Anda di halaman 1dari 25

“PENTINGNYA KARYA ILMIAH UNTUK MAHASISWA”

Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas

Disusun Oleh : Robi Jajuli

Guntur Bangun Samudera

Arjun Ahmad Firdaus

Helmi Setiadi

Muhammad Alifpuddin

MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI(STIE)

MIFTAHUL HUDA SUBANG

TAHUN 2021

I
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb,


Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya saya mampu menyelesaikan makalah “PENTINGNYA KARYA
ILMIAH UNTUK MAHASISWA”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Teknik Penulisan Karya Iklmia. Makalah ini masih jauh
dari sempurna oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
saya harapkan demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini memberikan
informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan
peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Dan tidak lupa juga saya ucapkan
terima kasih kepada Pak Fajar Nugraha MM.pd selaku dosen mata kuliah Bahasa
Indonesia

Subang, 2 Oktober 2021

Penyusun

II
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR.................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................4
1.1 Rumusan Masalah..................................................................................................5
1.2 Tujuan....................................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................6
PEMBAHASAN..........................................................................................................6
2.1 Hakikat Menulis Karya Ilmiah...............................................................................6
2.2 Karya Tulis Ilmiah.................................................................................................6
2.2.1 Artikel ilmiah......................................................................................................7
2.2.2 Makalah..............................................................................................................8
2.2.3 Laporan penelitian..............................................................................................8
2.3 Karya Ilmiah Bagi Mahasiswa.............................................................................11
2.4 Problematika Mahasiswa dalam Menulis Karya Ilmiah.......................................12
2.4.1 Hambatan, permasalahan, kendala dari dalam diri mahasiswa..........................12
2.4.2 Hambatan/kendala dari luar diri mahasiswa......................................................17
BAB III......................................................................................................................22
PENUTUP.................................................................................................................22
SARAN.....................................................................................................................23

III
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................24

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karya ilmiah merupakan suatu karya tulis yang isinya berusaha memaparkan
suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau
peneliti. Pada level remaja, biasanya karya ilmiah dibuat menggunakan kaidah
ilmiah yang paling sederhana untuk mengasah minat, nalar, juga kreativitas
remaja. Biasanya karya tulis ilmiah dibuat untuk mengangkat tema yang aktual
yang belum pernah ditulis oleh peneliti sebelumnya, kalaupun ternyata pernah
diteliti sebelumnya, maka harus diverifikasi terlebih dahulu dan biasanya dibuat
sebagai pembaharuan dari data yang pernah dibuat sebelumnya. Karya ilmiah
telah diakui dalam ilmu pengetahuan dan menjadi salah satu bagian penting dari
pada aktifitas pokok bagi Perguruan Tinggi, baik Perguruan Tinggi Umum
ataupun Perguruan Tinggi Agama.
Akan menjadi keuntungan tersendiri bagi mahasiswa yang terampil dalam
bidang menulis secara ilmiah ini. Jika dipandang dari dua sisi, mahasiswa yang
merasa perlu untuk terampil menulis secara ilmiah adalah mereka yang sadar akan
urgensi dari menulis secara ilmiah sendiri.Karena di setiap fase pendidikan dari
mulai masih menjadi seorang mahasiswa baru sampai akhirnya akan lulus,
seorang mahasiswa akan senantiasa dihadapkan untuk menulis secara ilmiah. 
Dalam hal ini mahasiswa sebagai bagian dari lingkungan akademis tersebut
sudah diharapkan untuk melakukan kegiatan menulis secara rutin sehingga dapat
melahirkan karya tulis baik karya tulis ilmiah seperti buku, jurnal dan lain-lain
maupun karya tulis ilmiah populer seperti artikel. Tulisan-tulisan yang berisi
informasi pengetahuan tersebut akan lebih cepat diterima oleh masyarakat
dibandingkan dengan hanya berbicara.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari pendahuluan diatas yaitu :

1. Membahas mengenai karya ilmiah

IV
2. Mengapa karya ilmiah penting bagi Mahasiswa ?
3. Apa saja problematika yang dihadapi oleh Mahasiswa dalam pembuatan
karya ilmiah ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari rumusan masalah yaitu :
1. Untuk mengetahui apa itu karya ilmiah
2. Untuk mengetahui apa pentingnya karya ilmiah bagi mahasiswa
3. Untuk mengetahui problematika yang dihadapi oleh Mahasiswa dalam
pembuatan karya ilmiah

V
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Hakikat Menulis Karya Ilmiah

Menulis merupakan kegiatan seseorang dalam mengungkapkan gagasan


dan menyampaikannya dengan bahasa tulisan. Selain itu pendapat lainjuga
mengatakan bahwa dengan komunikasi lewat lambang tulis apat tercapai oleh
penulis, seperti yang diharapkan jika penulis mampu menuangkan ide atau
gagasan kedalam bahasa secara tepat, teratur dan lengkap.

Menulis merupakan bagian terpenting dari kehidupan, dengan menulis


sesorang menuangkan pendapatnya dengan tulisan, sejalan dengan hal tersebut
penalaran merupakan faktor penting dalam kegiatan menulis. Dimana
penalaran menjadi aspek dalam penarikan simpulan dan gagasan. Maka
penalaran dapat diperoleh melalui berbagai cara diantaranya adalah dengan
memiliki kerampilan/ skill, Ketrampilan menjadi salah satu  cara memperoleh
penalaran yang lebih mendalam, maka ketrampilan sangat penting untuk
diasah bagi para siapapun yang hendak ingin bisa menulis.

Karena perlunya keterampilan dalam menulis, seorang peserta didik tidak


harus menunggu untuk bisa menjadi seorang penulis yang terampil.

2.2 Karya Tulis Ilmiah


Karya tulis ilmiah adalah laporan tertulis yang dibuat dengan kaidah yang
benar (kohesi dan koherensi) baik laporan tersebut dipublikasikan atau tidak,
karya tulis ilmiah dibuat berdasarkan penelitian atau kajian terhadap suatu
ilmu pengetahuan, teknologi, atau seni serta memenuhi etika keilmuan.
Perguruan Tinggi mengajarkan kepada para mahasiswa untuk membuat karya-
karya ilmiah baik dalam bentuk makalah, laporan penelitian artikel ilmiah, dan
lain-lain.
Sejalan dengan hal tersebut, Karya Ilmiah yang akan dibuat oleh mahasiwa
harus benar- benar dibuat sesuia dengan aturannya serta bertanggung jawab
akan karya ilmiah yang telah dibuat. Pada Dasarnya Karya ilmiah dibedakan
menjadi tiga macam. Yakni, artikel ilmiah, makalah, dan laporan penelitian.
Ketiganya merupakan karya lmiah yang sering dikukan oleh mahasiswa,
artikel ini akan membahas masing-masing jenis karya ilmiah tersebut.

1
2.2.5 Artikel ilmiah
Artikel merupakan karya tulis yang dibuat untuk dimuat dalam
buku kumpulan artikel atau sering disebut jurnal dan ditulis sesuai dengan
konvensi ilmiah. Yang mana setiap Perguruan Tinggi memiliki cara
penulisan terendiri, seperti halnya IAIN Surakarta, Artikel penelitian
harus bersifat aktual, memberikan saran-saran yang aktual dan konkrit
terkait dengan isu yang dibahas. Penulisan harus mengikuti urutan
biasanya urut sebagai berikut: judul, abstrak dan kata kunci, pendahuluan
pembahasan, kesimpulan dan saran, dan daftar pustaka.
- Judul: judul harus singkat, mencerminkan isi tulisan dan memiliki kata
kunci utama
- Abstrak Dan Kata Kunci: abstrak ditulis dalam bahasa inggris yang
terdiri dari 150-200 kata, mencerminkan materi yang dibahas. Tidak
diperkenankan terdapat singkatan atau referensi didalam abstrak. Kata
kunci dibuat dalam bahasa inggris sebanyak 3-5 kata dan dipisahkan
dengan tanda semi colon (;)
- Pendahuluan: memuat secara ringkas tentang pentingnya topik untuk
dibahas meliputi analisa, argumentasi dan pendirian penulis mengenai
masalah yang dibahas.
- Pembahasan: memuat kupasan permasalahan yang dibahas meliputi
analisa, argumentasi dan pendirian penulis mengenai mengenai masalah
yang dibahas
- Kesimpulan Dan Saran: memberikan penegasan terhadap sikap penulis
dan pemberian saran.
- Daftar Pustaka: memuat sumber-sumber yang dikutip dalam tulisan/
art.
Berdasarkan SE No. 152/E/2012 tentang publikasi karya ilmiah,
disebutkan bahwa :
- Untuk lulus program sarjana (S-1) harus menghasilkan karya ilmiah
yang terbit dalam jurnal ilmiah.
- Untuk lulus program magister (S-2) harus telah menghasilkan karrya
ilmiah yang telah terbit pada jurnal ilmiah nasional, diutamakan yang
terakreditasi Dikti.
- Untuk lulus program doktor (S-3) harus telah menghasilkan artikel
ilmiah yang telah terbit pada jurnal internasional.

2.2.1 Makalah
Makalah merupakan karya ilmiah yang dibuat untuk membahas suatu
topik atau permasalahan tertentu untuk menyelesaikan mata kulih tertentu
biasanya disajikan dalam presentasi. Bagian- bagian dari maklah adalah.

2
- Pendahuluan (biasanya berisi kata pengantar, daftar isi, latar belakang,
rumusan masalah dll).
- Isi (berisi pokok pembahasan karya ilmiah yang ditulis).
- Penutup (berisi kesimpulan, saran, dan daftar pustaka).

2.2.2 Laporan penelitian


Maklah merupakan karya ilmiah yang dibuat degan metodologi yang
benar berdasarkan hasil penelitian, bagi mahasiswa laporan penelitian
merupakan suatu studi akhir untuk mendapatkan gealr sarjana. Bagi
mahasiswa program studi S-1 laporan penelitian disebut skripi, untuk
semester 2 dalam meraih gelar magister di sebut dengan tesis. Sementara
bagi mahasiswa S-3 yang ingin meraih gelar Doktor laporan penelitiann
disebut dengan Desertasi. Seperti halnya makalah dan artikel ilmiah,
laporan ilmiah baik penelitian studi pustaka maupun penelitian lapangan
juga memiliki sistematis peneletian, biasanya terdiri sebagai berikut.
- Bagian depan
 Sampul
 Halaman judul’
 Halaman pengesahan
 Abstrak
 Kata pengantar
 Daftar isi
 Lampiran
 Daftar tabel
 Daftar bagan (gambar)
- Bagian isi
 BAB I Pendahuluan
 BAB II Landasan teori, kajian pustaka, kerangka berfikir
 BAB III Metodologi PeNelitian
 BAB IV Deskripsi Data dan Pembahasan
 BAB V Penutup (Simpulan, Implikasi dan Saran)

Ciri-Ciri Karya Ilmiah

a. Struktur Sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal
(pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian
awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian
gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab

3
atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan
serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
b. Komponen dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua
karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar
pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya
abstrak.
c. Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan
menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk
pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
d. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang
tercermin dari pilihan kata / istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan
struktur yang baku.

Macam-Macam Karya Ilmiah :

a. Skripsi
Skripsi adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat
mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori)
orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-obyektif, baik
berdasarkan penelitian langsung, observasi lapangan / penelitian di
laboratorium, ataupun studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan
metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa
penemuan baru.
b. Tesis
Tesis adalah jenis karya tulis dari hasil studi sistematis atas masalah. Tesis
mengandung metode pengumpulan, analisis dan pengolahan data, dan
menyajikan kesimpulan serta mengajukan rekomendasi. Orisinalitas tesis
harus nampak, yaitu dengan menunjukkan pemikiran yang bebas dan kritis.
Penulisannya baku dan tesis dipertahankan dalam sidang. Tesis juga bersifat
argumentative dan dihasilkan dari suatu proses penelitian yang memiliki bobot
orisinalitas tertentu.
c. Disertasi
Disertasi adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam
menyelesaikan program S3 ilmu pendidikan. Disertasi merupakan bukti
kemampuan yang bersangkutan dalam melakukan penelitian yang
berhubungan dengan penemuan baru dalam salah satu disiplin ilmu
pendidikan.

4
Sikap Ilmiah Dalam penulisan karya ilmiah, terdapat 7 sikap ilmiah yang
merupakan sikap yang harus ada. Sikap-sikap ilmiah tersebut adalah sebagai
berikut :

1. Sikap ingin tahu


Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang
berkaitan dengan bidang kajiannya.
2. Sikap kritis
Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin
berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding kelebihan
-kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.
3. Sikap obyektif
Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti
perasaan pribadi.
4. Sikap ingin menemukan
Selalu memberikan saran-saran untuk eksperimen baru. Kebiasaan
menggunakan eksperimen-eksperimen dengan cara yang baik dan konstruktif.
Selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya.
5. Sikap menghargai karya orang lain
Sikap menghargai karya orang lain ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan
sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang disampaikan
memang berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain.
6. Sikap tekun
Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksperimen yang
hasilnya meragukan, tidak akan berhenti melakukan kegiatan-kegiatan apabila
belum selesai. Terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja
dengan teliti.
7. Sikap terbuka
Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat,
argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya
pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak diterima
karena tidak sepaham atau tidak sesuai. Pentingnya bagi mahasiswa Karya
ilmiah sangat penting bagi mahasiswa, karna untuk melatih mahasiswa dalam
penulisan makalah, skripsi, tesis dan disertasi. Jika mahasiswa tidak dilatih
dalam penulisannya, maka mahasiswa akan mengalami kesulitan dalam
penulisan makalah atau tugas-tugas dalam kuliah. Manfaat penyusunan karya
ilmiah bagi penulis adalah berikut:
a. Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
b. Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
c. Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
d. Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;

5
e. Memperoleh kepuasan intelektual;
f. Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
g. Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian
selanjutnya

2.1 Karya Ilmiah Bagi Mahasiswa


Mahasiswa harus mulai membiasakan menulis atau membuat sendiri karya
ilmiah sebagai upaya memperkuat jati diri mahasiswa. Kemampuan menulis
yang dimiliki mahasiswa, menjadi salah satu indikator pencapaian mutu atau
menjadi ukuran kualitas sumber daya manusia. Menulis karya ilmiah bagi
setiap mahasiswa adalah hal yang wajib harus diikuti dalam menyelesaikan
perkuliahan. Di perguruan tinggi, mahasiswa dituntut dan dilatih untuk
menghasilkan sebuah karya ilmiah seperti membuat laporan penelitian,
makalah, skripsi, tesis, disertasi, dan jurnal ilmiah. Namun kendala yang
dihadapi para mahasiswa saat ini ialah bagaimana caranya memulai hingga
menyelesaikan karya ilmiah dengan baik, jelas, logis, sistematis, dan bersifat
orisinil, mengingat di zaman sekarang ini jumlah informasi bertebaran luas
dimana-mana baik  di internet, buku, atau sumber lainnya yang seharusnya
mahasiswa bisa memanfaatkan momen ini untuk belajar membuat sebuah
karya ilmiah.
"Mengapa seorang manusia harus menulis ?" pertanyaan itu seringkali
muncul di otak bukan? dan jawabannya adalah karena menulis diharuskan
untuk membedakan antara manusia dengan makhluk hidup yang lain. Sebab
manusia memiliki akal yang mana apabila hal tersebut tidak dimanfaatkan
akan sangat merugi tentunya. Kedua, karena memori manusia sangat terbatas,
seseorang barangkali akan lupa akan apa yang telah terjadi di negara mereka
seminggu yang lalu, namun karena kejadian tersebut sudah diabadikan dalam
sebuah tulisan yang berupa berita dalam media online atau cetak , maka akan
dengan mudah untuk mengingat dan mengulang kembali mengingat apa yang
terjadi tersebut. Dan yang ketiga adalah, membangun peradaban. Maksudnya
adalah, sebuah peradaban terbentuk melalui tulisan. Manusia yang sering
membaca sebuah tulisan adalah mereka yang otaknya kaya akan pengetahuan.
Sebagaimana pepatah bahwasanya buku adalah jendela dunia, poin akhir dari
kebiasaan membaca tulisan tersebut akan membentuk peradaban.

6
2.2 Problematika Mahasiswa dalam Menulis Karya Ilmiah
Pembahasan berikut akan mengurai tentang berbagai problematika yang
menjadi kendala mahasiswa dalam menulis karya ilmiah yaitu :

2.4.1 .Hambatan, permasalahan, kendala dari dalam diri mahasiswa


Bagian ini akan membahas kendala-kendala yang dihadapi
mahasiswa yang berkaitan erat dengan dirinya sendiri yang meliputi
aspek-aspek utamaantara lain: bakat dan motivasi mahasiswa dalam
menulis, wawasan mahasiswa yang akan dituangkan dalam bentuk
tulisan, dan kendala-kendala yang menyangkut persoalan kemampuan
bahasa tertulis mahasiswa.
a. Tidak berbakat
Menulis merupakan salah satu keterampilan dasar yang dimiliki
seseorang, termasuk mahasiswa. Banyak orang yang berpendapat
menulis merupakan hal yang mudah. Kalau bisa membaca maka
pasti akan bisa menulis. Namun, kenyataan yang tidak dapat
dipungkiri bahwa tidak semua orang dapat menghasilkan suatu
karya tulis yang layak untuk dipublikasikan. Banyak diantara
mahasiswa yang bahkan tidak mampu menghasilkan tulisan
ilmiah paling sederhana sekalipun. Sebagai contoh; seorang
mahasiswa yang mendapatkan tugas penyusunan makalah atau
laporan ilmiah sebagai bahan presentasi harus meminta bantuan
orang lain untuk menyelesaikannya. Bahkan,banyak diantara
mahasiswa tersebut hanya menciplak tulisan orang lain (plagiat).
Selain itu banyak mahasiswa yang harus terkatung-katung tidak
mampu menyelesaikan studinya karena terkendala pada penulisan
skripsi.
b. Kurangnya motivasi, sifat malas, tidak percaya diri
Segala tindakan yang dilakukan oleh manusia berawal dari niat.
Dalam hal ini, dapat dikatakan bahwa jika seseorang melakukan
sesuatu pasti karena ada niat dan karena motivasi untuk
melakukannya. Seorang pelajar harus bersungguh-sungguh
belajar, ikut les, belajar tidak kenal waktu karena termotivasi
untuk mendapatkan nilai yang bagus dan memperoleh ilmu
pengetahuan.
Setiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang tidak lepas dari
motivasi yang muncul baik dari dalam dirinya maupun dari orang
lain. Demikian halnya dengan kegiatan menulis. Seorang penulis
harus meluangkan waktu untuk duduk membaca, menggali
informasi untuk menemukan ide yang selanjutnya akan diproses

7
untuk menghasilkan tulisan. Proses tersebut dijalani karena adanya
motivasi. Motivasi tersebut sangat penting karena akan menjadi
motor penggerak dalam kegiatan menulis seperti yang dikatakan
oleh Kartanegara bahwa motivasi sangat penting dalam setiap
kegiatan termasuk kegiatan menulis. Motivasi akan menjadi
pendorong dalam pelaksanaan kegiatan menulis.

Ada berbagai alasan yang menjadi motivasi seseorang untuk


menulis:
1) ada orang yang menulis hanya karena sebuah keharusan
seperti yang banyak dilakukan oleh mahasiswa sekarang ini.
Mereka menulis hanya karena tugas dari dosen, karena ingin
menyelesaikanstudi, bukan karena kesadaran sendiri untuk
memperdalam dan mengembangkan ilmunya.
2) Ada yang menulis karena termotivasi untuk membagi dan
menyebarkan ilmu kepada orang lain. Penulis dalam kategori
ini selain akan mendapatkan manfaat financial dari hasil
penjualan hasil karyanya juga akan semakin luas ilmu
pengetahuan yang dimilikinya, karena semakin banyak dia
menulis maka akan semakin sering dia membaca. Mereka
memegang prinsip bahwa “menulislah maka dunia akan
mengenalmu”
3) Ada yang menulis karena menulis merupakan kegemaran
dan menjadi hiburan tersendiri bagi dirinya. Penulis dalam
kategori ini akan memanfaatkan setiap waktu luang yang
dimilikinya untuk menciptakan karya tulis dalam bentuk
apapun dan sesederhana apapun.
4) Ada yang menulis karena menulis karena termotivasi untuk
mendapatkan uang (menulis telah menjadi sumber
penghidupannya); artinya jika tidak menghasilkan karya
maka tidak dapat memenuhi kebutuhannya.

Rendahnya jumlah karya tulis yang dihasilkan oleh mahasiswa


disebabkan karena kurangnya motivasi yang ada dalam diri
mereka. Hal tersebut menjadi hambatan yang besar bagi
mahasiswa dalam menghasilkan karya tulis terutama karya tulis
ilmiah. Mereka tidak mempunyai keinginan kuat untuk
mengembangkan sendiri talenta yang dimilikinya. Mahasiswa
menulis jika ada tugas dosen atau untuk mendapatkan nilai.
Itumerupakan motivasi yang tidak kuat, sehingga dalam prosesnya

8
terkadang mahasiswa hanya menempuh jalan pintas dengan
menyalin hasil karya orang lain.

Kurangnya motivasi dalam diri seorang mahasiswa akan


memunculkan perasaan malas yang selanjutnya membangun rasa
kurang percaya diri untuk menciptakan sebuah karya ilmiah.
Motivasi yang tidak kuat dalam dirinya akan menjadi alasan
sehingga malas (tidak mau) melakukannya. kalimat yang selalu
muncul dalam benak seorang mahasiswa adalah untuk apa saya
melakukannya? apa yang saya mau tulis, kan tidak ada tugas dan
lain lain. Jika kalimat-kalimat tersebut sudah bermunculan maka
ujung-ujungnya adalah perasaan malas dan enggan untuk
melakukannya. Ironisnya,kurang motivasi, perasaan malas, takut
salah, akan menjadi paket yang melahirkan rasa tidak percaya diri
untuk melakukan kegiatan menulis tersebut.
Oleh karena itu hal yang pertama yang harus dilakukan oleh
mahasiswa untuk memulai kegiatannya termasuk menulis adalah
membangun motivasi dalam diri untuk melakukannya. Dengan
adanya motivasi yang kuat dalam diri maka setiap tantangan yang
dihadapi akan menjadi mudah. Besar kecilnya hasil karya yang
dihasilkan bergantung pada seberapa besar motivasi yang ada
dalam diri penulis pada saat akan melakukannya.
c. Kesulitan untuk memulai dan tidak fokus
Banyak mahasiswa yang memiliki keinginan untuk menulis.
Keinginan tersebut muncul ketika melihat atau mengangumi hasil
karya orang lain. Kekaguman terhadap hasil karya orang lain
dapat menjadi pemicu munculnya motivasi dalam dirinya.
Sayangnya, keinginan tersebut terkendala pada ketidaktahuan
memulai dari mana.
Kesulitan untuk memulai sebuah tulisan tidak hanya dialami
oleh mahasiswa sebagai penulis pemula namun juga dapat terjadi
pada penulis senior. Hambatan yang paling sering dialami oleh
penulis pemula, meskipun penulis senior juga mengalaminya
adalah kesulitan untuk memulai. Banyaknya permasalahan yang
terjadi disekitar kita menjadi penyebab kesulitan untuk memulai
tulisan tersebut. Kesulitan dalam memilih dan menentukan topik,
kesulitan dalam meramu ide dan gagasan mengakibatkan seorang
penulis merasa tidak tahu harus memulai dari mana.
Tidak hanya kesulitan untuk memulai, banyaknya pengaruh
dari luar seperti; banyaknya kegiatan yang bersifat “santai”,
pengaruh lingkungan, pengaruh hiburan dan lain-lain

9
menyebabkan mahasiswa akan menjadi tidak fokus atau tidak
berkonsentrasi. Akibatnya mahasiswa tersebut tidak fokus
terhadap apa yang akan dilakukannya seperti tidak fokus dalam
menemukan ide, tidak fokus dalam mencari teori pendukung dan
tidak fokus dalam menuangkan ide tersebut dalam bentuk tulisan
ilmiah.
d. Wawasan yang sempit akibat malas membaca
Membaca dan menulis merupakan bagian dari keterampilan
berbahasa yang dimiliki oleh setiap orang. Ibarat dua sisi mata
uang kegiatan membaca dan menulis merupakan kegiatan yang
harus berjalan beriringan dan saling melengkapi.Seorang penulis
yang baik lahir dari pembaca yang baik. Artinya dengan membaca
memperluas dan mengembangkan wawasan berpikir maka dengan
menulis merupakan pengikat dari ilmu pengetahuan yang telah
dimiliki.
Membaca merupakan jalan untuk menemukan ide atau
pemahaman terhadapsebuah permasalahan. Keinginan untuk
menulis akan muncul ketika mendapatkan ide atau gagasan. Selain
itu, setiap karya ilmiah yang dihasilkan harus mengandung sebuah
kebenaran ilmiah. Kebenaran ilmiah tersebut didasarkan pada
bukti, data, teori yang kesemuanya didapatkan dengan membaca.
Jadi, membaca merupakan dasar dari kegiatan menulis.
Sayangnya, di lingkungan mahasiswa tradisi membaca belum
terlaksana dengan baik. Akibatnya, kegiatan menulis mengalami
hambatan karena wawasan mahasiswa menjadi sempit, kurang
kreatif, tidak ada pengalaman. Hal tersebut memunculkan perasaan
malas dan tidak termotivasi untuk menulis.
e. Kendala kebahasaanMenulis
Merupakan suatu bentuk manifestasi keterampilan berbahasa
paling akhir dikuasai pelajar bahasa setelah kemampuan
mendengarkan/menyimak, berbicara dan membaca. Dibanding
tiga kemapuan berbahasa yang lain, kemampuan menulis lebih
sulit dikuasai bahkan oleh penutur asli bahasa yang bersangkutan
sekalipun. Hal itu disebabkan kemampuan menulis menghendaki
penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur di luar bahasa
itu sendiri yang akan menjadi isi dari sebuah tulisan. Baik unsur
kaidah bahasa maupun unsur isi haruslah terjalin sedemikian
rupa sehingga menghasilkan sebuah tulisan yang runtut dan
padu.

10
Kendala kebahasaan yang sering dialami oleh mahasiswa
dalam melakukan kegiatan menulis adalah kesulitan dalam
merangkai kata menjadi kalimat yang efektif. Hal tersebut
merupakan kendala besar dalam kegiatan menulis karena isi
tulisan ilmiah harus memiliki kesatuan dan keterkaitan antara
kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya sehingga pesan
yang disampaikan dalam tulisan tersebut dapat diterima dengan
baik oleh pembaca.
Kendala kebahasaan yang lainnya adalah terbatasnya
perbendaharaan kata dan istilah yang dimiliki oleh mahasiswa
mengenai suatu topik permasalahan yang akan ditulis. Karena
kendala tersebut, dalam prosesnya mahasiswa seringkali harus
berhenti menuliskarena kehabisan kata/istilah yang akan
dirangkai. Hal tersebut disebabkankarena sempitnya wawasan
yang dimiliki oleh mahasiswa akibat kurang membaca. Itulah
alasannya mengapa membaca dan menulis dikatakan sebagai
kegiatan yang saling mendukung satu sama lain.

2.4.2 Hambatan/kendala dari luar diri mahasiswa


Pada bagian ini penulisakan memaparkan hambatan atau kendala
yang dihadapi mahasiswa dalam menulis karya ilmiah yang berkaitan
erat dengan aspek-aspek dari luar diri mahasiswa. Pada bagian ini
penulis lebih memfokuskan pembahasan pada aspek-aspek yang
berkaitan dengan lingkungan belajar mahasiswa. Kecenderungan
sikap mahasiswa yang “spoon feed” menuntut perguruan tinggi
untuk meningkatkan komitmennya pada seluruh aspek termasuk
pengembangan pengajaran karya tulis ilmiah. Perhatian terhadap
pengembangan pengajaran karya tulis ilmiah dianggap penting
karena hal tersebut menjadi sebuahproblematika mahaiswa ketika
institusi tidak menunjukkan komitmen yang tinggidalam menyikapi
hal tersebut. Padahal,komitmen institusi akan memberikan pengaruh
terhadap pengembagan wawasan mahasiswa sebagai upaya
peningkatan jumlah publikasi ilmiah di perguruan tinggi.
a. Tidak adanya pembiasaan sejak dini
Pendidikan seorang anak dimulai dari keluarga, lingkungan belajar
dan lingkungan masyarakat. Pembiasaan dalam keluarga umumnya
akan terbawa pada lingkungan belajar dan juga lingkungan
masyarakat. Hambatan lain yang dihadapi mahasiswa dalam
melakukan kegiatan menulis adalah kurangnya pembiasaan sejak dini.
Artinya seorang anak yang tidak terbiasa menulis sejak kecil merasa

11
sangat sulit untuk menghasilkan sebuah tulisan meskipun telah duduk
di perguruan tinggi.
Mahasiswa yang tidak mendapatkan pembiasaan sejak dini untuk
melakukan kegiatan menulis (yang pada umumnya dimulai dengan
pembiasaan membaca) akan sulit mengenali kompetensi kebahasaan
yang dimilikinya, sehingga cenderung kurang percaya diri dalam
menulis. Tidak hanya itu, secara fisik mahasiswa yang tidak terbiasa
menulis akan merasa sulit menemukan ide, tidak mampu menyusun
kalimat secara efektif sebagai akibat dari kurang berkembangnya
intelektualitas yang dimilikinya. Membiasakan anak untuk
menulispada usia dini dapat pula merangsang intelektualitasnya,
khususnya dalam mengembangkan imajinasi dan rasionya10.
b. Kurangnya motivasi dari lingkungan belajar
Mengapa kegiatan menulis di perguruan tinggi sangat penting.
Jawaban yang paling sederhana adalah karena di perguruan tinggi
menulis merupakan “jalan yang wajib dilewati mahasiswa setiap
hari”. Ini dapat dimaknai bahwa sebagian besar aktivitas
mahasiswa, baik berupa tugas-tugas harian dari dosen, ujian
semester, maupun pengisian kelengkapan administrasi,
membutuhkan keterampilan menulis. Tanpa kemampuan yang
memadai dalam menulis, mahasiswa akan kesulitan untuk
mengikuti proses pembelajaran dengan baik, bahkan mungkin tidak
akan dapat menyelesaikan studinya.
Dalam pelaksanaan kegiatan menulis mahasiswa tidak hanya
menemui kendala dari dalam dirinya tapi juga dari lingkungannya.
Salah satu hambatan tersebut adalah kurangnya motivasi dan
penekanan dari dosen.Motivasi seorang dosen kepada mahasiswa
sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan mahasiswa. Jika
mahasiswa percaya bahwa pengajarnya mempunyai perhatian
terhadapnya maka akan menjadi tambahan alasan untuk belajar.
Motivasi merupakan kunci keberhasilan sebuah pengajaran.
Sebagai seorang fasilitator, seorang dosen seharusnya bertindak
aktif untuk memotivasi mahasiswa dalam berbagai hal termasuk
dalam mengembangkan pengetahuan yang dimilkinya dengan cara
menulis. Sikap pasif dan rendahnya motivasi dari dosen akan
menambah daftar panjang hambatan yang dihadapi mahasiswa
dalam menulis.
c. Pembelajaran lebih banyak pada tataran konsep
Terbatasnya kesempatan mahasiswa untuk berlatih menulis
karya ilmiah dimulai dari lingkup terkecil yakni di dalam kelas.

12
Sistem pembelajaran di Indonesia yang masih dinominasi oleh
pembelajaran kognitif menyebabkan mahasiswa kurang berlatih
dalam menulis. Mahasiswa dalam hal ini lebih diajar “learn to
know” bagaimana mereka tahu tentang suatu konsep bukan
“learn to do” bagaimana mereka mampu melaksanakan dan
berbuat.
Dalam hal pembelajaran karya tulis ilmiah, dari beberapa
jumlah pertemuan dalam satu semester misalnya, setengah
bahkan lebih dari jumlah pertemuan dilakukan di kelas dengan
pemaparan konsep atau teori. Dengan demikian, mahasiswa
hanya sekedar mengetahui konsep tersebut tanpa berlatih untuk
mengembangkan konsep tersebut dalam bentuk tulisan.
Sementara telah diketahui bersama bahwa menulis terutama
tulisan ilmiah merupakan keterampilan yang harus dilatih secara
berkesinambungan agar dapat menghasilkan karya yang ilmiah
dan bermanfaat bagi masyarakat.
d. Terbatasnya wadah pelatihan penulisan karya ilmiah
Hambatan atau kendala lain yang dihadapi mahasiswa dalam
menghasilkan tulisan ilmiah adalah terbatasnya wadah bagi
mahasiswa untuk berlatih. Hal tersebut terlihat pada kurangnya
kegiatan pelatihan, workshop, maupun lomba yang diadakan di
lingkungan perguruan tinggi baik di tingkat jurusan maupun
tingkat universitas. Hal tersebut menyebabkan mahasiswa menjadi
tidak termotivasi untuk melakukan kegiatan menulis ilmiah.
Mahasiswa menganggap bahwa kegiatan menulis ilmiah
bukanlah suatu hal yang penting. Akibatnya, banyak mahasiswa
yang kesulitan menyelesaikan kuliahnya karena terhambat
padapenulisan skripsi. Jalan yang harus ditempuh oleh mahasiswa
tersebut adalah meminta bantuan orang lain. Ironisnya lagi,
sering ditemukan mahasiswa hanya menyalin skripsi orang lain
denganmemberikan sedikit perubahan pada waktu dan tempat
penelitian.Dalam hal ini tentu saja institusi memberikan andil
dalam membangun “ketidakberdayaan” mahasiswa dalam
menghasilkan karya ilmiah yang murni dan layak untuk
dipublikasikan.
e. Kurangnya apreasiasi civitas akademik terhadap karya mahasiswa
Motivasi yang kuat akan mengahsilkan karya yang
hebat.Kurangnya perhatian dan apresiasi dari pihak institusi
dalam hal ini mulai dari rekan sesama mahasiswa, dosen, staff,
maupun pimpinan akan melemahkan motivasi yang ada dalam

13
diri mahasiswa untuk menulis dan mempublikasikan karyanya.
Jika seorang mahasiswa tidak termotivasi untuk menulis maka
mahasiswa tersebut tidak akan termotivasi untuk membaca
sehingga pengembangan wawasan berpikir ilmiah mahasiswa
tidak mengalami peningkatan.
f. Kurikulum tidak mencakup penulisan karya ilmiah secara
menyeluruh
Pengajaran penulisan karya ilmiah di perguruan tinggi
(kecuali jurusan tertentu) tidak tersentuh secara keseluruhan oleh
kurikulum. Artinya, penulisan karya ilmiah tersebut memiliki
porsi yang sangat kecil dalam kurikulum tidak menjadi sebuah
mata kuliah wajib denganbobot tertentudan harus dilulusi oleh
mahasiswa. Bahkan, ada beberapajurusan yang tidak memasukkan
penulisan karya ilmiah dalam kurikulumnya. Akibatnya,
mahasiswa harus belajar sendiri untuk menulis tanpa ada petunjuk,
pendamping atau fasilitator. Hasilnya, kita bisa bertanya selain
sekripsi, karya ilmiah apa yang berhasil dipublikasikan mahasiswa
di setiap jurusan atau fakultas setiap tahunnya
g. Tidak tersedianya waktu khusus untuk pelatihan/ pengembangan
karya ilmiah
Kendala lain adalah tidak tersedianya waktu khusus untuk
pelatihan/pengembangan kemampuan mahasiswa dalam menulis
karya ilmiah. Hal tersebut sebenarnya tidak terlepas dari
kurikulum sebuah universitas. Tidak tersedianya
kegiatanekstrakurikuler yang secara spesifik memberikan
pelatihan karya ilmiah menciptakan ruang yang makin sempit
bagi mahasiswa untuk berlatih sehingga mahasiswa kurang
mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan bakat menulis
yang dimilikinya.
h. Kurangnya dukungan financial
Untuk memulai sebuah tulisan karya ilmiah , seorang penulis
juga harus mempunyai beberapa persiapan. Persiapan tersebut
diantaranya keinginan atau motivasi untuk menulis, kemampuan
untuk menulis, pemahaman terhadap topik yang akan ditulis,
referensi yang cukup, ketersediaan waktu untuk menulis dan
sebagainya. Jika hal tersebut telah dipenuhi maka seorang penulis
telah siap untuk memulai sebuah tulisan ilmiah.
Bagi seorang mahasiswa, keberhasilan kegiatan yang
dilakukannya masih bergantung pada seberapa besar dukungan
lingkungan terhadap dirinya. Dalam kegiatan menulis ilmiah,

14
penyediaan sarana seperti ruang pelatihan, mentoring, kelengkapan
referensi, pemberian award merupakan salah satu bentuk
dukungan tersebut. Untuk mewujudkan dukungan tersebut
diperlukan ketersediaan dana yang cukup. Tidak tersedianya
alokasi dana untuk kegiatan tersebut mengakibatkan fasilitas
pendukung tidak dapat terpenuhi. Dengan demikian, mahasiswa
merasa terkendala karena tidak mampu melakukannya secara
mandiri tanpa dukungan dari lingkungan sekitarnya

15
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Dari makalah diatas dapat disimpulkan bahwa keterampilan ilmiah


sangat diperlukan bagi Mahasiswa, Khususnya dalam pengembangan
keterampilan/ skill sebab kemampuan menulis yang dimiliki
mahasiswa, menjadi salah satu indikator pencapaian mutu atau menjadi
ukuran kualitas sumber daya manusia. Jika mahasiswa yang merasa
penting, mereka akan senantiasa mengasah kemampuannya tersebut
dengan kegiatan pendukung yaitu dengan membaca untuk memperkaya
kosakata bahasa ilmiah. Sedangkan mereka yang menganggap cukup
tahu, mereka akan puas dengan apa yang sudah mereka ketahui. Tetapi
Jumlah karya ilmiah yang dihasilkan oleh mahasiswa/pelajar di Indonesia
masih sangat rendah jika dibandingkan dengan negara lain. Itu disebabkan
problematika yang dihadapi oleh Mahasiswa dimana problematika itu
berasal dari diri mahasiswa karena kurang berbakat, tidak adanya motivasi,
kesulitan dalam memulai, wawasan yang sempit, dan kendala kebahasaan.
Selain itu, problematika juga berasal dari lingkungan mahasiswa seperti
tidak adanya pembiasaan sejak dini, kurangnya motivasi dari lingkungan
belajar, pembelajaran lebih banyak pada tataran konsep, terbatasnya
wadah pelatihan penulisan karya ilmiah, kurangnya apresiasi civitas
akademik, kurikulum yang tidak mencakup penulisan karya ilmiah secara
keseluruhan, tidak tersedianya waktu khusus dan kurangnya dukungan
financial.

16
SARAN

Beberapa saran yang penulis berikan :


1. Perlu adanya keterampilan membaca efektif agar mahasiswa
menemukan materi yang mendukung gagasan dari penyusunan karya
ilmiah tersebut.
2. Mahasiswa seharusnya melakukan pembiasaan untuk banyak
membaca karya ilmiah yang dihasilkan orang lain. Karena hal tersebut
tidak hanya menjadi dasar teori namun sekaligus akan memunculkan
motivasi dari dalam diri dan sebagai sumber insipirasi dalam memulai
sebuah kegiatan menulis
3. Institusi seharusnya memberikan dukungan moral dan finansial dalam
pengajaranpenulisan karya ilmiah dengan memberikan porsi yang
lebih besar pada kurikulum di semua jurusan, menyiapkan wadah bagi
para mahasiswa untuk melatih kemampuan menulis mereka, dan
memberikan apresiasi berupa penghargaan bagi mahasiswa yang
mampu menghasilkan sebuah tulisan ilmiah yang dipublikasikan

17
18
BAB V
DAFTAR PUSTAKA

salah satu kendala utama yang dihadapi oleh kebanyakan akademisi dalam
menulis termasuk mahasiswa. Lihat di Arifin, S., & Kusrianto, A., Menulis Buku
Ajar & Referensi: Teknik dan Strategi Menjadikan tulisan Anda Layak
Diterbitkan(Jakarta: Grasindo, 2008)

https://www.kompasiana.com/puja08587/5ba8415e12ae94172306f0e5/mengapa-
mahasiswa-harus-terampil-menulis-ilmiah?page=2

https://www.academia.edu/40479262/Buku_Panduan_Penulisan_Karya_Ilmiah_Mahasi
swa

https://www.academia.edu/people/search?utf8=%E2%9C
%93&q=PENTINGNYA+KARYA+ILMIAH+BAGI+MAHASISWA#

https://www.educenter.id/pentingnya-karya-tulis-ilmiah/

https://republika.co.id/berita/q13oqi428/mahasiswa-harus-punya-kemampuan-
menulis-karya-ilmiah

https://www.kompasiana.com/farhanazhwin/57c536e1a3afbd5445b33ed9/mahasiswa-
harus-bisa-menulis-karya-ilmiah

https://sevima.com/pengertian-struktur-dan-ciri-ciri-karya-tulis-ilmiah/

https://www.academia.edu/29098388/KARYA_TULIS_ILMIAH_1._Hakikat_karya_ilmiah

https://annisarahmatullahputri.blogspot.com/2016/12/hakikat-penulisan-karya-ilmiah-
dan.html

http://repository.upi.edu/1408/4/S_IND_0906911_Chapter1.pdf

19
20

Anda mungkin juga menyukai