Anda di halaman 1dari 2

Kitab Pengkhotbah mengajak kita membedakan pandangan hidup orang

yang takut akan Tuhan dan yang tidak. Dan perbedaan pandangan hidup
ini tentu juga akan memberikan pengaruh yang besar pada bagaimana
orang menjalani hidupnya.
1. Ayat 1-2: Apa yang menjadi batasan hidup manusia? Ayat 2-8:
Diantara kedua batasan tersebut, apa saja yang dapat terjadi dalam hidup
manusia?
2. Ayat 9-10, 12, 13: Sebutkan 3 (tiga) macam sikap hidup yang bisa
terjadi dalam hidup manusia ketika diperhadapkan dengan bentangan
waktu hidup yang demikian! Diantara ketiganya, sikap hidup bagaimana
yang Anda setujui?
3. Ayat 11 dan 14b: Apa yang menjadi kunci munculnya perbedaan 3
sikap tersebut?
4. Bagaimana renungan hari ini berbicara kepada Anda dalam
menghayati semua yang terjadi dalam hidup Anda di tahun 2021?
Bagaimana pula firman Tuhan ini memberi pesan khusus kepada Anda
untuk memasuki tahun baru 2022?
Renungan
Renungan hari ini mengingatkan kita kembali bahwa hidup manusia
ditentukan oleh dua batas waktu yang sangat besar yaitu kelahiran dan
kematian. Dua batas waktu tersebut sepenuhnya ada dalam kekuasaan
Allah. Tetapi dalam selang waktu antara kelahiran dan kematian, orang
dapat melakukan apa yang mereka bisa dan menghasilkan apa saja yang
mereka sukai. Namun manusia tidak dapat membuat dirinya tidak
dilahirkan, juga tidak dapat melepaskan diri dari kematian. Kedua
batasan itu tetap ada. Dalam menyikapi kenyataan hidup yang demikian,
manusia terkadang menjadi lelah dan pesimis dalam menghadapi hidup,
merasa sia-sia menjalani hidup, toh nantinya juga akan mati juga, bahkan
kapan manusia akan mati pun tidak tahu. Ekspresi lain dari pesimisme
hidup adalah dalam bentuk mengejar kesenangan sebagai yang utama
dalam hidup. Selagi masih ada kesempatan hidup, kenapa harus susah?
Kenapa tidak bersenang-senang aja, toh hidup hanya satu kali. Padahal
jika kita membaca Pengkotbah 11:9 dan 12:1, kesenangan hidup itulah
yang menjerumuskan dalam penderitaan dan kemalangan. Sikap hidup
yang lain, yang dipilih dan dinasihatkan pengkotbah adalah hidup takut
akan Tuhan dan percaya pada keindahan pekerjaan Tuhan dalam
bentangan hidup kita, antara lahir dan mati. Sikap yang seperti ini akan
membuat kita menempuh jalan yang berbeda dalam hidup kita, kita akan
mampu menghayati bahwa dalam segala jerih payahnya, ada pemberian
Allah yang baik kepada kita. Hal yang membedakan cara orang
menjalani hidupnya adalah pada tingkat kepercayaannya pada Tuhan.
Mereka yang hidup dengan pesimis, yang menyia-nyiakan hidup dengan
cara apa pun adalah orang-orang yang tidak mau percaya kepada
kekuasaan Allah. Alkitab tidak mendidik kita hidup dengan fatalisme,
yang mendukung begitu saja apa yang tidak kita pahami. Tetapi Alkitab
mengajak kita hidup beriman, tetap percaya kepada karakter Allah dalam
rencana- rencanaNya, walaupun kita tidak tahu apa yang akan terjadi
dalam hidup kita (3:11). Tanggung jawab kita adalah menjalani hidup
yang takut akan Tuhan di dalam segala ketentuan yang ada, bukan
dengan menyimpang dari waktu yang telah Allah tetapkan.

Kita memang tidak mampu mengerti segala hal tentang hidup kita,
tetapi satu hal yang kita mengerti adalah "Tuhan membuat segala
sesuatu indah'.

Anda mungkin juga menyukai