Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

"MIMPI BURUK"

DISUSUN OLEH :

1.Aldi Novandi : 21200016

2. Rosa Linda : 21200021

3.putri Andini : 21200017

4. Mafidatul rahma : 21200014

5. Anatasya Pratiwi : 21200018

6. Veronica Oliva : 21200012

7. Muhammad Hafiz Yustisio : 21200013

8. Hanoem novandra : 21200019

9. Bobi Gramuc : 21200020

Dosen Pengampu : Def Primal, S.Kep, M.Biomed, PA

PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATRA BARAT

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kepada allah swt yang telah melimpahkan
rahmat dan karunianya kepada kita semua serta meberikan ilmu yang
bermanfaat untuk kita semua. Atas segala izinya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah pemenuhan kebutuhan dasar manusia ini
tanpa adanya halangan ataupun itu hambatan. Dan tidak lupa shalawat
serta salam kita ucapkan kepada nabi kita Muhammad saw. Penulis
berharap makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan
menjadi gambaran bagi pembaca mengenai ilmu pendidikan khususnya
berkaitan dengan Mimpi buruk. Dalam proses penyusunan makalah ini,
penulis banyak menemui hambatan dan juga kesulitan, namun penulis
mencari di berbagai sumber dan akhirnya makalah ini dapat
diselesaikan dengan lancar. Penulis menyadari bahwa dalam makalah
ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis
mengharapkan mohon dimaklumi karena penulis juga jauh dari kata
sempurna. Dan penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang
membangun hasil yang lebih baik lagi. Akhir kata, penulis hanya dapat
berharap agar hasil makalah ini dapat berguna bagi semua pihak serta
menjadi sesuatu yang berarti dari usaha penulis.

Bukitinggi, 09 Desember 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul.................................................................................

Kata Pengantar................................................................................

Daftar Isi...........................................................................................

Bab 1 Pendahuluan.........................................................................

A. Latar belakang............................................................................

B. Rumusan Masalah.....................................................................

C. Tujuan.........................................................................................

Bab 2 Pembahasan........................................................................

A. Penyebab Mimpi Buruk.............................................................

B. Gejala Mimpi Buruk...................................................................

C. Pengobatan Mimpi Buruk.........................................................

D. Pencegahan Mimpi Buruk........................................................

Bab 3 Penutup................................................................................

A. Kesimpulan................................................................................

B. Saran..........................................................................................

Daftar Pustaka...............................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Salah satu kebutuhan dasar istirahat adalah tidur. Potter dan Perry
(2005) menyatakan tidur berfungsi untuk memulihkan dan
mengistirahatkan fisik maupun psikis setelah seharian beraktifitas.
Tidur juga berfungsi untuk mengurangi stres, kecemasan serta dapat
meningkatkan kemampuan dan konsentrasi saat hendak melakukan
aktifitas sehari-hari. Tanpa tidur yang cukup, seseorang menjadi lebih
sulit dalam berkonsentrasi, kesulitan dalam membuat keputusan dan
dapat menimbulkan gangguan pada tidur. Gangguan tidur dapat terjadi
karena adanya gangguan mental atau psikologis pada diri seseorang.
Mahendran menyebutkan bahwa gangguan tidur sangat erat kaitannya
dengan kesehatan mental seseorang. Menurut The First International
Pediatric Sleep Education Task Force (2009), masalah tidur dapat
berdampak pada kesehatan, kemampuan belajar, serta kualitas hidup
seseorang. Tidak mengherankan jika tidur menjadi hal yang penting
untuk diperhatikan. Gangguan tidur sangat bermacam, salah satu nya
yaitu mimpi buruk. Mimpi buruk merupakan sebuah perasaan tidak
nyaman atau menakutkan yang terjadi saat seseorang tertidur.
Terkadang saat terbangun dari mimpi buruk, seseorang masih dapat
merasakan perasaan yang tidak menyenangkan tersebut. Mimpi buruk
bisa menyebabkan seseorang merasa cemas atau takut. Mimpi buruk
bisa dialami oleh semua golongan usia, termasuk anak-anak dan orang
dewasa. Namun, kondisi ini paling sering dialami oleh anak-anak. Saat
tidur, seseorang akan mengalami 2 fase, yaitu fase non-REM (non-rapid
eye movement) dan fase REM (rapid eye movement). Siklus tidur
diawali dengan fase non-REM dan diikuti dengan fase REM, yang
masing-masing fasenya berlangsung selama 90–100 menit. Mimpi
buruk biasanya terjadi di fase REM, yaitu antara tengah malam sampai
menjelang pagi hari. Mimpi buruk yang sering juga disebut sebagai
nightmares atau parasomnia merupakan kondisi yang umum dan
dialami oleh hampir setiap orang. Tetapi pada beberapa kasus, mimpi
buruk dapat menimbulkan gangguan, terutama jika terlalu sering
terjadi atau sampai menyebabkan gangguan tidur dan stres.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja penyebab mimpi buruk?


2. Apa saja gejala mimpi buruk?
3. Apa upaya untuk pengobatan mimpi buruk?
4. Apa saja pencegahan mimpi buruk?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui penyebab mimpi buruk


2. Untuk mengetahui gejala-gejala mimpi buruk
3. Untuk mengetahui upaya untuk pengobatan mimpi buruk
4. Untuk mengetahui apa saja pencegahan yang dapat dilakukan
untuk mengatasi mimpi buruk
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Penyebab mimpi buruk

Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti apa penyebab mimpi
buruk. Namun, ada dugaan mimpi buruk terkait dengan faktor genetik,
psikologis, kelainan fisik, gangguan dalam proses tumbuh kembang, dan
gangguan pada sistem saraf pusat. Meskipun penyebabnya belum bisa
dipastikan, ada beberapa kondisi yang diketahui dapat memicu
munculnya mimpi buruk, yaitu:

• Stres dan cemas, misalnya akibat kegiatan di sekolah atau


pekerjaan, sedih akibat kematian orang terdekat, atau takut jika
ditinggal oleh seseorang
• Trauma, misalnya akibat cedera, kecelakaan, perundungan, dan
pelecehan fisik atau seksual
• Gangguan tidur, misalnya narkolepsi, susah tidur (insomnia), sleep
apnea, dan sindrom kaki gelisah (restless leg syndrome)
• Efek samping obat, seperti antidepresan, penghambat beta, obat
hipertensi, obat Parkinson, atau obat tidur
• Kebiasaan ngemil, membaca buku, atau menonton film horor
sebelum tidur
• Penyakit lain, seperti depresi, gangguan stres pascatrauma (PTSD),
kanker, dan penyakit jantung
• Konsumsi minuman beralkohol dan penyalahgunaan NAPZA

Faktor risiko mimpi buruk


Mimpi buruk bisa dialami oleh siapa saja, tetapi lebih sering dialami
oleh anak usia 3–6 tahun. Pada usia tersebut, imajinasi anak sedang
sangat aktif. Selain itu, mimpi buruk juga lebih sering terjadi pada orang
dengan riwayat keluarga yang juga sering mengalami mimpi buruk.

B. Gejala Mimpi Buruk

Mimpi buruk biasanya terjadi pada tengah malam menjelang pagi.


Mimpi buruk ini bisa memiliki tema yang sangat bervariasi, mulai dari
bertemu makhluk aneh, terjatuh, diculik, sampai dikejar-kejar.
Frekuensi mimpi buruk bervariasi, bisa jarang, sering, bahkan bisa
terjadi beberapa kali dalam semalam. Mimpi buruk dapat
menyebabkan orang yang mengalaminya merasa marah, takut, sedih,
cemas, atau merasa bersalah. Perasaan ini bisa terus dialami meski
orang yang bermimpi buruk sudah terbangun dari tidurnya. Mimpi bisa
dikategorikan sebagai mimpi buruk bila terdapat ciri-ciri berikut:

• Tampak jelas, nyata, dan menyebabkan orang yang mengalaminya


terganggu, cemas, sedih atau marah saat mengingatnya
• Terkait dengan ancaman pada keselamatan diri atau
kelangsungan hidup, atau tema lain yang mengganggu
• Menyebabkan orang yang mengalaminya berkeringat dan
berdebar-debar saat tidur
• Sampai menyebabkan orang yang mengalaminya terbangun dan
mampu mengingat kembali mimpinya secara detail
• Membuat orang yang mengalaminya sulit untuk kembali tidur
• Meski termasuk hal yang biasa dialami oleh setiap orang, mimpi
buruk dapat dikategorikan sebagai gangguan jika:
• Sering terjadi
• Menyebabkan kantuk, lelah, dan lesu di siang hari
• Menyebabkan sulit konsentrasi dan mengingat
• Menyebabkan penderita terus memikirkan mimpi buruk
yang dialami
• Menimbulkan rasa cemas dan takut saat hendak tidur
• Menyebabkan gangguan perilaku, seperti takut pada
ruangan gelap
• Memengaruhi aktivitas sehari-hari, misalnya menyebabkan
penurunan kualitas saat belajar atau bekerja

Diagnosis Mimpi Buruk

Dokter akan melakukan tanya jawab mimpi buruk yang dialami, obat-
obatan yang sedang dikonsumsi, riwayat penyakit yang diderita pasien,
dan riwayat mimpi buruk pada keluarga pasien. Dokter juga dapat
melakukan pemeriksaan lanjutan, seperti:

• Pemeriksaan mental, untuk mengetahui apakah mimpi buruk yang


dialami terkait dengan gangguan mental, seperti gangguan
kecemasan
• Polisomnigrafi atau perekaman aktivitas tidur, untuk menentukan
apakah mimpi buruk terkait dengan gangguan tidur lain
• Prosedur polisomnigrafi dilakukan dengan mengukur detak
jantung, gelombang otak, laju pernapasan, kadar oksigen dalam
darah, serta gerak tangan dan kaki pasien saat tidur.

C. Pengobatan Mimpi Buruk


Mimpi buruk yang terjadi sesekali tidak perlu dikhawatirkan. Namun
jika mimpi buruk sering terjadi, serta menyebabkan Anda atau anak
Anda tertekan dan memengaruhi aktivitas sehari-hari, pengobatan
perlu dilakukan. Pengobatan mimpi buruk dilakukan dengan cara
mengatasi penyebabnya. Jika mimpi buruk disebabkan oleh efek
samping obat-obatan, dokter akan meresepkan jenis obat lain sebagai
pengganti. Jika mimpi buruk disebabkan oleh gangguan mental atau
gangguan tidur, metode pengobatannya antara lain:

• Obat-obatan, seperti prazosin dan selective serotonin reuptake


inhibitors (SSRI)
• Psikoterapi, seperti terapi perilaku kognitif, image rehearsal
therapy, dan visual-kinesthetic dissociation
• Teknik relaksasi, seperti meditasi, yoga, dan deep breathing
(terapi napas dalam)

Komplikasi Mimpi Buruk

Mimpi buruk dapat mengakibatkan sejumlah komplikasi berikut:

• Gangguan mood, gangguan kecemasan, atau depresi


• Kantuk yang berlebihan di siang hari, sehingga mengganggu
aktivitas
• Gelisah saat hendak tidur, karena takut mimpi buruk terulang
• Keinginan atau percobaan untuk bunuh diri

D. Pencegahan Mimpi Buruk

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu pengobatan


sekaligus menurunkan risiko terjadinya mimpi buruk, yaitu:
• Berolahraga minimal 3 kali dalam seminggu
• Mengatur jam tidur dan bangun tidur yang sama setiap harinya
• Mengatur suasana yang nyaman di kamar tidur
• Menghindari konsumsi obat penenang
• Membatasi konsumsi minuman beralkohol dan berkafein
• Mendengarkan musik yang bisa membuat diri lebih santai
• Menghindari penggunaan smartphone atau alat elektronik lain
sebelum tidur
• Membaca buku atau menulis rencana untuk esok hari agar pikiran
teralihkan dari bayangan mimpi buruk
• Mendiskusikan mimpi buruk yang dialami dengan keluarga atau
teman untuk mengurangi kecemasan
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Mimpi buruk merupakan sebuah perasaan tidak nyaman atau


menakutkan yang terjadi saat seseorang tertidur. Mimpi buruk bisa
dialami oleh semua golongan usia, termasuk anak-anak dan orang
dewasa. Namun, kondisi ini paling sering dialami oleh anak-anak. Siklus
tidur diawali dengan fase non-REM dan diikuti dengan fase REM, yang
masing-masing fasenya berlangsung selama 90–100 menit. Mimpi
buruk biasanya terjadi di fase REM, yaitu antara tengah malam sampai
menjelang pagi hari.

B. Saran

Hindari mimpi buruk dengan menjauhkan ponsel bila tidak ada urusan
penting yang harus diurus sebelum tidur karena ada banyak hal negatif
pemicu stres berkeliaran di media sosial dan hal lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.alodokter.com/mimpi-buruk

https://www.slideshare.net/OliviaAnantaAsri/kti-xi-ipa-2-27560940

https://www.academia.edu/8707327/Tidur_dan_Mimpi

Anda mungkin juga menyukai