Disusun oleh :
Muhamad Ilham Fauzy
A1A.17.0100
UNIVERSITAS SUBANG
2021
1
KUALITAS PELAYANAN INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)
DAN RAWAT INAP DI PUSKESMAS PAGADEN BARAT
KABUPATEN SUBANG
USULAN PENELITIAN
PADA
FakultasIlmuAdministrasi
UNIVERSITAS SUBANG
Disusun oleh :
Muhamad Ilham Fauzy
Menyetujui, Mengesahkan,
Pembimbing II
Dr. Suherlan,S.Sos.M.AP
Mengetahui
DekanFakultasIlmuAdministrasi
Universitas subang
i
Dr. H. Iwan Henri Kusnadi, S.Sos., M.S
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumWr.Wb
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini. Shalawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarganya, para sahabat dan kita
selaku umatnya yang senantiasa setia dengan ajarannnya sampai akhir Zaman.Tugas akhir ini
diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan program sarjana Strata-1 (S1) Program Studi Ilmu
Administrasi Negara Universitas Subang yang berjudul:”KUALITAS PELAYANAN
INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) DAN RAWAT INAP DI PUSKESMAS
PAGADEN BARAT KABUPATENSUBANG“ Penyelesaian tugas akhir ini tentunya tidak
terlepas dari peran serta berbagai pihak yang telah memberikan bimbingan dan bantuan baik
secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Sang pecipta alam semesta Allah SWT yang telah memberikan
nikmat, kesabaran, kekuatan dan atas izin-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Semoga ini menjadi jalan untuk
mendapatkan Ridho-Mu, Amiin.
ii
Subang, Juli 2021
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………...
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL………………………………………………………………………
BAB 1 PENDAHULUAN
16
16
18
18
21
27
30
31
31
31
34
35
36
iv
BAB III METODE PENELITIAN
38
39
40
41
41
43
44
45
DAFTAR PUSTAKA
PEDOMAN WAWANCARA
v
DAFTAR GAMBAR
2.1 24
2.437
vi
DAFTAR TABEL
`
vii
BAB I
PENDAHULUAN
melayani dengan baik dalam segala kebutuhan perawatan meliputi pelayanan kuratif
pelayanan dapat berasal dari kekurangan ruang IGD yang akan menyebabkan ruangan
penuh jika pasien mencapai jumlah banyak, tempat tidur pasien sangat minim jika
mengantisipasi pasien rawat inap berjumlah banyak, fasilitas tempat duduk di ruangan
tunggu hanya sedikit untuk pengunjung yang datang.Tenaga medis kurang mampu dalam
medis disaat kondisi pasien rawat inap membutuhkan pertolongan kepada tenaga medis
untuk segera di tangani. lambatnya petugas dalam menangani keluhan pasien, hal ini
Tidak bisa dipungkiri daya tampung berdampak pada antrian pasien yang akan
nepotisme dalam pelayanan kesehatan sangat mungkin untuk terjadi. Permasalahan yang
kemudian terjadi adalah membludaknya pasien yang akan datang berobat sedangkan
puskesmas yang berada di Kecamatan Pagaden barat kekurangan sumber daya manusia
dalam menangani pasien, sehingga hal ini berdampak pada daya tanggap
yang kurang maksimal dari pemberi layanan kepada pasian yang datang. Hal
tersebut kemungkinan menjadi pengalaman yang mengecewakan bagi para pasien yang
pelayanan dari para pasien melalui umpan balik terhadap apa yang diterima atau
bagaimana pelayanan yang didapatkan pasien kepada Puskesmas tersebut sehingga dapat
TerdapatbebrapaPeraturanKualitasDiatas :
menyelenggarakanupaya Kesehatan
wilayah kerjanya.
2
TUPOKSI PUSKESMAS PAGADEN BARAT
TugasPokokPuskesmasPagaden Barat
Kesehatan.
3
Tabel 1.1
Kabupaten Subangada Sembilan desa, di antaranyayaitu desa Pangsor, Desa Mekar Wangi, Desa
Bendungan, Desa Margahayu, Desa Munjul, Desa Cidadap, Desa Balingbing, Desa Sumur
4
Tabel 1.2
Puskesmas Pagaden Barat Jl.Bendungan, Ds. Munjul, Kec. Pagaden, Kab. Subang
Sumber : Puskesmas Pagaden Barat
Berdasarkan tabel 1.3 di atas dapat dijelaskan bahwa Data SDMK yang ada di Puskesmas
Kecamatan Pagaden Barat yaitu, Dokter ada 1, Bidan PNS ada 15, Bidan SUKWAN ada 5,
Perawat ada 12, Kefarmasian ada 2, Teknik Biomedika tidak ada, Struktural ada 2,
Tabel 1.3
5
DATA JUMLAH PASIEN BEROBAT DAN RAWAT INAP
PUSKESMAS KECAMATAN PAGADEN BARAT
KABUPATEN SUBANG( 2019 – 2020 )
HARI 25
BULAN 650
TAHUN 7.800
Sumber :PuskesmasPagaden Barat
2.1
6
INSTANSI SOP
IGD - -
PROSEDUR 1. Perawatmenerimapasienkemudiancatatidentitaslengkap
dan menerimafisikawal
mengancamjiwa
mengancamjiwa
tidakmengancamjiwa.
(berdasarkangejala) dan
disarankanjikasakitberlanjutbisaberobatlagibesokke UGD
Tindakan awalpertolonganpertama.
8. Pasienataukeluargamelengkapiadministrasi
7
9. Semuapemeriksaan, Tindakan,teraphy dan
2.2
Rawat inap - -
PROSEDUR 1. Doktermenganjurkanpasienuntukrawatinap
8
2. Atas
persetujuanpasienataukeluargapenanggungjawabpasien.
Perawat IGD
memberitahuadministrasirawatinapbahwapasienakandir
awat.
3. Perawatmengarahkankeluargapenanggungjawabpasienu
ntukmendaftarkanpasienrawatinapkeadministrasirawati
nap.
4. Keluargapenanggungjawabpasiendatangkebagianadmin
petugasadministrasirawatinap.
,administrasirawatinapmenanyakankartuberobatpasienu
identitaspasiendenganlengkap (untukpasienbaru).
6. PetugasAdministrasirawatinapmenjelaskan status
bayarpasienumumataumenggunakanasuransi Kesehatan
atauperusahaan.
Unit terkait Rawat Inap
Berdasarkanhasilpenjajaganawal di
indicator masalahsebagaiberikut :
1. Bukti langsung terlihat dari kekurangan ruang IGD hanya 1, tetapi yang dibutuhkan 4
9
ruang tunggu baru ada 3, sedangkan yang dibutuhkan 5 dikarenakan masih banyak
keluarga pasien yang berdiri diruang tunggu (Sumber Puskesmas Kec.Pagaden Barat
Tahun 2021)
2. Tenaga medis kurang mampu dalam melakukan pekerjaannya, dilihat dari lambatnya
pelayanan biasanya 10 menit selesai tetapi jika pasiennya banyak bisa sampai 20
3. Kurangnya daya tanggap tenaga medis disaat kondisi pasien rawat inap membutuhkan
2. IdentifikasiMasalah
Barat belumBerkualitas?
3. TujuanPenelitian
maka dalam hal ini yang menjadi tujuan dilaksanakannya penelitian adalah untuk
10
mengetahui tingkat Kualitas Pelayanan Puskesmas di Kecamatan Pagaden
Kabupaten Subang.
4. ManfaatPenelitian
1. Bagi Penulis Sebagai salah satu pembelajaran dalam berpikir ilmiah, menerapkan
teori yang diperoleh ke dalam kasus nyata serta menambah wawasan dan
2. BagiInstansiDiharapkandapatdigunakansebagaibahanpertimbanganuntukmelakuka
mempunyaipermasalahan yang
samasertadapatdijadikanbahanpenelitianlebihlanjut.
11
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. KualitasLayanan
Pengertian kualitas
Pelayananadalahlanasanutamauntuklmengetahuitingkatkepuasankonsumen.
Dalamhaliniperusdahaandapatdikatakanbaik,
jikamampumenyediakanbarangataujasasesuaidengankeinginanpelanggan.
baikakansangatberpengaruhdalammeningkatkankepuasanpelanggan.
DalammenjelaskanpengertianKualitasPelayananinipenulismengambilbeberapapendapat
para ahliyaitu,
mengemukakanbahwakualitasmerupakansuatukondisidinamis yang
memenuhiataumelebihiharapan.
lakukansebagaipedomandalammemberikanlayanan.
sertaketepatanpenyampaiannyauntukmengimbangiharapanpelanggan.
12
2.1.2. Dimensi KualitasLayanan
Banyak dimensi yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas layanan atau
kualitas jasa. Setidaknya ada empat konsep pengukuran kualitas layanan yaitu:
berdasarkan Multi Model yang mencakup tiga dimensi yaitu kualitas interaksi,
kualitas lingkungan fisik dan kualitas hasil. Berikut ini diulas mengenai dimensi
kepercayaan dankeinginan.
konsumen.
13
Dimensi kualitas layanan tersebut dapat dipergunakan untuk mengukur
dan kesenjangan (gap) yang ada di model kualitas jasa. Pengukuran dapat dilakukan
dengan Skala Likert maupun Semantik Diferensial, dan responden tinggal memilih
kualitasjasa.
Apabila layanan yang dirasakan sesuai dengan yang diharapkan maka kualitas
layanan dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika layanan yang diterima melampaui
ideal. Sebaliknya apabila layanan yang diterima lebih rendah daripada yang
Brady dan Cronin (2001:37) menyusun dimensi pokok yang menjadi faktor
dankeahlian.
3. Kualitas hasil. Kualitas hasil diukur berdasarkan waktu tunggu, bukti fisik,
danvalensi.
14
Untuk mendapatkan layanan yang bagus, kita tidak harus membutuhkan biaya
berhubungan dengan konsumen, harus menganggap diri mereka sebagai duta dari
terhadap kualitas layanan yaitu sebagai berikut : (Schiffman dan Kanuk, 1987:670)
menyediakan pelayanan yang benar pada waktu yang tepat, dan juga berarti
memberikanpelayanan.
untukmelayani.
10. Fisik. Meliputi fasilitas, penampilan karyawan, dan peralatan yang digunakan
untuk melayanikonsumen.
15
2.2 Karakteristik KualitasLayanan
1. Intangibility
Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, dicium sebelum dibeli. Jasa
3. Variability
variasi bentuk, kualitas, dan jenis, tergantung kepada siapa, kapan, dan di
mana jasa tersebut dihasilkan. Ini terjadi karena jasa melibatkan unsur
orang biasanya tidak bisa diprediksi dan cenderung tidak konsisten dalam
16
4. Perishability
Jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan.
Dengan demikian bila suatu jasa tidak dimanfaatkan, akan berlalu atau
konsumsi yang telah dilakukannya. Inilah yang disebut dengan evaluasi alternatif
pasca pembelian atau pasca konsumsi. Proses ini juga dapat disebut sebagai
prosesevaluasialternatiftahapkedua.Hasildarievaluasipascakonsumsitahap.kedua
adalah konsumen puas atau tidak puas terhadap konsumsi produk atau merek yang
akan memiliki perasaan puas atau tidak puas terhadap produk atau jasa yang
mengkonsumsi ulang produk tersebut. Sebaliknya perasaan yang tidak puas akan
17
2.2.1 Definisi KepuasanPelanggan
Kepuasan konsumen adalah sejauh mana anggapan kinerja produk atau jasa
memenuhi harapan pembeli. Bila kinerja produk lebih rendah daripada
harapan pelanggan, maka pelanggan tidak puas, bila prestasi sesuai atau
melebihi harapan pelanggan, maka pelanggan merasapuas.
bahwa kepuasan akan tercapai pada saat harapan pelanggan sesuai dengan kenyataan
suatu produk atau jasa. Kepuasan pelanggan akan memperkuat sikap terhadap merek
dimana kemungkinan besar pelanggan akan membeli kembali dengan merek yang
sama.
Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap hal ini. Pihak yang paling
18
Persaingan yang semakin ketat, dimana semakin banyak produsen yang
utama. Hal ini tercermin dari semakin banyaknya perusahaan yang menyertakan
bahwa kunci utama untuk memenangkan persaingan adalah memberikan nilai dan
kepuasan kepada pelanggan atau melalui penyampaian produk dan jasa berkualitas
maka konsumen memiliki pilihan yang semakin banyak. Dengan demikian kekuatan
tawar menawar konsumen semakin besar. Hak-hak konsumen pun semakin mendapat
perhatian besar, terutama aspek keamanan dan pemakaian barang atau jasa tertentu.
memperjuangkan hak konsumen, etika bisnis, serta kesadaran dan kecintaan akan
lingkungan. Dimana mereka bekerja untuk dapat menciptakan suatu kepuasan dari
Dari definisi kepuasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya
kepuasan pelanggan merupakan suatu hal yang prinsipil yang harus dipenuhi oleh
pelanggan pada produk maupun jasa yang dijual oleh perusahaan. Berdasarkan hal
tersebut maka dapat dibuat suatu konsep kepuasan pelanggan sebagai berikut:
(Tjiptono, 2002:25)
19
Konsep Kepuasan Pelanggan
Produk
Harapan Pelanggan Terhadap Produk
Dalam mengevaluasi kepuasan terhadap produk, jasa, atau perusahaan tertentu konsumen
umumnya mengacu pada berbagai faktor atau dimensi. Faktor yang sering digunakan dalam
mengevaluasi keputusan terhadap suatu produk manufaktur menurut Grafin dan Lovelock
(1994) antara lain meliputi: kinerja (performance), ciri-ciri atau keistimewaan tambahan
menggunakan beberapa atribut atau faktor yang lebih dikenal dengan kualitas pelayanan
yang terdiri dari: bukti langsung (tangibles), kehandalan (reliability), daya tanggap
20
Dalam mengevaluasi kepuasan terhadap suatu perusahaan tertentu, faktor-
faktor penentu yang digunakan bisa berupa kombinasi dari faktor penentu kepuasan
terhadap produk dan jasa. Umumnya yang sering digunakan konsumen adalah aspek
pelayanan dan kualitas barang atau jasa yang dibeli (Tjiptono, 2002:26).
yang sangat essensial bagi setiap perusahaan. Hal ini dikarenakan langkah tersebut
dapat memberikan umpan balik dan masukan bagi keperluan pengembangan dan
pelanggan itu dapat diukur dengan berbagai macam metode dan teknik. Ada empat
2002:34)
1) Sistem keluhan dan saran. Setiap organisasi yang berorientasi pada pelanggan
keluhanmereka.Informasiyangdiperolehmelaluimetodeinidapatmemberikan ide-
ide baru dan masukan yang berharga bagi perusahaan, sehingga memungkinkan
perusahaan untuk memberikan respon secara tepat dan tanggap terhadap setiap
21
2) Ghostshopping. Metode ini dilaksanakan dengan cara mempekerjakan beberapa
telah berhenti membeli atau yang telah pindah pemasok agar dapat memahami
mengapa hal itu terjadi dan supaya dapat mengambil kebijaksanaan perbaikan
memuaskanpelanggannya.
pelanggan yang dilakukan dengan penelitian survei, baik dengan survei melalui
22
2.2.3 Teknik Pengukuran KepuasanPelanggan
skala berikut : sangat tidak puas, tidak puas, cukup puas, puas, dan sangatpuas.
berkaitan dengan penawaran dari perusahaan dan juga diminta untuk menuliskan
penawaran berdasarkan derajat pentingnya setiap elemen dan seberapa baik kinerja
23
2.3 Hubungan Antara Kualitas Layanan Dengan KepuasanPelanggan
suatu tanggapan emosional pada evaluasi pengalaman konsumsi suatu produk atau
jasa (Tjiptono, 2002:24). Hal ini merupakan landasan yang penting bagi
pihak perusahaan antara lain adalah pembelian ulang yang dilakukan oleh konsumen
kepuasan pelanggan antara lain adalah dengan memberikan pelayanan yang maksimal
pelanggan.
24
2.4 KerangkaPenelitian
kepuasanKonsumen
Kualitas Interaksi
Kualitas Hasil
25
2.5 Hipotesis
kategori yangbaik.
layananPuskesmasPagaden Barat.
26
BAB III
METODE PENELITIAN
pendekatan kualitatif, yang berbasis pada informasi atau kenyataan yang terjadi di lapangan.
sengaja, pengumpulan data terbuka, analisis teks atau gambar dan tabel, serta interprestasi
membatasi penelitian, mengumpulkan informasi melalui observasi dan wawancara, baik yang
struktur maupun tidak, dokumentasi, materi-materi visual, serta usaha merancang protocol
Jenis usaha penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, karena penelitian
ini bertujuan untuk memperoleh gambaran variabel yang diteliti. Dalam hal penelitian ini
penulis mengungkapkan peneliti kualitatif dengan penelitian yang dilakukan dalam setting
tertentu yang ada dalam kehidupan sebenarnya dengan maksud menginvestigasi dan
27
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah
hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara
analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan
a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh dari sumbernya dengan melakukan
informan.
b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari studi kepustakaan dan
makalah dan pemberitaan yang ada hubungannya dengan masalah yang penulis
BaratKabupatenSubang.
28
3.3 Penentuan Informan
ini digunakan mengingat sumber data belum lengkap jika megambil sumber
data hanya berjumlah satu atau dua orang informan, karena penulis melakukan
29
3.4 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti
dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan
dipermudah olehnya, instrumen pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat
digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data Instrument sebagai alat bantu
dalam menggunakan metode pengumpulan data merupakan sarana yang dapat
diwujudkan dalam benda. Data yang berkualitas berakibat pada penelitian yang
dilakukannya. Dalam tahap penelitian menggunakan instrument berupa :
penelitian.
30
2.Penelitian Lapangan, bertujuan untuk memperoleh data yang diharapkan dapat
maupun peraturan atau pasal yang berhubungan dengan penelitian yang penulis
penelitian.
sekunder yang diperoleh dalam penelitian. Percakapan itu dilakukan oleh dua
31
peneliti akan menggunakan teknik Triangulasi. Sugiyono dalam bukunya
dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai
sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Oleh sebab itu terdapat
b. Triangulasi Teknik yaitu mengecek data sumber yang sama, dengan Teknik yang
berbeda.
dikumpulkan pada pagi hari pada saat narasumber masih segar, dan tidak banyak
masalah, akan memberi data yang lebih valid sehingga lebih kredibel.
Data yang telah dikumpulkan diterjemahkan dan diolah sedemikian rupa sampai
bagian yang dalam metode ilmiah, dengam analisis tersebut dapat diberi arti dan makna
yang berguna dalam memecahkan masalah peenlitaian itu sendiri. Analisis data ini
didasarkan pada suatu upaya dan pertimbangan bahwa setelah data dikumpulkan dari
sebenarnya sehingga dapat berguna memecahka setelah yang dihadaapi, terdiri dari
32
1. Reduksi data yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian dan penyederhanaan,
pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul sari catatan-catatan tertulis
sedemikian rupa.
memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus terjadi.
yang muncuk dari kata yang harus diuji kebenarannya, kekokohan dan
kecocokannya.
Lokasi yang dijadikan objek penelitian oleh penulis adalah PuskesmasPagaden Barat
kecamatanPagadenKabupatensubang subang.
Tabel 3.1
33
DAFTAR PUSTAKA
34
1] UU No 36 Tahun 2009 tentangKesehatan
2] Permenkesno 43 Tahun 2019tentangPuskesmas
3] PeraturanBupati Subang No. 15 Tahun 2018tentangpembentukan dan
susunanorganisasiUPTD Pusat Kesehatan
4]Brady dan Cronin. (2001). Dimensi kualitas layanan/jasa
PERATURAN – PERATURAN :
WEBSITE : http:www.kemenkes.go.id
PEDOMAN WAWANCARA
35
36
37
38