Anda di halaman 1dari 22

Telaah Jurnal

Profil Herpes Zoster di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Prof.


DR. R D Kandou Manado Periode Januari-Desember 2013

Oleh:
Siska Fitriani Putri, S.Ked
712020031

Pembimbing:
Dr.Tamzil Burmawi, MPH

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KELUARGA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan telaah jurnal yang berjudul
“Profil Herpes Zoster di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Prof. DR. R D Kandou
Manado Periode Januari- Desember 2013”, sebagai salah satu syarat untuk mengikuti
Kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Palembang. Salawat dan salam selalu tercurah kepada
Rasulullah Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan pengikutnya sampai
akhir zaman.

Penulis menyadari bahwa telaah jurnal ini belum sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sebagai bahan
pertimbangan perbaikan di masa mendatang.
Dalam penyelesaian telaah jurnal ini, penulis banyak mendapat bantuan,
bimbingan, dan saran dari berbagai pihak, baik yang diberikan secara lisan maupun
tulisan. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima
kasih kepada Dr. H. Tamzil Burmawi, MPH selaku pembimbing yang telah
memberikan masukan, arahan, serta bimbingan dalam penyelesaian telaah jurnal ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada rekan sejawat seperjuangan serta
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan telaah jurnal ini.
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang telah
diberikan dan semoga telaah jurnal ini dapat bermanfaat bagi semua dan
perkembangan ilmu pengetahuan kedokteran. Semoga selalu dalam lindungan Allah
SWT. Amin.

Palembang, Januari 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1. Latar Belakang......................................................................................2
1.2. Rumusan Masalah.................................................................................2
1.3. Tujuan Telaah Jurnal.............................................................................2
1.4. Manfaat Telaah Jurnal...........................................................................2

BAB II DESKRIPSI JURNAL...........................................................................3


BAB III TELAAH JURNAL..............................................................................7
BAB IV PENUTUP...............................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kajian kritis terhadap bukti sangat penting dilakukan untuk mengetahui isi setiap
makalah atau jurnal. Dalam epidemiologi klinik, kemampuan mengkaji suatu
penelitian sangat diperlukan karena ketidakmampuan dalam hal tersebut dapat
menyebabkan salah persepsi terhadap hasil suatu penelitian. Telaah kritis jurnal
merupakan hal yang sangat diperlukan sebelum informasi yang kita peroleh dari
jurnal tersebut dapat kita terapkan karena tidak semua karya tulis ilmiah valid
memenuhi evidence base medicine. Dalam pendidikan kedokteran, membaca jurnal
ilmiah adalah suatu metode yang sangat efektif untuk memperoleh pengetahuan yang
baru. Tujuan akhir membaca jurnal ilmiah bagi seorang dokter sebagai pemberi
pelayanan kesehatan adalah untuk menerapkan hasil penelitian kepada pasiennya. Hal
ini merupakan suatu pendekatan yang disebut “evidence based medicine”.
Agar dalam membaca jurnal ilmiah, dokter sebagai klinisi dapat memperoleh
manfaat yang sebesar-besarnya, setiap dokter harus membekali diri dengan
pemahaman yang memadai tentang metodologi penelitian. Jika seorang dokter
membaca laporan ilmiah tanpa melakukan telaah kritis, berarti ia tidak mengetahui
kelemahan penelitian. Dengan konsekuensi, ia mengadopsi kesimpulan penelitian
yang salah tersebut. Dapat kita bayangkan bila dokter kemudian menerapkan
pengetahuan yang keliru.
Dalam rangka mengaplikasikan cara menelaah karya tulis ilmiah, dipilih artikel
karya tulis ilmiah dengan judul “Profil Herpes Zoster di Poliklinik Kulit dan Kelamin
RSUP Prof. DR. R D Kandou Manado Periode Januari- Desember 2013” Penulis
menelaah karya tulis ilmiah ini dari melalui pendekatan evidence based medicine.

1
1.2 Rumusan Masalah
Apakah karya tulis ilmiah yang berjudul “Profil Herpes Zoster di Poliklinik Kulit
dan Kelamin RSUP Prof. DR. R D Kandou Manado Periode Januari- Desember
2013” memenuhi kriteria evidence based medicine?

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui karya tulis ilmiah “Profil Herpes Zoster di Poliklinik Kulit
dan Kelamin RSUP Prof. DR. R D Kandou Manado Periode Januari- Desember
2013” memenuhi kriteria Evidence Based Medicine.

1.3.2 Tujuan Khusus


Tujuan khusus dari telaah jurnal ini ialah sebagai berikut:
1. Menganalisis kriteria validity dalam karya tulis ilmiah “Profil Herpes
Zoster di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Prof. DR. R D Kandou
Manado Periode Januari- Desember 2013”
2. Menganalisis kriteria importancy, dalam karya tulis ilmiah “Profil Herpes
Zoster di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Prof. DR. R D Kandou
Manado Periode Januari- Desember 2013”.
3. Menganalisis kriteria applicability dalam karya tulis ilmiah “Profil
Herpes Zoster di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Prof. DR. R D
Kandou Manado Periode Januari- Desember 2013”
4. Menganalisis kelayakan karya tulis ilmiah yang berjudul “Profil Herpes
Zoster di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Prof. DR. R D Kandou
Manado Periode Januari- Desember 2013” dapat dijadikan sebagai
sumber yang valid dan memenuhi evidence based medicine.

2
1.4 Manfaat
Manfaat dari telaah jurnal ini ialah sebagai berikut:
1. Bagi mahasiswa peserta didik mengetahui cara cara untuk melakukan telaah
karya tulis ilmiah yang memenuhi kriteria evidence base medicine
2. Bagi mahasiswa peserta didik mendapatkan pengalaman dan keterampilan dalam
melakukan telaah karya tulis ilmiah yang memenuhi kriteria evidence base
medicine.

3
BAB II
DESKRIPSI JURNAL

2.1 Deskripsi
A. Judul Karya Tulis Ilmiah

Judul : Profil Herpes Zoster di Poliklinik Kulit dan


Kelamin RSUP Prof. DR. R D Kandou Manado
Periode Januari- Desember 2013
Penulis : Jein T. Dilly, Marlyn G. Kapantow, Pieter L.Suling
Publikasi : Dipublikasikan
Penelaah : Siska Fitriani Putri
Tanggal : 28 Desember 2021
Telaah

B. Abstrak
Herpes zoster adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi virus
varisela zoster, terutama menyerang pasien usia lanjut, dan bermanifestasi pada
kulit dan mukosa. Herpes zoster merupakan reaktivasi virus varisela zoster
setelah infeksi primer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil herpes
zoster di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
periode Januari-Desember 2013. Jenis penelitian ialah deskriptif retrospektif.
Data penelitian diambil dari rekam medik periode Januari-Desember 2013.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat 28 (0,68%) kasus herpes zoster dari
4.099 pasien baru periode Januari-Desember 2013 terdiri dari laki-laki 12
orang (42,86%) dan perempuan 16 orang (57,14%). Mayoritas kasus berusia
45-64 tahun berjumlah 22 kasus (78,57%) dengan lokasi dermatom tersering
pada regio torakalis sebanyak 13 kasus (46,43%). Semua kasus diberikan terapi
antivirus
.
Pendahuluan

4
Herpes zoster adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi virus
varisela zoster, merupakan virus penyebab yang sama dengan varisela.1
Terutama menyerang pasien usia lanjut yang bermanifestasi pada kulit dan
mukosa.1 Herpes zoster merupakan reaktivasi virus varisel-zoster setelah
infeksi primer.1,2 Sinonim dari herpes zoster ialah shingles atau dampa.1,2
Herpes zoster terjadi secara sporadis sepanjang tahun tanpa prevalensi
musiman.2 Insiden herpes zoster di Eropa dan Amerika Utara 1,5-3,0 per
1000 orang pertahun pada segala usia.2 Angka kejadian terjadinya herpes
zoster meningkat sesuai dengan pertambahan umur dan biasanya jarang
menyerang anak-anak.2 Dermatom yang paling sering terkena adalah toraks
(55%), kranial (20% ), lumbar (15%), dan sacral (5%).3 Di Amerika Serikat
pada tahun 2011, penderita herpes zoster menyerang usia < 19 tahun sebanyak
0,86 % dan usia > 80 tahun sebanyak 12,8% penderita herpes zoster.4 Di Iran
Utara tahun 2013 sesuai hasil penelitian di rumah sakit pendidikan Razi
periode 2007-2013 terdapat 80 penderita (60,4%) adalah laki-laki dan
perempuan 52 (39,6%) penderita herpes zoster.5 Pada tahun 2011-2013 dari
data 13 rumah sakit pendidikan di Indonesia terdapat 2.232 penderita herpes
zoster, puncak kasus herpes zoster terjadi pada usia 45-64 tahun sebanyak
37,95% dan perempuan cenderung mempunyai insiden yang lebih tinggi.6 Di
Manado tahun 2012 sesuai hasil penelitian oleh Sahriani et al.7 di Poliklinik
Kulit dan kelamin RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou periode Januari 2012 -
Desember 2012 terdapat 2% penderita herpes zoster. Penyebaran herpes
zoster sama seperti varisela dan merupakan reaktivasi virus yang terjadi
setelah penderita mendapat varisela. 1 Angka kejadian terjadinya herpes
zoster meningkat sesuai dengan pertambahan umur dan biasanya jarang
menyerang anak-anak.2 Insiden herpes zoster 1,5-3,0 per 1000 orang pertahun
pada segala usia.2 Pada tahun 2011-2013 dari data 13 rumah sakit pendidikan
di Indonesia terdapat 2.232 penderita herpes zoster. Puncak kasus herpes
zoster terjadi pada usia 45-64 tahun.6 Perempuan cenderung mempunyai
insiden lebih tinggi.6 Pada tahun 2012 di Poliklinik Kulit dan kelamin RSUP

5
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado angka kejadian herpes zoster ialah 2% dari
1096 pasien.
Kelompok usia terbanyak ialah 45-64 tahun, yaitu sebanyak 73%.
Herpes zoster lebih banyak terdapat pada laki-laki yaitu sebanyak 54,5%
sedangkan pada perempuan sebanyak 45,5%. Herpes zoster disebabkan oleh
varicella zoster virus.1 Virus ini mempunyai kapsid yang tersusun dari 162
subunit protein dan berbentuk simetri ikosehedral dengan diameter 100 nm.
Virion lengkapnya berdiameter 150-200 nm dan hanya virion yang
berselubung yang bersifat infeksius. Infeksiositas virus ini dengan cepat dapat
dihancurkan oleh bahan organik, deterjen, enzim proteolitik, panas, dan
lingkungan pH yang tinggi. Penatalaksanaan untuk herpes zoster ialah obat
antivirus, untuk nyeri diberikan analgetik, dan pemberian kortikosteroid ialah
untuk sindrom Ramsay Hunt; jika disertai infeksi sekunder diberikan
antibiotik.

Metode Penelitian
Jenis penelitian ini ialah deskriptif retrospektif menggunakan data
subjek penelitian yang diambil dari catatan medik pasien Herpes Zoster di
Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode
Januari-Desember 2013. Penelitian dilakukan di Bagian Rekam Medik dan di
Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Sampel
dalam penelitian ini ialah semua kasus baru yang didiagnosis herpes zoster di
Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode
Januari 2013-Desember 2013.

Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian retrospektif pada pasien herpes zoster dari
Januari 2013-Desember 2013 di Poliklinik Kulit-Kelamin RSUP Prof. Dr. R.
D. Kandou Manado didapatkan penderita herpes zoster pada tahun 2013
berjumlah 28 kasus (Tabel 1), terbanyak pada kelompok usia 45 -64 tahun

6
yaitu sebanyak 22 orang (78,57%); usia 25-44 tahun 3 orang (10,71%); dan
usia >65 tahun sebanyak 2 orang (7,14%) (Tabel 2). Penderita yang berjenis
kelamin perempuan sebanyak 16 orang (57,14%) dan penderita yang berjenis
kelamin lakilaki sebanyak 12 orang (42,86%) (Tabel 3). Tabel 1. Distribusi
jumlah kasus herpes zoster berdasarkan jumlah kasus di Poliklinik Kulit dan
Kelamin RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Tahun 2013.

Penderita yang berprofesi PNS sebanyak 9 orang (32,14%), pensiunan


7 orang (25%), dan ibu rumah tangga 6 orang (21,44%) .

7
Lokasi herpes zoster terbanyak adalah berada di torakalis yaitu
sebanyak 13 orang (46,43%), oftalmika sebanyak 8 orang (28,57%), dan yang
paling sedikit berada di dermatom servikalis yaitu sebanyak 1 orang (3,57%)
(Tabel 5). Jenis terapi yang paling sering diberikan ialah obat antivirus yaitu
sebanyak 24 orang (85,71%), dan untuk pemberian kombinasi obat antivirus
dan antibiotik sebanyak 4 orang (14,29%)

8
Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian ini di dapatkan herpes zoster (Tabel 1)
sebanyak 28 kasus (0,68%) dari 4.099 pasien. Penelitian yang serupa
dilakukan oleh Sahriani et al.7 dari Januari 2012-Desember 2012
mendapatkan 22 kasus (2%). Jadi persentase kasus herpes zoster mengalami
penurunan dibandingkan tahun 2012. Hal ini mungkin disebabkan karena
herpes zoster dalam SKDI 2012 termasuk dalam kompetensi 4A yang
didiagnosis dan dilakukan penatalaksanaan secara tuntas oleh dokter umum,
layanan dokter primer, atau di puskesmas; kemungkinan juga penderita
mencari pengobatan di tempat praktek dokter. Dari hasil penelitian diketahui
bahwa penderita herpes zoster terbanyak terdapat pada usia 45-64 tahun
(Tabel 2) yaitu sebanyak 22 orang (78,57%). Hal ini selaras dengan penelitian
yang dilakukan oleh Sahriani et al. yang menyatakan bahwa penderita herpes
zoster banyak ditemukan pada kelompok usia 45-64 tahun. Hal ini disebabkan
karena pada usia tersebut mulai terjadi penurunan imunitas seluler yang
merupakan faktor utama reaktivasi. Berdasarkan hasil penelitian kasus herpes
zoster menurut jenis kelamin (Tabel 3) penderita yang berjenis kelamin
perempuan sebanyak 16 orang (57,14%) dan penderita yang berjenis kelamin
lakilaki sebanyak 12 orang (42,86%). Hal ini berbeda dengan penelitian yang
dilakukan oleh Shariani et al. yang menyebutkan bahwa herpes zoster banyak
terdapat pada laki-laki 54,5% dari pada perempuan 45,5%, namun, dalam
kepustakaan menyebutkan bahwa perempuan cenderung mempunyai insiden
lebih tinggi dibanding laki-laki. Berdasarkan hasil penelitian penderita herpes
zoster menurut pekerjaan (Tabel 4) dapat diketahui bahwa penderita terbanyak
berprofesi PNS sebanyak 9 orang (32,14%), pensiunan 7 orang (25%), ibu
rumah tangga 6 orang (21,44%), petani 2 orang (7,14%), pegawai swasta 1
orang (3,57%), sopir 1 orang (3,57%), guru 1 orang (3,57%); dan penderita
yang pekerjaannya tidak diketahui sebanyak 1 orang (3,57%). Dari hasil
penelitian menurut pekerjaan yang terbanyak ialah PNS, dalam hal ini belum
bisa dijelaskan mengapa lebih banyak pada PNS karena dalam status rekam

9
medik pasien menurut pekerjaan tidak tercatat secara spesifik PNS dengan
kegiatan sehari - harinya. Berdasarkan hasil penelitian kasus herpes zoster
dapat diketahui lokasi herpes zoster terbanyak (Tabel 5) pada regio torakalis
yaitu sebanyak 13 kasus (46,43%), regio oftalmika sebanyak 8 kasus
(28,57%), regio lumbalis dan sakralis masing-masing sebanyak 3 orang
(10,71%), dan yang paling sedikit berada di lokasi dermatom regio servikalis
yaitu sebanyak 1 kasus (3,57%). Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang
menyebutkan lokasi herpes zoster paling sering adalah daerah torakalis.1,3
Berdasarkan hasil penelitian kasus herpes zoster semua diberikan obat
antivirus (Tabel 6) yaitu sebanyak 28 kasus (100%) serta pemberian
kombinasi obat antivirus dan antibiotik sebanyak 4 kasus (14,29%). Menurut
penelitian yang dilakukan oleh Raju et al., terapi antivirus telah terbukti
mengurangi lama sakit, tingkat keparahan rasa sakit yang terkait dengan ruam
dan waktu penyembuhan akan lebih singkat bila diberikan sebelum 72 jam
setelah lesi muncul. Asiklovir sebagai oral analog nukleosida banyak
digunakan dalam pengobatan herpes zoster.1 Analog valasiklovir telah
diklaim untuk mempercepat berkurangnya rasa sakit lebih baik dari asiklovir.
Asiklovir bekerja sebagai inhibitor DNA polymerase pada virus, dan
antibiotik diberikan karena ditemukan adanya infeksi sekunder

Simpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan di Poliklinik Penyakit Kulit dan
Kelamin RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado dapat disimpulkan bahwa
jumlah seluruh kasus herpes zoster periode Januari-Desember 2013 sebesar
0,68% dari 4.099 kasus di Poliklinik Kulit dan Kelamin. Herpes zoster
terbanyak ditemukan pada usia 45-64 tahun, jenis kelamin perempuan,
pekerjaan PNS, dengan lokasi herpes zoster di daerah torakalis 13 kasus
(46,43%). Pada semua kasus diberikan obat antivirus.

10
C. Komponen Jurnal
Komponen Deskripsi Jurnal
1. Tujuan Utama penelitian
2. Hasil Utama Penelitian
3. Kesimpulan penelitian
Uraian Deskripsi Jurnal
1. Tujuan Utama Penelitian
Untuk mengetahui profil herpes zoster di Poliklinik Kulit dan
Kelamin RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Januari-
Desember 2013.
2. Hasil Utama Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan terdapat 28 (0,68%) kasus herpes
zoster dari 4.099 pasien baru periode Januari-Desember 2013 terdiri
dari laki-laki 12 orang (42,86%) dan perempuan 16 orang (57,14%).
Mayoritas kasus berusia 45-64 tahun berjumlah 22 kasus (78,57%)
dengan lokasi dermatom tersering pada regio torakalis sebanyak 13
kasus (46,43%). Semua kasus diberikan terapi antivirus.
3. Kesimpulan Penelitian
jumlah seluruh kasus herpes zoster periode Januari-Desember 2013
sebesar 0,68% dari 4.099 kasus di Poliklinik Kulit dan Kelamin.
Herpes zoster terbanyak ditemukan pada usia 45-64 tahun, jenis
kelamin perempuan, pekerjaan PNS, dengan lokasi herpes zoster di
daerah torakalis 13 kasus (46,43%). Pada semua kasus diberikan
obat antivirus.

11
BAB III
TELAAH JURNAL

Validitas Seleksi
A. Komponen validitas seleksi
1. Kriteria seleksi
2. Metode alokasi subjek
3. Concealment
4. Angka drop out
5. Jenis analisis: intention to treat atau per protocol analysis.
B. Uraian validitas seleksi
1. Kriteria seleksi
Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah:
 Diagnosis Herpes Zoster: Mereka yang memiliki infeksi Herpes
Zoster yaitu penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi virus
varisela zoster, merupakan virus penyebab yang sama dengan
varisela
 Pasien Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado
Kriteria eksklusi pada penelitian ini tidak dijelaskan di jurnal.
2. Metode alokasi subjek
subjek penelitian yang diambil dari catatan medik pasien Herpes Zoster di
Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode
Januari-Desember 2013.
3. Concealment
Concealment adalah prosedur untuk menyembunyikan tabel hasil
randomisasi. Pada penelitian ini tidak tertulis mengenai concealment.
4. Angka drop out
Pada penelitian ini tidak ada drop out.

12
5. Jenis analisis
Data yang telah terkumpul akan diolah dan analisis dengan analisis
deskriptif retrospektif untuk menggambarkan profil Herpes zoster di
Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
periode Januari-Desember 2013, data Distribusi kasus Herpes zoster,
gambaran penyakit baik dari jenis kelamin, usia, lokasi dermatom dan
tatalaksana.

C. Kesimpulan validitas seleksi


Penelitian ini mempunyai validitas seleksi yang cukup baik dari aspek
metode alokasi subjek dan tidak ada angka drop out pada penelitian ini.

Validitas pengontrolan perancu


A. Komponen validitas pengontrolan perancu
1. Pengontrolan perancu pada tahap desain dengan restriksi.
2. Pengontrolan perancu pada tahap desain tidak ada.
3. Analisis terhadap komparabilitas baseline data tidak ada.
4. Pengontrolan perancu pada saat analisis (bila diperlukan).
B. Uraian validitas pengontrolan perancu
Data diambil dari Rekam Medik Pasien baru yang terdiagnosis herpes
zoster dari Januari 2013-Desember 2013 di Poliklinik Kulit-Kelamin RSUP
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
C. Kesimpulan validitas pengontrolan perancu
Pada jurnal ini validitas pengontrolan perancu cukup baik.

Validitas informasi
A. Komponen validitas informasi
1. Blinding (penyamaran)
2. Komponen pengukuran variabel penelitian (kualifikasi pengukur,
kualifikasi alat ukur, kualifikasi cara pengukuran, kualifikasi tepat
pengukur)

13
B. Uraian validitas informasi
1. Blinding (penyamaran)
Pada penelitian ini dilakukan blinded untuk informasi identitas pasien
2. Komponen pengukuran variabel penelitian
Tidak ada.
C. Kesimpulan validitas informasi
Penelitian ini mempunyai validitas informasi yang cukup baik (valid).

Validitas analisis
A. Komponen validitas analisis
1. Analisis terhadap baseline data
2.  Analisis dan interpretasi terhadap hasil utama
3.  Bila dilakukan analisis interim, jelas stopping rule-nya
4. Dilakukan analisis lanjutan bila baseline data tidak sama
B. Uraian validitas analisis
Pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, dimana data yang
didapat berupa distribusi kasus herpes zoster, distribusi jenis kelamin,
distribusi usia, distribusi lokasi dermatom dan distribusi lokasi dan
distribusi terapi pada penderita herpes zoster.
C. Kesimpulan validitas analisis
Kurang Valid

Validitas internal kausal


A. Komponen validitas internal kausal
1. Temporality
2.  Spesifikasi
3.  Kekuatan hubungan
4.  Dosis respons
5.  Konsistensi interna
6.  Konsistensi eksterna
7.  Biological plausibility

14
B. Uraian validitas internal kausal
1. Temporality
Pada penelitian ini bukan uji klinis dan tidak ada temporality.
2. Spesifikasi
Pada penelitian ini, spesifikasi sudah terpenuhi sesuai dengan baseline
data subjek.
3. Kekuatan hubungan
Pada penelitian ini tidak terdapat kekuatan hubungan karena bukan
data analitik.
4. Dosis respons
Pada penelitian ini tidak ada dosis respons.
5. Konsistensi internal
Konsistensi internal terpenuhi.
6. Konsistensi eksternal
Konsistensi eksternal terpenuhi karena hasil penelitian ini sejalan
dengan hasil penelitian lainnya.
7. Biological plausibility
Bukan penelitian uji klinis.
C. Kesimpulan validitas internal kausal
Validitas Internal pada penelitian ini cukup baik

Validitas eksterna
A. Komponen validitas eksterna
1.  Validitas eksternal 1
a.  Besar sampel
b.  Participation rate
2.  Validitas eksternal 2
a.  Validitas eksternal 1
b. Logika akademik untuk generalisasi penelitian
B. Uraian validitas eksterna

15
1. Validitas eksternal 1
a.  Besar sampel sebanyak 2 sampel
b.  Participation rate sebanyak 2
2.  Validitas eksternal 2
a.  Validitas eksternal 1
b. Logika akademik untuk generalisasi penelitian
C. Kesimpulan validitas eksterna
Validitas eksterna pada penelitian ini cukup baik

Importancy
A. Komponen Importancy
1. Perbandingan efek size yang diperoleh dengan efek size yang
diharapkan oleh pembaca
2. Bila outcome kategorik: nilai relative risk, relative riks reduction,
absolute risk reduction, number needed to treat dan cost analysis
B. Uraian Importancy
1. Efek size penelitian ini dirasa cukup menurut penelaah karena sudah
sesuai dengan kriteria sampling kecil
2. Tidak dijelaskan pada jurnal
C. Kesimpulan Importancy
Penelitian ini memiliki aspek importancy karena penting bagi peneliti dan
pembaca

Applicability
A. Komponen Applicability
1. Transportability
2. Kemampuan pelayanan, ekonomi, dan sosial budaya
B. Uraian Applicability
1. Transportability
Dari segi transportabilitas, jurnal ini telah memenuhi salah satu
kriteria aplikabilitas (dapat diaplikasikan dalam kehidupan).

16
2. Kemampuan pelayanan, ekonomi, dan sosial budaya
Dalam segi pelayanan secara teknis, jurnal ini dapat diaplikasikan
dikarenakan sumber untuk penelitian tersedia dan resmi serta tenaga
medis kesehatan secara umum dapat melakukan evaluasinya.
Dalam segi non-teknis, jurnal ini dapat diaplikasikan pada berbagai
macam sosial budaya dan ekonomi. Hal ini dicermati bahwa penelitian
pada jurnal ini menjaga etika dan budaya serta tidak memiliki pengaruh
timbal balik signifikan dari ekonomi individu/kelompok.
C. Kesimpulan Applicability
Hasil penelitian ini memenuhi aspek Applicability

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Fakta = Hasil Penelitian ± (kesalahan seleksi + kesalahan informasi + kesalahan
perancu + kesalahan nalisis + kesalahan kausal + kesalahan validitas eksterna)
Karena:

17
Kesalahan seleksi = 0 (baik)
Kesalahan informasi = 0 (valid)
Kesalahan perancu = 0 (valid)
Kesalahan analisis = 0 (valid)
Kesalahan kausal = 0 (valid)
Kesalahan validitas eksterna= 0 (kurang baik)

Maka, hasil penelitian adalah karya tulis ilmiah ini memenuhi evidence based
medicine.

4.2 Saran
Agar sebuah jurnal dapat dijadikan sumber referensi yang memenuhi kriteria
sebagai sumber yang valid, penting dan bisa diaplikasikan pada pasien menurut
pedoman telaah kritis evidence based medicine hendaknya para peneliti lebih
memperhatikan kelengkapan isi jurnal dan memperhatikan syarat-syarat
penulisan dalam jurnal tersebut

DAFTAR PUSTAKA

1. Dahlan, S. Membaca Dan Menelaah Jurnal Uji Klinis. 2010. Jakarta: Salemba
Medika.
2. Notoatmodjo, S. Metodologi penelitian kesehatan. 2012. Jakarta: Rineka
Cipta.

18
3. Dahlan, S. Statistik untuk kedokteran dan kesehatan edisi 5. 2011. Jakarta:
Sagung seto.

19

Anda mungkin juga menyukai