Eng
HIDROLIKA
ALIRAN KERITIS
PROGRAM STUDI TEKNIK REKAYASA JALAN DAN JEMBATAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN
MATERI ALIRAN KRITIS:
kritis
Air dapat diangkut dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui saluran alami atau
saluran buatan, saluran ini bisa terbuka maupun saluran terutup
Didalam zat cair ysng bergerak partikel sulit diikuti, oleh karena itu biasanya
ditentukan kecepatan pada suatu titik sebagai fungsi wakti, setelah kecepatan
didapat maka dapat diperoleh distribusi tekanan dan gaya yang bekerja pada zat
cair
Sumber: Buku Hidraulika 1, Prof. Dr. Ir. Bambang Triadmodjo, CES, DEA
PENDAHULUAN
KLASIFIKASI ALIRAN
ALIRAN (FLOW)
BERUBAH BERUBAH
BERUBAH CEAPAT BERUBAH CEAPAT
BERATURAN BERATURAN
Sumber: Buku Hidraulika 1, Prof. Dr. Ir. Bambang Triadmodjo, CES, DEA
Aliran inviscid adalah aliran dimana kekentalan zat cair (μ) dianggap nol (zat cair ideal) hanya untuk
menyederhanakan permasalahan yang sangat kompleks dalam hidraulika
Aliran viskos adalah aliran dimana kekentalan diperhitungkan (zat cair riil), keadaan ini menimbulkan
tegangan geser antara partikel zat cair yang bergerak dengan kecepatan
Sumber: Buku Hidraulika 1, Prof. Dr. Ir. Bambang Triadmodjo, CES, DEA
Aliran kompresible adalah fluida yang dapat dimampatkan, sehingga saat mengalir massa
jenisnya akan berubah tergantung tekanan atau suhu.
Contoh: gas seperti gas oksigen, nitrogen
Aliran tak kompresible adalah fluida yang tidak dapat dimampatkan, sehingga saat mengalir
massa jenisnya akan tetap, dan kecepatannya akan berubah sesuai dengan luas penampang.
Contoh: air, minyak pelumas
Sumber: Buku Hidraulika 1, Prof. Dr. Ir. Bambang Triadmodjo, CES, DEA
Aliran laminar adalah apabila partikel-partikel zat cair bergerak teratur dengan
membentuk garis lintasan kontinyu dan tidak saling berpotongan. Aliran dapat terjadi jika
kecepatan aliran rendah, ukuran saluran sangat kecil dan zat cair mempunyai kekentalan
besar
Aliran Turbulen adalah ketika zat cair bergerak tidak teratur dan garis lintasnya saling
berpotongan. Zat warna yang dimasukkan pada suatu titik dalam aliran akan terdifusi
dengan cepat keseluruh aliran. Aliran dapat terjadi apabila kecepatan aliran besar, saluran
besar dan zat zair mempunyai kekentalan kecil. Seperti aliran sungai, saluran irigasi, dan
aliran dilaut
Sumber: Buku Hidraulika 1, Prof. Dr. Ir. Bambang Triadmodjo, CES, DEA
Aliran Mantap (Steady Flow) adalah jika variabel dalam aliran (kecepatan, tekanan, rapat
massa, tampang aliran, debit dsb) disembarang titik pada zat cair tidak berubah dengan
waktu
Aliran Tak Mantap (unsteady flow) adalah jika variabel aliran pada setiap titik berubah
dengan waktu. Contoh perubahan debit dalam pipa atau saluran, aliran banjir disungai.
Analisis pada saluran ini sangat kompleks biasanya penyelesainya dilakukan secara numerik
dengan menggunkan komputer
Sumber: Buku Hidraulika 1, Prof. Dr. Ir. Bambang Triadmodjo, CES, DEA
Aliran Seragam (Uniform Flow) adalah apabila tidak ada perubahan besar dan arah dari
kecepatan dari satu titik ke titik yang lain disepanjang aliran. Contoh aliran di saluran
panjang dengan debit dan penampang tetap
Aliran Tak Seragam (non uniform flow) adalah jika semua variabel aliran berubah dengan
jarak. Contoh aliran di sungai atau di saluran di daerah dekat terjunan atau bendung
Sumber: Buku Hidraulika 1, Prof. Dr. Ir. Bambang Triadmodjo, CES, DEA
BILANGAN FROUDE
Angka Froude (Fr) digunakan untuk mendefiniskan aliran berdasarkan gaya gravitasi yang menunjukan rasio antara gaya inersia
dengan gravitasi. Untuk saluran persegi dirumuskan sebagai berikut:
𝑉 𝑉
𝐹𝑟 = 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐹𝑟 =
𝑔.𝐿 𝑔.ℎ
Dimana :
Fr = angka frpude (tidak berdimensi)
V = kecepatan rata-rata aliran (m/s)
L = panjang karakteristik (m)
h = kedalaman aliran (m)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
TIPE
ALIRAN
ALIRAN SUB KRITIK (Fr < 1,0)
ALIRAN
lambat, kurang dari kecepatan perambatan
ALIRAN KRITIS (Fr = 1,0) ALIRAN SUPER KRTIK (fr > 1,0)
Apabila gaya grafitasi dan gaya kelembaman Dengan ciri fisik yaitu kecepatan aliran
deras, lebih besar daripada kecepatan
berada dalam keadaan seimbang (Anggrahini,
perambatan gelombang dan perambatan
1997:4). Penjalaran gelombang pada aliran ini
penjalaran gelombang ke arah hilir.
hanya ke hilir
TIPE
ALIRAN
ALIRAN KRITIS (Fr = 1,0)
hanya ke hilir
ALIRAN SUB KRITIK (Fr < 1,0)
TIPE
ALIRAN
TIPE
ALIRAN
ALIRAN SUPER KRTIK (fr > 1,0)
𝑉1 2 𝑉2 2
𝑍1 + 𝑦1 + 𝑎1 2𝑔 = 𝑍2 + 𝑦2 + 𝑎2 2𝑔 + ℎ𝑓
Dimana:
Z = tinggi elevasi dasar saluran terhadap datum (m)
y = tinggi energi hidraulik (m)
𝑉1 2
2𝑔
= tinggi energi kinetic (m)
elevasi, tinggi/kedalaman aliran dan tinggi energi kinetic akibat kecepatan aliran
𝑉2
▪ Jumlah dari tinggi/kedalaman aliran (y) dan tinggi energi kinetic ( 2𝑔 ) disebut sebagai energi
▪ Tinggi energi spesifik sangat bergantung pada kondisi aliran (debit, kecepatan, penampangm
dsb). Hubungan antara kedalaman aliran terhadap tinggi energi spesifik digambarkan dalam
(𝒃+𝟐𝒎𝒚 𝒄 )𝑸 𝟐
SALURAN TRAPESIUM : =𝟏
𝒈(𝒃+𝒎𝒚 𝒄 ) 𝟑 𝒚 𝒄 𝟑
Saluran terbuka berbentul persegi dengan lebar dasar 5 m, terbuat dari tanah disemen (n = 0,020). Kemiringan dasar
saluran adalah 0,005. debit aliran adalah 10 m3/detik. Hitung kedalaman kritik
Penyelesaian:
Cek terhadap bilangan Froude
𝑄 10 m2
𝑞= = = 2 detik 𝑉=
𝑄 10
= 5 𝑥 0,74 =
m2
2,70 detik
𝐵 5 𝐴
3 𝑞2 3 22 𝑉 2,70
𝑦𝑐 = = = 0,74 m 𝐹𝑟 = = =1
𝑔 9,81
𝑔𝑦𝑐 9,81 𝑥 0,74
Fr = 1 → aliran kritik
CONTOH SOAL
Buatlah grafik energi spesifik jika debit aliran = 10 m3/detik dan lebar saluran = 5 meter?
TUGAS 1
Saluran terbuka berbentul persegi dengan lebar dasar 7 m, terbuat dari tanah disemen (n = 0,020).
Kemiringan dasar saluran adalah 0,005. debit aliran adalah X + 10 m3/detik . Hitung kedalaman kritik dan
grafik energi spesifik.
Keterangan
X adalah angka terakhir NIM
TERIMA KASIH