Anda di halaman 1dari 6

MK PEMULIAAN TANAMAN

“PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN”

Oleh:

AFIF AULIYA

0910483084

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2010
PENDAHULUAN
Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) atau hak pemulia tanaman merupakan hak
kekayaan intelektual yang diberikan kepada pihak pemulia tanaman atau pemegang PVT untuk
memegang kendali secara eksklusif terhadap bahan perbanyakan (mencakup benih, stek, anakan,
atau jaringan biakan) dan material yang dipanen (bunga potong, buah, potongan daun) dari suatu
varietas tanaman baru untuk digunakan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Suatu
kultivar yang didaftarkan untuk mendapatkan PVT harus memiliki karakteristik berikut ini: baru,
unik, seragam, stabil, dan telah diberi nama. Hak ini merupakan imbalan atas upaya yang
dilakukan pemulia dalam merakit kultivar yang dimuliakannya, sekaligus untuk melindungi
konsumen (penanam bahan tanam atau pengguna produk) dari pemalsuan atas produk yang
dihasilkan dari kultivar tersebut.
Jangka waktu perlindungan PVT adalah 20 tahun untuk tanaman semusim dan 25 tahun
untuk tanaman tahunan. Kantor Perlindungan Varietas Tanaman berada di bawah naungan
Departemen Pertanian Republik Indonesia. Kantor PVT menjadi kantor yang ditunjuk untuk
menangani pendaftaran PVT.
Situasi perkembangan perekonomian global sangat berpengaruh terhadap perekonomian
nasional, termasuk sektor pertanian mulai dari kegiatan praproduksi, budidaya, panen, pasca
panen, distribusi, dan perdagangan. Untuk memenuhi kebutuhan domestik dan antisipasi
perubahan lingkungan strategis internasional, sektor pertanian harus mampu meningkatkan daya
saing produk yang dihasilkan baik bagi komoditas untuk kebutuhan domestik maupun bagi
komoditas berorientasi ekspor. Upaya peningkatan daya saing dilakukan antara lain dengan
peningkatan produktivitas dan mutu, sedangkan peningkatan produktivitas dan mutu sangat
dipengaruhi oleh keberhasilan pengembangan inovasi, terutama dalam memperbaiki potensi
genetik varietas tanaman. Oleh karena itu kegiatan yang dapat menghasilkan varietas tanaman
yang lebih unggul perlu didorong melalui pemberian insentif bagi orang atau badan hukum yang
bergerak di bidang pemuliaan tanaman yang menghasilkan varietas yang baru, unik, seragam dan
stabil yang mampu memberikan nilai tambah yang lebih besar bagi pengguna.
Salah satu penghargaan tersebut adalah memberikan perlindungan hukum atas kekayaan
intelektual dalam menghasilkan varietas baru tanaman, termasuk dalam menikmati manfaat
ekonomi dan hak-hak pemulia lainnya.
Hak Perlindungan Varietas Tanaman (hak PVT) merupakan hak yang diberikan oleh
negara kepada pemulia dan/atau pemegang haknya untuk menggunakan sendiri varietas hasil
pemuliaannya. Pada prinsipnya hak tersebut harus digunakan di Indonesia agar dapat
mendatangkan manfaat yang besar bagi bangsa Indonesia. Hanya dalam hal-hal tertentu di mana
penggunaan di Indonesia tidak memungkinkan, hak tersebut diperbolehkan digunakan di luar
negeri. Apabila seorang pemegang hak PVT tidak dapat menggunakan sendiri haknya, maka ia
harus memberikan kesempatan kepada pihak lain untuk menggunakan hak tersebut melalui
persetujuan, artinya haknya untuk memperoleh manfaat ekonomi atas penggunaan hak PVT-nya
oleh pihak lain tersebut tetap dijamin oleh undang-undang. Pemberian persetujuan tersebut
dilaksanakan melalui Lisensi apabila dicapai kesepakatan di antara para pihak. Dalam hal tidak
dicapai kesepakatan, dengan melalui syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh undang-undang,
pihak lain dapat memohon kepada Pengadilan Negeri agar ia dapat diberikan Lisensi Wajib.
Selain itu, sebagai suatu hak kebendaan, hak PVT harus dijamin dapat beralih melalui
pewarisan atau dapat dialihkan oleh pemegang haknya kepada pihak lain agar manfaat ekonomi
dari penggunaan hak PVT dapat dioptimalkan. Hak PVT dapat dialihkan melalui hibah, wasiat,
perjanjian dalam bentuk akta notaris, atau sebab lain yang dibenarkan oleh undang-undang.
Disamping itu, dalam rangka kebijakan pengadaan pangan dan obat-obatan, dengan
syarat-syarat tertentu, Pemerintah dapat pula menggunakan varietas yang diberi PVT tanpa
mengabaikan hak-hak ekonomi pemegang hak PVT yang bersangkutan. Penggunaan suatu
varietas yang dilindungi oleh Pemerintah tersebut tidak boleh dilakukan dengan semena-mena,
melainkan Pemerintah wajib memberikan imbalan yang wajar kepada pemegang hak PVT yang
bersangkutan.
Varietas Tanaman yang selanjutnya disebut Varietas, adalah sekelompok tanaman dari
suatu jenis atau species yang ditandai oleh bentuk tanaman, pertumbuhan tanaman, daun, bunga,
buah, biji, dan ekspresi karakteristik genotipe atau kombinasi genotipe yang dapat membedakan
dari jenis atau species yang sama oleh sekurang-kurangnya satu sifat yang menentukan dan
apabila diperbanyak tidak mengalami perubahan.
PERKEMBANGAN PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN (PVT)
Di Afrika Selatan pada tahun 2009 ada sekitar 2.000 permohonan perlindungan varietas
tanaman (PVT) dengan 317 permohonan PVT telah mendapatkan perlindungan varietas tanaman
(PVT) di tahun 2008. Kebanyakan varietas yang mendapatkan perlindungan varietas tanaman ini
adalah Bunga Ros. Sedangkan dampak perlindungan varietas tanaman di Kanada untuk varietas
Kanola meningkat dari 36 menjadi 231 varietas, sedangkan kedelai meningkat dari 104 menjadi
343 varietas. Setelah 10 tahun PVT berjalan di Kanada, nilai ekspor produk kacang-kacangan
meningkat menjadi 384 %. Perkembangan ini menjadikan jumlah industri Benih di Kanada
meningkat dari 51 menjadi 83 (Michael Burvill, International Symposium (Seoul, 2009).
Perkembangan PVT dan Industri Benih di Indonesia.
Sampai saat ini Industri Benih di Indonesia terdapat beberapa perusahaan benih besar
yaitu : 1. PT. Bisi International, Tbk, 2. Syngenta Internasional 3. Dupont Indonesia 4. PT. East
West Seed Indonesia 5. Monsanto Indonesia. Dimungkinkan sejumlah perusahaan-perusahaan
benih di Indonesia ini akan terus berkembang mengingat ceruk pasar bisnis perbenihan di
Indonesia sangat besar sekali.
Sampai saat ini pengajuan Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) dari perusahaan-
perusahaan benih banyak sekali diajukan ke kantor Pusat Perlindungan Varietas Tanaman
(PPVT) Deptan RI, menurut data Majalah Info PVT Edisi 1 Januari-Juni 2009 Perusahaan Benih
PT. Bisi Internasional, Tbk telah mendapatkan sertifikat PVT sejumlah 16 buah untuk tanaman
sayuran, sedangkan PT. East West Seed Indonesia berjumlah 2 buah yaitu untuk tanaman
kangkung dan buncis. Sedangkan berdasarkan majalah info PVT Edisi II Juli-Desember 2009
PT. Bisi Internasional, Tbk berhasil mendapatkan sertifikat PVT untuk 8 jagung manis dan 3
sertifikat PVT untuk varietas terong. Dari data ini dapat disimpulkan bahwa sistem PVT di
Indonesia telah memberikan kepastian hukum bagi Industri benih, karena dengan demikian riset
dan pengembangan untuk menghasilkan varietas-varietas baru dapat dilindungi dari pencurian.
Hal ini tentu berdampak bagi kemajuan Industri benih di Indonesia.
Dilihat dari data diatas, maka benih-benih sayuran dan palawija khususnya jagung
merupakan produk-produk unggulan Indonesia yang akan di ekspor kedepannya. Jika selama ini
tanaman jagung adalah tanaman yang paling banyak di ekspor, maka dengan adanya PVT
dimungkinkan perusahaan benih dalam negeri untuk memberikan lisensi benih-benih yang telah
mendapatkan sertifikat perlindungan varietas tanaman (PVT) untuk di ekspor. Sebagai contoh
adalah bunga Ashiro dari daerah pegunungan utara Jepang. Benih bunga Ashoro yang telah
mendapatkan perlindungan PVT ini benihnya dilisensikan ke berbagai negara diantaranya adalah
Chile, New Zealand yang kemudian dari dua daerah ini bunga potongnya di impor ke Amerika
Serikat, Uni Eropa (Jordens R, Vice Secretary-General, UPOV, 2009). Maka dari data ini
sesungguhnya perlindungan PVT sangat mendukung dalam kaitannya untuk melisensikan benih-
benih yang dihasilkan oleh Industri benih di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2010. http://id.wikipedia.org/wiki/Perlindungan_Varietas_Tanaman. Diakses tanggal 10


Desember 2010
Anonymous. 2010. http://sosbud.kompasiana.com/2010/03/17/perkembangan-perlindungan-varietas-
tanaman-pvt-di-berbagai-negara/ Diakses tanggal 10 Desember 2010
Anonymous. 2010. http://www.i2laws.com/index.php/government-regulationperaturan-pemerintah-
pp/52-year-2004-of-government-regulations/608-pp14-04-syarat-dan-tata-cara-
pengalihan-perlindungan-varietas-tanaman-dan-penggunaan-varietas-yang-
dilindungi-oleh-pemerintah-.html?tmpl=component&print=1&page= Diakses tanggal
10 Desember 2010

Anda mungkin juga menyukai