LP TTV
LP TTV
DISUSUN OLEH :
LAILA NINGRUM
MAHMUDA SALSABILAH
MAYA CHOIRO A
RIZKA ZAHROTUL FAUZIAH
Tanda-tanda vital digunakan sebagai indikator dari status kesehatan, ukuran-ukuran ini
menandakan keefektifan sirkulasi, respirasi, fungsi neural dan endokrin tubuh. Karena sangat
penting, maka disebut dengan tanda vital.Tanda vital merupakan cara yang cepat dan efisien
untuk memantau kondisi klien atau mengidentifikasi masalah dan mengevaluasi respon klien
terhadap intervensi. Tekanan darah (TD), nadi, suhu/temperature dan respiration rate (RR)
adalah pengkajian dasar pasien, yang diambil dan didokumentasikan dari waktu ke waktu
yang menunjukkan perjalanan kondisi pasien. TD, nadi, suhu dan RR disebut dengan tanda
vital (vital sign) atau cardinal symptoms karena pemeriksaan ini merupakan indikator yang
diperlukan untuk mempertahankan kehidupan. Tanda-tanda vital harus diukur dan dan dicatat
secara akurat sebagai dokumentasi keperawatan. Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital pada
pasien dapat membantu perawat dalam membuat diagnosa dan perubahan respon pasien.
Jenis pemeriksaan tanda-tanda vital diantaranya :
1. Tekanan Darah (TD)
Tekanan darah normalnya 100-120/60-80 mmHg Tekanan darah memiliki 2 komponen
yaitu sistolik dan diastolik. Pada waktu ventrikel berkonstraksi, darah akan dipompakan
ke seluruh tubuh. Keadaaan ini disebut sistolik, dan tekanan aliran darah pada saat itu
disebut tekanan darah sistolik. Pada saat ventrikel sedang rileks, darah dari atrium masuk
ke ventrikel, tekanan aliran darah pada waktu ventrikel sedang rileks disebut tekanan
darah diastolik. Faktor yang bertanggung jawab terhadap Tekanan Darah :
Tahanan perifer: Pada dilatasi pembuluh darah & tahanan turun ,TD akan turun
Volume darah ; Bila volume meningkat , TD akan meningkat
Viskositas darah. Semakin kental darah akan meningkatkan TD
Elastisitas dinding pembuluh darah : penurunan elastisitas pembuluh darah akan
meningkatkan TD
Kategori tekanan darah pada dewasa (Keperawatan Klinis, 2011) :
Kategori TD Sistolik (mmHg) TD Distolik (mmHg)
Normal <120 <80
Pra Hipertensi 120-139 80-89
Hipertensi Derajat 1 140-159 90-99
Hipertensi Derajat 2 >160 >100
2. Nadi
Nadi adalah aliran darah yang menonjol dan dapat di raba di berbagai tempat pada
tubuh. Nadi merupakan indicator status sirkulasi. Frekuensi denyut nadi dihitung
dalam 1 menit, normalnya 60-100 x/menit Takikardi jika > 100 x/menit dan
Bradikardi jika < 60 x/menit.
a. Skala ukuran kekuatan/kualitas nadi (Keperawatan Klinis, 2011) :
Level Nadi
0 Tidak ada
1+ Nadi menghilang, hampir tidak teraba, mudah
menghilang
2+ Mudah teraba, nadi normal
3+ Nadi penuh, meningkat
4+ Nadi mendentum keras, tidak dapat hilang
3. Suhu
Suhu tubuh merupakan perbedaan antara jumlah panas yang diproduksi oleh proses
tubuh dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan. Pusat pengaturan suhu tubuh
adalahl hipotalamus (bekerja sebagai termostat).
- 4 (empat) cara produksi panas :
1. Metabolisme tubuh
Merupakan serangkaian reaksi kimia untuk menghasilkan energi (panas).
2. Sekresi hormon tyroid
Meningkatan metabolisme dalam pemecahan glukosa dan lemak.
3. Kerja otot
Latihan akan meningkatkan metabolisme.
4. Rangsangan pada sistem saraf :
Saat gula darah turun terjadi rangsangan pada saraf simpatik yang kemudian
akan terjadi sekresi epineprin dan non epineprin yang akan meningkatkan suhu
tubuh.
- Pengeluaran Panas
1. Radiasi
Perpindahan panas dari permukaan satu obyek ke permukaan obyek lain tanpa
keduanya bersentuhan.
2. Konduksi
Perpindahan panas dari satu obyek ke obyek lainnya dg kontak langsung.
3. Konveksi
Perpindahan panas karena pergerakan udara.
4. Evaporasi.
Perpindahan energi panas ketika cairan tubuh menjadi gas (Kulit merupakan
tempat utama pengeluaran panas)
- Faktor yang mempengaruhi suhu tubuh :
1. Usia
Pada bayi mekanisme control suhu masih imatur. Pengeluaran panas pada bayi
baru lahir bias 30% melalui kepala begitu juga pada lansia sudah mengalami
kemunduran mekanisme control terutama vasomotor ( vasokontriksi dan
vasodilatasi ), penurunan : jumlah jaringan subkutan, aktifitas kelenjar
keringat dan metabolisme.
2. Olahraga
Aktifitas otot membutuhkan suplai darah dan pemecahan karbohidrat dan
lemak yang akan meningkatkan metabolisme dan produksi panas.
3. Kadar hormone
Saat ovulasi jumlah progesterone meningkat memasuki system sirkulasi dan
meningkatkan suhu tubuh dan jika hormone progesterone menurun maka suhu
tubuh juga menurun di bawah kadar batas. Ini terjadi selama siklus menstruasi.
4. Irama sirkadian Suhu tubuh berubah secara normal 0,5 sampai 1 derajat
selama periode 24 jam. Suhu paling rendah antara pukul 01.00 dan 04.00 dini
hari
5. Stress Stress fisik dan emosi meningkatkan suhu tubuh melalui stimulasi
hormonal dan persyarafan ü Lingkungan Lingkungan mempengaruhi suhu
tubuh. Jika suhu dikaji dalam ruangan yang hangat, klien mungkin tidak
mampu meregulasi suhu tubuh melalui mekanisme pengeluaran panas dan
suhu tubuh akan naik dan jika klien berada di lingkungan luar tanpa baju
hangat suhu tubuh mungkin rendah karena penyebaran yang efektif dan
pengeluaran panas yang konduktif
Lokasi pemeriksaan suhu tubuh : mulut (oral) tidak boleh dilakukan pada
anak/bayi, anus (rectal) tidak boleh dilakukan pada klien dengan diare, ketiak
(aksila), telinga (timpani/aural/otic) dan dahi (arteri temporalis).
- Hipotermia (<35° C)
- Normal (35-37° C)
- Pireksia/febris (37-41,1° C)
- Hipertermia (>41,1° C)
Lokasi Pengukuran Suhu Perbedaan Hasil Temperatur
Suhu Aksila Lebih rendah 1°C dari suhu oral
Suhu Rektal Lebih tinggi 0,4 – 0,5°C dari suhu oral
Suhu aural/Timpani Lebih tinggi 0,8°C dari suhu oral
4. Respiration Rate
Mekanisme tubuh menggunakan pertukaran oksigen antara atmosfer dengan darah
serta darah dengan sel. Tujuan pemeriksaan RR ini adalah untuk menilai frekuensi
pernafasan, irama, kedalaman dan tipe / pola pernafasan. Yang dinilai pada
pemeriksaan pernafasan adalah : tipe pernafasan, frekuensi, kedalaman dan suara
nafas. Respirasi normal disebut eupnea (laki-laki : 12 – 20 x/menit), perempuan : 16-
20 x/menit)
- RR > 24 x/menit : Takipnea
- RR < 10 x/menit : Bradipnea
Komponen pernafasan :
- Ventilasi : pergerakan udara masuk dan keluar dari paru
- Difusi : pergerakan oksigen dan karbondioksida antara alveoli dan sel darah
merah
- Perfusi : distribusi sel darah merah ke dan dari kapiler paru
Rencana keperawatan
Diagnosa Keperawatan/ Masalah Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Kolaborasi