Anda di halaman 1dari 2

Tugas.

NASKAH

TUGAS TUTORIAL III

HKUM4407/Hukum Pajak dan Acara Perpajakan

Soal no 1

Pada tanggal 15 Oktober 2019, perusahaan A menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang
Bayar yang yang berasal dari hasil pemeriksaan pajak dan menyebutkan bahwa masih
terdapat kekurangan pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan A sebesar 5 miliar
rupiah. Berdasarkan catatan, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar tersebut dikirim
pada tanggal 13 Oktober 2019.

Setelah mempelajari Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar tersebut, direksi perusahaan
A berpendapat bahwa terdapat kesalahan dalam penghitungan jumlah pajak oleh
pemeriksa pajak dan perusahaan A tidak seharusnya perlu lagi membayarkan jumlah
pajak yang disebutkan dalam. Berdasarkan hal tersebut, perusahaan A memutuskan
untuk mengajukan keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar sesuai dengan
Pasal 25 UU Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Pertanyaan:
Menurut Anda ke manakah permohonan keberatan itu harus disampaikan, dan apakah
persyaratan yang harus dipenuhi agar permohonan keberatan tersebut dapat
dipertimbangkan?

Soal no 2

Berdasarkan Pasal 27 UU Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Wajib Pajak
dapat mengajukan permohonan banding hanya kepada badan peradilan pajak atas
Surat Keputusan Keberatan yang diterbitkan Direktorat Jenderal Pajak.

Dalam mengajukan permohonan banding, Wajib Pajak harus memenuhi beberapa


persyaratan terlebih dahulu seperti diatur dalam UU Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan.

Pada awal tahun 2018, Direktorat Jenderal Pajak melakukan pemeriksaan pajak atas
perusahaan Y (sebuah anak perusahaan dari perusahaan yang berlokasi di
Singapura) untuk tahun pajak 2016. Pada tanggal 9 September 2018, Direktorat
Jenderal Pajak menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar kepada perusahaan
Y untuk tahun pajak 2016 sebesar 500 miliar rupiah dan mengirimkannya kepada
perusahaan Y pada tanggal 14 September 2018.

Atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar tersebut, perusahaan Y mengajukan


keberatan 15 Oktober 2018 dengan mengemukakan jumlah pajak yang terutang
menurut perhitungan perusahaan Y beserta dasar perhitungannya. Direktorat Jenderal
Pajak kemudian menerbitkan Surat Keputusan Keberatan pada tanggal 14 April 2019
yang pada intinya menolak keberatan yang diajukan Wajib Pajak.

Atas Surat Keputusan Keberatan tersebut, pada tanggal 25 Mei 2019, perusahaan Y
mengajukan permohonan banding kepada Pengadilan Tata Usaha Negara.
Permohonan banding diajukan secara tertulis dan dalam bahasa Indonesia dengan
melampirkan salinan Surat Keputusan Keberatan dan mengemukakan alasan yang
jelas sebagai dasar permohonan banding.

Pertanyaan:

Jika Anda ditugaskan untuk menindaklanjuti permohonan banding tersebut, apakah


Anda akan menerima atau menolak permohonan banding tersebut? Pertimbangkan
persyaratan yang harus dipenuhi perusahaan Y dalam mengajukan permohonan
banding.

Jawab :

1. Syarat Pengajuan Keberatan

1. Satu Keberatan harus diajukan untuk satu jenis dan satu tahun/masa pajak;
2. Diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia;
3. Wajib menyatakan alasan-alasan secara jelas;
4. Wajib menyebutkan jumlah pajak yang terutang menurut penghitungan Wajib Pajak.
5. 1 (satu) keberatan diajukan hanya untuk 1 (satu) surat ketetapan pajak, untuk 1
(satu) pemotongan pajak, atau untuk 1 (satu) pemungutan pajak;
6. Wajib Pajak telah melunasi pajak yang masih harus dibayar paling sedikit sejumlah
yang telah disetujui Wajib Pajak dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan atau
pembahasan akhir hasil verifikasi, sebelum Surat Keberatan disampaikan;

2. Akan kita terima berdasarakan syarat yang sudah dipenuhi dan dipertimbangkan.

Anda mungkin juga menyukai