Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PARASOMNIA

Disusun Oleh : Kelompok 5

1. TASYA OVICA ANZANI. S (PO7120521048)


2. VINA SEPHIA (PO7120521052)
3. ROMI NUGRAHA (PO7120521044)

MK : KEPERAWATAN DASARB
Dosen Pegampuh : KAMESYWORO ,STT,MM.

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN LAHAT


POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmad dan
karuniaNya kami dapat mengerjakan tugas kelompok makalah gangguan tidur
parasomnia yang dengan penuh kemudahan.Tanpa pertolonganNya mungkin
kami tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik,meskipun kami juga
menyadari segala kekurangan yang ada didalam makalah ini.

Makalah ini kami susun berdasarkan beberapa sumber buku yang telah kami
peroleh. Kami berusaha menyajikan makalah ini dengan bahasa yang sederhana
dan mudah dimengerti.Selain kami memperoleh sumber dari beberapa buku
pilihan,kami juga memperoleh informasi tambahan dari internet.

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan semuanya


yang telah memberikan sumbang sarannya untuk penyelesaian makalah
ini.Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna.Oleh karena
itu,kami menerima kritik dan saran yang positif dan membangun dari rekan-
rekan pembaca untuk penyempurnaan untuk tugas makalah-makalah berikutnya.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua.Amin.

Lahat,17 Mei 2022


DAFTAR ISI

Kata Pengantar……….………………………………………………… i

Daftar Isi …………………………………………………………….... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ………..………………………………………………… 1

1.2 Rumusan Masalah …...………………………………………………....... 1

1.3 Tujuan Masalah ……......……………………………………………....... 1

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian............................................................................................. 2

2.Jenis Parasomnia................................................................................ 2

3.Penyebab Parasomnia..................................................................... 4

BAB III PENUTUP

Kesimpulan ......…………………………………………………………...... 6

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kebanyakan gangguan tidur tak bisa dihindari, tetapi bisa dihubungkan


dengan kondisi kesehatan, yang bisa lebih bisa dihindari. Misalnya, banyak
penderita OSA yang ternyata memiliki berat badan berlebih (overweight). "Jika
berat badan bisa dikurangi, gangguan tidur yang diderita pun bisa diatasi. Yang
jelas, pola tidur yang baik merupakan pencegahan terbaik. Olahraga dan diet
sehat juga membantu tidur Anda menjadi berkualitas

Jika gangguan tidur sudah tergolong parah, pengobatan bisa dilakukan


dengan obat, alat, operasi, atau life therapy (perilaku). Pada gangguan tertentu,
dilakukan terapi sinar. Tetapi tentu saja, cara yang paling mudah adalah dengan
mengubah gaya hidup serta menambah pengetahuan tentang tidur.

1.2 Tujuan

1. Agar lebih memahami jenis kelompok parasomnia.

2. Agar menambah wawasan dan memperbanyak ilmu.

1.3 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan parasomnia primer dan sekunder?

2. Apa saja jenis-jenis parasomnia?

3.Apa penyebab parasomnia?


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Parasomnia

Parasomnia adalah gangguan yang melibatkan kegiatan fisik yang tidak


diinginkan, atau pengalaman yang terjadi selama tidur. Kendati gangguan tidur
jenis ini lebih umum ditemukan pada anak-anak, sekitar 5 -15 persen, dan orang
dewasa 1 persen, akan tetapi tidak menutup kemungkinan berhubungan dengan
adanya luka trauma. "Parasomnia dicirikan oleh perilaku fisik atau lisan yang
tidak diinginkan, seperti berjalan atau berbicara saat tidur, terjadi dalam
hubungan dengan tidur, tahapan tertentu dari tidur atau transisi tidur-bangun,"
ujarnya.

Parasomnia dapat dibagi menjadi dua kelompok utama yakni parasomnia


primer dan parasomnia sekunder. Parasomnia primer merupakan gangguan tidur
yang ditandai terjadinya simultan unsure-unsur dari transisi tidur-bangun.
Sedangkan parasomnia sekunder adalah gangguan sistem organ lainnya yang
timbul selama tidur.

"Parasomnia primer diklasifikasikan menurut tahap tidur, di mana mereka


terjadi yakni rapid eye movement (REM) atau non-cepat gerakan mata
(NREM)," ulasnya.

Sedangkan parasomnia sekunder mungkin sangat umum, tetapi bisa


dikenali, misdiagnosed, atau diabaikan dalam praktek klinis
Jenis-Jenis Parasomnia

1. Mimpi buruk

Mimpi buruk adalah peristiwa nokturnal hidup yang dapat menyebabkan


perasaan takut, teror, dan atau kecemasan. Biasanya, orang yang mengalami
mimpi buruk, yang tiba-tiba terbangun dari tidur.

2. Teror malam

Seseorang mengalami teror malam atau teror tidur yakni tiba-tiba terbangun dari
tidur dalam keadaan ketakutan. Orang mungkin tampak terjaga, tetapi tampak
bingung dan tidak mampu berkomunikasi. Orang yang memiliki teror tidur
biasanya tidak ingat peristiwa keesokan harinya.

Teror malam mirip dengan mimpi buruk, namun teror malam biasanya terjadi
selama tahap 3 tidur (deep sleep)."Orang yang mengalami teror tidur dapat
menimbulkan bahaya untuk diri sendiri atau orang lain karena melompat di
tempat tidur atau berjalan di sekitar," jelasnya.

Ketegangan emosional yang kuat dan atau penggunaan alkohol dapat


meningkatkan kejadian teror malam di kalangan orang dewasa.

3. Sleepwalking

Sleepwalking terjadi ketika seseorang tampaknya terjaga dan bergerak di sekitar


dengan mata terbuka lebar, tetapi sebenarnya tertidur. Berjalan dalam tidur tidak
memiliki memori dari tindakan mereka. Sleepwalking paling sering terjadi
selama dalam tidur non-REM (tahap 3), di awal malam.
Episode ini sangat bervariasi dalam kompleksitas dan durasi. Sleepwalking
kadang-kadang bisa berbahaya karena berjalan sambil tidur tidak menyadari
keadaan sekitarnya dan dapat bertemu benda atau dapat jatuh.

4. Confusional Arousals

Arousals confusional biasanya terjadi ketika seseorang terbangun dari tidur


nyenyak selama bagian pertama dari malam. Ini gangguan yang juga dikenal
sebagai inersia tidur berlebihan atau mabuk tidur, melibatkan kelambatan
berlebihan ketika bangun tidur.

5. Sleep Paralysis

Orang dengan kelumpuhan tidur tidak dapat memindahkan tubuh atau anggota
badan saat jatuh tertidur atau bangun. Episode singkat dari kelumpuhan otot
parsial atau tulang lengkap dapat terjadi selama kelumpuhan tidur. Kadang-
kadang tidur berjalan terjadi dalam keluarga, namun penyebabnya tidak
diketahui.

6. Tidur REM dengan Atonia

Tidur REM biasanya melibatkan keadaan kelumpuhan (atonia), tetapi orang-


orang dengan kondisi ini mampu memindahkan tubuh atau anggota tubuh saat
bermimpi. Biasanya terjadi pada pria berusia 50 ke atas, tetapi gangguan juga
bisa terjadi pada wanita dan pada orang yang lebih muda. Dalam diagnosis dan
pengobatan, gangguan neurologis berpotensi serius harus dikesampingkan.

7. Tidur Enuresis

Dalam kondisi ini, juga disebut mengompol, orang yang terkena tidak mampu
mempertahankan kontrol kemih saat tertidur. Ada dua jenis enuresis yakni
primer dan sekunder. Pada enuresis primer, seseorang belum mampu memiliki
kontrol kemih semenjak masa kanak-kanak.

Pada enuresis sekunder, seseorang memiliki kekambuhan setelah sebelumnya


mampu memiliki kontrol kemih. Enuresis dapat disebabkan oleh kondisi medis
(termasuk diabetes, infeksi saluran kemih, atau sleep apnea), atau gangguan
kejiwaan. Beberapa pengobatan untuk mengompol termasuk modifikasi
perilaku, perangkat alarm, dan obat-obatan.(ria/R-2)
BAB III

PENUTUP

Demikianlah makalah yang saya buat, tentunya dalam penulisan makalah ini
masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, maka dari itu saya mohon
kritik dan saran yangbersifat membangun. Semoga laporan ilmiah ini dapat
berguna dan barmanfaat untuk semuaorang. Terima kasih.

KESIMPULAN

Parasomnia adalah gangguan yang melibatkan kegiatanfisik yang tidak


diinginkan, atau pengalaman

Parasomnia dapat dibagi menjadi dua kelompok utama yakni parasomnia primer
dan parasomnia sekunder.Parasomnia primer merupakan gangguantidur yang
ditandai terjadinya simultan unsure-unsur dari transisitidur-bangun.Sedangkan
parasomnia sekunder adalah gangguan sistem organ lainnya yang timbul selama
tidur. . "Parasomnia dicirikan oleh perilaku fisik atau lisan yang tidak
diinginkan, seperti berjalan atau berbicara saat tidur, terjadi dalam hubungan
dengan tidur, tahapan tertentu dari tidur atau transisi tidur-bangun,"
DAFTAR PUSTAKA

SUMBER : KOMPAS.COM

Anda mungkin juga menyukai