Anda di halaman 1dari 2

BAB III

Pendapatan
3.1 Kerangka Pemikiran Petani Penyakap

Petani penyakap mengusahakan/menggarap lahan pertanian milik orang lain, dalam


melakukan kegiatan untuk menambah pendapatan keluarga serta membantu pemilik lahan
Pemilik Lahan
dengan mengelola lahannya agar tetap produktif. Pendapatan petani penyakap dapat kita lihat
dari hasil analisis usahataninya yang merupakan selisih dari total penerimaan dan biaya. Di
dalam biaya usahatani termasuk pengeluaranSistem petaniBagi Hasil dalam sistem bagi hasil. Sistem
penyakap
bagi hasil ini telah di atur oleh pemerintah dengan tujuan agar pembagian hasil antara pemilik
Atribut;
dan penyakap dilakukan atas dasar yang adil dan terjamin pula kedudukan hukum yang layak
bagi para openyakap/penggarap,
Jenis Kondisi dengan menegaskan hak-hak dan kewajiban-kewajiban baik
o Perjanjian (tertulis
dari penyakap maupun pemilik. Namun kenyataan di lapangan penilaian petani penyakap
danbagi
tidakhasil
tertulis) Preferensi petani
terhadap sistem dipengaruhi beberapa atribut yang merupakan faktor penentu dalam
o Jangka Waktu penyakap terhadap
petani dalam melakukan perjanjian, seperti halnya dengan melihat jenis komoditi, perjanjian
o Jenis Tanah sistem bagi hasil
(tertulis & tidak tertulis), jangka waktu, jenis tanah, lokasi lahan, luas lahan, kesuburan tanah,
o Lokasi Lahan
penetapan bagi hasil, modal dan resiko saat perjanjian berlangsung. Atribut-atribut yang di nilai
o Luas Lahan
menyenangkan atau tidak merupakan preferensi petani penyakap terhadap sistem bagi hasil.
o Kesuburan Tanah
Hal ini akan dianalisis dengan analisis conjoint sehingga akan diperoleh atribut mana yang
o Penetapan Bagi Hasil
paling diutamakan petani penyakap untuk mendapatkan solusi sistem bagi hasil yang dinginkan.
o Modal
Berdasarkan uraian kerangka pemikiran di atas maka dapat dibuat skema kerangka pemikiran.
o Resiko Saat
Perjanjian
3.2 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah:

1. Diduga bahwa preferensi petani penyakap terhadap sistem bagi hasil adalah memilih
jenis komoditinya padi, perjanjian tidak tertulis, jangka waktu kurang dari 3 tahun, jenis
tanahnya sawah, lokasi lahan yang dekat, luas lahan kurang dari 3 hektar, kesuburan
tanahnya yang baik, penetapan bagi hasil lebih besar bagi penyakap, modal dari
penyakap, dan risiko saat perjanjian berlangsung ditanggung penyakap saja.
2. Diduga bahwa atribut yang paling diminati petani penyakap dalam melakukan sistem
bagi hasil adalah kesuburan tanahnya.
3. Diduga pendapatan petani penyakap lebih rendah dari pemilik lahan dalam sistem bagi
hasil

Anda mungkin juga menyukai