TINJAUAN PUSTAKA
penilaian kinerja adalah tingkat pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil sesuai
kesehatan ibu hamil sesuai standar kepada semua ibu hamil di wilayah kerja
menggunakan data proyeksi BPS atau data riil yang diyakini benar, dengan
dengan ketentuan:
9
10
h. Tes Laboratorium.
i. Tatalaksana/penanganan kasus.
reproduksi. Dalam peraturan ini pada bagian ketiga dijelaskan tentang pelayanan
Terkait hal-hal ibu hamil dan risiko pada kehamilan dalam peraturan ini adalah:
antenatal.
2. Pelayanan antenatal bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu hamil dan janin
melahirkan.
lainnya untuk mendeteksi faktor risiko dan penyulit yang dapat membahayakan
6. Setiap ibu hamil dengan faktor risiko dan penyulit wajib dirujuk ke fasilitas
penyulit.
Pelayanan kesehatan masa sebelum hamil, masa hamil, persalinan, dan masa
kesehatan seksual.
Terkait hal-hal ibu hamil dan risiko pada kehamilan dalam peraturan ini
adalah:
1. Pelayanan Kesehatan Masa Hamil bertujuan untuk memenuhi hak setiap ibu
antenatal terpadu.
12
dan gizi agar kehamilan berlangsung sehat dan janinnya lahir sehat
dan cerdas;
diperlukan; dan
5. Pelayanan Kesehatan Masa Hamil harus dilakukan sesuai standar dan dicatat
sebagaimana berupa:
bersalin (dasolin);
c. Rujukan yang efektif untuk kasus risiko tinggi dan komplikasi yang
terjadi.
2.2.1. Pengertian
terjadi dapat ringan atau berat sehingga dapat menyebabkan terjadinya kematian,
kesakitan, kecacatan pada ibu atau bayi. Untuk itu dibutuhkan upaya pencegahan
bantuan tenaga kesehatan, bidan, ibu hamil, suami keluarga dan masyarakat
Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan dengan lebih dari satu faktor
risiko, dimana hal tersebut akan memberikan dampak yang merugikan bagi ibu
(2014), yaitu:
Merupakan kehamilan yang tidak disertai oleh faktor risiko atau penyulit
darurat.
faktor risiko:
2.2.3. Layanan Ibu Hamil dan Bayi Baru Lahir Selama Pandemi Covid-19
memberikan layanan kesehatan ibu dan anak dengan atau tanpa status terinfeksi
informasi yang mudah diakses oleh ibu. Call center 119 ext 9 atau hotline yang
disediakan khusus untuk layanan kesehatan ibu dan anak dan telemedicine perlu
untuk disosialisasikan. Edukasi kepada Ibu hamil, Ibu bersalin, Ibu menyusui
berikut:
2. Jika Puskesmas tidak mempunyai ruang KIA yang terpisah dari Gedung
secepatnya.
4. Menerapkan triase dan alur tatalaksana layanan ibu hamil, ibu bersalin
Memenuhi kebutuhan Rapid Test dan Alat Pelindung Diri (APD) level-1 dan
2.2.4. Upaya Pencegahan Oleh Ibu Hamil pada Masa Pandemi Covid-19
sebagai berikut:
ibu tidak menunggu lama. Apabila ibu hamil datang ke bidan tetap dilakukan
pelayanan anc, kemudian ibu hamil dirujuk untuk pemeriksaan oleh dokter.
17
tuberculosis.
3. Pada daerah endemis malaria, seluruh ibu hamil pada pemeriksaan pertama
4. Jika ada komplikasi atau penyulit maka ibu hamil dirujuk untuk pemeriksaan
5. Pemeriksaan rutin (usg) untuk sementara dapat ditunda pada ibu dengan pdp
6. Ibu hamil diminta mempelajari buku kia untuk diterapkan dalam kehidupan
keluhan atau tanda bahaya, ibu hamil harus segera memeriksakan diri ke
fasyankes.
komunikasi.
10. Ibu hamil yang pada kunjungan pertama terdetekdi memiliki faktor risiko
taksiran persalinan.
12. Ibu hamil harus memeriksa kondisi dirinya sendiri dan gerakan janinnya.
Jika terdapat risiko/tanda bahaya (tercantum dalam buku kia), seperti mual-
nyeri kepala hebat, tekanan darah tinggi, kontraksi berulang, dan kejang. Ibu
kesehatan.
13. Pastikan gerak janin dirasakan mulai usia kehamilan 20 minggu. Setelah usia
15. Ibu hamil tetap minum tablet tambah darah sesuai dosis yang diberikan oleh
tenaga kesehatan.
16. Ibu hamil dengan status pdp atau terkonfirmasi positif covid-19 tidak
17. Antenatal care untuk wanita hamil yang terkonfirmasi covid-19 pasca
periode penyakit akut berakhir. Periode 14 hari ini dapat dikurangi apabila
Meskipun tidak ada bukti bahwa gangguan pertumbuhan janin (iugr) akibat
iugr dan solusio plasenta terjadi pada kasus mers, sehingga tindak lanjut
ultrasonografi diperlukan.
18. Jika ibu hamil datang di rumah sakit dengan gejala memburuk dan diduga /
19. Konseling perjalanan untuk ibu hamil. Ibu hamil sebaiknya tidak melakukan
infeksi penyerta yang lain, pemantauan janin dan kontraksi uterus, ventilasi
dilakukan.
21
keamanan bagi janin. Saat ini tidak ada obat antivirus yang disetujui oleh
terhadap SARS-CoV-2 .
diperlukan.
6. Jika ibu hamil datang di rumah sakit dengan gejala memburuk dan
rekomendasi berikut:
22
perawatan medis pada ibu hamil. Lokasi perawatan yang paling tepat
menular atau ruang isolasi lain yang sesuai). Evaluasi kondisi ibu dan
lebih membantu efektifitas resusitasi ibu atau karena ada kondisi janin
8. Vaksinasi. Saat ini tidak ada vaksin untuk mencegah COVID-19. Sejak
yang membuat program bagi ibu hamil dengan kehamilan risiko tinggi. Berikut
1. Program Semanggi
diantaranya merupakan untuk menangani Ibu Hamil dengan resiko tinggi. Kader
kesehatan ini bergerak untuk 16 desa dibantu oleh kader Motivator Kesehatan
Ibu dan Anak (MKIA) yang terdiri dari unsur organisasi kemasyarakatan,
24
Semanggi fokusnya melakukan pendampingan ibu hamil beresiko tinggi dan ibu
hamil Kurang Energi Kronis (KEK). Dalam program ini secara kontinyu PKM
dibantu para kader kesehatan melakukan aktivitas deteksi dini ibu hamil dan
memantau ibu hamil resiko tinggi sampai masa nifas. Ini dilakukan sebagai
paramedis atau tenaga kesehatan di Puskesmas saja. Keberadaan ibu hamil, perlu
pendampingan keluarga; masyarakat dalam hal ini kader dan tokoh masyarakat;
sampai dengan Tim Penggerak PKK, pemerintah desa dan kecamatan; dengan
Fungsinya mendeteksi risiko tinggi (risti) dan kekurangan energi kronis (KEK).
Kedua, saat pendampingan ibu hamil risti mulai kehamilan, persalinan, sampai
tentang seluk-beluk warga di sekitarnya. Misalnya, Kalau ada ibu hamil, yang
Bila diketahui ibu hamil terindikasi KEK, maka akan ditangani langsung
oleh petugas gizi. Setelah itu penyebab KEK akan ditelusuri lebih lanjut. Apa
karena kekurangan asupan gizi atau yang lain. Perlu diketahui, ibu hamil KEK
mendapat bantuan dari pemerintah atau bantuan dari pihak swasta dalam bentuk
rangka mengurangi angka kematian ibu dan bayi baru lahir (Dinkes Kabupaten
Sidoarjo, 2019).
merupakan salah satu upaya percepatan penurunan Angka Kematian Ibu dan
Bayi Baru Lahir melalui peningkatan akses dan mutu pelayanan antenatal,
dimaksud disini antara lain seperti bidan di puskesmas, petugas gizi, bidan di
BPM, kader, ibu hamil, keluarga ibu hamil, petugas binaan desa (Gasbindes),
menjalin kerjasama denga pihak bidan di BPM (Bidan Praktik Mandiri) (Dinkes
dipuskesmas saja tapi juga di BPM (Bidan Praktik Mandiri), dengan kerjasama
yang baik dan berkelanjutan. Harapannya bidan desa yang bertanggung jawab
terhadap ibu hamil diwilayahnya bisa terpapar dan mendapatkan pelayanan P4K
Komplikasi) yang dilakukan oleh bidan kepada ibu hamil, dapat meminimalkan
resiko komplikasi dan kematian ibu maupun bayi. Penyebab kematian ibu
peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi. Salah satu
keterlambatan ini menjadi faktor risiko sekaligus penyebab tidak langsung dari
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari diri individu masyarakat
antara lain adalah faktor pengetahuan dan sikap masyarakat. Masih rendahnya
disebabkan usia yang tertua saat hamil (35 tahun), usia yang terlalu muda saat
hamil (<20 tahun), jarak kehamilan yang terlalu dekat (<2 tahun), jumlah anak
yang terlalu banyak (>4 anak). Selain itu ada juga ibu hamil beresiko yang
lain. Sebagian ibu hamil tidak pernah memeriksakan kehamilan karena beberapa
terutama sejak umur kehamilannya 34-36 minggu. Oleh karena itu, banyak ibu
hamil resiko tinggi yang tidak terdeteksi oleh tenaga kesehatan. Selain itu
adapun ibu hamil resiko tinggi yang telah memeiksakan diri ke bidan tetap perlu
dan konseling terhadap suami dan keluarga tentang ibu hamil terutama berkaitan
dengan ibu hamil resiko tinggi. Kondisi ini sangatlah berisiko terjadinya
komplikasi yang tidak sedikit berdampak pada kematian ibu. Berbagai upaya
dan dapat membangun komunikasi persuasif dan setara di wilayah kerjanya agar
dapat terwujud kerjasama dengan ibu, keluarga dan masyarakat sehingga pada
akhirnya dapat meningkatkan kesehatan ibu dan bayi baru lahir. Perilaku bidan
persalinan dan tanda bahaya, menyiapkan transportasi, biaya dan donor darah,
Dalam menurunkan angka kematian ibu, banyak aspek yang harus dilihat karena
secara langsung dan tidak langsung. Oleh karena itu adanya tindak lanjut secara
nyata terkait kendala dan penyebab dari kematian ibu yang dihadapi dalam
hamil terdaftar sebagai peserta JKN. Selanjutnya, upaya terus menerus untuk
29
Pos Keluarga Siaga adalah suatu inovasi yang akan melibatkan peran
terhadap ibu hamil berisiko. Pos Keluarga Siaga yang akan dibentuk dalam
bentuk tanggung jawab UKM dalam menindaklanjuti kinerja UKM yang sampai
saat ini belum mendapatkan hasil yang maksimal, sebagaimana data absolut
kasus kematian ibu dalam 5 tahun terakhir dapat digambarkan bahwa tahun 2017
tahun 2019 pada awal tahun telah dilaporkan 4 kasus. Berkaitan dengan
khususnya
Samudera, 2020).
2.4. Inovasi
2.4.1. Pengertian
proses, produk, dan prosedur yang baru pada unit yang menerapkannya yang
diri dan melampaui pesaingnya. Inovasi adalah penentu kritis dari kinerja bisnis
internal dan eksternal. Strategi ini harus di desain semaksimal mungkin agar
memasuki pasar yang baru. Inovasi dipahami sebagai perpaduan ide-ide baru
2019).
a. Inovasi produk yaitu berupa produk, jasa, atau ide yang diterima sebagai
b. Inovasi proses adalah adaptasi dari lini produksi yang sudah ada, yang
pasar, segmen pasar baru dialam pasar yang sudah ada (Lestari, 2019).
dapat berupa produk atau jasa yang baru, teknologi yang baru, teknologi
proses, sistem struktur dan administrasi baru atau rencana baru bagi anggota
sebelumnya. Selalu ada nilai kebaruan yang melekat dalam inovasi yang
dan sesuai dengan inovasi yang digantinya. Hal ini dimaksudkan agar
inovasi yang lama tidak serta merta dibuang begitu saja, selain karena
32
alasan faktor biaya yang tidak sedikit,namun juga inovasi yang lama
inovasi menawarkan cara yang lebih baru dan lebih baik, maka tingkat
harus melewati fase uji coba, dimana setiap orang atau pihak
sebagai suatu kesenjangan antara ideal dengan realitanya. Oleh karena itu,
menganalisanya.
33
banyaknya sebagai upaya mengatasi masalah yang ada. Pada tahap ini
3. Mengkaji ide. Tidak semua ide kreatif yang dihasilkan dapat ditindak
lanjuti, karena itu diperlukan pengkajian terhadap ide. Pada tahap ini gaya
berpotensi diimplementasikan.
dukungan manajemen terwujudnya iklim dan budaya kreatif, strategi yang fokus
pada pelanggan atau pasar, pemberdayaan anggota organisasi, kerja sama antar
2019).
34
menyediakan jasa baru yang berbeda yang lebih diminati oleh konsumen.
dan membukan pasar baru untuk produk dan jasa sehingga faktor produksi
dapat memberikan nilai tambah dari faktor produksi yang telah ada.
2019).
menindaklanjuti kinerja UKM yang sampai saat ini belum mendapatkan hasil
yang maksimal, sebagaimana data absolut kasus kematian ibu dalam 5 tahun
terakhir dapat digambarkan bahwa tahun 2017 terjadi 2 kasus, sedangkan 2018
berhasil diturunkan menjadi 0 kasus, namun tahun 2019 pada awal tahun telah
khususnya
5. Melaksanakan kegiatan
6. Mengevaluasi kegiatan
Untuk jumlah ibu hamil sebanyak 674 orang, sedangkan untuk cakupan
bumil 674 pada tahun 2020. Target bumil risti ditetapkan secara nasional
yaitu dengan estimasi bumil risti yaitu 20% maka 674 orang ibu hamil
dikali 20% adalah sebesar 135 orang, sedangkan jumlah bumil risti pada
masyarakat (Geuchik).
sasaran:
a. Keluarga
b. Geuchik
c. Kader
d. Bidan Desa
e. BPM
penatalaksanaan kasus.
5. Melaksanakan kegiatan
penanganan kasus
- Penatalaksanaan kasus
6. Mengevaluasi kegiatan
1. Evaluasi proses
2. Evaluasi hasil
Adapun cara melaksanakan kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
proses, produk, dan prosedur yang baru pada unit yang menerapkannya yang
maupun masyarakat luas (Ancok, 2012). Inovasi merupakan salah satu produk
Penjelasan dari kerangka teori di atas yaitu secara garis besar kasifikasi
a. Inovasi produk yaitu berupa produk, jasa, atau ide yang diterima sebagai
b. Inovasi proses adalah adaptasi dari lini produksi yang sudah ada, yang
pasar, segmen pasar baru dialam pasar yang sudah ada (Lestari, 2019).
41
yang sampai saat ini belum mendapatkan hasil yang maksimal, sebagaimana
data absolut kasus kematian ibu dalam 5 tahun terakhir dapat digambarkan
bahwa tahun 2017 terjadi 2 kasus, sedangkan 2018 berhasil diturunkan menjadi
0 kasus, namun tahun 2019 pada awal tahun telah dilaporkan 4 kasus. Berkaitan
Tujuan dari program ini adalah menurunkan AKI di Kabupaten Aceh Utara dan
bumil risti (Puskesmas Samudera, 2020). Dari program ini nantinya akan
dianalisis bagaiman pencapaian keberhasilan dari program ini, apa saja yang
harapan yang ingin dicapai pada pemantauan ibu hamil risiko tinggi selama