkan, diolah
menjadi sebuah ekstrak, dan juga
sudah banyak dipakai dalam
berbagai penelitian.
Tanaman sereh merupakan
salah satu tanaman yang
menghasilkan minyak atsiri
dengan mutu terbaik dari jenis
lain, karena mengandung 80 – 90
% total geraniol dan 30 – 45 %
sitronelal. Repelen alami lainnya
seperti sitronelol, dan sitral.
Senyawa tersebut berikatan dan
berinteraksi dengan reseptor
penghidu serangga yang
kemudian merubah aktivitas
serangga. Hal tersbut didukung
dengan penelitian yang
menunjukkan bahwa ekstrak daun
serai dosis 100% mampu
menolak setidaknya 95,5%
gigitan nyamuk Ae. Aegypti
selama 1 jam.
Sediaan minyak atsiri salah
satinya memiliki efek repelen.
Penggunaan repelen bertujuan
untuk mencegah transmisi
pathogen dari vector kepada
mansia, Sediaan repelen dalam
bentuk lilin aromaterapi belum
banyak digunakan oleh
masyarakat, walaupun sebenarnya
sediaan ini memiliki potensi yang
baik guna mencegah kontak
antara manusia dengan nyamuk.
Hal ini disebabkan oleh karena
belum banyaknya sediaan
 komersial repelen anti-nyamuk
yang beredar di masyarakat.
BAHAN DAN METODE
Alat Dan Bahan
Metode
1. Penyiapan Sampel
Daun sereh wangi
(Cymbopogon nardus ) diambil
dikota salatiga sebanyak 0,5 kg,
kemudian dimasukkan dalam
ranjang ukuran besar atau
dilakukan pemotongan terhadap
sereh tersebut dengan potongan
yang kecil.
2. Formulasi Sediaan Lilin
Aromatherapi
Minyak serta ditambahkan
dalam pembuatan sediaan lilin
aroma terapi tidak lebih dari
4%. Pada pembuatan lilin
aromatherapi dengan
menggunakan konsentrasi
larutan yaitu methanol 99,9%.
3. Pembuatan Lilin Aromatherapi
a. Sereh diektrak dengan
menggunakan evaporator.
Sebelum di evaporasi sereh
di maserasi selama
seminggu dan
menggantikan setiap larutan
methanol dalam 3 hari
sekali. Setelah proses
maserasi selesai dilanjutkan
proses evaporasi dengan
memakai larutan ektraksi
sereh dengan
menggabungkan larutan
pada maserasi pertama
sampai terakhir. Hasil
ekstraksi dari proses
evaporasi didapatkan 150
mL.
b. Dengan memanaskan
parafin secara terpisah
c. Campurkan paraffin cair
sesuai takaran masing-
masing formula.
d. Masukkan estrak sereh
sesuai takaran masing-
masing formula.
e. Lilin cair selanjutnya
dituangkan ke dalam
cetakan yang amsing-
masing sudah diberi sumbu.
f. Kemudian biarkan sampai
mengeras pada suhu
ruangan dan terbentuk lilin
aromatherapy yang
diinginkan
4. Evaluasi Sediaan Lilin
Aromaterapi
Setelah lilin aromaterapi dibuat
kemudian dilakukan uji
evaluasi sedia yang meliputi uji
warna dan aroma, uji kualitas
lilin berupa titik leleh dan
waktu bakar.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Dari penelitian ini didapatkan
hasil ekstraksi sereh wangi
berbentuk cairan kentel,
berwarna hijau kecoklatan, dan
berbau khas sereh wangi.
Pembahasan
Sereh yang digunakan
berasal dari sereh segar yang
diperoleh dari kota Salatiga.
Sereh wangi di timbang
sebanyak 1 kg kemudian
dirajang lalu masukkan
kedalam percolator basahi
dengan pelarut dengan
methanol sebanyak 1 liter,
lakukan sebanyak 3 kali
pengulangan. Filtrat yang
didapatkan diuapkan dalam
rotary evaporator. Senyawa
utama sereh wangi adalah
sitonellal, geraniol, dan
sitonellol. Sitronellol atau
sering disebut dihydrogeraniol
adalah suatu monoterpenoid
alami yang diperoleh dari
minyak sereh wangi.
Senyawa dalam minyak
Sereh wangi tidak hanya
memberikan aromatik tetapi
juga merupakan senyawa yang
bersifat terapi. Methanol
merupakan hasil refining
minyak mentah. Komposisi dan
fraksinya dipengaruhi oleh
sumber minyak. Umumnya
berkisar 50 % dari berat rantai
isomer dan mendidih pada 60 –
700 C. Seluruh isomer
methanol sering digunakan
sebagai pelarut organik yang
bersifat polar. Banyak dipakai
untuk ekstraksi minyak atsiri.
Pembuatan lilin dengan
konsentrasi 1 % bertujuan
untuk menghasilkan lilin
dengan aroma yang tidak
menyengat. Untuk daya
proteksi diperoleh bahwa untuk
aplikasi minyak sereh wangi
pada pengulangan pertama
sampai dengan keenam dengan
proteksi 100%. Hasil
penyulingan dari serai wangi
dapat diperoleh geraniol dan
sitronelal yang dapat
digunakan untuk menghalau
nyamuk. Abu dari daun dan
tangkai serai wangi
mengandung silika yang
merupakan penyebab dedikasi
(keluarnya cairan dari tubuh
serangga secara terusmenerus).
Sitronelal dan geraniol
merupakan bahan aktif yang
tidak disukai dan sangat
dihindari serangga, termasuk
nyamuk sehingga penggunaan
bahan-bahan ini sangat
bermanfaat sebagai pengusir
nyamuk, hal ini disebabkan
senyawa CO2 yang dihasilkan
oleh kelenjar pada kulit
manusia dapat dideteksi
nyamuk melalui penciuman dan
penglihatan. Formulasi minyak
sereh wangi dengan VCO
memberikan hasil sugestif
untuk mempertimbangkan
bahwa intensitas minyak dapat
memiliki relevansi dengan
waktu retensi perlindungan
pada kulit. Terdapat satu
gigitan yang dialami oleh
sukarelawan pada jam
perlakuan keenam. Nyamuk-
nyamuk yang menjauh dan
menempel pada dinding kotak
perlakuan, hal ini menujukan
nyamuk-nyamuk tetap berada
dalam pengaruh minyak sereh
wangi dan jelas bahwa semua
nyamuk akan terbang menjauh
dari sumber ketidaknyamanan
(minyak) jika mereka tidak
berada dalam kotak
penangkaran. Serai wangi
dengan formulasi VCO
merupakan salah satu jenis
tanaman yang dapat digunakan
sebagai anti nyamuk sesuai
dengan syarat repellent yaitu
tidak mengganggu
pemakaiannya terbuat dari
bahan alami tidak melekat
atau lengket, baunya wangi,
tidak beracun dan tidak
menimbulkan iritasi pada kulit
dan memanfaatkn lingkungan
pekarangan serta mudah untuk
dibudidayakan.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang
telah dilakukan maka dapat
diambil kesimpulan bahwa
Ekstrak sereh dapat
diformulasikan dalam bentuk
sediaan lilin aromaterapi
dengan konsentrasi zat
berkhasiatnya 1 %. Dari data
kesukaan, lebih banyak
menyukai aroma lilin cengkeh
dan lilin aroma sereh wangi