Anda di halaman 1dari 19

BAB 21

AUDIT ATAS
SALDO KAS
Pendahuluan
 Kas adalah satu-satunya akun yang termasuk dalam
beberapa siklus dan merupakan bagian dari siklus
tersebut.
 Kas merupakan akun yang potensi untuk
diselewengkan sangat besar dan terdapat kemungkinan
kesalahan yang besar.
 Audit saldo kas merupakan bidang audit yang terakhir
dipelajari karena bukti yang dikumpulkan untuk saldo
kas sangat tergantung dari hasil pengujian pada siklus
lain.
KAS DI BANK DAN
SIKLUS-SIKLUS TRANSAKSI
Pembahasan singkat mengenai hubungan
antara kas di bank dan siklus transaksi lainnya
mempunyai dua fungsi:
 Hal tersebut menunjukkan pentingnya
pengujian atas berbagai siklus dengan audit
kas.
 Hal ini membantu dalam memahami
keterpaduan dari berbagai siklus transaksi yang
berbeda-beda.
Akun kas umum dianggap signifikan dalam
hampir seluruh audit bahkan sewaktu saldo
akhirnya tidak material.
Jumlah kas yang mengalir masuk dan keluar dari
akun kas seringkali lebih besar daripada
jumlah pada akun lain yang terdapat dalam
laporan keuangan.
KAS DI BANK DAN
SIKLUS-SIKLUS TRANSAKSI
Verifikasi dalam audit kas :
 Verifikasi rekonsiliasi klien atas saldo pada

rekening koran terhadap saldo pada buku besar


 Verifikasi apakah kas dibukukan secara benar

di dalam buku besar sehingga mencerminkan


semua transaksi yang terjadi selama tahun
bersangkutan.
KAS DI BANK DAN
SIKLUS-SIKLUS TRANSAKSI
Salah saji berikut ini pada akhirnya akan mengakibatkan
pembayaran atau penerimaan kas yang tidak pantas,
tetapi tidak satu pun terungkap sebagai bagian dari audit
atas rekonsiliasi bank:
 Kesalahan untuk menagih pelanggan
 Menagih pelanggan dengan harga yang lebih rendah daripada
yang ditetapkan oleh kebijakan perusahaan.
 Defalkasi kas dengan jalan menahan hasil penagihan dari
pelanggan sebelum dicatat, piutang tersebut kemudian
dihapus sebagai piutang tak tertagih.
 Pembayaran ganda atas satu faktur rakanan pemasok.
KAS DI BANK DAN
SIKLUS-SIKLUS TRANSAKSI
 Pembayaran yang tidak patut atas pengeluaran
pribadi pejabat perusahaan.
 Pembayaran untuk bahan baku yang tidak pernah
diterima.
 Pembayaran kepada pegawai untuk jumlah jam
kerja yang melampaui jumlah jam kerja yang
dijalaninya.
 Pembayaran bunga kepada pihak yang memiliki
hubungan istimewa di atas suku bunga yang
berlaku.
…lanjutan
Jika salah saji yang diungkapkan di atas tidak dapat
ditemukan dalam audit, maka temuan-temuan
tersebut seharusnya dapat dilakukan melalui
pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas
transaksi untuk audit pada siklus lainnya, YAITU :
 Tiga salah saji pertama dapat ditemukan dalam audit
atas siklus penjualan dan penerimaan kas
 Tiga salah saji berikutnya dalam audit siklus
perolehan dan pembayaran.
 Dua yang terakhir dalam audit siklus penggajian dan
kepegawaian serta audit siklus perolehan dan
pembayaran kembali modal.
KAS DI BANK DAN
SIKLUS-SIKLUS TRANSAKSI
Seluruh jenis salah saji yang berbeda-beda pada
umumnya terungkap melalui pengujian atas
rekonsiliasi bank. Misalnya:
 Kegagalan memasukkan selembar cek yang belum
dikliring bank pada daftar cek beredar, walaupun sudah
dicatat dalam jurnal pengeluaran kas.
 Kas yang diterima oleh klien sesudah tanggal neraca
tetapi dicatat sebagai penerimaan kas dalam tahun
berjalan.
 Setoran yang dicatat dalam buku kas mendekati akhir
tahun, disetorkan ke bank, dan dimasukkan dalam
rekonsiliasi bank sebagai setoran dalam perjalanan.
 Pembayaran wesel bayar yang didebit langsung ke saldo
bank oleh bank tetapi tidak dicantumkan alam catatan
kerja.
Jenis-Jenis Perkiraan Kas
Penting untuk memahami lebih dulu berbagai tipe jenis
perkiraan kas karena pendekatan auditing atas setiap jenis
berbeda-beda.
Berikut ini adalah jenis-jenis perkiraan kas yang utama:
 Perkiraan kas umum

 Perkiraan penggajian impres

 Perkiraan bank cabang

 Dana kas kecil impres

 Setara kas
Audit atas Perkiraan Kas Umum
Faktor-faktor berikut, yang tercantum dalam Gambar 21-3,
banyak mempengaruhi audit atas kas akhir tahun:
 Kas dipengaruhi oleh sebagian besar siklus lainnya, yang

berarti bahwa dalam hal ini banyak peluang terjadinya


kekeliruan (evaluasi hasil dari pengujian atas pengendalian
dan pengujian subtantif atas transaksi).
 Meskipun saldo kas itu sendiri biasanya tidak besar, jumlah

rupiah debit dan kredit yang mempengaruhi saldo tersebut


pada umumnya lebih besar daripada perkiraan lainnya
(materialitas)
 Kas adalah harta yang paling disukai untuk dicuri (risiko

bawaan).
Identifikasi risiko
Bisnis klien yang
Gambar 13-2 Mempengaruhi kas di bank
metodologi
perancangan Tentukan salah saji yang
pengujian terinci atas Dapat ditolerir dan menilai
Risiko bawaan untuk kas di bank
saldo kas di bank

Menilai risiko pengendalian


Untuk kas bank

Merancang dan melaksanakan


Pengujian pengendalian dan
Pengujian substantif atas transaksi

Merancang dan melaksanakan


Prosedur analitis
Prosedur audit

Merancang pengujian Ukuran sampel


Terinci atas saldo kas bank
Pos / Unsur yang dipilih
Untuk tujuan audit saldo terkait
Saat pelaksanaan
Mengidentifikasi Risiko bisnis klien
yang mempengaruhi kas
 Sebagian besar perusahaan cenderung tidak
mempunyai risiko bisnis klien yang
mempengaruhi saldo kas.
 Risiko bisnis klien dapat diakibatkan dari
adanya kebijakan manajemen kas atau
penanganan dana yang dikelola agen untuk
pihak lain
 Risiko bisnis klien lebih cenderung berasal
dari setara kas dan jenis investasi lain.
Menetapkan Salah saji yang dapat ditolerir
dan menetapkan risiko bawaan
 Saldo kas tidak material dalam kebayakan audit,
namun transaksi kas yang mempengaruhi saldo
hampir selalu sangat material => potensi salah
saji kas materia cukup besar
 Karena kas mudah diselewengkan terhadap
pencurian daripada aktiva lainnya maka risiko
bawaan kas terhadap tujuan keberadaan,
kelengkapan dan keakuratan lebih tinggi.
Menetapkan Risiko
Pengendalian
 Pengendalian intern atas saldo kas akhir tahun
dalam akun kas umum dibagi menjadi 2
kategori yaitu : (1) pengendalian atas siklus
transaksi yang mempengaruhi penerimaan dan
pengeluaran kas (2) rekonsiliasi bank
independen.
 Rekonsiliasi bank bulanan yang dibuat oleh
sesorang yang menangani penerimaan dan
pengeluaran kas merupakan pengendalian yang
esensial
Merancang dan melaksanakan pengujian
pengendalian serta pengujian substantif
atas transaksi
 Karena saldo kas dipengaruhi oleh semua
siklus lain kecuali persediaan dan
pergudangan, maka sangat banyak transaksi
yang mempengaruhi kas.
 Namun pengujian pengendalian dan pengujian
substantif yang memadai untuk siklus lain
dapat membantu ketika mengaudit kas.
Merancang dan Melakanakan
Prosedur Analitis
 Penggunaan prosedur analitis untuk menguji
kelayakan saldo kas kurang penting
dibandingkan dengan audit pada siklus lain.
Merancang Pengujian Terinci atas
Saldo kas
 Titik awal verifikasi saldo akun kas umum adalah
memperoleh rekonsiliasi dari klien.
 Prosedur audit yang dipilih tergantung tingkat
materialitas dan risiko yang telah auditor tetapkan.
 Tiga tujuan terpenting dalam pengujian terinci atas
saldo adalah keberadaan, keakuratan dan
kelengkapan, oleh karenanya pantas dilakukan
prosedur tambahan yaitu : penerimaan konfirmasi
bank, penerimaan rekening koran pada titik pisah
batas dan pengujian atas rekonsiliasi bank
Penerimaan Konfirmasi Bank

Anda mungkin juga menyukai