Anda di halaman 1dari 26

PROSES UJI KELAYAKAN KREDIT (ANALISA KREDIT)

Danang Setyo Nugroho (MDP MCF-MAF Batch 53)


1. PERSIAPAN SURVEY
Pada tahap ini dilakukan pengecekan status kelayakan nasabah dari sisi internal dan eksternal,
untuk mengetahui histori (data pembiayaan) calon debitur serta status kolektabilitasnya di masa
lampau sebagai bentuk pengendalian resiko bad debt. Selain itu pengecekan dilakukan untuk
mengetahui status blacklist dan rejection dari yang bersangkutan.

SISI SUMBER
a. Internal CASS Passnet
R.O Internal
OMS (Order Management System)
b. Eksternal DUKCAPIL
APPI
SLIK OJK
1.A. INTERNAL
1.A.1 Konten
Pada tahap checking internal, dilakukan pengecekan histori pada database internal dari MACF.
Dari penecekan tersebut diketahui identitas lengkap debitur, status pembiayaan debitur (submit,
rejcted, accepted), serta permasalahan kolektabilitas kredit debitur tersebut di masa lampau
(OMS), status blacklist MACF (CAS Internal), serta status approval kredit dan data transaksional
debitur (RO Internal).
1.A.2 Akses
Sumber Akses
OMS 1. Link : macf.to.mcf.co.id/macfoms
2. NIKCMOA (ID) – 1234 (Password)
R.O. Internal 1. Passnet Lama
2. Bisa diakses oleh ; Admin, KACAB/POS, CRO
Blacklist CA Intrnal 1. Passnet Baru pada CF → CAS
2. Bisa diakses oleh ; Admin, KACAB/POS,CRO
1.B EKSTERNAL
1.B.1 Konten
Pada tahap pengecekan eksternal, dilakukan input data pada sistem yang tersedia di luar
database MACF. Pada database DISDUKCAPIL, terdapat perbandingan kesesuaian antara data
pribadi debitur yang diinput oleh petugas MACF dan data yang tersimpan pada sistem
disdukcapil. Pada database APPI, terdapat informasi background singkat dari calon debitur
serta nilai transaksi pada lembaga pembiayaan sebelumnya. Info SLIK OJK menyediakan data
pribadi debitur yang terkait dengan persyaratan pengajuan (Biodata, Domisili, Pekerjaan), serta
informasi lengkap mengenai histori transaksi pada lembaga pembiayaan sebelumnya. Poin
terpenting pada SLIK OJK adalah keberadaan informasi agunan (membantu checking segi
capital pada survey), kolektabilitas, serta alasan macetnya kredit pada debitur tersebut untuk
pengambilan keputusan realisasi CMO dan CA.
Sumber Akses
APPI (Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia) 1. Link : ifsa.or.id
2. ID : mcf22807 – Password : admin123
SLIK OJK (Sistem Layanan Informasi Keuangan OJK) 1. Link : slik.ojk.go.id/slik
1.b.2 Akses 2. Sign Up
DUKCAPIL 1. Passnet Baru → FCL (First Checking Level)
2. Login oleh ; IC Admin, CA, KACAB/POS
2. SURVEY DAN TUJUANNYA
Survey dilakukan dengan TUJUAN menilai kemauan (aspek character), dan kemampuan
(capacity, capital, condition of economy, collateral, dan constraint) calon debitur.
Setelah dilakukan background checking, dibuat perjanjian antara CMO dan calon debitur
untuk pelaksanaan survey. Survey akan meliputi ; survey rumah untuk dilakukan visual
checking dan kesesuaian antara kondisi riil serta informasi yang tersedia pada dokumen
mandatory dan pendukung. Survey rumah juga merupakan upaya untuk mengetahui aspek
capital dari calon debitur.
Survey tempat kerja dan usaha juga memiliki tujuan yang sama, ditambah penilaian aspek
character (kejujuran dan penilaian masyarakat terhadap debitur), serta capacity (terkait dengan
informasi gaji dan penghasilan bulanan debitur).
Selain itu survey lokasi usaha dan tempat kerja dilakukan untuk mengetahui skala usaha
(aspek condition of economy calon debitur), serta constraint debitur, yang merupakan aspek
resiko usaha debitur dan penanganan dari resiko pengelolaan usaha calon debitur.
5C (CHARACTER, CAPACITY, CONDITION, CAPITAL, COLLATERAL)
CHARACTER
POIN PENTING BREAKDOWN
1. Kolektabilitas (Eksternal & Internal) Mengetahui riwayat kredit untuk bahan penilaian
2. Profesi khusus (Unrecommended debtor) Pengacara (Potensi manipulasi kebenaran & konfrontatif)
Relasi dengan pihak powerful (Pemanfaatan backup)
Media (Resiko image negatif perusahaan)
Aparat (Power untuk mempersulit proses collection)
3. Jujur – Administrasi Rapi – Kooperasi- Responsible Kesediaan & Kemampuan debitur untuk menyediakan data
yang dibutuhkan secara jujur dan responsif
CAPACITY

Sumber informasi ; Slip Gaji, Rekening Koran, Laporan Keuangan,


Survey Mitra Bisnis.

Rasio Pengeluaran & Pendapatan (Rumus ada di handbook)


•DSR : Persentase nilai cicilan dibanding income total tidak lebih dari 30% (Positif)
•DIR : Persentase nilai cicilan dibanding income bersih tidak lebih dari 70% (Positif)

Penghasilan > Angsuran (Positif)


CONDITION

Pekerja (Swasta) Karyawan tetap dengan masa kerja >2 tahun

Wiraswasta Lama Usaha > 3 Tahun

Dokumen Legal lengkap

Kondisi Keluarga Harmonis (Backup info dari masyarakat sekitar)

Lingkungan Tidak dalam zona red area & keterjangkauan mudah


CAPITAL

Cek kepemilikan asset yang cukup, meliputi ; DP Gross, Kondisi – lokasi - estimasi harga
pasaran tempat tinggal, barang dengan nilai rupiah yang cukup. Asset tersebut pada dasarnya
bukan berfungsi sebagai agunan, namun penanda kemakmuran dari calon debitur. Makin
berharta debitur, resiko bad debt makin rendah. Selain itu, bila terjadi bad debt debitur dapat
mengupayakan pembayaran melalui pengagunan barang-barang tersebut.

COLLATERAL

Orang-orang yang terikat dalam akad (nama dalam BPKB & penanggung yang beda,
penjamin), bila hubungan makin dekat maka tanggung jawab dalam pembayaran akan
makin tinggi.
2.A. Parameter Survey
 Down Payment, dilakukan untuk mengetahui aspek capacity debitur melalui crosscheck
besaran dana DP debitur. Selain itu dilakukan crosscheck pembayaran konsumen dengan
penginputan di sistem sebagai upaya untuk meminimalisir terjadinya fraud oleh petugas di
cabang.
 Kegunaan kendaraan, dilakukan untuk mengetahui aspek purpose dari aplikasi calon
debitur. Penggunaan kendaraan yang serampangan akan menurunkan nilai jual kembali
ketika terjadi penarikan unit oleh cabang.
 Pengguna Kendaraan, untuk meminimalisir resiko munculnya nasabah fiktif, dilakukan
crosscheck identitas serta domisili dari si calon nasabah.
 Unit lama, untuk mengetahui riwayat penggunaan motor oleh calon debitur. Untuk
mengurangi resiko perlakuan terhadap motor yang dapat mengurangi value dari motor
secara drastis.
3. KOMITE CREDIT
Pada proses ini dilakukan pelengkapan berkas mandatory dan pendukung. Selanjutnya CA
melaksanakan diskusi dengan CMO, mengenai penilaian, argumen, dan rekomendasi CMO
terhadap calon debitur berdasarkan proses survey yang telah dilakukan.
Selain itu dilakukan verifikasi terhadap validitas berkas dan proses cek keterkaitan berkas
antara satu dan lain. Karena masing-masing berkas dapat memvalidasi berkas lainnya.
4. VERIFIKASI DOKUMEN
Validasi dokumen harus dilakukan sebelum proses pengiriman motor ke calon debitur. Karena
permasalahan dokumen yang dapat mengakibatkan bad debt bukan lagi permasalahan pihak
dealer, maka pihak finance harus berusaha menegaskan dealer untuk tidak secara tergesa-
gesa melakukan akuisisi.
Validasi dokumen dapat dilakukan melalui 3 cara ; Manual (Fisik), System, Aplikasi. Setiap
dokumen yang dibutuhkan memiliki metode verifikasi masing-masing. Ketiganya tidak dapat
diterapkan secara simultan untuk setiap dokumen.
4.1 Validasi KTP
Metode Teknis
Manual (Fisik) Cek digit pada KTP untuk mengetahui biodata calon debitur

Chip yang terdapat pada E-KTP


Crosscheck dengan data yang terapat pada berkas lain
System Crosscheck dengan system penyedia database, baik internal maupun
eksternal

4.2.A-B Validasi Surat Keterangan DUKCAPIL, SIUP & TDP


Keaslian surat keterangan DUKCAPIL, SIUP, dan TDP dapat diketahui menggunakan aplikasi
scanning barcode yang kodenya tersedia pada surat tersebut. Kebenaran surat dapat
diketahui melalui kesesuaian nomor surat pada aplikasi dan yang tercantum pada bagian kop
surat.
Selain itu, berdasarkan pengalaman CMO dan CA, dapat juga diidentifikasi kebenaran
berkas tersebut melalui detil kecil yang mungkin keliru sbagai akibat dari pemalsuan calon
debitur.
4.3 Validasi Rekening Listrik
Validitas rekening listrik dapat diketahui melalui input data pada link resmi PLN, yakni :
layanan.pln.co.id/pestamohon. Selain dapat digunakan untuk mengkonfirmasi kebenaran
dokumen lainnya, dapat juga diketahui aspek condition of economy debitur dari kepatuhan
calon debitur terhadap pembayaran listrik prabayar. Pengguna fitur prabayar tidak dapat
dicek menggunakan metode yang sama.

4.4 Validasi Dokumen PBB


Validitas dokumen PBB dapat diketahui secara manual.
Validasi dokumen PBB Metode
Manual Keterangan kelas bangunan pada tabel di dokumen, dan kode yang
terdapat di pojok kiri bawah dokumen dan kesesuaiannya dengan
inspeksi visual
4.5 Validasi Slip Gaji (Swasta dan PNS) dan Surat Keterangan Penghasilan
Validasi dokumen slip gaji dan surat keterangan penghasilan hanya dapat dilakukan secara
manual, saat proses cek lingkungan (verifikasi dengan rekan kerja) dan survey kantor. Melalui
interview singkat dengan departemen personalia. Secara fisik juga dapat diamati jika terdapat
indikasi pemalsuan melalui tingkat kecacatan dokumen.

4.6 Validasi Buku Nikah


Validitas
Dokumenbuku nikah hanya
Metode dapat dilakukan secara manual (fisik)
Standar
Buku Nikah Manual Stempel Kementerian Agama
Foto Pasangan (dilapisi hologram dengan foto burung garuda)
Lukisan air burung garuda transparan
7 angka seri berbentuk lubang kecil yang tembus hingga sampul belakang
4.7 Validasi BPKB
Validitas
DokumenBPKB hanya dapat
Metode diverifikasi secara manual.
Standar
BPKB Manual Cover mengkilap
Hologram di cover berwarna abu, bukan kuning
Nomor seri, verifikasi ke korlantas if possible
Tampak tekstur benang dan tulisan “BPKB” dengan pancaran sinar UV

4.8 Verifikasi Telepon


Dilakukan saat proses survey rumah, dengan cara menelepon masing-masing nomor pihak
yang saling terkait ; Pemohon, Pasangan, Penjamin (Pengalihan Resiko Bad Debt), Referensi
(Kebenaran survey character debitur), Lokasi kerja.
ANALISA SEGMENTASI
Definisi : Proses penilaian kapasitas finansial calon debitur baik yang bersifat non-asumtif
(berbasis data) maupun asumtif melalui penciptaan asumsi laba dan estimasi biaya produksi.
Proses tersebut disertai dengan observasi potensi resiko dan success factor, yang berbeda untuk
masing-masing jenis usaha.

NO STEP TUJUAN & OUTPUT


1 VISUAL CHECKING Identifikasi Success Key, Resiko Usaha Penilaian kelayakan realisasi dana, rekomendasi
& Estimasi Laba resiko, dan penilaian aspek capacity calon
debitur
2 Observasi Success Key Menggali keberadaan Skill & Aset Rekomendasi business improvement
Pendukung
3 Observasi Resiko Usaha Identifikasi Resiko Usaha & Mitigasi Rekomendasi penyelesaian potensi resiko
Resiko
4 Estimasi Laba Bersih Memperkiraan laba dan nilai Analisa aspek capacity calon debitur
operasional bisnis berdasar atau tidak
berdasar pada asumsi
PEMBENTUKAN ASUMSI LABA (AL), OPERATIONAL COST (OC), DAN KESEHATAN KUANGAN (KK)
Jenis Bisnis ; PKL, PE (Ritel dan AL : Jenis barang dan jasa, Rerata harga dan tarif, Jumlah pengguna barang dan jasa
Grosir), Penginapan, Rumah Makan, harian dan bulanan, Reputasi pekerja dan perusahaan
Freelance Worker
ASUMTIF OC : Sewa Tempat, Gaji Karyawan, Biaya Mobiliti, Pembuatan Material
Jenis Bisnis ; Jasa Konstruksi AL : Pengecekan SPK (Jumlah Proyek) dan Valuenya.
NON ASUMTIF OC : Pengecekan Laporan Keuangan
Jenis Bisnis ; Jasa Keuangan (ASUMTIF)
AL : Active Account & Nilai Aset, Lama Pendirian (cek SIUP) terkait Reputasi dan Kemampuan Perusahaan Generate Profit,
Jumlah Transaksi Bulanan
OC : Jumlah Karyawan, Sewa Tempat, Biaya restrukturisasi kredit, etc.
KK :
1. FID (First Installment Default) : Tingginya FPD & FID - yang terdiri dari hutang dengan agunan surat berharga (REPO) dan
keterlambatan perolehan profit (OD) mengindikasikan ketidakcakapan dalam pengelolaan bisnis, teruama dalam penilaian
kelayakan debitur serta proses collection.
2. Nasabah Hoki : Keberadaan nasabah hoki berpengaruh pada penciptaan profit bulanan (Success Key), karena
meringankan beban departemen collection saat closing bulanan. Potensi penagihan lebih opimal keika jumlah NPP masuk
berkurang.
3. OTR (On Time Ratio) : Rasio NPP dengan angsuran tepat waku pada periode 3 bulan pertama. Kategori ; Bukan Beban,
Bayar Maju, Tepat Waktu (Success Key).
ATTACHMENT

4.1. KTP 4.2.A SIUP


4.2. DISDUK 4.2.B TDP 4.3. PLN
4.4. PBB 4.5. SLIP GAJI
4.7. B P K B

4.6. BUKU NIKAH


LIST OF QUESTIONS
1. PG.1 Handbook : Apa itu E-KON?
2. PG.6 Handbook : Interview antara CA & CMO, secara spesifik membahas apa?
3. PG.9-10 Handbook : Potensi pemalsuan pada berkas dgn sistem verifikasi barcode?
4. PG.11 Handbook : Definisi Kelas Bangunan? Ada penyimpangan dari definisi dalam survey? Kode kelas bangunan huruf, tapi di
pojok kiri dokumen angka?
5. PG.12 Handbook : Ada hak untuk verifikasi ke HRD/rekan kerja kantor calon debitur?
6. PG.16 Handbook : Parameter signifikan blacklist untuk area merah seperti apa? Jumlah?
7. PG.18 Handbook : Teknis survey mitra kerja debitur?
8. PG.20 Handbook : Cara menggali informasi tanpa memperlama proses survey?
9. PG.21 Handbook : Calon Nasabah, bila tidak sesuai kriteria (masa kerja, dll) bagaimana?
TERIMA KASIH

KEBON JERUK, 21 JULI 2021. 03:11 AM. TRAINING CENTER MACF LANTAI 4.

Anda mungkin juga menyukai