Anda di halaman 1dari 16

USULAN PROGRAM KULIAH KERJA NYATA TEMATIK (KKNT)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Desa : Guwa Lor


Kecamatan : Kaliwedi
Kabupaten : Cirebon

PROGRAM PENGUTATAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DAN


PEMBERDAYAAN UMKM DI DESA GUWALOR

Oleh :

Khurul Visasti A24160207


Bhirawa Ananditya W C24160088
Anggi Aruna Daulay F44160013
Adlina Zhafarina I14160078
Raisa Adila Sopiani I14160079
Kordeliva I24160038
Lana Ciarna Artheswara I34160105

INSTITUT PERTANIAN BOGOR


2019
HALAMAN PENGESAHAN

PROGRAM PENGUTATAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT


DANPENGELOLAAN LIMBAH SKALA RUMAH TANGGA DI DESA
TANJUNGWANGI

Oleh :

Khurul Visasti A24160207


Bhirawa Ananditya W C24160088
Anggi Aruna Daulay F44160013
Adlina Zhafarina I14160078
Raisa Adila Sopiani I14160079
Kordeliva I24160038
Lana Ciarna Artheswara I34160105

Kepala Bidang KKN-T Dosen Pembimbing Lapang 1


Dosen Pembimbing Lapang 1

Dr. Ir. Ninuk Purnaningsih, MSi


Dr Ir Ninuk Purnaningsih, M Si Muhammad Aries SP, M Si
NIP 19690108 199303 2 001 NIP 19841218 201504 1 001
DAFTAR ISI

Cover.........................................................................................................................i
Lembar
Pengesahan..................................................................................................1
Daftar Isi...................................................................................................................2
Pendahuluan.............................................................................................................3
Gambaran Umum Desa............................................................................................4
Rencana Program Kegiatan......................................................................................5
Rencana Jadwal
Kegiatan.......................................................................................12
Rencana Anggaran Biaya.......................................................................................13
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Kabupaten Cirebon terletak di Provinsi Jawa Barat. Kabupaten Cirebon


terletak pada posisi 108040’-108o48’ Bujur Timur dan 6330’-7o00’ Lintang
Selatan. Sebelah utara berbatasan dengan wilayah Kabupaten Indramayu. Sebelah
Barat Laut berbatasan dengan wilayah Kabupaten Majalengka. Sebelah selatan
berbatasan dengan wilayah Kabupaten Kuningan. Sebelah timur berbatasan
dengan wilayah Kota Cirebon dan kabupaten Brebes Provinsi Jawa
Tengah.Kabupaten Cirebon merupakan pintu gerbang Provinsi Jawa Tengah
karena terletak di bagian timur Jawa Barat dan merupakan daerah batas. Luas
dareah kabupaten Cirebon sebesar 990.36 Km2 dengan jumlah penduduk sebesar
2.143.000 jiwa. Kabupaten Cirebon terdiri dari 40 kecamatan dan 424 desa,
diantaranya adalah Desa Guwa Lor.
Desa Guwa Lor terletak di Kecamatan Kaliwedi. Mayoritas penduduk di
Desa Guwa lor adalah petani padi, pedagang dan saat ini mulai berkembang usaha
mencetak bata tanah liat atau bata merah. Bahasa sehari-hari masyarakat desa
guwa lor adalah bahasa cirebonan atau jawa-cirebon-indramayu. Desa Guwa Lor
memiliki beberapa dusun dan blok seperti, Dusun I, Dusun II, Dusun III, Blok
Ritanjang, Blok Karang Anyar, Blok Karang Jorog, Blok Tambak Gede, Blok
Bedeng Kulon, Blok Bedeng Wetan, Blok Bedeng Lor, dan Blok/ Desa Kalen
Suda. Desa Goa Lor memiliki potensi lahan yang luas untuk bertani. Acara panen
raya jenis padi MSP pada tahun 2017 diadakan di Desa Guwa Lor.
Berdasarkan RPJMD Kabupaten Cirebon (2014 – 2019), Kabupaten
Cirebon memiliki potensi pada sektor pertanian. Kabupaten Cirebon merupakan
salah satu daerah produsen beras yang terletak di jalur pantura. Cirebon juga
menjadi percontohan dalam hal pertanian untuk daerah-daerah lain di Indonesia,
khususnya di Jawa Barat. Hal ini dibuktikan dengan Kabupaten Cirebon yang
menjadi salah satu lumbung padi di Jawa Barat. Cirebon mempunyai bibit padi
varietas lokal yang diberi nama MSP (Mari Sejahterakan Petani). Padi jenis ini
sudah teruji kuat akan serangan hama dan juga bisa menghasilkan kualitas padi
yang baik dan bagus.
Selain sektor pertanian, Gowa Lor memiliki potensi dalam pengembangan
pendidikan berbasis karakter karena banyaknya sekolah yang berbasis agama serta
berpotensi mengembangkan usaha keluarga.Hal ini juga ditunjukkan dengan
jumlah penduduk di Kabupaten Cirebon terbanyak adalah kelompok umur 10 – 14
tahun yaitu sebesar 203 567 jiwa dan kelompok umur 15 – 19 tahun sebesar 203
528 jiwa. Kecamatan Kaliwedi memiliki jumlah murid sebanyak 4 442 orang dan
guru sebanyak 150, sehingga rasio murid-guru adalah 29.61.
Secara umum, Kabupaten Cirebon memiliki permasalahan sumber air
bersih dan kepemilikan jamban sendiri. Kualitas air di Kabupaten Cirebon
khususnya kualitas air sungai, mengalami self purification akibat pencemaran
secara kontinu disepanjang bantaran sungai. Hal ini karena daya asimilasi
menurun dan terjadinya erosi di beberapa sungai akibat sampah padat yang
terbawa aliran hujan atau yang sengaja dibuang masyarakat ke sungai. Hasil
pengamatan langsung menunjukkan bahwa sungai Kabupaten Cirebon memiliki
warna keruh kecoklatan hingga coklat kehitaman. Kecamatan yang memiliki
masalah sumber air bersih adalah Kecamatan Susukan dengan sumber air bersih
hanya mencukupi 66.37% dari jumlah keluarga, sedangkan untuk kepemilikan
jamban sendiri, ada beberapa kecamatan yang persentasenya masih rendah, seperti
Pabedilan (67.3%), Kapetakan (59.95%), Susukan (50.65%), Kaliwedi (66.45%),
dan Tengahtani (55.35%). Kepemilikan jamban akan berpengaruh pada faktor
kesehatan. Mikroba yang tersebar di lingkungan akan mengakibatkan penyakit
menular seperti diare mudah mewabah jika masyarakat tidak memiliki jamban
sendiri.
Oleh karena itu, proposal ini disusun dengan tujuan untuk membuat
program – program yang cocok untuk mengatasi masalah sosial, lingkungan,
maupun kesehatan di Kabupaten Cirebon. Proposal ini juga disusun untuk
kepentingan Kuliah Kerja Nyata Institut Pertanian Bogor di daerah Kecamatan
Kaliwedi, Desa Guwa Lor.
.

II. Tujuan KKN

Tujuan Umum
Tujuan umum dari kegiatan ini untuk mengoptimalkan kondisi sosial ekonomi
masyarakat desa dan pengembangan kualitas sumberdaya manusia dengan
menyandingkan pertanian yang berbasis sumberdaya lokal berwawasan
lingkungandi Desa Goa Lor, Kecamatan Kaliwedi, Kabupaten Cirebon
Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari program ini adalah untuk :
1. Mahasiswa mampu bekerjasama dalam tim untuk bersosialisasi dan
hidup berdampingan dalam masyaraat.
2. Menemukan potensi yang ada di Desa Goa Lor sebagai sarana
untuk menentuan program yang akan dilakuan.
3. Mengidentifikasi masalah dan memberi solusi kepada masyarakat
setempat terkait permasalahan yang dihadapi. khususnya di bidang
lingkungan
4. Menanamkan sikap peduli dan cinta lingkungan melalui kegiatan
pengelolaan limbah rumah tangga.

RENCANA PROGRAM KEGIATAN

1. Akademi Keluarga Hebat Indonesia (AKHI)


Deskripsi : Kegiatan ini merupakan program sosialisasi
yang akan dilakukan pada keluarga dengan
melibatkan Ibu-Ibu PKK atau ORMAS lainnya
terkait delapan fungsi keluarga (fungsi
keagamaan, fungsi sosial budaya, fungsi cinta
kasih, fungsi melindungi, fungsi reproduksi,
fungsi sosialisasi dan pendidikan, fungsi
ekonomi, fungsi pembinaan lingkungan),
pengasuhan dan manajemen keuangan keluarga
agar keluarga di Desa Guwa Lor dapat
menjalankan fungsi keluarganya dengan baik
dan benar.
Tujuan : Memberikan pengetahuan pada keluarga terkait
pentingnya delapan fungsi keluarga,
pengasuhan dan cara mengelola keuangan
dengan baik dan benar
Metode Kegiatan : Kegiatan ini dilakukan melalui sosialisasi
dengan menggunakan pre-post test dan leaflet
tentang ilmu keluarga yang dibagikan pada
keluarga dan PKK di Desa Guwa Lor. Program
ini dilaksanakan pada tujuh kali pertemuan dan
dilakukan pendampingan kelas untuk diskusi
atau implementasi. Pada akhir peretemuan,
peserta akan diberikan sertifikat telah mengikuti
program AKHI.
Sasaran : Sasaran dari kegiatan ini adalah ibu-ibu dan
keluarga yang ada PKK atau ORMAS lainnya
di Desa Guwa Lor
Indikator Keberhasilan : Program ini berhasil jika keluarga di Desa Goa
Lor mampu meningkatkan pengetahuan tentang
ilmu keluarga yang dapat diukur oleh
peningkatan nilai post test dan perubahan
perilaku peserta program ke arah pembanguan
keluarga hebat.

2. Go Character (Sosialisasi pendidikan berbasis karakter pada guru


PAUD/TK)
Deskripsi : Kegiatan ini merupakan program penyuluhan
kepada guru PAUD/TK di Desa Guwa Lor
untuk dapat menerapkan pendidikan holistik
berbasis karakter yang terdiri dari sembilan pilar
karakter, sehingga guru dapat mendorong
peserta didiknya untuk memiliki karakter yang
baik untuk menunjang tumbuh kembangnya.
Kegiatan ini dilakukan pada dua kali pertemuan
Tujuan : 1. Meningkatkan pengetahuan guru
PAUD/TK tentang pilar pendidikan
karakter dan pendidikan holistik.
2. Mengimplementasikan proses
pembelajaran kepada peserta didik
PAUD/TK yang berbasis karakter dan
holistik.
Metode Kegiatan : Kegiatan ini dilakukan dengan penyuluhan dan
diskusi dengan media buku panduan Sembilan
pilar karakter.Pre-post test akan diberikan untuk
mengukur pegetahuan guru sebelum dan
sesudah dilakukan penyuluhan.
Sasaran : Sasaran dari kegiatan revitalisasi posyandu ini
adalah kader posyandu, ibu-ibu balita, dan balita
di Desa Tanjungwangi, Kecamatan Pacet,
Kabupaten Bandung.
Indikator Keberhasilan : 1. Guru PAUD/TK mampu meningkatkan
pengetahuannya tentang pendidikan
berbasis karakter.
2. Guru PAUD/TK mampu meningkatkan
dan mengembangkan keterampilan
dalam mengintegrasikan pendidikan
karakter dalam proses pembelajaran
3. Terciptanya kelompok bermain dan
belajar yang lebih baik sesuai dengan
pembelajaran berbasis karakter..
3. Konsumen Cerdas
Deskripsi : Kegiatan ini memberikan pengetahuan kepada
siswa Sekolah Menegah Pertama (SMP) untuk
menjadi konsumen yang cerdas yaitu cermat,
teliti dalam memilih, mengetahui label yang
terdapat di kemasan produk, mengetahui hak-
hak konsumen, serta mengetahui cara
melakukan komplain. Kegiatan ini dilakukan
untuk melindungi konsumen khususnya siswa
Sekolah Mengengah Pertama (SMP) dari
praktek kecurangan pada saat pra pembelian,
saat pembelian atau sesudah pembelian.
Kegiatan ini dilakukan selama satu kali
pertemuan.
Tujuan : 1. Meningkatkan pengetahuan siswa
SMPtentang bagaimana cara menjadi
konsumen yang cerdas
2. Menyadarkan siswa SMP tentang
pentingnya menjadi konsumen yang
cerdas
3. Siswa mengetahui langkah melakukan
komplain
Metode Kegiatan : Kegiatan ini dilakukan melalui sosialisasi
melalui media leaflet tentang konsumen cerdas
serta diberikan pre-post test untuk mengukur
pengetahuan siswa sebelum dan sesudah
diberikan sosialisasi
Sasaran : Sasaran kegiatan ini adalah anak sekolah
menengah pertama (SMP) di Desa Goa Lor
Indikator Keberhasilan : 1. Meningkatnya pengetahuan anak tentang
konsumen cerdas yang terukur dari nilai
post test
2. Siswa mampu menyadari pentingnya
menjadi konsumen cerdas
3. Siswa mampu menyebutkan hak-hak
konsumen dan cara melakukan komplain

4. Tanam Tanaman Aromatik


Deskripsi : Kegiatan yang melakukan pengolahan tanah atau
penyiapan media tanam, penanaman bibit,
perawatan tanaman hingga panen
Tujuan : Tujuan program ini untuk meningkatkan
kemandirian masyarakat dalam menyediakan
bahan kebutuhan untuk memasak dan obat
obatan dengan memanfaatkan lahan pekarangan
sebagai media untuk menghasilkan tanaman
aormatik seperti jahe, kunyit, pandan, kencur,
pegangan, mint, cabai,, sereh dan phon salam
yang bermnafaat.
Metode Kegiatan : Penanaman tanaman aromatik dilakukan di
pekarangan rumah bagi warga yang memiliki
halaman atau di pot dan berbagai barang yang
dapat dimanfaatkan sebagai wadah tanam bagi
warga yang tidak memiliki pekarangan ukuran
lahan disesuaikan dan jumlah pot / wadah tanam
1 per rumah
kegiatan :

1. pengolahan tanah atau penyiapan media tanam


2. penanaman bibit
3. perawata tanaman
4. panen
Sasaran : Sasaran program penanaman ini adalah ibu ibu
dan bapak bapak Desa Guwa Lor, Cirebon
Indikator Keberhasilan : 1. Warga mampu menanam dalam polybag
dan memanfaatkan pekarangannya
2. Warga mengerti bagaimana carauntuk
bertani skala pekarangan intensif
3. Warga dapat memanfaatkan lingkungan
dan ruang yang sedikit menjadi ladang
untuk menghasilkan tanamann yang
bermanfaat
5. Bank Sampah
Deskripsi : Pengelolaan sampah kering secara kolektif yang
mendorong masyarakat untuk berperan serta
aktif di dalamnya. Kegiatan ini akan menampung
memilah, dan menyalurkan sampah bernilai
ekonomi pada pasar sehingga masyarakat
mendapat keuntungan ekonomi dari menabung
sampah
Tujuan : Untuk menyadarkan masyarakat akan
lingkungan yang sehat, rapi, dan bersih, serta
mengubah sampah menjadi sesuatu yang lebih
berguna dalam masyarakat, misalnya untuk
kerajinan dan pupuk yang memiliki nilai
ekonomis.
Metode Kegiatan : Warga diberikan pengetahuan tentang sistem
bank sampah, warga juga mulai menerapkan
kebiasaan untuk mengumpulkan sampah kering
setiap hari yang nantinya akan disetor pada bank
sampah, kemudian dalam satu minggu sekali
sampah tersebut akan diolah menjadi barang
yang bernilai ekonomis
Sasaran : Ibu ibu rumah tangga Desa Guwa Lor, Cirebon
Indikator Keberhasilan : 1. Maasyarakat paham mengenai
lingkungan yg bersih dan sehat
2. Masyarakat peduli akan pencemaran
limbah plastik
3. Masyarakat menegerti cara memilah
sampah plastik yg benar
4. Masyarakat mendapatkan penghasilan
darilimbah plastik
6. 1 Rumah 1 Pohon Buah
Deskripsi : Sebuah progarm untuk mengajak masyarakat
menanam 1 buah pohon di pekarangan rumah
Tujuan : Tujuan kegiatan ini untuk mengedukasi
masyarakat akan pentingnya pohon
bagikehidupan dan dapat menghasilkan buah
dari panen pohon tersebut
Metode Kegiatan : Sosialisasi mengenai pentingnya pohon untuk
kehidupan dan mengajak masyarakat untuk
menanam pohon
Sasaran : Masyarakat Desa Guwa Lor, Cirebon
Indikator Keberhasilan : 1. Masyarakat mengetahui manfaat pohon bagi
kehidupan
2. Terbukanya ruang oksigen sebagai usaha
membuat desa tetap asri
3. Masyarakat mengetahui bagaimana cara
menanam pohon
4. Masyarakat dapat memanfaatkan hasil panen
dari pohon yang ditanam dalam beberapa tahun
kedepan

7. Pengembangan UMKM melalui Sosial Media


Deskripsi : Program pelatihan untuk mengenalkan sosial media
kepada masyarakat, agar masyarakat mampu
untuk mengoperasikan sosial media hingga dapat
mempromosikan serta menjual produk mereka
secara online
Tujuan : Melatih masyarakat agar bisa menggunakan sosial
media dalam memasarkan produk unit kegiatan
mereka
Sasaran : Rumah tangga Desa Guwa Lor, Cirebon yang
mempunyai kegiatan usaha
Metode : Memberikan pelatihan dan penyuluhan mengenai
sosial media dan mempraktikan langsung promosi
lewat sosial media
Indikator : Anggota UMKM dapat mengoperasikan sosial
Keberhasilan media untuk melakukan kegiatan pemasaran
Anggota UMKM dapat menjual barang melalui
transaksi online
Anggota UMKM dapat memenuhi target penjual

8. Revitalisasi Posyandu
Deskripsi : Kegiatan ini bertujuan untuk menjadikan posyandu
sebagai sarana yang penting dalam program
peningkatan kesehatan dan gizi bagi masyarakat
pada umumnya dan bagi ibu, bayi, dan balita pada
khususnya. Kegiatan ini dilakukan dengan
mengadakan program revitalisasi posyandu,
meliputi pengawasan sistem 5 meja posyandu
(kegiatan hari H posyandu) serta penyuluhan bagi
para kader posyandu mengenai gizi seimbang,
pengukuran berat badan baik menggunakan dacin
maupun timbangan berdiri, dan pengukuran tinggi
badan. Pengawasan sistem 5 meja di posyandu
dilakukan dengan pengamatan langsung dan
wawancara dengan kader, yang kemudian dianalisis
untuk mengetahui tingkat keefektifan posyandu
dalam melayani kesehatan ibu dan anak yang diukur
berdasarkan SKDN, analisis fungsi 5 meja dan
analisis peran kader dalam posyandu. Hasil yang
didapatkan kemudian diinformasikan kepada bidan
ataupun tenaga kesehatan setempat, tokoh
masyarakat setempat dan perwakilan desa. Hal ini
diharapkan mampu memberikan pengoptimalan
fungsi dan pemberdayaan posyandu sebagai upaya
peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak.
Tujuan : 1. Meningkatkan kemampuan pengetahuan dan
keterampilan teknis kader posyandu melalui
optimalisasi pelaksanaan mekanisme 5 meja
pada posyandu jika diketahui belum atau masih
kurangnya fungsi kelima meja tersebut.
2. Meningkatkan pengetahuan kader posyandu
mengenai gizi seimbang.
3. Mengukur berat badan dan tinggi badan balita
yang berkunjung ke posyandu dengan baik dan
benar
Sasaran : Sasaran dari program ini secara khusus adalah
kader-kader pada posyandu dan masyarakat
setempat.
Metode : Program ini diawali dengan melakukan kunjungan
serta pendekatan dengan kader posyandu setempat.
Selanjutnya, diamati proses 5 meja pada hari
pelaksanaan posyandu dengan ditambah informasi
dari wawancara dengan kader, menilai pengetahuan
kader terkait penggunaan alat pengukuran
antropometri, dan pengetahuan kader mengenai
gizi. Data dan informasi yang diperoleh selanjutnya
dianalisis sehingga hasilnya dapat diinformasikan
kepada tenaga kesehatan setempat, tokoh
masyarakat dan perwakilan desa. Pelatihan kader
dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan
kemampuan kader dalam melaksanakan kegiatan
posyandu, khususnya kader yang bertanggung
jawab untuk melaksanakan 5 meja posyandu.
Indikator : 1. Sistem 5 meja dapat terlaksana dalam
Keberhasilan posyandu,meliputi meja registrasi, meja
penimbangan, meja pencatatan, meja
penyuluhan gizi, dan meja pelayanan
kesehatan.
2. Pelaksanaan posyandu dapat lebih optimal
sebagai sarana pelayanan kesehatan bagi ibu
dan anak.
3. Pengetahuan kader posyandu mengenai gizi
seimbang meningkat
4. Kegiatan penimbangan berat badan dan tinggi
badan balita dapat dilakukan dengan baik
dan benar
9. Konsultasi Gizi
Deskripsi : Kegiatan ini merupakan konseling gizi secara
bertatap muka terkait masalah gizi dan
kesehatan bagi masyarakat yang datang ke
Puskesmas di Kecamatan Kaliwedi. Kegiatan ini
menjadi sarana penyuluhan individu dan
pembagian informasi mengenai gizi seimbang
dan perilaku hidup sehat serta memberikan
solusi dan saran terkait kesehatan yang
berhubungan dengan gizi. Kegiatan juga dibantu
dan didampingi tenaga ahli gizi di Puskesmas
Desa Guwa Lor, Kecamatan Kaliwedi.
Tujuan : Konseling gizi di Puskesmas bertujuan agar
masyarakat semakin sadar dan peduli akan gizi
dan kesehatan. Selain itu, pengetahuan
masyarakat terkait masalah gizi yang
dihadapinya juga semakin tinggi.
Metode Kegiatan : Kegiatan dilakukan terlebih dahulu dengan
mengajak masyarakat Desa Guwa Lor khusunya
dan masyarakat Kecamatan Kaliwedi untuk
datang ke Puskesmas dan berkonsultasi pada
bagian gizi di Puskesmas. Pengajakan
masyarakat dibantu oleh kepala desa serta tenaga
gizi serta kader posyandu desa sehingga adanya
informasi konsultasi gizi dapat diketahui oleh
masyarakat. Konsultasi gizi dilakukan dengan
pengukuran antropometri kemudian dilakukan
konsultasi. Setiap dua kali seminggu akan
diadakan satu kali konsultasi gizi dan akan
dilihat apakah ada perkembangan antusias dan
pengetahuan masyarakat.
Sasaran : Sasaran dari program ini adalah masyarakat di
Kecamatan Kaliwedi dan khususnya masyarakat
Desa Guwa Lor, Kecamatan Nguntornadi,
Kabupaten Cirebon
Indikator Keberhasilan : Masyarakat desa dan kecamatan antusias
terhadap kegiatan yang dilaksanakan. Kegiatan
dipantau dari setiap pertemuan konsultasi gizi
apakah ada peningkatan peserta dan pengetahuan
terkait gizi.
10. Pendampingan Balita
Deskripsi : Kegiatan ini berupa kegiatan kunjungan ke
rumah balita (home visit) yang memiliki gizi
kurang atau berpotensi gizi kurang. Kegiatan ini
dilakukan oleh mahasiswa Gizi Masyarakat dan
didampingi oleh kader posyandu. Keluarga
balita yang memiliki gizi kurang atau berpotensi
gizi kurang akan diberikan penyuluhan tentang
status gizi kurang, dampaknya, dan cara
penanggulangannya. Selain itu, akan dilakukan
pemberian makanan tambahan (PMT) yang
berbahan dasar pangan lokal Kabupaten Cirebon
bagi balita untuk mempercepat perbaikan status
gizinya.
Tujuan : Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan
derajat kesehatan dan status gizi balita yang
memiliki status gizi kurang atau berpotensi gizi
kurang melalui kegiatan pendampingan
Metode Kegiatan : Kegiatan ini dilakukan dengan mewawancarai
kader mengenai data balita gizi kurang atau
berpotensi gizi kurang di Desa Guwa Lor.
Selanjutnya, kegiatan pendampingan dilakukan
dengan mendatangi rumah balita tersebut untuk
memantau perkembangannya melalui
pengukuran antropometri (tinggi atau panjang
badan, berat badan dan lingkar lengan atas/
LILA), memberikan edukasi gizi dan
penyuluhan mengenai penanganan balita gizi
kurang pada ibu atau pengasuhnya.
Pendampingan dilakukan satu kali dalam satu
minggu disertai dengan pemberian makanan
tambahan (PMT) bagi balita
Sasaran : Sasaran dari program ini adalah keluarga yang
memiliki anak dengan status gizi kurang atau
berpotensi gizi kurang yang ditunjuk oleh bidan
atau kader
Indikator Keberhasilan : Status gizi balita mengalami peningkatan serta
konsumsi dan tingkat pengetahuan keluarga
mengenai gizi dapat meningkat.
11. Minggu Sehat
Deskripsi : Kegiatan ini adalah kegiatan untuk melakukan
olahraga bersama satu Desa dan menyadarkan
warganya bahwa olahraga adalah kegiatan yang
penting untuk kesehatan tubuh.
Tujuan : Meningkatkan taraf hidup sehat dan kerukunan
antar warga Desa Guwa Lor
Metode Kegiatan : Mengajak seluruh warga untuk berolahraga hari
minggu pagi bersama
Sasaran : Seluruh warga di Desa Guwa Lor.
Indikator Keberhasilan : Kegiatan ini menjadi kegiatan mingguan bagi
masyarakat Desa Guwa Lor
RENCANA JADWAL KEGIATAN

Juni Juli Agus


tus
No Nama Kegiatan Mg Mg Mg Mg Mg Mg Mg
ke-3 ke-4 ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-1

1 Akademi Keluarga Hebat


X X X X
Indonesia (AKHI)
2 Go Character (Sosialisasi
pendidikan berbasis
X X X
karakter pada guru
PAUD/TK)
3 Konsumen Cerdas X X X
4 Tanam Sayuran Hijau Di
X X
Pekarangan Rumah
5 Bank Sampah X X X X X
6 1 Rumah 1 Pohon Buah
7 Pengembangan UMKM
X X
melalui Sosial Media
8 Revitalisasi Posyandu X X
9 Pendampingan Balita X X X X
10 Konsultasi Gizi X X X
11 Hari Minggu Sehat X X X X X

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

1. Akademi Keluarga Hebat Indonesia (AKHI)


BiayaSatuan Jumlah
No Bahan atau Alat Unit
(Rp) (Rp)
1. Leaflet 3 buah 3.000 9.000
Fotocopy(pre-test, post- 50lembar 2000 100.000
2.
test&kuisioner)
3. Poster 2buah 5.000 10.000
4. Karton 3 buah 3.000 9.000
5. Sertifikat 20 buah 5.000 100.000
Jumlah Biaya 228.000

2. Go Character
BiayaSatuan Jumlah
No Bahan atau Alat Unit
(Rp) (Rp)
1. Fotocopy (pre-test, post-test) 20 buah 1000 20.000
2. Leaflet 20 lembar 5000 100.000
3. Poster 3 lembar 5.000 15.000

Jumlah Biaya 135.000

3. Konsumen Cerdas
BiayaSatuan Jumlah
No Bahan atau Alat Unit
(Rp) (Rp)
1. Leaflet keamanan pangan 30 buah 3000 90.000
2. Fotocopy (pre-test, post-test) 50 lembar 500 25.000
Jumlah Biaya 115.000

4. Tanam Tanaman Aromatik


BiayaSatuan Jumlah
No Bahan atau Alat Unit
(Rp) (Rp)
1. Benih Sayuran 10 pack 10.000 100.000
2. Urea 10 kg 1.800 18.000
3. SP36 10 kg 2.300 23.000
4. NPK 10 kg 1.000 10.000
5. Pupuk kandang 5 pack 10.000 50.000
Jumlah Biaya 201.000
5. Bank Sampah
BiayaSatuan Jumlah
No Bahan atau Alat Unit
(Rp) (Rp)
1. Buku Tabungan 5 pack 3.000 15.000
3. Buku 1 buah 7.000 7.000
Jumlah Biaya 27.000

6. 1 Rumah 1 Pohon
BiayaSatuan Jumlah
No Bahan atau Alat Unit
(Rp) (Rp)
1. Kored 1 buah 30.000 30.000
2. Cat kiloan 2 kg 12.000 24.000
Jumlah Biaya 54.000

7. Pengembangan UMKM melalui Sosial Media


BiayaSatuan Jumlah
No Bahan atau Alat Unit
(Rp) (Rp)
1. Poster 4 lembar 5.000 20.000
3. Fotokopi 20 lembar 1.000 20.000
Jumlah Biaya 40.000

8. Revitalisasi Posyandu
BiayaSatuan Jumlah
No Bahan atau Alat Unit
(Rp) (Rp)
1. Buku saku kader 10 buah 5.000 50.000
2. Poster 4 lembar 1.500 6.000
Jumlah Biaya 56.000

9. Pendampingan Balita
BiayaSatuan Jumlah
No Bahan atau Alat Unit
(Rp) (Rp)
1. PMT 20 porsi 5.000 100.000
2. Buku saku pendampingan 2 buah 5.000 10.000
Jumlah Biaya 110.000

10. Konsultasi Gizi


BiayaSatuan Jumlah
No Bahan atau Alat Unit
(Rp) (Rp)
1. Poster media konsultasi 3 buah 5.000 15.000
2. Fotokopi lembar konsultasi 25 lembar 300 7.500
Jumlah Biaya 22.500

Rekap Rencana Anggaran Belanja KKN-T Desa Gowa Lor


No Kegiatan Jumlah
.
1 Akademi Keluarga Hebat Indonesia (AKHI) 228.000
2 Go Character 135.000
3 Konsumen Cerdas 115.000
4 Tanam Tanaman Aromatik 201.000
5 Bank Sampah 27.000
6 1 Rumah 1 Pohon 54.000
7 Pengembangan UMKM melalui Sosial Media 40.000
8 Revitalisasi Posyandu 56.000
9 Pendampingan Balita 110.000
10 Konsultasi Gizi 22.500
Total 988.500

Anda mungkin juga menyukai