Analisis Gizi Kurang Dan Gizi Buruk Balita Di Indonesia
Analisis Gizi Kurang Dan Gizi Buruk Balita Di Indonesia
Disusun Oleh:
50420164
UNIVERSITAS GUNADARMA
2021 / 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Analisis Status
Gizi Kurang Dan Gizi Buruk Pada Balita Di Indonesia Berdasarkan Data Riskesdas
Kesehatan. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang
perkembangan kondisi gizi balita di Indonesia bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
dosen Mata Kuliah Informatika Kesehatan. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah
ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 6
A. Proporsi Status Gizi Buruk dan Gizi Kurang Pada Balita Pada Tahun
2010. .................................................................................................................... 7
B. Proporsi Status Gizi Buruk dan Gizi Kurang Pada Balita Pada Tahun
2013. .................................................................................................................... 7
C. Proporsi Status Gizi Buruk dan Gizi Kurang Pada Balita Pada Tahun
2018. .................................................................................................................... 8
D. Analisis Proporsi Status Gizi Buruk dan Gizi Kurang Pada Balita
A. Analisis Status Gizi Kurang dan Gizi Buruk Pada Balita Di Indonesia
A. Kesimpulan ............................................................................................... 14
B. Saran ......................................................................................................... 14
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kesehatan dan gizi. Status gizi balita dipengaruhi oleh berbagai faktor,
diantaranya asupan gizi dan penyakit infeksi. Masalah gizi pada balita
Negara Indonesia.
dari kematian anak dan bayi diakibatkan karena gizi buruk (Harcida, Habilu
& Lestari, 2018). Indonesia menjadi salah satu dari lima besar negara yang
mengalami gizi buruk di dunia. Satu dari tiga anak setara 37,2% anak di
Indonesia mengalami gizi buruk, sehingga terdapat 9,5 juta anak dibawah
lima tahun mengalami kurang gizi (Harcidar, Sabilu & Lestari, 2018).
masih mengalami masalah gizi. Angka tersebut terdiri atas balita sebesar
3,9% dan yang menderita gizi kurang dan buruk sebesar 13,8% (Safrudin &
Hutasoit, 2020). Status gizi balita dapat berakibat fatal terhadap beberapa
aspek. Gizi kurang pada balita akan berdampak tidak baik terhadap
pada 300.000 sampel rumah tangga atau 1,2 juta jiwa yang telah
menunjukan bahwa gizi balita buruk dan kurang di Indonesia sebesar 3,9%
dan 13,8% dari total jumlah balita pada pada tahun 2018.
B. Rumusan Masalah
penelitian ini adalah “Bagaimanakah Analisis Status Gizi Kurang dan Gizi
C. Tujuan Penelitian
1. Menganalisis hasil status gizi kurang dan gizi buruk pada balita di
2. Menganalisis hasil status gizi kurang dan gizi buruk pada balita di
D. Manfaat Penelitian
anak khususnya tentang status gizi kurang dan gizi buruk pada balita di
Indonesia.
BAB II
HASIL PENELITIAN
A. Proporsi Status Gizi Buruk dan Gizi Kurang Pada Balita Pada Tahun
2010
Tabel 2.1
Prevalensi Status Gizi Buruk dan Gizi Kurang Pada Balita Pada Tahun
2010
kurang dan gizi buruk pada balita di indonesia pada tahun 2010 menunjukan
angka prevalensi gizi kurang sebesar 13% dan gizi buruk sebesar 4,9%.
B. Proporsi Status Gizi Buruk dan Gizi Kurang Pada Balita Pada Tahun
2013
Tabel 2.2
Prevalensi Status Gizi Buruk dan Gizi Kurang Pada Balita Pada Tahun
2013
kurang dan gizi buruk pada balita di indonesia pada tahun 2013 menunjukan
angka prevalensi gizi kurang sebesar 13,9 % dan gizi buruk sebesar 5,7%.
C. Proporsi Status Gizi Buruk dan Gizi Kurang Pada Balita Pada Tahun
2018
Tabel 2.3
Prevalensi Status Gizi Buruk dan Gizi Kurang Pada Balita Pada Tahun
2018
kurang dan gizi buruk pada balita di indonesia pada tahun 2018 menunjukan
angka prevalensi gizi kurang sebesar 13,9 % dan gizi buruk sebesar 3,9%.
D. Analisis Proporsi Status Gizi Buruk dan Gizi Kurang Pada Balita
Prevalensi Status Gizi Buruk dan Gizi Kurang Pada Balita Pada
13,90% 13,80%
13%
5,70%
4,90%
3,90%
buruk dan gizi kurang balita di indonesia pada rentang waktu 2010-2018
gizi buruk sebesar 4,9% pada tahun 2010, 5,7% pada tahun 2013 dan terjadi
penurunan pada tahun 2018 sebesar 3,9%, sedangkan prevalensi status gizi
kurang pada tahun 2010 sebanyak 13,0%, tahun 2013 sebanyak 13,9% dan
terjadi penurunan pada tahun 2018 sebesar 13,8% dari total populasi yang
ada.
Prevalensi Status Gizi Buruk dan Gizi Kurang Pada Balita Menurut
dan gizi kurang pada tahun 2018 tertinggi terjadi di provinsi Nusa Tenggara
Timur dengan angka prevalensi gizi buruk sebesar 7,3% dan gizi kurang
sebesar 22,2%, sedangkan masalah gizi buruk dan gizi kurang pada tahun
2018 terendah terjadi di kepulauan Riau dengan angka prevalensi gizi buruk
PEMBAHASAN
A. Analisis Status Gizi Kurang dan Gizi Buruk Pada Balita Di Indonesia
dimulai pada angka 4,9% pada tahun 2010, naik menjadi 5,7% pada tahun
2013 dan turun menjadi 3,9% pada tahun 2018, sedangkan proporsi status
gizi kurang pada tahun 2010 sebesar 13,0%, tahun 2013 naik sebesar 13,9%
dan turun 13,8% pada tahun 2018. Hasil penelitian terakhir pada tahun 2018
(RPJMN) tahun 2019 yaitu 17% dari total balita di Indonesia. Kenaikan dan
penurunan status gizi buruk dan gizi kurang yang terjadi setiap tahun dapat
dipengaruhi oleh beberapa hal seperti asupan pangan, gizi, kesehatan, dan
Status gizi balita dapat berakibat fatal terhadap beberapa aspek. Gizi
kurang pada balita akan berdampak tidak baik terhadap pertumbuhan badan
maupun otak (Sari, Simbolon & Wahyu, 2021). Gizi kurang adalah keadaan
dimana balita mengalami kurang gizi tingkat sedang yang disebabkan oleh
kurang yang terjadi secara terus menerus (Safrudin & Hutasoit, 2020).
SDM, jika tidak segera diatasi maka akan memberikan dampak buruk
terhadap kualitas SDM di Indonesia. Dampak dari adanya gizi buruk akan
tidak dapat diperbaiki lagi. Hal tersebut sesuai dengan data World Health
anak dan bayi diakibatkan karena gizi buruk (Harcida, Habilu & Lestari,
2019).
B. Analisis Status Gizi Kurang dan Gizi Buruk Pada Balita Di Indonesia
buruk dan gizi kurang di Indonesia pada tahun 2018 terdapat di provinsi
Nusa Tenggara Timur yaitu sebesar 7,3% dan 22,2%. Tingginya status gizi
buruk dan gizi kurang di Nusa Tenggara Timur terjadi karena kurangnya
asupan gizi pada balita yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu
pada tahun 2018 terdapat di provinsi Kepulauan Riau yaitu sebesar 3,2%
dan gizi kurang sebesar 9,8%. Hal tersebut menunjukkan bahwa secara
(Safrudin & Hutasoit, 2020). Selain itu, Rendahnya status gizi di Kepulauan
selama 2 tahun sehingga kebutuhan gizi balita lebih terpenuhi dan lebih
sedikitnya ibu yang berkerja, sehingga ibu banyak memiliki waktu dalam
C. Keterbatasan Penelitian
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Status gizi buruk dan gizi kurang di Indonesia pada tahun 2010, 2013,
17,9% pada tahun 2010 menjadi 19,6% pada tahun 2013, dan
pada tahun 2018 menujukan angka 3,9% untuk gizi buruk dengan
pada tahun 2018 sebesar 13,8% dengan provinsi tertinggi terjadi di Nusa
B. Saran
kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Ariesthi, K. D. (2019). Faktor risiko gizi kurang pada balita di Nusa Tenggara