Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SISTEM ENDOKRIN
“Kelenjar Duodenum”

Dosen Pengampu : Kamesyworo, SST, MM

Disusun oleh :
Kelompok 4

1. Bella Indah Cahyani


2. Elisa Martabaya
3. Khoirun Nisa As
4. Wezi Okta Pratama

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG PRODI DIII KEPERAWATAN LAHAT


TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul SISTEM ENDOKRIN “Kelenjar Duodenum”
dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Ilmu Biomedik Dasar. Selain itu makalah ini
menambah wawasan tentang Usus Halus bagian Duodenum bagi para pembaca.
Kami berterima kasih kepada Bapak Kamesyworo, STT, MM. selaku guru mata kuliah
Ilmu Biomedik Dasar. Ucapan terimah kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang
telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..
BAB I : PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang………………………………………………………….
I.2 Rumuan Masalah……………………………………………………….
I.3 Tujuan………………………………………………………………….

BAB II : PEMBAHASAN
2.I Pengertian Usus Halus………………………………………………….
2.2 Pengertian Duodenum…………………………………………………..
2.3 Fungsi Dan Bagian Duodenum…………………………………………
2.4 Gangguan Pada Duodenum…………………………………………….
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………...
3.2 Saran………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

I.I.    Latar Belakang
Pencernaan adalah proses dimana nutrisi diperoleh dari makanan yang kita makan.
Berbagai nutrisi seperti protein, lemak dan karbohidrat tidak dapat berasimilasi ke dalam
aliran darah dalam bentuk molekul kompleks mereka. Mereka perlu dipecah menjadi bentuk
yang lebih sederhana sehingga mereka dapat diserap oleh darah dan kemudian diangkut ke
berbagai bagian tubuh. Misalnya, protein perlu dipecah menjadi asam amino, karbohidrat
menjadi polisakarida dan monosakarida, lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Hal ini
dilakukan oleh berbagai enzim pencernaan. Nutrisi yang yang diperoleh kemudian diserap
ke dalam aliran darah dan mencapai sel-sel di seluruh tubuh. Ada berbagai organ sistem
pencernaan yang memiliki fungsi tertentu untuk melakukan..

I.2.     Rumusan Masalah
1. Apa pengertian usus ?
2. Jelaskan pengertian duodenum!
3. Sebutkan fungsi dan bagian duodenum !
4. Sebutkan gangguan dari duodenum !

1.3.    Tujuan
1. Mengetahui pengertian usus halus bagian duodenum
2. Mengetahui fungsi duodenum
3. Mengetahui macam-macam penyakit usus halus bagian duodenum
BAB II
ISI

2.I PENGERTIAN USUS HALUS


Usus halus merupakan bagian penting dari sistem pencernaan
yang menjadi tempat penguraian dan penyerapan zat gizi dari makanan. Usus halus
menjalankan fungsi ini dengan melibatkan sistem saraf, peredaran darah, dan otot-otot
yang bekerja sama.
Rata-rata, panjang usus halus berkisar antara 3 – 5 meter.Organ ini memanjang dari
bagian dasar lambung yang disebut pilorus hingga ileocaecal junction, yakni area pertemuan
antara bagian akhir usus halus dengan bagian awal usus besar. Usus halus terbagi menjadi
tiga bagian, yaitu duodenum (usus dua belas jari), jejunum (usus kosong), dan ileum (usus
penyerapan).

2. 2 PENGERTIAN DUODENUM
Duodenum adalah bagian terpendek dari usus halus, dengan panjang kira-kira 20 –
25 cm. Bagian awal duodenum berbatasan dengan pylorus yaitu gerbang pembatas yang
membantu lambung untuk menahan makanan sebelum melanjutkan perjalanan menuju
duodenum untuk dicerna dan diserap, sedangkan bagian akhirnya menyatu dengan bagian
awal jejunum (usus kosong).
Usus dua belas jari berbentuk lengkungan seperti huruf C yang mengelilingi organ
pankreas. Letaknya yang dekat dengan kelenjar pencernaan membuat duodenum lebih
mudah menerima enzim pencernaan dari pankreas serta cairan empedu dari hati.

Dinding dari duodenum terdiri atas 4 lapisan. Lapisan pertama adalah lapisan
mukosa dengan muskularis mukosa, lamina propia serta epitel. Lapisan kedua adalah
jaringan ikat submukosa dengan kelenjar duodenal (Brunner).Lapisan ketiga adalah dua lapis
otot polos pada muskularis eksterna. Lapisan terakhir adalah serosa peritoneum visceralis.
12 Usus halus memiliki beberapa ciri yaitu tonjolan seperti jari yang disebut vili, lapisan sel
epitel kolumner berjajar dengan mikrovili yang membentuk striated borders, dan kelenjar
intestinal yang tubular dan pendek (kripte Lieberkuhn). Vili merupakan mukosa yang
mengalami modifikasi. Diantara vili terdapat intervillous space. Setiap vili berisi inti yaitu
lamina propria , serabut otot polos yang menonjol dari muskularis mukosa ke vili, dan
pembuluh limfatik sentral yaitu lacteal

2.3 FUNGSI DAN BAGIAN DUODENUM


A. Fungsi duodenum
Usus dua belas jari bertanggung jawab untuk menyalurkan makanan ke usus halus.
Secara histologis, terdapat kelenjar Brunner yang menghasilkan lendir. Dinding usus
dua belas jari tersusun atas lapisan-lapisan sel yang sangat tipis yang membentuk
mukosa otot.
B. Bagian duodenum
Duodenum terbagi menjadi 4 bagian, yaitu :

1. Pars superior duodeni terbentang dari ostium pyloricum gaster sampai collum
vesica fellea, berada tepat di sisi kanan corpus vertebrae LI, dan berjalan di
anterior ductus choledochus, arteria gastroduodenalis,vena porta hepatis, dan
vena cava inferior.

2. Pars descendens duodeni berada tepat disisi kanan garis tengah tubuh dan
terbentang dari collum vesica fellea sampai ke tepi bawah vertebra LIII.

3. Pars inferior duodeni adalah bagian yang terpanjang, menyilang vena cava inferior,
aorta dan columna vertebralis. Bagian ini disilang di anteriornya oleh arteria dan
vena mesenterica superior

4. Pars ascendens duodeni berjalan naik pada, atau disisi kiri dari aorta sampai kira-
kira di tepi atas vertebra LII dan berakhir sebagai flexura duodenojejunalis.
2.4 GANGGUAN PADA DUODENUM

A. Pengertian Ulkus Duodenum


Ulkus duodenum atau tukak usus dua belas jari adalah kondisi dimana terdapat luka pada
saluran pencernaan yang disebut duodenum, yaitu bagian atas dari usus halus. Ulkus ini
dapat terjadi jika permukaan saluran cerna mengalami kerusakan yang umumnya
diakibatkan oleh penggunaan obat pereda nyeri jenis antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
dalam jangka panjang atau infeksi bakteri Helicobacter pylori.

B. Gejala Ulkus Duodenum


Beberapa gejala ulkus duodenum, antara lain :
1. Nyeri pada perut bagian atas atau ulu hati, hingga dada (heartburn)
2. Nyeri yang hebat dapat menyebabkan seseorang terbangun pada malam hari.
3. Nyeri mereda setelah makan atau setelah mengonsumsi obat penetral asam lambung.
4.Nyeri hilang timbul, dan sering timbul sebelum mengonsumsi makanan atau pada saat
lapar.
5.Nafsu makan menurun.
6.Mual dan muntah.
7.Terasa begah, kembung, dan tidak nyaman pada perut.

C. Penyebab Ulkus Duodenum


Ulkus duodenum berkaitan dengan proses yang berlangsung dalam saluran pencernaan.
Pada lambung, terdapat keseimbangan antara jumlah asam lambung yang diproduksi dan
lapisan mukosa yang melindungi usus dari kerusakan. Asam lambung diproduksi untuk
membantu proses pencernaan makanan serta membunuh bakteri yang masuk ke dalam
lambung. Asam lambung ini bersifat korosif, sehingga sel-sel yang melapisi lambung dan
duodenum memproduksi lapisan mukosa alami untuk melindungi pencernaan dari asam
lambung. Ulkus timbul ketika terjadi perubahan keseimbangan ini, sehingga
menyebabkan kerusakan lapisan lambung dan duodenum.
D. Faktor Risiko Ulkus Duodenum
Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengidap ulkus
duodenum, antara lain:
1.Berusia di atas 70 tahun.
2.Gemar mengonsumsi makanan pedas.
3.Memiliki kebiasaan merokok.
4.Pernah mengidap ulkus duodenum atau tukak lambung.
5.Sedang mengalami stress.

E. Pencegahan Ulkus Duodenum


Beberapa upaya pencegahan ulkus duodenum, antara lain:
1.Melakukan aktivitas fisik secara rutin.
2.Membatasi konsumsi alkohol.
3.Menerapkan pola tidur yang baik.
4.Menghindari asupan makanan setidaknya tiga jam sebelum tidur
5.Menghindari kebiasaan merokok.
6.Menghindari makanan yang dapat memicu timbulnya gejala, seperti makanan pedas,
makanan asam, kopi, coklat, dan sebagainya.
7.Mengonsumsi makanan dengan frekuensi yang lebih sering dan dalam porsi kecil.

F. Pengobatan Ulkus Duodenum


Beberapa upaya pengobatan ulkus duodenum, antara lain dengan: Perubahan gaya
hidup, seperti: Menurunkan berat badan jika memiliki berat badan berlebih.
Mengonsumsi makanan dalam porsi kecil.

 Menghindari kebiasaan merokok.

 Menghindari makanan atau minuman yang memicu timbulnya gejala, seperti


kopi, cokelat, tomat, makanan berlemak, atau makanan pedas.

 Menghindari asupan makanan setidaknya tiga jam sebelum tidur.

 Membatasi konsumsi alkohol.


Pemberian obat-obatan, seperti: Obat untuk menetralkan asam lambung, seperti antasida.
Obat untuk menurunkan produksi asam lambung, seperti lansoprazole atau omeprazole,
yang dapat diberikan selama 4 hingga 8 minggu.

Obat yang melindungi permukaan usus dua belas jari, seperti sukralfat. Obat antibiotik
untuk mengatasi ulkus duodenum yang disebabkan oleh infeksi bakteri H. pylori.Prosedur
operasi, yang dapat menjadi pilihan untuk dilakukan, jika ulkus duodenum semakin parah
dan menyebabkan lapisan usus dua belas jari berlubang.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Usus halus merupakan bagian penting dari sistem pencernaan


yang menjadi tempat penguraian dan penyerapan zat gizi dari makanan. Usus halus
menjalankan fungsi ini dengan melibatkan sistem saraf, peredaran darah, dan otot-otot
yang bekerja sama.
Duodenum adalah bagian terpendek dari usus halus, dengan panjang kira-kira 20 – 25
cm. Bagian awal duodenum berbatasan dengan pylorus yaitu gerbang pembatas yang
membantu lambung untuk menahan makanan sebelum melanjutkan perjalanan menuju
duodenum untuk dicerna dan diserap, sedangkan bagian akhirnya menyatu dengan bagian
awal jejunum (usus kosong).
Usus dua belas jari bertanggung jawab untuk menyalurkan makanan ke usus halus.
Secara histologis, terdapat kelenjar Brunner yang menghasilkan lendir. Dinding usus dua
belas jari tersusun atas lapisan-lapisan sel yang sangat tipis yang membentuk mukosa otot.

3.2 SARAN

Dengan penulisan makalah ini penulis mengharapkan agar pembaca dapat mengetahui
tentang Duodenum ( usus halus), . Mengetahui pengertian usus halus bagian duodenum,
Mengetahui fungsi duodenum dan Mengetahui macam-macam penyakit usus halus bagian
duodenum
DAFTAR PUSTAKA

https://fendygoo.blogspot.com/2014/07/makalah-tentang-usus.html
http://eprints.undip.ac.id/62946/3/BAB_2.pdf
https://www.halodoc.com/kesehatan/ulkus-duodenum

Anda mungkin juga menyukai