Anda di halaman 1dari 28

PEMERIKSAAN AKTIVA PRODUKTIF

OFF / ON SITE

RAAD – SPI
2003
AGENDA

• OFF SITE MONITORING


– Kualitas Aktiva Produktif
– Kualitas Administrasi Kredit
– Memorandum Klasifikasi Kredit
• ON SITE INSPECTION
– Kualitas Kredit
– Administrasi Kredit

Selesai
OFF SITE MONITORING
• Dilakukan dengan mengevaluasi dan
menganalisis data-data yang diperoleh
tanpa melakukan pemeriksaan secara
langsung ke lapangan.
• Aktifitas monitoring dilakukan secara
terus menerus (periodik).

Back
ON SITE INSPECTION
• Mencakup seluruh kegiatan unit
organisasi yang diperiksa dan terkait
dalam 6 proses utama yaitu Funding
Management, Lending Management,
FeeBased & Delivery Service
Management, Operation Management,
Asset Liability Management &
Treasury, Information Technology

Next
OFF SITE MONITORING

KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF


 Pertumbuhan Kredit
 Konsentrasi Portepel Kredit
 NPL Ratio
 Kecukupan PPAP
 Write Off & Recovery
 Agunan Yang Diambil Alih
 Quality of Debtors (past due)
 Debitur eks BPPN
 Debitur eks Restrukturisasi

Sumber data :
SIBS, Other Groups, Auditee
Back
OFF SITE MONITORING

KUALITAS ADMINISTRASI KREDIT


 Perkembangan Rupa Penyimpangan (Exception Report)
 Follow Up Hasil Pemeriksaan

MEMORANDUM KLASIFIKASI KREDIT


 Evaluasi berdasarkan SEBI KAP dan Restrukturisasi

Sumber data :
SIBS, Other Groups, Auditee
Back
ON SITE INSPECTION
KUALITAS KREDIT
ADMINISTRASI KREDIT
• Prospek Usaha
• Initiation & Evaluation
• Kondisi Keuangan
• Documentation & Legal
• Kemampuan Membay
ar • Asset Administration
• Problem Detection & MI
S
• Remedial Management

Rating System
Back
RATING SYSTEM ( ROCA )

 Risk Management
 Operational Control
 Compliance
 Asset Quality

Next
Risk Family

1. Liquidity Risk
2. Interest Risk
Market Risk 3. Price Risk
4. Forex Risk

Credit Risk 5. Credit Risk

6. Strategic Risk
7. Trx. / Opr. Risk
Operational Risk
8. Legal Risk
9. Reputation Risk
10. Sovereign Risk

Back
RATING SYSTEM ( ROCA )
RISK MANAGEMENT Risk Family
Proses mengidentifikasi, mengukur, memantau, membatasi dan
mengelola resiko yang timbul dari setiap proses atau kegiatan
operasional.

OPERATIONAL CONTROL
Penilaian efektifitas penerapan kontrol yang diperlukan dalam kegiatan
operasional untuk memastikan bahwa aktivitas yang dilakukan sesuai
dengan ketentuan atau prosedur serta menghasilkan data atau laporan
yang akurat dan tepat waktu.

COMPLIANCE
Menilai kepatuhan kegiatan operasional terhadap ketentuan eksternal.

ASSET QUALITY
Menilai kemampuan modal (finansial) untuk menutupi atau menyangga
adanya potensi kerugian portfolio aset yang dikelola, sehingga tetap
mampu memelihara kelangsungan usaha.
Back
RISK MANAGEMENT
Credit Risk
Risiko yang timbul dari seluruh kegiatan penyediaan dana
oleh bank kepada pihak lain yang berpotensi tidak dapat
dikembalikan.
Operational Risk
Resiko yang timbul sebagai akibat pelanggaran internal
control, corporate governance atau kelalaian yang dapat
menimbulkan kerugian financial
Legal Risk
Risiko yang timbul akibat tidak dipenuhinya persyaratan
hukum oleh perusahaan, baik dalam pemberian kredit
maupun pelaksanaan transaksi lainnya yang mengakibatkan
posisi bank lemah di pengadilan
Strategic Risk
Risiko yang timbul akibat pengambilan kebijakan dan strategi
usaha yang tidak tepat dalam menghadapi situasi tertentu.
Back
OPERATIONAL CONTROL

Kontrol Bagian
 Kualitas Panitia Kredit
 Kualitas Pelaksanaan Account Maintenance

Kontrol Independen
 Kualitas Credit Support
 Kualitas Reviewer

Back
COMPLIANCE

Pelanggaran terhadap ketentuan eksternal :


• BMPK
• Laporan-Laporan BI
• Perijinan
• Pajak
• Kecukupan Pencadangan
• Pembiayaan pada bidang-bidang yang
dilarang (P3K 2.20)

Back
ASSET QUALITY

Payment Record Kredit


Kondisi Keuangan Penempatan
Prospek Usaha Surat Berharga
Penyertaan

Kolektibilitas 1 s/d 5 Potential Loss Indicator :


1%, 5%, 15%, 50%, 100%

Potential Loss Amount PLA = PLI x bakidebet (NPL dikurangi


Jaminan)

 1% = 1
Potential Loss Ratio = > 1% - 2% = 2
PLA / Total Portfolio > 2% - 4% = 3
> 4% -5% = 4
Langsung dan Tak Langsung
> 5%
=5 Back
CREDIT RISK
• Perburukan kualitas kredit
• Ketergantungan kepada nasabah tertentu
• Kecukupan PPAP
• Kualitas kredit yang mempengaruhi finansial
(write off, under pool, AYDA)
• Efektifitas penanganan kredit bermasalah

Back
OPERASIONAL RISK
• Analisa/keputusan kredit tidak akurat karena
adanya manipulasi informasi debitur dalam
NAK
• Kesalahan dalam memproses pembukuan
pinjaman
• Coverage jaminan kurang karena kesalahan
dalam penilaian jaminan
• Bank tidak memperoleh penggantian asuransi
atas barang jaminan (tidak ditutup asuransi,
underinsured, tidak direview pihak III
asuransi)
Back
LEGAL RISK
• Ketersediaan dokumen bukti legal
• Keabsahan/kelayakan (jumlah kerugian
akibat dokumen cacat hukum/merubah arti
atau transaksi)
• Gugatan hukum (ada tidaknya somasi atau
proses pengadilan)

Back
STRATEGIC RISK

• Goals
• Strategi Availibility,
• Budget alignment, quality
• Struktur Organisasi
Kompetensi, iklim
• Human Resources kerja, kaderisasi

Back
Initiation & Evaluation
Meyakinkan bahwa proses pengajuan kredit baru, penambahan,
perpanjangan maupun restrukturisasi atas kredit yang sudah ada
telah dilakukan dengan benar, mencakup pengumpulan data
kredit, evaluasi, hingga persetujuan panitia kredit
 Ketersediaan ketentuan mengenai pelaksanaan evaluasi
 Pengungkapan tujuan dan struktur kredit pada NAK dan
remarksnya, termasuk penentuan angsuran, grace period,
restrukturisasi
 Checking
 Appraisal
 Pengungkapan risiko
 Call report dan frekuensinya
 APR
 Persetujuan panitia kredit
Back
Documentation & legal
Meyakinkan bahwa penanganan dokumentasi kredit, legal serta
dokumen pelengkap lainnya telah dilakukan dengan benar.
Penilaian ini terutama mengenai kelengkapan masa berlaku serta
pemenuhan aspek legalnya
 Ketersediaan dokumen kepemilikan jaminan
 Ketersediaan dokumen kredit
 Dokumen jaminan telah sesuai dengan PK
 Penyimpangan harus tercantum dalam ER dan target date
 Bandingkan data pada PK dengan halfsheet
 Setiap kelemahan legal harus tercantum dalam ER dan
tindak lanjut dan target datenya

Back
Asset Administration
Meyakinkan bahwa administrasi atas kredit yang baru maupun
sedang berjalan telah dilakukan dengan benar. Penilaian ini
meliputi proses pencatatan, penyimpanan serta pemeliharaan
seluruh informasi pinjaman dengan segala perubahannya.
Dengan pengelolaan administrasi kredit yang baik dan teratur
maka informasi yang benar mengenai debitur dapat disediakan
 Jatuh tempo pinjaman/angsuran antara halfsheet dengan
PK
 Pelaksanaan annual review
 Kelengkapan dokumentasi dan persyaratan kredit
 Jumlah cash coll yang disyaratkan
 Pelaksanaan overdraft
 Penyimpanan dan penanganan dokumen yang berkaitan
dengan pemberian kredit
Back
Problem Detection & MIS
Meyakinkan bahwa telah terdapat sistem yang baik dalam
mengantisipasi risiko, termasuk mendeteksi dan menentukan
tindak lanjutnya yang dilakukan sedini mungkin
 Setiap laporan telah diselesaikan sesuai ketentuan
 Penggolongan kolektibilitas telah dilakukan dengan benar
 Ketersediaan dan updating ERWL

Back
Remedial Management
Menilai penanganan atas kredit yang termasuk NPL, agar
kerugian bank dapat ditekan seminimal mungkin
 Strategi dan rencana penanganan account NPL
 Progress collection dan recovery serta biaya
 Pemenuhan persetujuan untuk pelepasan/penjualan
jaminan
 Pemisahan penanganan pinjaman lancar dan NPL

Back
Penilaian prospek usaha
 Prospek usaha mencerminkan kondisi usaha saat ini
maupun mendatang berdasarkan faktor mikro
maupun makro.
 Hal-hal utama yang dievaluasi antara lain siklus
bisnis, kestabilan pasar, pola dan keahlian
manajemen, tingkat ketergantungan pada sumber
alam, ketergantungan pada buyer atau supplier
tertentu dll.
 Perhatikan evaluasi kondisi usaha debitur yang
tercantum dalam NAK atau memo reviewer

Back
Penilaian Kondisi Keuangan
 Tujuan evaluasi adalah mengetahui kemampuan
finansial debitur dalam pengembalian pinjaman.
 Dapat dilakukan dengan baik apabila tersedia data
keuangan terbaru yang mencerminkan aktivitas
usaha yang sesungguhnya.
 Hal-hal utama yang dievaluasi adalah perolehan
laba rugi, kecukupan modal, likuiditas, analisa arus
kas, pengaruh perubahan kurs dan bunga terhadap
kegiatan usaha.
 Dalam beberapa kasus kondisi keuangan debitur
buruk namun pembayaran kewajiban lancar, maka
harus dianalisa sumber pembayaran tersebut.
Back
Penilaian Kemampuan Membayar
 Evaluasi bertujuan untuk menilai kemungkinan
pembayaran kembali sesuai jadwal berdasarkan
data ketepatan membayar masa lalu
 Hal-hal utama yang dinilai antara lain ketepatan
membayar kewajiban, hubungan debitur dengan
bank (cooperative, accuracy), dokumentasi
kredit/legal memadai, adanya pelanggaran atas
persyaratan kredit.

Back
Pembahasan Kasus

• PT.ABC, bergerak diindustri tekstil (garment). Sebagian


besar produk diekspor.
• Berdiri sejak tahun 1975. Merupakan salah satu pemain besar
untuk skala nasional.
• O/S sebesar eq.Rp.56 miliar (kol.1), jaminan pabrik,
inventori, kendaraan operasional.
• Berhubungan dengan Bank Niaga sejak tahun 1987.
• Transaksi ekspor-impor dan operasional account sebagian
besar di Bank Niaga.
• Track record pembayaran bunga sering terlambat, namun
masih dalam bulan berjalan.
• Administrasi kredit secara umum memadai, dan debitur
dinilai koperatif.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai