Beban Kerja Dan Stress
Beban Kerja Dan Stress
Oleh :
NIM : 201402028
PRODI KEPERAWATAN
STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
2018
SKRIPSI
Oleh :
NIM : 201402028
PRODI KEPERAWATAN
STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
2018
ii
l
PERSETUJUAI{
Laporan Skripsi ini diperiksa dan disetujui oleh pembimbing dan telah dinyatakan
layakuntuk mengikuti ujian sidang Skripsi
SKRIPSI
-----.'-*
PENGARUH BEBAIY KERJA TERHADAP STRES KERJA PERAWAT DI
RUAI{G RAWAT INAP RTJMAII SAKIT ISLAM SITI AISYAH KOTA
MADIUN
Menyetujui, Menyetujui,
Pembimbing II
Mengetahui,
NIS.20130092
111
PENGESAHAN
Telah dipertahankan didepan Dewan Penguji Tugas Akhir (Skripsi) dan dinyatakn
memenuhi sebagai syarat memperoleh gelar S.Kep
12 Mei
Pada tanggal 12 Mei 2018
2018
Dewan Pengnji
rL
\r
3.' SagitaHaryatiS.Kep.,Ns.,M.Kes (.....................*..................)
NIS.20t60l30
tv
LEMBAR PERNYATAAN
NIM : 201402028
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri dan
di dalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan dalam memperoleh gelar
lainnya. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penerbitan baik yang sudah
daftar pustaka.
NIM. 201402028
v
PERSEMBAHAN
Motto :
“If you really want it, then get it. Life is a game, play it !”
– Lia E. Retnaningtyas –
Persembahan:
2. Bapak, Ibu, Adik dan Nenek tercinta karena atas doa dan dukungan dari
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
Kab. Madiun
Email : learetnaningtyas@yahoo.com
Riwayat pendidikan :
Madiun
vii
DAFTAR ISI
viii
4.3 Teknik Pengambilan Sampel ..........................................................33
4.4 Kerangka Kerja Penelitian .............................................................34
4.5 Variabel Penelitian dan Devinisi Operasional ...............................35
4.6 Instrumen Penelitian ......................................................................38
4.7 Waktu dan Tempat Penelitian .......................................................38
4.8 Prosedur Pengambilan Data ..........................................................38
4.9 Prosedur Pengolahan dan Analisa Data .........................................39
4.10 Etika Penelitian ..............................................................................42
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ..............................................43
5.2 Hasil Penelitian ...............................................................................44
5.3 Pembahasan ....................................................................................49
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ....................................................................................61
6.2 Saran ...............................................................................................61
Daftar Pustaka ...................................................................................................63
Lampiran-lampiran .............................................................................................67
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH
RS : Rumah Sakit
EEG : Elektroensefalografi
Bullying : Perundungan
Pre dan Post Conference : Konferensi atau peremuan tim setiap hari yang
Time and motion study : Pengkajian waktu dan pergerakan saat bekerja
xiii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya,
Skripsi dengan judul “Pengaruh Beban Kerja Terhadap Stres Kerja Perawat di
Ruang Rawat Inap RSI Siti Aisyah Kota Madiun” ini dapat diselesaikan tepat
pada waktunya. Tersusunnya skripsi ini tentu tidak lepas dari bimbingan dan
dukungan kepada saya, untuk itu saya sampaikan terima kasih kepada :
1. dr. H. Rini Krisnawati, MARS Selaku Direktur RSI Siti Aisyah Kota
2. Ns. Mega Arianti M.Kep selaku Ketua Prodi Keperawatan STIKES Bhakti
Saya menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu diharapkan.
Akhir kata, terima kasih semoga Allah SWT selalu meridhai segala usaha kita.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Penulis
xiv
ABSTRAK
Stres kerja sering dialami perawat khususnya perawat ruang rawat inap.
Stres kerja dipicu berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Kondisi kerja
merupakan salah satu faktor munculnya stres kerja. Latar belakang penelitian ini
adalah tingginya kunjungan rawat inap RSI Siti Aisyah yang mecapai 9.007
pasien serta BOR yang menyentuh angka 86,58% , jauh lebih tinggi dibanding
rumah sakit swata lain di Kota Madiun. Kondisi ini tentu mempengaruhi beban
kerja yang diterima oleh 106 perawat yang ada di ruang rawat inap. Tujuan
penelitian ini adalah mengetahui pengaruh beban kerja terhadap stres kerja
perawat ruang rawat inap di RSI Siti Aisyah Kota Madiun.
Adanya korelasi positif beban kerja terhadap stres kerja perlu diwaspadai
dan dicegah sedini mungkin. Untuk menurunkan tingkat stres kerja, perawat perlu
melakukan pelatihan manajemen stres kerja agar performa kerja optimal.
Kata Kunci : Beban Kerja Perawat, Stres Kerja Perawat, Ruang Rawat Inap.
xv
ABSTRACT
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
yang mencerminkan jumlah atau kesulitan suatu pekerjaan seseorang (Bowling &
pasien saat shift kerja berakhir. Hal yang paling sering tidak terselsaikan antara
lain menghibur atau konsultasi dengan klien (66%), edukasi kepada pasien (52%),
(47%). Rata-rata kegiatan yang tidak terselesaikan mencapai 7,8 pada setiap shift,
hal ini jauh dari standar dalam bidang keselamatan pasien dimana nilai maksimal
mempengaruhi beban kerja perawat yaitu kondisi pasien yang selalu berubah,
1
Akibatnya, akan ada kemungkinan muncul emosi perawat yang tidak diharapkan.
Kondisi seperti inilah yang nantinya dapat memicu munculnya stres kerja.
Stres kerja dapat diartikan sebagai suatu kondisi dari hasil penghayatan
subjektif individu dan lingkungan kerja yang dapat mengancam dan memberi
Penelitian global menyatakan bahwa total kasus stres, depresi dan kecemasan
akibat kerja di Inggris pada tahun 2016-2017 mencapai 526,000 kasus. Pada
tinggi pada industri layanan jasa, seperti layanan kesehatan dan layanan sosial.
Stres, depresi dan kecemasan akibat kerja pada industri layanan kesehatan
menyatakan perawat dan bidan sebagai profesi dengan kasus tertinggi, bahkan
mencapai 3,090 kasus per 100,000 pekerja (Health and Safety Executive, 2017).
Stres kerja yang muncul dan tidak ditangani dengan baik tentu akan
sulit tidur, dan berikutnya perubahan sikap seperti keras kepala, mudah marah dan
tidak puas terhadap apa yang dicapai (Wijono, 2010). Prestasi kerja karyawan
yang mengalami stres pada umumnya akan menurun (Hasibuan, 2009). Stres juga
dan Coulter, 2010). Selain bagi perawat sendiri, stres kerja tentu juga akan
berdampak kepada pasien sebagai pengguna layanan jasa kesehatan dan rumah
sakit sebagai unit penyedia layanan jasa. Studi yang dilakukan oleh Suryaningrum
2
(2015) di RS PKU Muhammadiyah Semarang menyatakan bahwa kasus yang
pernah terjadi akibat stres kerja yaitu perawat tidak melakukan saran dari dokter,
Secara umum, banyak faktor yang menyebabkan stres kerja, dan beban kerja
merupakan penyebab utama (44%) selain dari dukungan sosial (14%), kekerasan,
(8%) serta kemungkinan faktor lain (20%) (Health and Safety Executive, 2017).
Hal ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Salilih dan Abajobir (2012)
tentang stres kerja serta faktor-faktor penyebab stres kerja pada perawat di rumah
sakit Addis Ababa Ethiopia yang menunjukkan bahwa penyebab utama stres kerja
kerja, sering pusing, lelah, tidak bisa beristirahat karena beban kerja terlalu tinggi
dan menyita waktu. Hal ini selaras dengan penelitian tentang Burnout dan Coping
Stres pada Perawat Ruang Rawat Inap di Rumah Sakit Jiwa Menur yang
menyatakan bahwa faktor utama penyebab stres adalah faktor pekerjaan (43,9%)
3
melakukan penyuluhan dan upaya pencegahan penyakit (Aditama, 2003). Apabila
tuntutan akan tugas-tugas semakin tinggi, hal tersebut akan menjadi sumber stres
bagi perawat. Sumber stres perawat dapat berupa beban kerja berlebih, kesulitan
menjalin hubungan dengan staf lain, kesulitan dalam merawat pasien kritis,
Rumah Sakit Islam Siti Aisyah merupakan rumah sakit swasta dengan
jumlah pasien rawat inap tertinggi di kota Madiun. Jumlah pasien rawat inap RSI
Siti Aisyah Kota Madiun pada tahun 2015 mencapai 8.659 pasien, dan meningkat
hingga 9.007 pasien pada tahun 2016. Hal ini diperkuat dengan tingkat BOR RSI
Siti Aisyah kota Madiun yang mencapai 85,58% pada tahun 2016 (Dinkes Kota
Sakit Islam Siti Aisyah Kota Madiun pada bulan Desember 2017, sistem kerja
perawat dibagi atas tiga shift yaitu pagi, sore dan malam dengan tugas pokok
perawat di ruang rawat inap yaitu mulai dari tindakan tidak langsung ke pasien
pasien, serta mengadakan pre dan post conference. Selain itu, perawat juga
perawatan area infus hingga membantu ADL pasien. Hasil wawancara juga
menunjukkan bahwa perawat sering merasa lelah dan stres apabila tugas-tugas
tersebut masih ditambah dengan banyaknya jumlah pasien serta kondisi pasien
4
atau keluarga yang tidak kooperatif. Beberapa perawat yang mengalami stres kerja
memilih untuk istirahat sejenak, sharing, hingga bertukar shift dengan rekan kerja
Beban kerja perawat di ruang rawat inap yang dapat berdampak kepada
munculnya stres kerja tentu perlu tinjau lebih lanjut oleh pihak manajemen.
kesesuaian kemampuan perawat dalam bekerja, dll. Apabila stres kerja nampak
pada perawat dan pelu dilakukan intervensi terkait masalah tersebut, pihak
manajemen rumah sakit juga dapat melakukan pelatihan tentang manajemen stres.
Solusi- solusi tersebut tentunya akan berguna bagi peningkatan mutu pelayanan
mengkaji tentang pengaruh dari beban kerja terhadap stres kerja yang dialami
perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun.
Sesuai latar belakang diatas rumusan masalah dalam penelitian ini adalah,
adakah pengaruh beban kerja terhadap stres kerja yang dialami perawat di ruang
5
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh beban kerja terhadap stres kerja yang dialami
oleh perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam Siti Aisyah.
perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Kota
Madiun.
1.4.1 Manfaat Bagi Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Kota Madiun
lanjut bagi Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun dalam menentukan keputusan
dibidang pengelolaan sumber daya manusia untuk mengurangi tingkat stres kerja
terutama pada perawat, serta dapat dijadikan salah satu bahan evaluasi guna
6
1.4.2 Manfaat Bagi Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun
sumber stres kerja, serta dapat dijadikan bahan materi perkuliahan demi
juga dapat memberi tambahan pengetahuan bagi peneliti dalam penyusunan tugas
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
yang mencerminkan jumlah atau kesulitan suatu pekerjaan seseorang (Bowling &
Kirkendall, 2012). Beban kerja juga dapat diartikan sebagai keseluruhan susunan
pekerjaan yang dialami seseorang dari pekerjaan dihari itu termasuk organisasi,
dimaksud dengan beban kerja perawat adalah keseluruhan jumlah dan tipe (baik
langsung maupun tidak langsung) dari tindakan perawat dalam merawat pasien
1. Faktor eksternal, yaitu beban yang berasal dari luar tubuh pekerja, seperti :
a. Tugas (Task). Meliputi tugas bersifat fisik seperti, ruang kerja, tata ruang
tempat kerja, kondisi ruang kerja, kondisi lingkungan kerja, sikap kerja,
cara angkut, beban yang diangkat. Sedangkan tugas yang bersifat mental
8
meliputi, tanggung jawab, kompleksitas pekerjaan, emosi pekerja dan
sebagainya.
2. Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam tubuh akibat dari reaksi
beban kerja ekternal yang berpotensi sebagai stresor, meliputi faktor somatic
(jenis kelamin, umur, ukuran tubuh, status gizi, kondisi kesehatan, dan
ada beberapa indikator untuk mengetahui seberapa besar beban kerja yang harus
2. Penggunaan waktu kerja, dimana waktu kerja yang sesuai dengan SOP tentu
yang tidak sesuai dengan waktu standar SOP maka karyawan akan
9
3. Target yang harus dicapai, yaitu terget kerja yang ditetapkan untuk karyawan.
pelaksanaan dan volume pekerjaan yang diberikan maka akan semakin besar
1. Patient-to-nurse ratio, yaitu jumlah pasien yang harus ditangani oleh masing
masing perawat.
2. Activity type, yaitu jenis kegiatan yang dilakukan perawat mulai dari kegiatan
kegiatan tambahan yang bukan bagian dari tugas pokok seperti menyusun
3. Time pressure, yaitu rasio waktu yang dibutuhkan (total waktu yang
digunakan untuk mengerjakan tugas pokok) dan waktu yang tersedia harus
diperhitungkan.
Noyes (2003) membagi beban kerja menjadi dua tipe dasar, yaitu beban
kerja fisik dan beban kerja kognitif (mental). Beban kerja fisik berhubungan
dengan jumlah energi yang digunakan oleh seseorang dalam mengerjakan suatu
10
kegiatan. Sedangkan beban kerja kognitif (mental) merupakan perspektif/perasaan
Lebih lanjut lagi Bowling & Kirkendall (2012) menjelaskan secara spesifik
2. Beban kerja kualitatif, yaitu tingkat kesulitan dari pekerjaan yang dilakukan
oleh seseorang.
mengerjakan tugas yang menjadi tolak ukur, dan beban kerja fisik yang
4. Beban kerja mental, yaitu kemampuan secara mental dari karyawan yang
menjadi dasar, dan bila beban kerja mental tersebut berlebihan maka akan
Beban kerja haruslah seimbang, sebab beban kerja yang terlalu tinggi
maupun terlalu rendah akan berdampak tidak baik bagi karyawan. Beban kerja
kebosanan dan rendahnya konsentrasi terhadap pekerjaan. Baik beban kerja yang
status pasien, kelelahan kerja, meninggalkan pekerjaan yang tidak selesai selama
shift kerja, terganggunya alur kerja, hingga kesalahan pemberian medikasi pada
dapat dipandang dari 3 aspek, yaitu aspek fisik, mental dan penggunaan waktu.
1. Beban kerja fisik, terdiri dari beban kerja fisik fisiologis dan beban kerja fisik
biomekanika.
pada sistem faal tubuh, denyut jantung, pernafasan, serta fungsi alat indra
individu dalam menjalankan instruksi, serta kualitas hasil kerja dan lain-
lain.
diampu oleh karyawan tidak hanya berlaku bagi karyawan yang berkaitan
dapat digunakan untuk menghitung beban kerja secara personel antara lain
sebagai berikut:
1. Work sampling. Teknik ini dikembangkan pada dunia industri untuk melihat
beban kerja yang dipangku oleh personel pada suatu unit, bidang maupun
jenis tenaga tertentu. Pada metode work sampling dapat diamati hal-hal
a. Aktivitas apa yang sedang dilakukan personel pada waktu jam kerja;
c. Proporsi waktu kerja yang digunakan untuk kegiatan produktif atau tidak
produktif;
d. Pola beban kerja personel dikaitkan dengan waktu dan jadwal jam kerja.
kegiatan dari sejumlah personel yang kita amati. Oleh karena besarnya jumlah
2. Time and motion study. Pada teknik ini kita mengamati dan mengikuti dengan
cermat tentang kegiatan yang dilakukan oleh personel yang sedang kita amati.
Melalui teknik ini akan didapatkan beban kerja personel dan kualitas
kerjanya.
14
3. Daily log atau pencatatan kegiatan sendiri merupakan bentuk sederhana work
dan kejujuran dari personel yang diamati. Pendekatan ini relatif lebih
sederhana dan biaya yang murah. Peneliti biasa membuat pedoman dan
formulir isian yang dapat dipelajari sendiri oleh informan. Sebelum dilakukan
kepada subjek personal yang diteliti, ditekankan pada personel yang diteliti
bahwa yang terpenting adalah jenis kegiatan, waktu dan lama kegiatan,
Istilah stres secara historis telah lama digunakan untuk menjelaskan suatu
tuntutan tersebut (Lukluk A & Bandiyah, 2011). Stres juga dapat diartikan sebagai
reaksi negatif orang-orang terhadap tekanan yang dibebankan kepada mereka dari
adanya tuntutan, hambatan atau peluang (Robbins & Coulter, 2010). Lebih lanjut
lagi, Saam & Wahyuni (2013) menjelaskan bahwa stres merupakan emosi ganda
15
(multi emotion), stres menjadi reaksi tubuh dan psikis terhadap tuntutan-tuntutan
bosan dan tertekan. Orang-orang tersebut sebenarnya mengalami stres kerja. Stres
pekerjaannya sehingga ia merasa tidak nyaman dan tidak senang (Saam &
dimaksud dengan stres kerja adalah suatu kondisi dari hasil penghayatan subyektif
individu yang dapat berupa interaksi antara indvidu dan lingkungan kerja yang
dapat mengancam dan memberi tekanan secara psikologis, fisologis, dan sikap
individu.
dengan tingkat stres kerja tertinggi dari semua profesi di bidang kesehatan. Stres
kerja perawat mengacu pada kondisi kerja yang penuh tekanan dan / atau
gaya manajemen, aspek hubungan interpersonal, dan peran kerja. (Roberts, Grubb
Ada beberapa gejala stres yang dapat dilihat dari berbagai faktor yang
pusing, kecemasan berlarut-larut, sulit tidur dan mudah marah bahkan merasa
tidak puas terhadap apa yang dicapai (Wijono, 2010). Robbins & Coulter (2010)
16
lebih lanjut menjelaskan, indikator stres dapat dikelompokkan menjadi tiga
jantung dan napas, naiknya tekanan darah, sakit kepala, dan potensi serangan
jantung.
dan kecemasan, orang tersebut menjadi lekas marah, timbul kebosanan dan
Sumber stres (stressor) adalah suatu kondisi, situasi dan peristiwa yang
dapat menyebabkan stres. Ada berbagai sumber stres yang dapat menyebabkan
stres di perusahaaan diantaranya yaitu faktor pekerjaan itu sendiri dan diluar
Cooper (dalam Saam & Wahyuni, 2012) menyatakan sumber stres kerja
pengembangan karir dan struktur organisasi. Lebih lanjut lagi diterangkan bahwa
yang dimaksud dengan kondisi pekerjaan yang berpotensi sebagai sumber stres
kerja adalah :
1. Kondisi kerja yang buruk seperti ruang kerja yang sempit, tidak nyaman,
3. Pekerjaan yang tidak lagi menantang, tidak lagi menarik bagi yang
ketidaksenangan.
sendiri.
Sedangkan yang dimaksud dengan masalah peran adalah status wanita yang
berperan ganda seperti sebagai ibu rumah tangga, wanita karier dan juga
menopang ekonomi rumah tangga. Sumber stres yang lain adalah ketidakjelasan
sistem jenjang karir dan penilaian prestasi kerja, serta “budaya nepotisme”.
Struktur dan budaya organisasi yang tidak jelas juga dapat menjadi sumber stres.
Struktur organisasi atau unit kerja yang tidak jelas, tugas pokok dan fungsi dalam
jabatan dapat pula menjadi sumber stres karyawan. Selain itu, bila peran,
wewenang, tanggung jawab, aturan main yang tidak jelas, iklim politik dan
kompetisi yang tidak sehat juga memicu stres kerja (Saam & Wahyuni, 2012).
Keperawatan telah lama dianggap sebagai salah satu profesi dengan tingkat
stres yang tinggi. Stres pada bidang keperawatan sebagian besar disebabkan oleh
18
kerja fisik, keluhan dan tuntutan emosional dari pasien dan keluarga, jam kerja,
Sunaryo (2004) mengutip hasil penelitian dari Dewe pada tahun 1989, yang
peralatan yang belum dikenal, mengelola prosedur atau tindakan baru, dan
bekerja denga dokter yang menuntut jawaban dan tindakan yang cepat.
yang tidak memahami kebutuhan sosial dan emosional pasien, dan merawat
5. Merawat pasien yang gagal untuk membaik, misal pasien lansia, pasien
pikiran dan berperilaku aneh, pemarah dan suka menyendiri (Hasibuan, 2009).
19
Hal ini selaras dengan yang Robbins & Coulter (2010) ungkapkan, dimana stres
mereka. Health and Safety Executive (2017) menyatakan bahwa rata-rata hari
kerja yang terbuang akibat stres kerja mencapai 23,8 hari/kasus pada tiap
tahunnya. Stres kerja ini juga menyumbang 40% dari total kasus penyakit akibat
kerja.
sosial, baik itu dengan rekan kerja, dokter maupun rekan sesama perawat. Pada
tidak dapat menampilkan performa secara efektif dan efisien yang tentunya akan
merugikan perawat itu sendiri, pasien sebagai pengguna jasa kesehatan serta
2.3 Keperawatan
individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun
dasar yang diberikan kepada individu yang sehat maupun sakit yang mengalami
gangguan fisik, psikis, dan sosial agar dapat mencapai derajat kesehatan yang
20
optimal. Bentuk pemenuhan dasar dapat berupa meningkatakan kemampuan yang
ada pada individu, mencegah, memperbaiki, dan melakukan rehabilitasi dari suatu
orang yang telah lulus dari pendidikan perawat baik di dalam maupun di luar
Selanjutnya, perawat adalah suatu profesi yang mandiri yang mempunyai hak
Peran perawat dapat diartikan sebagai tingkah laku yang diharapkan oleh
orang lain terhadap seseorang sesuai dengan kedudukan dalam sistem, dimana
dapat dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari profesi perawat maupun dari luar
profesi perawat yang bersifat konstan (Budiono & Pertami, 2015). Nursalam
klien.
21
3. Memberikan asuhan keperawatan kepada klien (klien, keluarga, dan
masyarakat).
masalah fisik, psikis, dan sosial-spiritual pada klien dengan fokus utama
Telah dijelaskan dalam UU No. 38 tahun 2014 pada pasal 1 ayat 3, bahwa yang
didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan ditujukan kepada ndividu, keluarga,
Konsorsium Ilmu Kesehatan tahun 1989 ( dalam Budiono & Pertami, 2015)
dengan kompleks.
pendidikan kesehatan.
kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi, dan lain-lain yang
keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan
diberikan.
keperawatan.
Fungsi perawat adalah suatu pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan sesuai
yang ada. Perawat dalam menjalankan perannya memliki beberpaa fungsi yaitu
1. Fungsi Independen
c. Perawat bertanggung jawab pada klien, atas akibat yang timbul dari
pengkajian keperawatan
2. Fungsi dependen
3. Fungsi interdependen
kesehatan.
ini disepakati dalam Lokakarya tahun 1983 (dalam Budiono & Pertami, 2015) ,
yaitu:
delay).
24
3. Menunjukkan kepada klien sikap menghargai (respect) yang ditunjukkan
4. Berbicara pada klien yang berorientasi pada perasaan klien (subject the
(derogatory).
6. Menerima sikap kritis klien dan mencoba memahami klien dalam sudut
keperawatan.
25
6. Beradaptasi aktif dalam program pendidikan bagi para calon perawat.
society).
rawat inap adalah pelayanan kepada pasien masuk rumah sakit yang menempati
tempat tidur untuk keperluan observasi, diagnosa, terapi dan rahab medis dan atau
Rawat inap berfungsi sebagai rujukan antara yang melayani pasien sebelum
Menurut Revans (1986) bahwa pasien yang masuk pada pelayanan rawat
26
a Tahap Admission, yaitu pasien dengan penuh kesabaran dan kenyakinan
Haryanti, dkk (2013) menyatakan bahwa yang termasuk beban kerja bagi
hingga membersihkan instrumen medis serta sampah habis pakai dan lain-lain.
Rantanen, 2016). Beban kerja baik beban kerja fisik, mental, beban kerja secara
haruslah sesuai dengan standar atau SOP yang ada, sebab beban kerja yang terlalu
2017).
Stres kerja tentu tidak hanya berasal dari beban kerja, namun juga dari
berbagai faktor. Cooper (dalam Saam & Wahyuni, 2012) menyebutkan faktor lain
selain tingginya beban kerja (overload), stres dapat dipengaruhi oleh konsisi kerja,
pekerjaan yang tidak lagi menantang, serta pekerjaan dengan resiko yang terlalu
tinggi. Namun demikian, Health and Safety Executive (2017) dengan tegas
menyatakan bahwa beban kerja menjadi faktor utama penyebab timbulnya stres
kerja.
Stres Kerja yang muncul akibat tingginya beban kerja yang diterima ini
harus ditangani dengan baik. Apabila hal ini tidak dapat dikelola dengan baik,
maka dampak buruk tidak hanya berimbas bagi perawat itu sendiri namun juga
oganisasi kesehatan tempat perawat tersebut bekerja, dan apabila terjadi kesalahan
medis tentu pasien yang juga akan dirugikan (Roberts, et al, 2012)
28
BAB III
3. 1 Kerangka Konsep
hubungan atau kaitan antar konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara
variabel satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti
(Notoatmodjo, 2012).
Keterangan :
Garis yang menunjukkan faktor
Diteliti
Tidak diteliti
29
Pada gambar 3.1 dapat dijelaskan bahwa ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi beban kerja perawat, yaitu jumlah pasien, tipe pekerjaan, waktu
kerja, serta jumlah rata-rata energi yang dikeluarkan saat bekerja. Beban kerja
seharusnya sesuai dengan standart beban yang dapat diterima perawat, sebab
perawat. Stres kerja utamanya dapat disebabkan oleh kondisi kerja, masalah
organisasi di tempat kerja. Stres kerja pada perawat ini harus ditangani dengan
baik, karena stres kerja akan berdampak pada konsentrasi, performa dan prestas
kerja perawat, serta dapat menimbulkan gangguan pada interaksi perawat saat
bekerja. Atas dasar tersebut, maka peneliti ingin meneliti adakah pengaruh beban
kerja terhadap stres kerja perawat di ruang rawat inap RSI Siti Aisyah Kota
Madiun.
3. 2 Hipotesis Penelitian
H0 : Tidak ada pengaruh dari beban kerja terhadap stres kerja perawat di
30
H1 : Ada pengaruh dari beban kerja terhadap stres kerja perawat di
31
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
Desain atau rancangan penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian survey
ini adalah Cross Sectional, dimana waktu pengukuran variabel independen atas
beban kerja dan variabel dependen mengenai stres kerja perawat hanya dilakukan
satu kali, pada satu saat. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
untuk mengetahui adakah pengaruh dari beban kerja terhadap stres kerja perawat
Populasi yang digunakan sebagai objek dalam penelitian ini adalah seluruh
perawat ruang rawat inap RSI Siti Aisyah Kota Madiun. Populasi dalam penelitian
rawat inap RSI Siti Aisyah Kota Madiun. Besar sampel di tentukan dengan rumus
slovin yaitu :
32
n= N
1 + N(d)2
n= 106
1+ 106(0,1)2
n= 106
1 + 1,06
n = 51,456 atau dibulatkan menjadi 52 perawat.
Sampling dimana sampel ditetapkan sesuai jumlah proporsi tiap-tiap ruang rawat
inap dan pemilihannya dilakukan secara acak dengan simple random sampling.
Proporsi untuk masing masing ruangan adalah 50% dari jumlah perawat di
sebanyak :
33
2. Perawat ruang Muzdalifah sebanyak 11 x 50% = 6 perawat
34
Populasi
Seluruh perawat ruang rawat inap RSI Siti Aisyah Kota Madiun
Sampling
Menggunakan Probability Sampling dengan teknik Proportional Stratified
Random Sampling
Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah sebagian perawat ruang rawat inap RSI Siti
Aisyah Kota Madiun sejumlah 57 orang
Desain Penelitian
Desain penelitian ialah survey analitik dengan pendekatan cross-sectional study
Pengumpulan Data
Data primer berupa kuisioner beban kerja dan stres kerja perawat ruang rawat
inap serta data skunder berupa data-pendukung dari data internal
RSI Siti Aisyah Kota Madiun
Pengolahan Data
Uji korelasi Kendall Tau dengan SPSS for windows ver 16
Variabel digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki atau
35
1. Variabel Independen (bebas), yaitu variabel yang mempengaruhi atau nilainya
beban kerja perawat ruang rawat inap RSI Siti Aisyah Kota Madiun.
ditentukan oleh variabel lain. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
stres kerja perawat ruang rawat inap RSI Siti Aisyah Kota Madiun.
36
Tabel 4.1 Definisi Operasional Pengaruh Beban Kerja Terhadap Stres Kerja Perawat Ruang Rawat Inap di RSI Siti Aisyah Kota
Madiun
37
4.6 Instrumen Penelitian
yang digunakan peneliti yaitu kuisioner pengukuran variabel beban kerja dengan
pertanyaan. Kuisioner oleh Nursalam (2016) ini telah valid dan reliabel untuk
sebelumnya.
Waktu penelitian dimulai pada bulan Desember sampai dengan April 2018.
Tempat penelitian dilaksanakan di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam Siti
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses
prosedur :
2. Mengurus ijin kepada kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik kota
Madiun.
38
4. Mengurus ijin kepada Direktur RSI Siti Aisyah kota Madiun
5. Memberi penjelasan kepada pihak RSI Siti Aisyah kota Madiun tentang
6. Menggali informasi yang dibutuhkan kepada pihak RSI Siti Aisyah kota
Madiun.
untuk mencatat hal-hal yang diperlukan pada saat pengumpulan data. Data primer
kuisioner dibagikan untuk kemudian diisi oleh perawat, peneliti dan asisten
mendatangi tiap-tiap ruangan rawat inap. Hal ini dimaksudkan agar dalam
Data Sekunder diperoleh dari hasil pencatatan dan pelaporan dari pihak
menejemen rumah sakit. Data sekunder tersebut berupa: jumlah perawat ruang
rawat inap, absensi perawat serta jumlah pasien ruang rawat inap RSI Siti Aisyah
Kota Madiun.
1. Editing
39
pengambilan data ulang untuk melengkapi data tersebut. Tetapi apabila
2. Coding
angka atau bilangan. Coding atau pemberian kode ini sangat berguna
3. Entry Data
Entry data haruslah dengan teliti, sebab bila tidak dilakukan dengan teliti
akan terjadi bias pada hasil data. Data dalam bentuk kode (angka atau
yang digunakan peneliti dalam mengolah data pada penelitian ini adalah
4. Cleaning
Dilakukan cek kembali pada data yang telah dientri untuk menghindari
Analisa data yang dilakukan pada penelitian ini yaitu analisa dengan metode
analisa:
40
1. Analisa Univariat
Pada analiasa univariat, data yang diperoleh dari hasil pengumpulan dapat
variabel seperti umur, jenis kelamin tingkat pendidikan dan lain sebagainya.
tingkat pendidikan perawat di ruang rawat inap RSI Siti Aisyah Kota
Madiun
2. Analisa Bivariat
ruang rawat inap RSI Siti Aisyah Kota Madiun. Pengolahan analisis bivariat
dalam penelitian ini adalah uji korelasi Kendall Tau, yang bertujuan untuk
menguji pengaruh antara satu variabel independen berupa beban kerja dan
satu variabel dependen berupa stres kerja dengan data berbentuk ordinal
dengan jumlah sampel lebih dari 10 anggota. Uji Korelasi Kendall Tau ini
dapat digunakan pada sebaran data yang berdistribusi normal maupun tidak
41
a. Jika Sig > 0,05 maka Ho diterima, tidak ada pengaruh beban kerja
terhadap stres kerja perawat di ruang rawat inap RSI Siti Aisyah Kota
Madiun
b. Jika Sig < 0,05 maka H1 diterima, ada pengaruh beban kerja terhadap
stres kerja perawat di ruang rawat inap RSI Siti Aisyah Kota Madiun.
yang dijelaskan oleh peneliti dan yang sudah tertulis di dalam lembaran formulir.
untuk menjadi responden penelitian. Namun dalam penelitian ini jika ada
responden yang tidak bersedia memberikan tanda tangan akan tetap bersedia
informasi kepada reponden untuk mencantumkan inisial nama saja. Namun jika
ada responden yang bersedia mencantumkan nama lengkap, maka peneliti akan
4.10.3 Kerahasiaan
Segala informasi yang didapat oleh peneliti baik dari responden langsung
42
BAB V
Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Kota Madiun berada di Jl. Meyjend
Madiun, Jawa Timur. RSI Siti Aisyah Kota Madiun pada sebelah utara
RSI Siti Aisyah Kota Madiun ini didirikan sebagai salah satu wujud
bermula dari Balai Pengobatan pada tahun 1960 dan terus berkembang
hingga menjadi sebuah Rumah Sakit pada tahun 1987. RSI Siti Aisyah Kota
Data BOR (Bed Occupancy Ratio) Ruang Rawat Inap di RSI Siti
Aisyah pada saat dilakukan penelitian yaitu sebesar 79,59%, lebih rendah
dibanding BOR tahun lalu yang mencapai 86,58%. Terdapat 149 orang
Perawat di RSI Siti Aisyah Kota Madiun, dan 106 diantaranya merupakan
43
Ruang Rawat Inap di RSI Siti Aisyah Kota Madiun terdiri atas Kelas
VVIP, VIP, Kelas I,II, dan III, yang terbagi dalam 11 Ruangan. Jumlah
a. Jenis Kelamin
44
Pada tabel 5.2 menunjukkan dari 52 responden, dapat diketahui bahwa
responden (84,6%).
b. Usia
c. Tingkat Pendidikan
di ruag Rawat Inap RSI Siti Aisyah Kota Madiun. Dari 52 responden,
45
Ruang Rawat Inap memiliki jenjang pendidikan terakhir D3, sedangkan 1
d. Status Perkawinan
perawat di ruag Rawat Inap RSI Siti Aisyah Kota Madiun. Dari 52
Pada tabel 5.6 menunjukkan lama masa kerja yang telah dilalui
perawat di ruang rawat inap RSI Siti Aisyah Kota Madiun. Dari 52
bekerja selama 1-3 tahun, 10 orang (19,2%) telah bekerja selama 4-6
46
f. Ruang Dinas Perawat
Dari tabel 5.7 dapat diketahui bahwa mayoritas responden berasal dari
sampel.
berdistribusi frekuensi :
Berdasarkan pada tabel 5.8 tentang tingkat beban kerja perawat dapat
47
sejumlah 23 orang (44,2%) responden. Sedangkan jumlah paling sedikit
responden.
berdistribusi frekuensi :
(71,2%) mengalami stres kerja ringan, angka tersebut adalah hasil yang
5.2.4 Pengaruh Beban Kerja Terhadap Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat
Hasil pengolahan data variabel Beban Kerja dan Stres Kerja yang
diperoleh hasil dari uji Kendall Tau dapat dilihat pada tabel tabulasi silang
sebagai berikut:
48
Tabel 5.10 Tabulasi Silang Tingkat Beban Kerja dan Stres Kerja
Perawat Ruang Rawat Inap RSI Siti Aisyah Kota Madiun
Beban Stres Kerja
No Sig. Val
Kerja Ringan % Sedang % Berat %
1 Ringan 20 38,5% 1 1,9% 2 3,8%
2 Sedang 11 21,2% 4 7,7% 0 0%
0,014 0,321
3 Berat 6 11,5% 8 15,4% 0 0%
Total 37 71,2% 13 25,0% 2 3,8%
Sumber: Data Primer, Tahun 2018
beban kerja ringan dan mengalami stres kerja ringan, yaitu sebanyak 20
Hasil tabulasi silang untuk tingkat beban kerja dan stres kerja perawat
di ruang rawat inap RSI Siti Aisyah Kota Madiun, didapatkan tingkat
signifikasi sebesar 0,014. Dari tabulasi tersebut juga dapat diketahui bahwa
5.3 Pembahasan
49
dengan beban kerja berat, didapati pada 26,9% atau sebanyak 14 orang
responden.
Beban kerja yang dimiliki oleh perawat cukup banyak dan beragam.
ruang rawat inap RSI Siti Aisyah Kota madiun dapat digolongkan menjadi
mendampingi visite dokter, serah terima pasien, serta mengadakan pre dan
ADL pasien.
responden laki-laki. Hal ini diketahui dari 12 orang atau 27,3% dari jumlah
50
atau 25% dari jumlah responden laki-laki yang memiliki beban kerja berat.
Adanya korelasi sebesar postif 0,029 dari variabel beban kerja dengan jenis
tergolong korelasi yang lemah. Hasil ini selaras dengan yang disampaikan
oleh Tarwaka (2004) dalam bukunya, bahwa beban kerja dapat dipengaruhi
Dilihat dari usia, beban kerja berat dengan total 35,5% dari jumlah
responden, banyak dialami oleh responden dengan kisaran usia 21-25 tahun.
Hal ini justru berbanding terbalik dengan yang disampikan oleh Tarwaka
beban kerja berat. Hal ini bertolak belakang dengan yang disampaikan oleh
Saam & Wahyuni (2013) bahwa mereka yang memiliki peran ganda sebagai
anggota keluarga dan sebagai karyawan justru akan memiliki beban yang
begitu berpengaruh secara signifikan pada beban kerja yang dimiliki. Hal ini
51
karena mayoritas (98,1%) responden berlatar belakang pendidikan D3.
Lama masa kerja responden adalah salah satu bagian dari karakteristik
yang telah bekerja selama 1-3 tahun memiliki beban kerja berat. Sedangkan
responden yang telah bekerja selama 4-6 tahun, tidak ada yang memiliki
beban kerja berat. Hal ini dapat dikarenakan pada masa kerja yang masih
tugas yang lebih banyak. Sedang pada responden yang telah bekerja selama
sehingga tidak merasa memiliki beban kerja yang berat. Pada responden
yang telah bekerja selama lebih dari 6 tahun, 7 dari 21 orang (33,3%)
memiliki beban kerja berat . Hal ini dimungkinkan karena telah lamanya
Dari segi ruangan, beban kerja berat paling banyak dirasakan oleh
yang menjadi sampel di ruang tersebut. Hal yang hampir sama ditemukan
pada hasil dari ruang Mina dan ruang Riyadh, dimana 2 dari 5 orang
52
kerja perawat adalah perbandingan antara jumlah perawat dengan jumlah
kelas III yang memiliki perawat sebanayak 9 orang dengan kapasitas tempat
tidur sejumlah 14 tempat tidur. Rasio ini telah sesuai dengan anjuran dari
SK Menkes RI No. 262 tahun 1979 mengenai rasio jumlah tempat tidur dan
kebutuhan perawat. RSI Siti Aisyah yang merupakan rumah sakit tipe C
tempat tidur yang tersedia. Begitu pula pada ruangan Mina yang memiliki 9
orang perawat dengan kapasitas 13 tempat tidur, dan Riyadh yang memiliki
9 orang perawat dengan 8 kapasitas tempat tidur. Tingginya beban kerja ada
ruang Arofah II, Mina dan Riyadh dimungkinkan bukan berasal dari fator
mempengaruhi beban kerja seperti type activity, time pressure dan physical
expenditure.
kerja berat.
Stres kerja yang dialami perawat ruang rawat inap RSI Siti Aisyah
Kota Madiun telah tergambar dari hasil penelitian. Perawat ruang rawat inap
53
yang merasa stres akibat kerja mengungkapkan bahwa sebagian dari mereka
bahkan hingga bertukar shift agar dapat beristirahat dan melepas stres
selama Masa Kerja. Gambaran stres kerja yang dialami perawat di ruang
Stres kerja perawat jika dilihat dari karakteristik jenis kelamin, pada
orang (37,5%) responden yang mengalami stres kerja sedang hingga berat.
(2016) yang menyatakan bahwa ada perbedaan yang signifikan atara stres
mengalami tingkat stres yang lebih tinggi dari pada perawat laki-laki.
responden, stres kerja lebih banyak dialami oleh responden yang berusia 26-
usia tersebut mengalami stres sedang hingga berat. Hal ini selaras dengan
2018) bahwa pada rentang usia tersebut seseorang masih tergolong dalam
54
diberikan cukup besar. Selain itu ambisi yang dimiliki pun cukup besar yang
dari 36 orang (5,6%) responden yang telah menikah mengalami stres kerja
responden yang mengalami stres kerja berat. Hal ini selaras dengan yang
disampikan oleh Saam & Wahyuni (2013) bahwa perawat yang berstatus
telah menikah cenderung memiliki stres kerja yang lebih besar dibanding
mereka yang belum menikah. Hal ini disebabkan peran ganda yang dimiliki
begitu berpengaruh secara signifikan pada stres kerja yang dimiliki. Hal ini
yang lebih bersifat praktis menjadikan perawat terbiasa dan terlatih dalam
55
Stres kerja perawat jika dilihat dari masing-masing rentang lama
bekerja, dapat diketahui bahwa stres kerja berat dialami oleh 1 orang
(10,0%) responden yang telah bekerja 4-6 tahun, dan 1 orang (4,8%)
responden yang telah bekerja >6 tahun. Hal ini dimungkinkan karena faktor
tanggung jawab yang dimiliki oleh mereka yang memiliki rentang masa
kerja lebih lama dibanding mereka yang masih tergolong karyawan baru.
kerja berat dialami 2 dari 7 orang (28,6%) responden ruang Ahmad Dahlan.
Sedangkan stres kerja sedang banyak ditunjukkan oleh responden dari ruang
orang (60,0%) yang juga mengalami stres kerja sedang. Stres kerja sedang
hingga berat pada kedua ruang tersebut dimungkinkan kareNa kondisi kerja
ruangan kelas VIP, sedangkan Arofah I&II adalah ruang kelas III.
dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh dari beban kerja terhadap stres kerja
perawat ruang rawat inap di RSI Siti Aisyah Kota Madiun. Korelasi dari
pengaruh beban kerja terhadap stres kerja perawat dapat dilihat dari nilai
56
tergolong moderat atau sedang, dengan korelasi positif. Artinya, semakin
tinggi beban kerja yang dimiliki oleh perawat maka semakin tinggi pula
Keterkaitan antara beban kerja dengan stres kerja ini juga telah banyak
beban kerja yang tinggi, baik beban fisik maupun fikiran, akan mengalami
stres kerja yang tinggi pula. Hal ini akan ditunjukkan dengan pengambilan
Robbins & Judge (2008) juga berpendapat bahwa tekanan berupa beban
internal dan faktor eksternal. Faktor internal seperti jenis kelamin, usia,
bekerja serta organisasi kerja. Dalam mengatasi beban kerja, tentu faktor-
unit kerja dan kategori SDM, standar beban kerja, standar kelonggaran serta
yang terakhir adalah perhitungan kebutuhan tenaga per unit kerja yang jelas.
57
Gambaran beban kerja perawat dapat pula dilihat dari capaian Bed
Occupancy Rate (BOR). Pada saat penelitian, data BOR di ruang rawat inap
RSI Siti Aisyah Kota Madiun tergolong sedang atau ideal yaitu 79,59%. Hal
ini sejalan dengan yang dirasakan oleh perawat ruang rawat inap yang
menunjukkan adanya beban kerja yang ringan. Ada beberapa faktor lain
perawat namun tidak diteliti lebih lanjut oleh peneliti, seperti pembagian
perawat. Cooper (dalam Saam & Wahyuni, 2012) menjelaskan bahwa stres
kerja dapat dipicu dari kondisi kerja yang buruk, kelebihan beban kerja,
pekerjaan yang tidak lagi menantang, atau pada pekerjaan yang beresiko
tinggi. Jika masalah beban kerja ini tidak dilakukan penanganan, maka
dikhawatirkan stres kerja yang semakin tinggi akan dialami oleh para
perawat diruang rawat inap. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang
kerja, yang berarti jika semakin tinggi beban kerja yang dimiliki oleh
perawat maka semakin tinggi pula stres kerja yang akan dialami oleh
perawat tersebut.
Stres kerja perawat di ruang rawat inap RSI Siti Aisya Kota Madiun
tergolong ringan. Menurut hasil penelitian di RSI Siti Aisyah belum pernah
58
juga seringkali membimbing para karyawan termasuk perawat ruang rawat
inap melalui pendekatan secara rohani.Di RSI Siti Aisyah kerap memutar
audio lantunan doa dan ayat-ayat Al-Qur’an melalui speaker yang dapat
faktor yang dapat pula mempengaruhi tingkat stres namun tidak dilakukan
lain sebagainya.
adalah terganggunya interaksi sosial, baik itu dengan rekan kerja, dokter
performa secara efektif dan efisien yang tentunya akan merugikan perawat
itu sendiri, pasien sebagai pengguna jasa kesehatan serta rumah sakit
59
dengan pihak menejemen rumah sakit. Pihak manajemen rumah sakit
kerja perawat ruang rawat inap dengan metode yang dirasa paling efektif
dan efisien. Hal ini bertujuan agar perawat dapat terlepas dari stres akibat
yang komprehensif dan profesional diruang rawat inap dapat tetap optimal.
5. 4 Keterbatasan Penelitian
1. Dikarenakan sistem dan aturan dari rumah sakit, peneliti tidak dapat
random.
perawat.
3. Penelitian ini tidak meneliti lebih dalam tentang beban kerja dan stres
kerja di masing-masing ruang rawat inap RSI Siti Aisyah Kota Madiun.
60
BAB VI
6.1 Kesimpulan
kerja terhadap stres kerja perawat di ruang rawat Inap RSI Siti Aisyah Madiun,
hasil bahwa tingkat beban kerja perawat di ruang rawat inap RSI Siti
2. Berdasarkan penilaian stres kerja perawat ruang rawat inap diperoleh hasil
bahwa tingkat stres kerja perawat di ruang rawat inap RSI Siti Aisyah
antara variabel beban kerja terhadap stres kerja yaitu 0,014<0,05, dengan
pengaruh dari beban kerja terhadap stres kerja perawat ruang rawat inap
RSI Siti Aisyah Kota Madiun, dengan korelasi positif yang moderat atau
sedang.
6.2 Saran
berikut :
61
a. Bagi RSI Siti Aisyah Kota Madiun
1. Perlu adanya evaluasi dari beban kerja dan kemungkinan faktor lain
dalam batas ringan dan masih dapat dikelola oleh perawat sehingga
Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi serta
agar data primer yang diperoleh lebih bersifat objektif. Peneliti juga dapat
62
DAFTAR PUSTAKA
Ball JE,et al. 2014. Care Left Undone During Nursing Shifts : Associations With
Workload And Perceived Quality Of Care. BMJ Qual Saf (23): 116-125
Bartono, P.H., dan Novianto. 2005. Today Business Ethic For Tourism. Jakarta :
Elex Media Computindo
Budiono dan Pertami, S.B. 2015. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Bumi
Medika
Depkes RI. 2009. Survey Dokter dan Dokter Gigi Nasional, Pusat Pendayagunaan
Tenaga Kesehatan, Departemen Kesehatan RI.
Djudiah dan Ingarti, T.M. 2016. Perbedaan Stres Kerja Perawat Ditinjau Dari
Jenis Kelamin. Tesis. Program Studi Psikologi. Universitas Muhammadiyah
Malang
Haryanti, Aini, F., dan Purwaningsih, P. 2013. Hubungan Anatar Beaban Kerja
Dengan Stres Kerja Perawat di Instalasi Gawat Darurat RSUD Kabupaten
Semarang. Jurnal Managemen Keperawatan. 1 (1): 48-56
63
Health And Safety Executive. 2017. Work-Related Stress, Depression or
Anxiety Statistic in Great Britain. http://www.hse.gov.uk/statistics/causdis/
stress/. 2 Desember 2017 (14.00)
Ikasari, Dewi. 2012. Tingkat Standar Pelayanan Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji
Berdasarkan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Tahun 2011. Skripsi.
Program Studi Manajemen Rumah Sakit. Universitas Indonesia
Kasmarani, M.K. 2012. Pengaruh Beban Kerja Fisik dan Mental Terhadap Stres
Kerja pada Perawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Cianjur. Jurnal
kesehatan Masyarakat FKM UNDIP.1(2): 767-776
McPhee, M., Dahinten, V. S., dan Havei, F. 2017. The Impact of Heavy Perceived
Workload on Patient and Nurse Outcomes. Administrative Sciences. 7(7): 1-
17
Noyes, J. 2003. Designing for Humans. East Sussex : Psycology Press Ltd
Nugroho, A.S., Adrian, dan Marselius,. 2012. Studi Deskriptif Burnout dan
Coping Stress Pada Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Menur
Surabaya. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. 1 (1): 1-6
64
Nursalam. 2016. Metode Penelitian Ilmu Keperawatan : Pendekatan Praktis.
Edisi 4. Jakarta : Salemba Medika
Prihatini, L.D. 2007. Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stres Kerja
Perawat di Tiap Ruangan Rawat Inap RSUD Sidikalang. Tesis. Program
Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara.
Robbins, S.P. dan Coulter, M. 2010. Manajemen. 10th ed. Jakarta : Erlangga
Robbins, S.P. dan Judge, T.A. 2008. Perilaku Organisasi. 12th ed. Jakarta :
Salemba Empat
Robert, R. Grubb, P. L., dan Grosch, J. W. 2012. Allevating Jpb Stress in Nurses.
https://www.medscape.com/viewarticle/765974_1. 8 Desember 2017 (04.07)
Sallih, S.Z., dan Abajobir, A.A. 2014. Work-Related Stress And Associated
Factors Among Nurse Working In Public Hospitals of Addis Ababa,
Ethiopia : A Cross-sectional Study. Journal of Workplace Health & Safety,
62 (8): 326-332.
65
Soleman, A. 2011. Analisis Beban Kerja Dtinjau dari Faktor Usia dengan
Pendekatan Recommended Weight Limit. Jurnal ARIKA (Teknik).
Universitas Pattimura Ambon
Tara de Thouars. 2018. Hati-Hati Dewasa Muda adalah Usia Rawan Stres. Media
online. Jakarta : Kompas, diakses 14 Maret 2018, <https://lifestyle.kompas.
com/read/2018/03/13/193000620/hati-hati-dewasa-muda-adalah-usia-
rawan-stres>
Wijono, Sutarto. 2010. Psikologi Industri & Organisasi : Dalam Suatu Bidang
Gerak Psikologi Sumber Daya Manusia. Jakarta : Kencana Prenada Media
Grup
66
Lampiran 1
67
68
Lampiran 2
69
70
71
Lampira 3
72
Lampiran 4
73
Lampiran 5
74
Lampiran 6
Kepada Yth ;
Perawat Ruang Rawat Inap RSI Siti Aisyah Kota Madiun
di Tempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini ;
Nama : Lia Endah Retnaningtyas
NIM : 201402028
Adalah mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Bhakti Husada
Mulia Madiun program S-1 Keperawatan yang sedang melakukan penelitian
untuk skripsi dengan judul: “Pengaruh Beban Kerja Terhadap Stres Kerja
Perawat Ruang Rawat Inap RSI Siti Aisyah Kota Madiun Tahun 2018”.
Maka untuk kepentingan tersebut saya mohon bantuan saudara untuk
mengisi kuisioner penelitian. Penelitian ini tidak menimbulkan akibat yang
merugikan bagi saudara sebagai responden, kerahasian semua informasi yang
diberikan akan dijaga dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Dalam
memberikan jawaban yang saudara berikan, diharapkan sesuai dengan pendapat
saudara tanpa dipengaruhi oleh orang lain.
Apabila saudara setuju, maka dimohon kesediaannya untuk
menandatangani persetujuan dan menjawab pernyataan yang telah disediakan.
Saya mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kerja sama yang baik dari
saudara sebagai responden.
Madiun, Maret 2018
Peneliti,
75
Lampiran 7
(INFORMED CONSENT)
Terhadap Stres Kerja Perawat Ruang Rawat Inap RSI Siti Aisyah Kota
menimbulkan akibat yang merugikan saya dan informasi yang saya berikan
Responden………………......
76
Lampiran 8
Kisi-kisi Kuisioner
77
Lampiran 9
Identifikasi Responden
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Status Perkawinan :
Lama Bekerja :
2. S1 Keperawatan
3. S2 Keperawatan/Kesehatan
Berilah tanda (v) pada kolom angka yang ada pada masing-masing pertanyaan
78
No Pernyataan 1 2 3 4
1 Melakukan observasi klien selama jam kerja
2 Banyak pekerjaan yang harus dilakukan demi
keselamatan pasien
3 Beragamnya jenis pekerjaan yang harus dilakukan
demi keselamatan pasien
4 Kontak langsung perawat dengan pasien di
ruangan secara terus menerus selama jam kerja
5 Kurangnya tenaga perawat di ruangan
dibandingkan dengan klien
6 Pengetahuan dan kemapuan yang dimiliki tidak
mampu mengimbangi tuntutan pekerjaan
7 Harapan pimpinan rumah sakit terhadap pelayanan
yang berkualitas
8 Tuntutan keluarga untuk keselamatan klien
9 Setiap saat dihadapkan pada keputusan yang tepat
10 Tanggung jawab dalam melaksanakan perawatan
klien
11 Setiap saat menghadapi klien dengan karakteristik
12 Tugas pemberian obat-obatan yang diberikan
secara intensif
13 Tindakan penyelamatan pasien
Berilah tanda (v) pada kolom angka yang ada pada masing-masing pertanyaan
Kode : 4 = Selalu
3 = Sering
2 = Kadang-kadang
1 = Tidak Pernah
79
No Pernyataan 1 2 3 4
1 Saya merasa jantung berdebar saat bekerja
2 Merasa sakit perut/nyeri ulu hati saat bekerja
3 Merasa otot kaku saat/setelah bekerja (kaku leher)
4 Merasa frekuensi ernafasan meningkat
5 Merasa denyut nadi meningkat
6 Makan secara berlebihan
7 Kehilangan nafsu makan
8 Perut terasa mulas, tegang dan kembung
9 Tangan terasa capek
10 Betis terasa pegal
11 Persendian terasa ngilu
12 Nyeri punggung
13 Nyeri pinggang
14 Merasa tertekan karena pekerjaan
15 Menyalahkan diri sendiri
16 Merasa tidak cocok dengan pekerjaan
17 Merasa kehilangan konsentrasi atau konsentrasi menurun
18 Mudah lupa
19 Merasa tidak cukup waktu untuk meyelesaikan pekerjaan
20 Menghindar dari masalah
21 Berganti-ganti rencana
22 Berikir hal-hal kecil terlalu detail
23 Merasa tidak tertarik terhadap minat yang disukai
24 Merasa lambat terhadap situasi yang membahayakan
25 Kecewa terhadap hasil pekerjaan
26 Merasa jenuh dalam pekerjaan
27 Bingung dalam menghadapi pekerjaan
28 Penurunan produktifitas kerja
29 Merasa tidak puas terhadap pekerjaan
30 Meninggalkan kerja
31 Ketegangan dalam berinteraksi dengan rekan sejawat
32 Ketegangan dalam berinteraksi dengan tim kesehatan lain
33 Mudah tersinggung
34 Mudah marah tanpa sebab berarti
35 Merasa tidak suka dengan pekerjaan
80
REKAPUTULASI HASIL PENELITIAN
No Responden Kode Usia KodeJenis Kelamin Kode Status Kode Lama KerjaKode Pendidikan Kode Beban Kode Stres Kode
1 AD 1 1 30 2 Perempuan 1 Menikah 1 9 3 D3 Keperawatan 1 41 1 105 3
2 AD 2 1 28 2 Laki-laki 2 Menikah 1 4 2 D3 Keperawatan 1 40 1 105 3
3 AD 3 1 30 2 Perempuan 1 Menikah 1 5 2 D3 Keperawatan 1 47 1 71 2
4 AD 4 1 37 4 Perempuan 1 Menikah 1 12 3 D3 Keperawatan 1 51 1 40 1
5 AD 5 1 33 3 Perempuan 1 Menikah 1 10 3 D3 Keperawatan 1 30 2 63 1
6 AD 6 1 27 2 Perempuan 1 Menikah 1 5 2 D3 Keperawatan 1 30 2 65 1
7 AD 7 1 25 1 Perempuan 1 Belum Menikah 2 2 1 D3 Keperawatan 1 35 2 65 1
8 AR I 1 2 28 2 Laki-laki 2 Menikah 1 3 1 D3 Keperawatan 1 52 1 41 1
9 AR I 2 2 33 3 Perempuan 1 Menikah 1 9 3 D3 Keperawatan 1 25 3 64 1
10 AR I 3 2 26 2 Perempuan 1 Menikah 1 5 2 D3 Keperawatan 1 44 1 47 1
11 AR I 4 2 31 3 Perempuan 1 Menikah 1 8 3 D3 Keperawatan 1 46 1 47 1
12 AR I 5 2 25 1 Laki-laki 2 Menikah 1 2 1 D3 Keperawatan 1 35 2 48 1
13 AR I 6 2 44 5 Perempuan 1 Menikah 1 20 3 D3 Keperawatan 1 49 1 44 1
14 AR II 1 3 34 3 Perempuan 1 Menikah 1 8 3 D3 Keperawatan 1 46 1 53 1
15 AR II 2 3 36 4 Perempuan 1 Menikah 1 8 3 D3 Keperawatan 1 42 1 50 1
16 AR II 3 3 30 2 Laki-laki 2 Belum Menikah 2 3 1 D3 Keperawatan 1 42 1 50 1
17 AR II 4 3 23 1 Perempuan 1 Belum Menikah 2 1 1 D3 Keperawatan 1 41 1 48 1
18 B1 4 29 2 Perempuan 1 Menikah 1 6 2 D3 Keperawatan 1 39 1 35 1
19 B2 4 27 2 Perempuan 1 Belum Menikah 2 2 1 D3 Keperawatan 1 38 2 35 1
20 B3 4 29 2 Perempuan 1 Menikah 1 4 2 D3 Keperawatan 1 40 1 35 1
21 R1 5 32 3 Perempuan 1 Menikah 1 9 3 D3 Keperawatan 1 23 3 43 1
22 R2 5 36 4 Perempuan 1 Menikah 1 13 3 D3 Keperawatan 1 25 3 78 2
23 R3 5 28 2 Perempuan 1 Belum Menikah 2 3 1 D3 Keperawatan 1 52 1 35 1
24 R4 5 33 3 Perempuan 1 Menikah 1 12 3 D3 Keperawatan 1 38 2 60 1
25 R5 5 26 2 Perempuan 1 Belum Menikah 2 3 1 D3 Keperawatan 1 52 1 35 1
26 MZ 1 6 22 1 Perempuan 1 Belum Menikah 2 1 1 D3 Keperawatan 1 25 3 56 1
81
27 MZ 2 6 25 1 Perempuan 1 Menikah 1 2 1 D3 Keperawatan 1 28 2 55 1
28 MZ 3 6 38 4 Perempuan 1 Menikah 1 7 3 D3 Keperawatan 1 13 3 35 1
29 MZ 4 6 27 2 Perempuan 1 Menikah 1 3 1 D3 Keperawatan 1 13 3 35 1
30 MZ 5 6 39 4 Perempuan 1 Menikah 1 20 3 D3 Keperawatan 1 48 1 35 1
31 MZ 6 6 30 2 Perempuan 1 Menikah 1 10 3 D3 Keperawatan 1 52 1 35 1
32 MN 1 7 31 3 Perempuan 1 Menikah 1 7 3 D3 Keperawatan 1 21 3 84 2
33 MN 2 7 24 1 Perempuan 1 Belum Menikah 2 2 1 D3 Keperawatan 1 36 2 63 1
34 MN 3 7 23 1 Perempuan 1 Belum Menikah 2 2 1 D3 Keperawatan 1 25 3 63 1
35 MN 4 7 32 3 Perempuan 1 Menikah 1 4 2 S1 Keperawatan 2 41 1 46 1
36 MN 5 7 36 4 Perempuan 1 Menikah 1 9 3 D3 Keperawatan 1 45 1 42 1
37 MT 1 8 25 1 Laki-laki 2 Belum Menikah 2 3 1 D3 Keperawatan 1 13 3 96 2
38 MT 2 8 23 1 Perempuan 1 Menikah 1 1 1 D3 Keperawatan 1 26 2 70 2
39 MT 3 8 24 1 Perempuan 1 Belum Menikah 2 2 1 D3 Keperawatan 1 26 2 69 1
40 MT 4 8 41 5 Laki-laki 2 Menikah 1 7 3 D3 Keperawatan 1 27 2 57 1
41 MT 5 9 27 2 Laki-laki 2 Belum Menikah 2 5 2 D3 Keperawatan 1 26 2 69 1
42 MT 6 9 29 2 Perempuan 1 Menikah 1 4 2 D3 Keperawatan 1 27 2 71 2
43 A1 1 10 31 2 Perempuan 1 Menikah 1 8 3 D3 Keperawatan 1 27 2 73 2
44 A1 2 10 26 2 Perempuan 1 Menikah 1 4 2 D3 Keperawatan 1 26 2 70 2
45 A1 3 10 43 5 Laki-laki 2 Menikah 1 12 3 D3 Keperawatan 1 22 3 70 2
46 A1 4 10 26 2 Perempuan 1 Belum Menikah 2 3 1 D3 Keperawatan 1 21 3 70 2
47 A1 5 10 25 1 Perempuan 1 Belum Menikah 2 2 1 D3 Keperawatan 1 35 1 53 1
48 A2 1 10 28 2 Perempuan 1 Menikah 1 3 1 D3 Keperawatan 1 49 1 47 1
49 A2 2 11 23 1 Perempuan 1 Belum Menikah 2 1 1 D3 Keperawatan 1 25 3 70 2
50 A2 3 11 32 3 Perempuan 1 Menikah 1 9 3 D3 Keperawatan 1 40 1 52 1
51 A2 4 11 24 1 Perempuan 1 Belum Menikah 2 3 1 D3 Keperawatan 1 16 3 70 2
52 A2 5 11 40 4 Perempuan 1 Menikah 1 20 3 D3 Keperawatan 1 22 3 70 2
82
Lampiran 11
Output Hasil Uji Kendall Tau
Frequencies
Statistics
JENIS_ PENDIDIKAN STATUS_ LAMA_ BEBAN_ STRES_
KELAMIN USIA _TERAKHIR PERKAWINAN BEKERJA RUANG KERJA KERJA
N Valid 52 52 52 52 52 52 52 52
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0
JENIS_KELAMIN
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid PEREMPUAN 44 84.6 84.6 84.6
LAKI-LAKI 8 15.4 15.4 100.0
Total 52 100.0 100.0
USIA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 21-25
13 25.0 25.0 25.0
TAHUN
26-30
20 38.5 38.5 63.5
TAHUN
31-35
9 17.3 17.3 80.8
TAHUN
35-36
7 13.5 13.5 94.2
TAHUN
> 40
3 5.8 5.8 100.0
TAHUN
Total 52 100.0 100.0
PENDIDIKAN_TERAKHIR
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid D3 KEPERAWATAN 51 98.1 98.1 98.1
S1 KEPERAWATAN 1 1.9 1.9 100.0
Total 52 100.0 100.0
83
STATUS_PERKAWINAN
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid MENIKAH 36 69.2 69.2 69.2
BELUM
16 30.8 30.8 100.0
MENIKAH
Total 52 100.0 100.0
LAMA_BEKERJA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 1-3 TAHUN 21 40.4 40.4 40.4
4-6 TAHUN 10 19.2 19.2 59.6
>6 TAHUN 21 40.4 40.4 100.0
Total 52 100.0 100.0
RUANGAN
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid AHMAD DAHLAN 7 13.5 13.5 13.5
AR-RAUDHOH 1 6 11.5 11.5 25.0
AR-RAUDHOH 2 4 7.7 7.7 32.7
BERSALIN 3 5.8 5.8 38.5
RIYADH 5 9.6 9.6 48.1
MUZDALIFAH 6 11.5 11.5 59.6
MINA 5 9.6 9.6 69.2
MULTAZAM 4 7.7 7.7 76.9
ISOLASI 2 3.8 3.8 80.8
AROFAH 1 6 11.5 11.5 92.3
AROFAH 2 4 7.7 7.7 100.0
Total 52 100.0 100.0
BEBAN_KERJA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid RINGAN 23 44.2 44.2 44.2
SEDANG 15 28.8 28.8 73.1
BERAT 14 26.9 26.9 100.0
Total 52 100.0 100.0
84
STRES_KERJA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid RINGAN 37 71.2 71.2 71.2
SEDANG 13 25.0 25.0 96.2
BERAT 2 3.8 3.8 100.0
Total 52 100.0 100.0
85
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
JENIS_KELAMIN *
52 100.0% 0 .0% 52 100.0%
BEBAN_KERJA
JENIS_KELAMIN *
52 100.0% 0 .0% 52 100.0%
STRES_KERJA
USIA * BEBAN_KERJA 52 100.0% 0 .0% 52 100.0%
USIA * STRES_KERJA 52 100.0% 0 .0% 52 100.0%
PENDIDIKAN_TERAKHIR
52 100.0% 0 .0% 52 100.0%
* BEBAN_KERJA
PENDIDIKAN_TERAKHIR
52 100.0% 0 .0% 52 100.0%
* STRES_KERJA
STATUS_PERKAWINAN *
52 100.0% 0 .0% 52 100.0%
BEBAN_KERJA
STATUS_PERKAWINAN *
52 100.0% 0 .0% 52 100.0%
STRES_KERJA
LAMA_BEKERJA *
52 100.0% 0 .0% 52 100.0%
BEBAN_KERJA
LAMA_BEKERJA *
52 100.0% 0 .0% 52 100.0%
STRES_KERJA
RUANGAN *
52 100.0% 0 .0% 52 100.0%
BEBAN_KERJA
RUANGAN *
52 100.0% 0 .0% 52 100.0%
STRES_KERJA
Crosstab
STRES_KERJA
86
% within RUANGAN 80.0% 20.0% .0% 100.0%
% within STRES_KERJA 10.8% 7.7% .0% 9.6%
MUZDALIFAH Count 6 0 0 6
% within RUANGAN 100.0% .0% .0% 100.0%
% within STRES_KERJA 16.2% .0% .0% 11.5%
MINA Count 4 1 0 5
% within RUANGAN 80.0% 20.0% .0% 100.0%
% within STRES_KERJA 10.8% 7.7% .0% 9.6%
MULTAZAM Count 2 2 0 4
% within RUANGAN 50.0% 50.0% .0% 100.0%
% within STRES_KERJA 5.4% 15.4% .0% 7.7%
ISOLASI Count 1 1 0 2
% within RUANGAN 50.0% 50.0% .0% 100.0%
% within STRES_KERJA 2.7% 7.7% .0% 3.8%
AROFAH 1 Count 2 4 0 6
% within RUANGAN 33.3% 66.7% .0% 100.0%
% within STRES_KERJA 5.4% 30.8% .0% 11.5%
AROFAH 2 Count 1 3 0 4
% within RUANGAN 25.0% 75.0% .0% 100.0%
% within STRES_KERJA 2.7% 23.1% .0% 7.7%
Total Count 37 13 2 52
% within RUANGAN 71.2% 25.0% 3.8% 100.0%
% within STRES_KERJA 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
Symmetric Measures
Asymp. Std.
a b
Value Error Approx. T Approx. Sig.
Ordinal by Ordinal Kendall's tau-b .265 .138 1.915 .055
Kendall's tau-c .247 .129 1.915 .055
c
Spearman Correlation .299 .168 2.213 .032
c
Interval by Interval Pearson's R .208 .185 1.504 .139
N of Valid Cases 52
Crosstab
BEBAN_KERJA
87
1 % within RUANGAN 66.7% 16.7% 16.7% 100.0%
% within BEBAN_KERJA 17.4% 6.7% 7.1% 11.5%
AR-RAUDHOH Count 4 0 0 4
2
% within RUANGAN 100.0% .0% .0% 100.0%
% within BEBAN_KERJA 17.4% .0% .0% 7.7%
BERSALIN Count 2 1 0 3
% within RUANGAN 66.7% 33.3% .0% 100.0%
% within BEBAN_KERJA 8.7% 6.7% .0% 5.8%
RIYADH Count 2 1 2 5
% within RUANGAN 40.0% 20.0% 40.0% 100.0%
% within BEBAN_KERJA 8.7% 6.7% 14.3% 9.6%
MUZDALIFAH Count 2 1 3 6
% within RUANGAN 33.3% 16.7% 50.0% 100.0%
% within BEBAN_KERJA 8.7% 6.7% 21.4% 11.5%
MINA Count 2 1 2 5
% within RUANGAN 40.0% 20.0% 40.0% 100.0%
% within BEBAN_KERJA 8.7% 6.7% 14.3% 9.6%
MULTAZAM Count 0 3 1 4
% within RUANGAN .0% 75.0% 25.0% 100.0%
% within BEBAN_KERJA .0% 20.0% 7.1% 7.7%
ISOLASI Count 0 2 0 2
% within RUANGAN .0% 100.0% .0% 100.0%
% within BEBAN_KERJA .0% 13.3% .0% 3.8%
AROFAH 1 Count 2 2 2 6
% within RUANGAN 33.3% 33.3% 33.3% 100.0%
% within BEBAN_KERJA 8.7% 13.3% 14.3% 11.5%
AROFAH 2 Count 1 0 3 4
% within RUANGAN 25.0% .0% 75.0% 100.0%
% within BEBAN_KERJA 4.3% .0% 21.4% 7.7%
Total Count 23 15 14 52
% within RUANGAN 44.2% 28.8% 26.9% 100.0%
% within BEBAN_KERJA 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
Symmetric Measures
Asymp. Std. Approx.
a b
Value Error Approx. T Sig.
Ordinal by Ordinal Kendall's tau-b .320 .097 3.306 .001
Kendall's tau-c .367 .111 3.306 .001
c
Spearman Correlation .403 .116 3.113 .003
c
Interval by Interval Pearson's R .405 .116 3.136 .003
N of Valid Cases 52
88
Crosstab
STRES_KERJA
Symmetric Measures
Asymp. Std. Approx.
a b
Value Error Approx. T Sig.
Ordinal by Ordinal Kendall's tau-b .055 .123 .447 .655
Kendall's tau-c .043 .097 .447 .655
c
Spearman Correlation .059 .133 .415 .680
c
Interval by Interval Pearson's R .079 .125 .557 .580
N of Valid Cases 52
Crosstab
BEBAN_KERJA
89
% within LAMA_BEKERJA 44.2% 28.8% 26.9% 100.0%
% within BEBAN_KERJA 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
Symmetric Measures
Asymp. Std. Approx.
a b
Value Error Approx. T Sig.
Ordinal by Ordinal Kendall's tau-b -.083 .133 -.625 .532
Kendall's tau-c -.080 .128 -.625 .532
c
Spearman Correlation -.087 .146 -.618 .539
c
Interval by Interval Pearson's R -.078 .144 -.551 .584
N of Valid Cases 52
Crosstab
STRES_KERJA
Symmetric Measures
Asymp. Std.
a b
Value Error Approx. T Approx. Sig.
Ordinal by Kendall's
-.069 .129 -.532 .595
Ordinal tau-b
Kendall's
-.059 .111 -.532 .595
tau-c
Spearman c
-.070 .131 -.498 .621
Correlation
Interval by Pearson's c
-.094 .119 -.668 .507
Interval R
N of Valid Cases 52
90
Crosstab
BEBAN_KERJA
Symmetric Measures
a b
Value Asymp. Std. Error Approx. T Approx. Sig.
Ordinal by Kendall's tau-b .180 .129 1.384 .166
Ordinal
Kendall's tau-c .189 .137 1.384 .166
c
Spearman Correlation .190 .136 1.372 .176
Interval by Pearson's R c
.190 .137 1.370 .177
Interval
N of Valid Cases 52
Crosstab
STRES_KERJA
S1 KEP Count 1 0 0 1
Total Count 37 13 2 52
91
Symmetric Measures
a b
Value Asymp. Std. Error Approx. T Approx. Sig.
Spearman c
-.089 .045 -.629 .532
Correlation
c
Interval by Interval Pearson's R -.084 .043 -.596 .554
N of Valid Cases 52
Crosstab
BEBAN_KERJA Total
PENDIDIKAN_ D3 Count 22 15 14 51
KEP
% within PENDIDIKAN_ 43.1% 29.4% 27.5% 100.0%
S1 Count 1 0 0 1
KEP
% within PENDIDIKAN_ 100.0% .0% .0% 100.0%
Total Count 23 15 14 52
Crosstab
STRES_KERJA
92
% within USIA 65.0% 25.0% 10.0% 100.0%
Total Count 37 13 2 52
Symmetric Measures
a b
Value Asymp. Std. Error Approx. T Approx. Sig.
Interval by Pearson's R c
-.067 .118 -.477 .636
Interval
N of Valid Cases 52
Crosstab
BEBAN_KERJA
93
% within USIA 60.0% 30.0% 10.0% 100.0%
Total Count 23 15 14 52
Symmetric Measures
a b
Value Asymp. Std. Error Approx. T Approx. Sig.
Interval by Pearson's R c
-.054 .146 -.385 .702
Interval
N of Valid Cases 52
Crosstab
STRES_KERJA Total
94
% within STRES_KERJA 86.5% 84.6% 50.0% 84.6%
LAKI-LAKI Count 5 2 1 8
Total Count 37 13 2 52
Symmetric Measures
a b
Value Asymp. Std. Error Approx. T Approx. Sig.
Interval by Pearson's R c
.135 .168 .967 .338
Interval
N of Valid Cases 52
Crosstab
BEBAN_KERJA
LAKI-LAKI Count 3 3 2 8
Total Count 23 15 14 52
95
Symmetric Measures
a b
Value Asymp. Std. Error Approx. T Approx. Sig.
N of Valid Cases 52
Nonparametric Correlations
BEBAN_KERJA STRES_KERJA
*
Kendall's tau_b BEBAN_KERJA Correlation Coefficient 1.000 .321
N 52 52
*
STRES_KERJA Correlation Coefficient .321 1.000
N 52 52
96
Lampiran 12
DOKUMENTASI PENELITIAN
Meminta Ijin pihak RSI Siti Aisyah Pengarahan pengisian kuesionair penelitian
Pengarahan pengisian kuesionair penelitian Tanya jawab dengan perawat rawat inap
97