OFF-SITE MONITORING:
I. KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF
I.1. Kredit Bermasalah
I.2. Pertumbuhan Kredit
I.2. Portofolio Concentration
I.2.1. Industri
I.2.2. Debitur
I.2.3. Asset tidak produktif
I.2.4. Eks BPPN
I.3. Pembukuan Pinjaman Baru
I.4. Kecukupan Pencadangan
I.6. Agunan Yang Diambil Alih
OFF-SITE MONITORING
RISK MANAGEMENT
Credit Risk
Risiko yang timbul dari seluruh kegiatan penyediaan dana oleh bank
kepada pihak lain yang berpotensi tidak dapat dikembalikan.
Operational Risk
Resiko yang timbul sebagai akibat pelanggaran internal control,
corporate governance atau kelalaian yang dapat menimbulkan kerugian
financial
Legal Risk
Risiko yang timbul akibat tidak dipenuhinya persyaratan hukum oleh
perusahaan, baik dalam pemberian kredit maupun pelaksanaan
transaksi lainnya yang mengakibatkan posisi bank lemah di pengadilan
Strategic Risk
Risiko yang timbul akibat pengambilan kebijakan dan strategi usaha
yang tidak tepat dalam menghadapi situasi tertentu.
ON-SITE INSPECTION
Operational Risk
• Coverage jaminan kurang karena kesalahan dalam
penilaian jaminan
• Analisa/keputusan kredit tidak akurat karena
adanya manipulasi informasi debitur dalam NAK
• Bank tidak memperolah penggantian asuransi atas
barang jaminan (Tidak ditutup asuransi,
underinsured, tidak direview pihak III asuransi)
• Kesalahan dalam memproses pembukuan pinjaman
ON-SITE INSPECTION
Legal Risk
• Availability (ketersediaan dokumen bukti legal)
• Keabsahan / kelayakan(jumlah kerugian akibat
dokumen cacat hukum/merubah arti atau
transaksi)
• Gugatan hukum (ada tidaknya somasi atau proses
pengadilan)
ON-SITE INSPECTION
Strategic Risk
– Goals (availability, alignment, quality)
– Strategi (availability, alignment, quality)
– Budget (availability, alignment, quality)
– Struktur Organisasi (availability, alignment, quality)
– Human Resources (kompetensi, iklim kerja, kaderisasi).
ON-SITE INSPECTION
Operational Control
• Kontrol Bagian
• Kualitas Panitia Kredit
• Kualitas Pelaksanaan Account Maintenance
• Kontrol Independen
• Kualitas Credit Support
• Kualitas Reviewer
LENDING PROCESS
3. Asset Administration
Meyakinkan bahwa administrasi atas kredit yang baru maupun
sedang berjalan telah dilakukan dengan benar. Penilaian ini
meliputi proses pencatatan, penyimpanan serta pemeliharaan
seluruh informasi pinjaman dengan segala perubahannya.
Dengan pengelolaan administrasi kredit yang baik dan teratur
maka informasi yang benar mengenai debitur dapat disediakan
Jatuh tempo pinjaman/angsuran antara halfsheet dengan
PK
Pelaksanaan annual review
Kelengkapan dokumentasi dan persyaratan kredit
Jumlah cash coll yang disyaratkan
Pelaksanaan overdraft
Penyimpanan dan penanganan dokumen yang berkaitan
dengan pemberian kredit
LENDING PROCESS
5. Remedial Management
Menilai penanganan atas kredit yang termasuk NPL, agar
kerugian bank dapat ditekan seminimal mungkin
Strategi dan rencana penanganan account NPL
Progress collection dan recovery serta biaya
Pemenuhan persetujuan untuk pelepasan/penjualan
jaminan
Pemisahan penanganan pinjaman lancar dan NPL
ON-SITE INSPECTION
Compliance
Pelanggaran terhadap ketentuan eksternal a.l. :
•BMPK
•Laporan-Laporan BI
•Pembiayaan pada bidang-bidang yang
dilarang (P3K 2.20).
•Pelanggaran prinsip Good Corporate
Governance.
ON-SITE INSPECTION
B. PROSEDUR
B.1. Penilaian prospek usaha
• Prospek usaha mencerminkan kondisi usaha saat
ini maupun mendatang berdasarkan faktor
mikro maupun makro.
• Hal-hal utama yang dievaluasi antara lain siklus
bisnis, kestabilan pasar, pola dan keahlian
manajemen, tingkat ketergantungan pada
sumber alam, ketergantungan pada buyer atau
supplier tertentu dll.
• Perhatikan evaluasi kondisi usaha debitur yang
tercantum dalam NAK atau memo reviewer
ON-SITE INSPECTION
1% =5
Potential Loss Ratio = > 1% - 2% =4
PLA / Total Portfolio > 2% - 4% =3
> 4% -5% =2
Langsung dan Tak Langsung
> 5%
=1