Titin Suprihatin
RSUD Dr. Soetomo Surabaya
ABSTRAK
ICU (Intensive Care Unit) merupakan salah satu lingkungan kerja yang memiliki kecenderungan
stres tinggi. penyebab stres perawat ICU diantaranya adalah: kondisi klien yang kritis, ruang ICU yang
dilengkapi dengan fasilitas canggih, suasana kerja yang sibuk serta menuntut ketrampilan yang khusus. Jika
stres kemudian bertambah maka perawat akan mengalami berbagai gejala stress yang dapat mempengaruhi
kinerja dan kesehatannya, bahkan dapat mengancam kemampuannya untuk mengatasi lingkungannya. Upaya
pencegahan stres kerja perawat di Icu dapat melalui pendekatan individual, pendekatan organisasi, dan
pendekatan sosial budaya, agama, olah raga dan medik / psikiatrik.
ABSTRACT
ICU (Intensive Care Unit) is one of the working environment has a tendency to high stress. ICU
nurses causes of stress include: client's critical condition, the ICU is equipped with advanced facilities, a busy
working environment and demands special skills. If stress increases, the nurse will then experience the
symptoms of stress that can affect the performance and health, can even threaten its ability to cope with their
environment. Prevention of work stress in Icu nurse can go through an individual approach, the organization's
approach, and the approach to social, cultural, religious, sports and medical / psychiatric.
terhadap pekerjaan, putus asa pada ICU adalah unit atau tempat perawatan
pekerjaan dan meninggalkan pekerjaan. klien – klien dalam keadaan kritis yang disebabkan
Sedangkan menurut Stephen P. Robbins oleh penyakit atau trauma, dengan cara
(1996), konsekuensi stres mencakup : perawatan intensif serta pengobatan yang cepat
1. Penyakit fisik yang diinduksi oleh stres : dan tepat dilengkapi peralatan khusus dan
Penyakit jantung koroner, hipertensi, tukak canggih serta para dokter dan staf perawat yang
lambung, kolitis ulseriva, gangguan sudah terlatih ( Yoseph Varon, MD,1994 ).
menstruasi, gangguan pencernaan, mual dan Sedangkan menurut Hardiono dalam buku materi
muntah, alergi, serangan asma, diabetes pelatihan perawat ICU tingkat dasar dikatakan
serta kanker. bahwa ICU adalah tempat merawat klien
2. Kecelakaan kerja, terutama pada pekerja kritis/gawat atau klien yang mempunyai resiko
dengan tuntutan kinerja yang tinggi, tinggi terjadinya kegawatan, dengan sifat penyakit
perhatian kurang, bekerja gilir, dan yang reversible, dengan penerapan: Terapi
penyalahgunaan zat adiktif. agresif, teknologi tinggi, monitoring invasive dan
3. Absentateisme, sering terjadi pada individu non invasive serta penggunaan obat-obat patent.
yang sulit menyesuaikan diri dengan Pada saat ini, ICU modern tidak terbatas
pekerjaannya sebagai akibat stres pekerjaan. menangani klien pasca bedah atau ventilasis saja ,
Tidak hadir yang sering karena pilek, sakit namun telah menjadi cabang ilmu sendiri yaitu
kepala dan penyakit ringan lainnya selalu Intensive Care Madicine “ Ruang lingkup
menimbulkan pertanyaan. pelayanannya meliputi dukungan fungsi – fungsi
4. Lesu kerja ( Burn Out ), terjadi bila individu organ – organ vital seperti pernafasan ,
kehabisan motivasi dalam upaya meneruskan kardiosirkulasi, susunan syaraf pusat, ginjal dan
suatu kinerja yang tinggi. Mereka kecewa lain lannya, baik pada klien dewasa atau klien
terhadap pekerjaannya tidak sesuai yang anak. ( Kementrian Kesehatan RI 2011 ).
diharapkan, sehingga mereka merasa
dibodohi atau dikhianati. 2. Standar Pelayanan ICU
fisioterapi selama 24 ( dua puluh empat ) tim, peran dalam organisasi, Tanggung jawab
jam. terhadap orang lain, pengembangan karier,
10) Memiliki paling sedikit seorang yang mampu pengaruh kepemimpinan.
dalam mendidik tenaga medik dan para
medik agar dapat memberikan pelayanan 1) Lingkungan Fisik.
yang optimal pada klien. Lingkungan fisik perawat ICU, menurut Mary
11) Memiliki prosedur untuk pelaporan dan Lou, 1997 meliputi :
pengkajian. 1. Bunyi alarm ventilator dan bunyi monitor
12) Memiliki staf tambhan yang lain, seperti jantung
tenaga administrasi, tenaga rekam medik, 2. Banyaknya alat canggih
tenaga untuk kepentingaan ilmiah dan 3. Lingkungan ruang ICU yang tertutup
penelitian. dengan dunia luar.
4. Suara rintihan dan jeritan klien.
3. Tugas Perawat ICU 5. Kondisi klien dengan balutan yang
lembab dengan cairan yang purulen,
Tugas Perawat ICU adalah : darah, terpasangnya berbagai berbagai
1) Memberikan Asuhan keperawatan secara slang seperti slang infus, drainage, slang
holistik meliputi aspek Bio, Psiko, Sosial. Dan oksigen, endotracheal tube, cubing
Spiritual. ventilator, maag slang, kateter dan urine
2) Melaksanakan semua tindakan keperawatan bag.
dan pemantauan klien 6. Terdapatnya ekskresi saluran cerna,
3) Melaksanakan tugas limpahan tindakan genitalia, mukosa, berupa darah, bekas
medik sesuai dengan rencana pengelolaan muntahan, urine dan feses.
klien 7. Kemungkinan memburuknya kondisi klien
4) Dalam keadaan darurat dapat memberikan yang tiba-tiba, situasi kerja saat
pertolongan pertama sesuai dengan kaidah – melakukan resusitasi (penanganan
kaidah Resusitasi Kardiopulmoner Penunjang kegawatan), kondisi klien menjelang
Hidup Dasar dan Lanjut ( Basic and kematian dan menghadapi kematian
Advanced Life Support ). klien.
5) Melaporkan kepada dokter ICU atau dokter 8. Kondisi keluarga klien yang cemas dan
jaga ICU tentang perubahan keadaan klien tidak kooperatif.
yang bdirawat. 9. Keadaan dansituasi gawat yang tidak
6) Menulis dan mencatat setiap tindakan yang dapat diramalkan.
dilakukan di pada status klien.
7) Melakukan timbang terima secara 2) Hubungan antar kerja tim
menyeluruh pada setiap pergantian tugas. Hubungan kerja antar tim adalah
8) Membuat laporan inventaris klien dan hubungan dengan atasan, dengan teman sejawat
tindakan keperawatan setiap hari. dan dengan bawahan. Yang menjadi penyebab
9) Ikut menjaga dan bertangguang jawab agar stres pada perawat ICU yang dikarenakan
semua peralatan medik maupun non medik hubungan antar anggota tim meliputi:
di ICU berada dalam kondisi prima dan siap 1. Terbatasnya waktu untuk berkomunikasi
pakai. dengan sesama anggota tim
10) Sebagai anggota tim medik wajib menjaga 2. Kurangnya kerja sama atau ketidak
agar policy, prosedur perawatan dan harmonisan dengan antar anggota tim
pengendalian infeksi tetap ditegakan dan 3. Ketidak harmonisan hubungan dengan
dilaksanakan dengan baik. atasan
11) Pengaturan jaga di ICU dilakukan oleh 4. Ketidak harmonisan atau kurangnya kerja
penanggung jawab urusan SDM ICU. sama antara perawat dengan tim
kesehatan yang lain.
5. Ketidak seimbangan pemahaman antar
Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Stres individu.
Kerja 6. Selain hubungan antar anggota tim juga
mencakup kondisi keluarga yang
1. Kondisi Kerja 7. kurang kooperatif dan menuntut perawat
untuk berbuat lebih (Suthurland & Cary
Kondisi kerja adalah keadaan lingkungan, L Looper, 1990).
atmosphere kerja dimana diartikan sebagai situasi
yang ditanggapi individu perawat (Vechio, 1995). 3) Peran dalam Organisasi
Tanggapan individu dapat mencakup tanggapan Stres kerja dapat timbul bila terjadi
fisik maupun mental. Lingkungan pekerjaan kekaburan peran dan konplik peran. Kekaburan
meliputi: Lingkungan fisik, hubungan kerja antar peran adalah suatu kesenjangan antara jumlah
informasi yang dimiliki seseorang dengan yang Beban kerja adalah tanggapan individu (
dibutuhkannya untuk dapat melaksanakan pekerja ) terhadap lama dan banyaknya
perannya dengan tepat. Kekaburan dalam peran pekerjaan. Beban kerja sebagai sumber stres
dapat menjadi sumber stres karena menghambat disebabkan oleh kelebihan beban kerja baik
individu dalam menjalankan tugasnya dan secara kuantitatif maupun kualitatif.
menyebabkan timbulnya perasaan tidak aman dan 1) Kelebihan beban kerja secara kuantitatif di ICU
tidak menentu. Ciri – ciri kekaburan peran adalah meliputi :
ketidak jelasan peran yang dimainkannya, ketidak 1. Harus melaksanakan observasi klien
jelasan kepada siapa dia bertanggung jawab dan secara ketat selama jam kerja.
kepada siapa dia melapor serta ketidakcukupan 2. Terlalu banyak dan beragamnya
wewenang untuk melaksanakan tanggung pekerjaan yang harus dikerjakan.
jawabnya. Sedangkan konflik peran merupakan 3. Rasio antara klien dengan perawat
ketidaksesuaian antara harapan atau tuntutan kurang dari standar.
peran dengan nilai – nilai individu, ciri-ciri adanya 4. Kontak langsung dengan klien secara
konflik peran antara lain individu menerima terus menerus selama jam kerja.
perintah atau permintaan yang bertententangan, 2) Beban kerja secara kualitatif meliputi :
atau terjepit di antara 2 atau lebih kepentingan 1. Pengetahuan dan ketrampilan yang
yang berbeda (Teddy, 1998) dimiliki perawat tidak mampu
mengimbangi sulitnya pekerjaan di ICU.
4) Tanggung jawab terhadap orang lain ( 2. Tanggung jawab yang tinggi terhadap
Responsibility for people) asuhan keperawatan klien sakit kritis di
Ditinjau dari urusannya dapat dibagi ICU.
menjadi tanggung jawab atas orang dan tanggung 3. Harapan pimpinan rumah sakit terhadap
jawab atas barang ( uang, alat ), Tanggung jawab pelayanan yang berkualitas
terhadap orang secara mental emosional 4. Tuntutan keluarga klien terhadap
pengaruhnya lebih besar dibandingkan tnggung keselamatan klien.
jawab terhadap barang. Meningkatnya tanggung 5. Setiap saat dihadapkan pada
jawab atas orang akan memerlukan waktu lebih pengambilan keputusan yang tepat.
banyak untuk berinteraksi (Caplan, 1991). 6. Menghadapi klien dengan karakteristik
tidak berdaya, koma dan kondisi
5) Pengembangan karir ( Career development) terminal.
Dua aspek yang merupakan sumber stres
yaitu overpromotion dan undepromotion. 3. Sistem Penghargaan (Reward Systems)
Overpromotion terjadi oleh karena suatu sebab
seseorang dipromosikan terlalu cepat sehingga Yang dapat mempengaruhi stres kerja
sampai suatu tingkatan, pengetahuan yang dalam masalah ini adalah meliputi : Tidak adanya
dimilikinya tidak cukup lagi untuk menjalankan sistem yang mengatur pemberian penghargaan
tugas dengan baik. Underpromotion terjadi bila terhadap karyawan yang berprestasi, kurangnya
individu seharusnya sudah memenuhi syarat untuk penghargaan, dan salah sasaran dalam pemberian
dipromosikan tetapi tidak dipromosikan. Bagi penghargaan (Makmuri, 1999 ).
individu kesempatan memperoleh promosi bukan
hanya berarti akan mendapatkan penghasilan
yang lebih besar, tetapi juga berarti status dan Upaya – upaya Pencegahan Stres Kerja dan
tantangan pekerjaan baru yang mereka idam- Penanggulangan stres
idamkan (Teddy, 1998 ).