ABSTRACT
This research was conducted in Tapansari snakefruit plantation, Pakem, Sleman, Yogyakarta. This
study use Completely Randomized Design with one factor. Factor used is the EMS concentration (K)
difference that consists of 5 levels concentration of 0%, 0.5%, 1%, 1.5%, and 2%. The treatment is
given to the female flowers from the tip to the base as much as 5 ml in each before pollination. The
data were analyzed using descriptive analysis and analysis of variance by the F test level of 5% and
continued by DMRT level of 5%. The result showed that application of EMS in the female flowers
before pollination can reduce the size of some snakefruit sample in 1%, 1.5%, and 2% concentrations;
however, it did not show significant effect on the seed size reduction. The application of EMS does not
able to produce seedless snakefruits.
Keywords : female flowers, genetic diversity, seedless, EMS
PENDAHULUAN
meningkatkan keragaman genetik yang
Tanaman salak (Salacca zalacca) selanjutnya dapat digunakan dalam pemuliaan
merupakan salah satu tanaman buah yang tanaman untuk mendapatkan perbaikan kualitas
disukai masyarakat Indonesia karena rasanya salak pondoh.
manis, dan memiliki prospek yang cukup baik
BAHAN DAN METODE
untuk dibudidayakan(Gari 2011). Program
pemuliaan salak untuk mendapatkan varietas Pelaksanaan penelitian ini pada bulan Mei
unggul dengan perakitan ragam genetik salak 2015 sampai bulan Januari 2016 di kebun salak
masih sangat terbatas dan menjadi salah satu Tapansari, Pakem, Sleman, Yogyakarta.
masalah pemerintah dalam pengembangan Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak
tanaman buah. Penelitian ini menggunakan zat Lengkap (RAL) dengan satu faktor perlakuan.
kimia mutagenik yaitu Ethyl methane sulfonat Faktor yang digunakan yaitu perbedaan
(EMS). Pemberian EMS dengan konsentrasi 1% konsentrasi (K) EMS yang terdiri dari 5 taraf yaitu
pada anthera dan waktu aplikasi 1 MSP dapat konsentrasi 0%; 0,5%; 1%; 1,5%; 2% dan diulang
meningkatkan tebal daging buah salak sebanyak 6 kali. Perlakuan diberikan pada bunga
(Nandariyah et al 2014), sehingga pada betina yang belum diserbuki sebanyak 5 ml pada
penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan setiap perlakuan. Hasil pengamatan selanjutnya
kualitas tanaman salak dengan pemberian EMS dianalisis dengan menggunakan analisis ragam
pada bunga betina sebelum penyerbukan untuk berdasarkan uji F taraf 5 %. Apabila terdapat
melihat ada atau tidaknya pengaruh EMS pengaruh beda nyata, analisis dilanjutkan melalui
terhadap kualitas buah salak seperti penebalan uji DMRT dengan taraf 5 %.
daging buah dan penurunan ukuran biji.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tujuan dari penelitian ini antara lain
Jumlah Buah per Tandan
mendapatkan penurunan ukuran biji salak dan
mendapatkan konsentrasi EMS yang tepat Berdasarkan analisis ragam jumlah buah
terhadap pembentukan buah salak tanpa biji. per tandan diketahui bahwa pemberian EMS
Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah berpengaruh nyata terhadap jumlah buah per
untuk memberikan informasi mengenai tandan. Jumlah buah pertandan tertinggi pada
konsentrasi larutan EMS yang dapat perlakuan EMS 1,5% yaitu 31 buah per tandan
yang berbeda nyata dengan perlakuan kontrol
1)Lecturer Staff of Study Program of Agrotechnology, yang hanya 11 buah per tandan. Menurut Jabeen
Faculty of Agriculture, Sebelas Maret University (2002) EMS dengan konsentrasi 0,1 % juga
(UNS) on Surakarta. dapat meningkatkan jumlah total buah cabai.
2) Undergraduate Student of Study Program of
Agrotechnology, Faculty of Agriculture, Sebelas
Maret University (UNS) on Surakarta.
Contact Author: vialiesdiana@gmail.com
Respon Pemberia Ethyl Methane Sulfonate Terhadap Kualitas Salak Pondoh ……..
Nandariyah, Sukaya, Via Liesdiana 46
Agrosains 19(2): 46-50, 2017; ISSN: 1411-5786
35 31 c
Jumlah Buah/tandan
30
25 22.167 bc
20 17 ab 17.167 ab
15 11.167 a
10
5
0
0% 0,5% 1% 1,5% 2%
Konsentrasi EMS meningkatkan jumlah buah dan sekaligus berat
per tandannya. Hal tersebut didukung pernyataan
Keterangan : Gambar 3. Foto Buah pada pemberian EMS
Angka yang diikuti indeks huruf yang sama konsentrasi 1,5% yang memiliki
berarti tidak berbeda nyata berdasarkan uji berat satu buah paling besar.
DMRT taraf 5%.
Gambar 1. Histogram Pemberian EMS terhadap Wiguna (2011) pada penelitiannya bahwa EMS
Jumlah Buah per Tandan konsentrasi 0,1% dapat meningkatkan berat
Berat Buah per Tandan seribu butir biji wortel. Pemberian konsentrasi
EMS dengan konsentrasi 0,5% dan 1%
Berdasarkan analisis ragam berat buah per menunjukkan hasil yang lebih tinggi
tandan pemberian EMS pada bunga betina dibandingkan dengan perlakuan kontrol dan
sebelum penyerbukan memberikan pengaruh mencapai berat tertinggi pada konsentrasi 1,5%,
nyata terhadap berat buah per tandan. Menurut sedangkan pada konsentrasi EMS 2%
Nurrochman, Trisnowati, dan Muhartini (2013) mengalami penurunan berat buah per tandan.
berat buah per tandan salak pondoh pada Menurut Manzila et al. (2010) pemberian EMS
umumnya antara 700-1700 gram, sedangkan juga dapat menurunkan bobot buah cabai hingga
pada penelitian ini ditemukan satu tandan 9,7% pada perendaman EMS 0,5% selama 60
dengan berat 2000 gram pada pemberian EMS menit. Berat buah pertandan terendah pada
dengan konsentrasi 1,5%. Hasil tersebut cukup penelitian ini yaitu pada perlakuan kontrol
signifikan dibandingkan dengan rata-rata hasil sebesar 629,33 gram per tandan.
perlakuan kontrol yang hanya 600 gram per
tandan. Berat Satu Buah
1000
800 629.33 a pemberian EMS konsentrasi 0,5%. Buah tersebut
600 berbiji 3 sama dengan buah lain namun hanya
400 ukuran dan berat satu buahnya yang lebih
200 besar. Hal tersebut sejalan dengan pernyataan
0 Qosim et al (2015) bahwa induksi mutasi dengan
0% 0,5% 1% 1,5% 2% EMS dapat menyebabkan mutasi DNA yang
Konsentrasi EMS berakibat pada perubahan morfologi, EMS juga
Keterangan : menyebabkan mutasi titik sehingga perubahan
Angka yang diikuti indeks huruf yang sama yang terjadi acak.
berarti tidak berbeda nyata berdasarkan uji
DMRT taraf 5%.
Gambar 2. Histogram Pemberian EMS terhadap
Berat Buah per Tandan
Berat buah per tandan tertinggi yaitu pada
pemberian EMS dengan konsentrasi 1,5% sama
dengan variable pengamatan jumlah buah per
tandan. Hal tersebut menunjukkan bahwa
pemberian EMS pada konsentrasi 1,5%
Respon Pemberian Ethyl Methane Sulfonate Terhadap Kulaitas Salak Pondoh …….
Nandariyah, Sukaya, Via Liesdiana 47
Agrosains 19(2): 46-50, 2017; ISSN: 1411-5786
dalam hal ini meningkatkan kualitas bua salak. dibandingkan dengan biji lain. Tidak hanya pada
Selain itu, mutasi dengan induksi harus pemberian EMS dengan konsentrasi 1,5% yang
berkelanjutan, mudah diterapkan, efisien, ramah didapati biji berbeda dengan biji salak pada
lingkungan, dan fleksibel (Devi and Mullainathan umumnya. Terdapat penurunan ukuran biji pada
2012). perlakuan EMS dengan konsentrasi 1%, 1,5%,
dan 2% namun hanya ditemukan beberapa karna
Berat Biji per Buah
sifat mutasi yang acak tidak semua dapat
Berdasarkan analisis ragam Berat Biji per berubah. EMS diduga berpengaruh terhadap
Buah pemberian EMS pada bunga betina salak peningkatan ploidi sehingga menyebabkan
sebelum penyerbukan berpengaruh nyata perubahan ukuran biji. Penurunan biji sangat
terhadap berat biji per buah. Berat biji per buah drastis pada penggunaan EMS konsentrasi tinggi
tertinggi diperoleh dari pemberian EMS dengan pada Jatropha curcas (Selvaraj et al 2010).
konsentrasi 0,5% yaitu sebesar 11,75 gram. Biji paling kecil ditemukan pada konsentrasi
Perlakuan kontrol mendapatkan berat biji per EMS 2% namun memiliki berat yang lebih besar
buah terendah yaitu sebesar 8,14 gram. dibandingkan biji yang ditemukan berbeda pada
14 pemberian EMS dengan konsentrasi 1,5%
11.75 b
Berat Biji/Buah (gram)