BAB II
TINJAWAN TEORITIS
pelayanan adalah sebagai bentuk kegiatan pelayanan dalam bentuk barang atau
suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung
antara seseorang dengan orang lain atau masih secara fisik dan menyediakan
kepuasan pelanggan.
kualitas dan kepuasan pelanggan erat terkait kualitas yang diberikan oleh
mereka tentang layanan dan persepsi mereka tentang cara layanan dilakukan.
pelayanan adalah tindakan atau kinerja yang di tawarkan suatu pihak kepada
waktu dan tempat tertentu, sebagai hasil dan tindakan mewujudkan perubahan
yang diinginkan dalam diri atau atas nama penerima pelayanan tersebut.
sebagai berikut:
masyarakat meliputi:
a. Kesehatan
kesehatan adalah hak bagi setiap warga masyarakat yang dilindungi oleh UUD.
b. Pendidikan dasar
Masa depan suatu bangsa akan sangat di tentukan oleh seberapa besar
Menurut Groets & Davis ( Tjiptono, 1997 : 24) mengemukakan bahwa kualitas
pelanggan.
layanan atau kualitas jasa. Setidaknya ada empat konsep pengukuran kualitas
dan Multi Model (Tjiptono et al., 2004:267). Brady dan Cronin (2001:37)
dimensi yaitu kualitas interaksi, kualitas lingkungan fisik dan kualitas hasil.
al, (1990).
sebagai berikut.
kebutuhan-ebutuhan konsumen.
Hardyansyah, M.Si)
pelanggan, dan kesenjangan (gap) yang ada di model kualitas jasa. Pengukuran
kualitas layanan dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika layanan yang diterima
kualitas yang ideal. Sebaliknya apabila layanan yang diterima lebih rendah
perilaku dankeahlian.
sebagai duta dari perusahaan. Ada beberapa kriteria yang mengikuti dasar
memberikanpelayanan.
karyawan.
konsumen.
20
berikut:
dipertanggung jawabkan.
menyelenggarakannya
1. Intangibility
Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, dicium sebelum dibeli. Jasa
2. Inseparability
3. Variability
variasi bentuk, kualitas, dan jenis, tergantung kepada siapa, kapan, dan di
mana jasa tersebut dihasilkan. Ini terjadi karena jasa melibatkan unsur
4. Perishability
Jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan.
Dengan demikian bila suatu jasa tidak dimanfaatkan, akan berlalu atau
1 2 3 4
Responsiven
Realibility Competence Access
ess
5 10
6 9
7 8
Understandi
Communicat
Credibility Security ng/knowing
ion
the customer
kebutuhan pelanggan.
plastik.
2.1.6 Pengertian Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan Rawat Inap
sakit)/ lanjutan (bagi pasien rujukan dari fasilitas pelayanan kesehatan lain),
segera, baik dalam kondisi sehari - hari maupun bencana (Permenkes RI No.
47 tahun 2018). Secara garis besar kegiatan di IGD rumah sakit dan menjadi
ruangan dan fasilitas untuk menolong pasien gawat darurat, baik berupa
kapasitas kurang lebih 10 tempat tidur. Rawat inap itu sendiri berfungsi
25
puskesmas sekitarnya
orang/Puskesmas,
digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini yaitu Dimensi Kualitas Pelayanan
Fokus penelitian pada Kualitas Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan
Teori yang digunakan penulis yaitu teori menurut Tjiptono dan Chandra
2.3 Hipotesis