Anda di halaman 1dari 6

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI


FAKULTAS SYARIAH
PROGRAM STUDI S1 HUKUM KELUARGA ISLAM
BANJARMASIN

MATA KULIAH KODE Rumpun MK Bobot (sks) Semester Tahun Ajaran


HADIS AHKAM AHWAL HKL18112 MKK 2 Ganjil (5) 2021/2022
SYAKHSHIYYAH B

Nama Alamat Hp./email


Identitas Dosen Pengajar
M. Syahriza Rezkianoor, S.Ag., M.H. Jl. Melati Indah 8, Perum 0816242441
Graha Melati Indah, Blok B, mhsyahriza@gmail.com
No. 17, Kota Banjarmasin
Deskripsi Mata Kuliah Hadis merupakan salah satu sumber hukum Islam sekaligus salah satu kajian yang menjadi basis bagi pengembangan disiplin
ilmu-ilmu keislaman di lingkungan perguruan tinggi Islam. Dalam Program Studi Hukum Keluarga Islam, mahasiswa wajib
dibekali pemahaman mengenai hadis-hadis yang berkaitan dengan bidang kajiannya sebagai sumber hukum keluarga Islam.
Menjawab yang demikian itu, mata kuliah Hadis Ahkam Ahwal Syakhshiyyah dimaksudkan untuk memberikan bekal
pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan kepada mahasiswa mengenai dasar-dasar hukum dalam hukum keluarga Islam. Mata
kuliah ini merupakan mata kuliah lanjutan dari semester sebelumnya, oleh sebab itu, mata kuliah lanjutan ini difokuskan pada
kajian-kajian yang berkaitan dengan masalah-masalah pernikahan, rumah tangga, perceraian, waris, dan lainnya.

Pembagian Tugas dan Tata Aturan


No Bahan Kajian Penyaji
1 Hadis-hadis tentang Dzihar
2 Hadis-hadis tentang Liʹan
3 Hadis-hadis tentang Thalâq
4 Hadis-hadis tentang Khulu’

5 Hadis-hadis ‘Iddah Perempuan


6 Hadis-hadis Ruju’

7 Hadis-hadis tentang Hadhânah

8 Hadis tentang Anjuran Mempelajari Hukum Waris


9 Hadis tentang Orang yang Berhak dan Tidak Berhak Menerima Waris
10 Hadis-hadis tentang Pembagian Waris untuk Anak dan/atau Cucu serta Suami dan/atau Istri
11 Hadis-hadis tentang Pembagian Waris untuk Kakek dan Nenek dan Ahli Waris yang
Mendapatkan Ashabah
12 Hadis-hadis tentang Seorang Hakim dalam Memutuskan Perkara

Teknik Pengerjaan

1. Mengumpulkan hadis-hadis setema yang berkaitan dengan tema kajian, baik melalui kitab-kitab hadis primer, aplikasi hadis, dan lainnya;
2. Menelaah sumber hadisnya di kitab-kitab hadis primer (footnote), kutip lengkap sanad dan matan hadis;
3. Menelaah makna secara perkata (mufradat-nya);
4. Menelaah Asbâb al-Wurûd al-Hadits (jika ada);
5. Menelaah kualitas hadis
6. Menelaah penjelasannya melalui kitab-kitab syarah hadis, baik primer maupun sekunder;
7. Menelaah penjelasan hadis tersebut yang tecantum di kitab-kitab fiqh;
8. Menelaah referensi lain yang terkait dengan tema kajian;
9. Menelaah dan mengkaji kandungan hukum dalam hadis tersebut.

Tata Cara Penulisan Makalah

1. Makalah ditulis menggunakan komputer/laptop dan sejenisnya.


2. Makalah ditulis menggunakan font Times New Roman (ukuran 12) untuk teks latin, Traditional Arabic (ukuran 16) untuk teks Arab, dan menggunakan
transliterasi untuk teks/bahasa Arab yang dilatinkan.
3. Makalah ditulis dan dicetak menggunakan kertas berukuran A4 dengan margin atas 4 cm, bawah 3 cm, kiri 4 cm dan kanan 3 cm, serta spasi 1.5.
4. Secara umum format makalah adalah; Pendahuluan, Isi Materi, Kesimpulan, dan Daftar Pustaka.
5. Jumlah halaman makalah minimal 12 halaman.
6. Referensi minimal 10 buah dan minimal 2 buah berbahasa asing (tidak termasuk kitab Alquran dan Hadis)
7. Referensi makalah adalah karya ilmiah yang dapat diperanggungjawabkan secara akademik, seperti, kitab, buku, artikel ilmiah/jurnal, skripsi, dan hasil
penelitian lainnya.
8. Dilarang keras melakukan copy-paste melalui media internet atau lainnya.
9. Menggunakan power point.
10. Ketentuan lain yang belum diatur mengacu pada buku pedoman penulisan karya tulis ilmiah UIN Antasari atau Fakultas Syariah.

Referensi

1. Referensi Wajib
a. Kitab Hadis Primer
Kutub at-Tis’ah (Shahîh al-Bukhârî, Shahîh Muslim, Sunan Abû Dâwûd, Sunan at-Tirmidzî, Sunan an-Nasâ`î, Sunan Ibn Mâjah, Sunan ad-Dârimî, Musnad
Ahmad ibn Hanbal, dan Muwaththa’Mâlik)
b. Kitab Syarah Hadis
c. Kitab Asbâb al-Wurûd al-Hadits
d. Kitab Fiqh; yang memuat dan menjelaskan hadis di atas
e. Kitab Fiqh 4 Madzhab; yang membahas tema serupa dengan materi yang dibahas

2. Referensi Anjuran
a. Kitab-kitab hadis ahkam dan syarahnya
b. Kitab-kitab yang terkait
c. Buku-buku yang terkait
d. Jurnal/Artikel Ilmiah yang terkait
e. Hasil Penelitian lain yang terkait (Skripsi, Tesis, Disertasi)
f. Referensi lainnya yang relevan

Daftar Utama:
Referensi 1. A.J. Wensinck, Concordance et Indices de la Tradition Musulmane, di-tahqîq oleh Muhammad Fu’âd ‘Abd al-Bâqî dengan judul al-Muˈjam
al-Mufahras li Alfâzh al-Hadîts an-Nabawî. Leiden: Brill, 1946.
2. Muhammad ibn Ismâil al-Bukhârî, Shahîh al-Bukhârî. Bayirût: Dâr Ibn Katsîr, 1993.
3. Abû al-Husayn Muslim ibn al-Hajjâj al-Qusyayrî an-Naysâbûrî, Shahîh Muslim. Bayirût: Dâr al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 1992.
4. Sulaymân ibn al-Asy’ats as-Sijistânî Abû Dâwûd, Sunan Abû Dâwûd. Bayirût: Dâr Ihya` at-Turâts al-‘Arabî, t.th.
5. Muhammad ibn ‘Îsâ as-Sulamî at-Tirmidzî, Sunan at-Tirmidzî. Bayirût: Dâr al-Fikr, 1994.
6. Abû Abdullâh Muhammad ibn Yazîd al-Qazwaynî ibn Mâjah, Sunan Ibn Mâjah. Bayirût: Dâr Ihya` at-Turâts al-‘Arabî, t.th.
7. Abû ‘Abdurrahmân Ahmad ibn ‘Alî ibn Syu’ayb an-Nasâ`î, Sunan an-Nasâ`î. Bayirût: Dâr al-Kutub
al-‘Ilmiyyah, 1991.
8. ‘Abd Allâh ibn ‘Abd ar-Rahmân Abû Muhammad ad-Darimî, Sunan ad-Darimî. Bayirût: Dâr al-Kitâb al-‘Arabî, t.th.
9. Abu ‘Abd Allâh Ahmad ibn Hanbal, Nusnad Ahmad ibn Hanbal. Bayirût: al-Maktabah al-Islâmî, 1978.
10. Mâlik ibn Anas Abu ‘Abd Allâh al-Asbahi. Muwaththa` Mâlik. Bayrût: Dâr al-Kitâb al-'Arabî, 1988.
11. Ahmad ibn’Alî ibn Hajar al-‘Asqalânî, Fath al-Bârî bi Syarh Shahîh al-Bukhârî. Beirût: Dâr al-Fikr, 1996.
12. Abû Zakariyyâ Muhyîddin Yahya ibn Syaraf an-Nawawî. Shahîh Muslim bi Syarh an-Nawawî. Bayrût: Dâr al-Fikr, 1981.
13. Muhammad Syams al-Haq al-‘Adzhîm Âbâdî. ‘Awn al-Ma’bûd Syarh Sunan Abû Dâwûd. Bayrût: Dâr al-Fikr, t.th.
14. Muhammad ‘Abdurrahman ibn Abdurrahîm al-Mubârakfûrî. Tuhfat al-Ahwadzî bi Syarh Jâmi’ at-Tirmîdzî. Bayrût: Dâr al-Fikr, t.th.
15. ‘Abd Ghani Fakhr al-Hasan ad-Dahlawî as-Suyûthî, Syarh Sunan ibn Mâjah. Karatisyi: Qadimi al-Kutub Khanah, t.th.
16. Abdurrahmân ibn Abû Bakr Jalâl ad-dîn as-Suyûthî, Sunan an-Nasâ`î bi Syarh al-Hâfidz Jalâl ad-dîn as-Suyûthî wa Hâsyiyah al-Imâm as-
Sindî. Semarang: Karya Putra, t.th.
17. Abdurrahmân ibn Abû Bakr Jalâl ad-dîn as-Suyûthî, Tanwîr al-Hawâlik ˈala Muwatthaˋ Mâlik, Bayirût: Dâr al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 2013
18. Abû ˈAbd Allâh Muhammad ibn ˈAbd Allâh al-Hâkim an-Naysâbûrî, Al-Mustadrak ˈalâ ash-Shahîhayn. Bayirût: Dâr al-Fikr, 1978.
19. Muhammad ibn Hibbân ibn Ahmad Abû Hatim at-Tamîmî, Shahîh ibn Hibbân bi Tartîb ibn Balbân. Bayrût: Muaˈassasah ar-Risâlah, 1993.
20. ‘Alî ibn ‘Umar Abû al-Hasan ad-Dâruquthnî, Sunan ad-Dâruquthnî. Bayrût: Dâr al-Maˈrifah, 1966.
21. Abû Bakr Ahmad ibn al-Husayn ibn ‘Alî al-Bayhaqî, Sunan al-Kubrâ. Bayrût: Dâr al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 2010.
22. Ahmad ibn ‘Alî ibn Hajar al-‘Asqalânî, Bulûghul Marâm min Adillah al-Ahkâm. Bayirût: Dâr al-Kutub al-‘Ilmiyyah, t.th.
23. Muhammad ibn Ismâˈil ash-Shanˈânî, Subul as-Salâm Syarh Bulûghul Marâm min Adillah al-Ahkâm. Bayirût: Maktabah ‘Ashriyyah, t.th.
24. Ahmad ibn’Alî ibn Hajar al-‘Asqalânî, Ibânah al-ahkâm Syarh Bulûghul Marâm Bayirût: Dâr al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 1983.

Pendukung:
25. Yûsuf al-Qardhâwî, Kayfa Nataˈâmal Ma’a as-Sunnah an-Nabawiyyah Maˈâlim wa Dhawâbith. United State of America: al-Ma
ˈhad al-‘Alami li al-Fikr al-Islâm, 1990.
26. Nor Salam, Hadis Ahwal Syakhsiyyah: Konsep, Metodologi Kajian dan Identifikasi dalam Kutub as-Sittah. Malang: Literasi Nusantara,
2019.
27. Wahbah az-Zuhaylî, Al-Fiqh al-Islâmî wa Adillatuh. Damaskus: Dâr al-Fikr, 2006.
28. As-Sayyid Sâbiq, Fiqh as-Sunnah. Al-Qâhirah: Maktabah Dâr at-Turâts, 2005.
29. Al-Husayn ibn Hamzah ad-Damsyiqî. al-Bayân wa at-Ta’rîf fî Asbâb Wurûd al-Hadîts asy-Syarîf. terj. Suwarta Wijaya dan Zafrullah Salim,
Asbabul Wurud: Latar Belakang Historis Timbulnya Hadis-hadis Rasul. Jakarta: Kalam Mulia, 2011.
30. Abdurrahmân ibn Abû Bakr Jalâl ad-dîn as-Suyûthî, Asbâb al-Wurûd al-Hadîts aw al-Luma’ fî Asbâbil Wurûd. terj. Muhammad Ayyub,
Hamzah Amali, dan Luˈluˈil Lathifah, Asbâb al-Wurûd al-Hadîts. Jakarta: Pustaka as-Sunnah, 2012.

Tata Cara dan Kriteria Penilaian


1. Tugas: 30%
2. Middle Test: 30%
3. Final Test: 40%

 Kehadiran
 Keaktifan
 Makalah (isi materi, teknik penulisan, dan referensi)
 Presentasi
 Tes (lisan dan tertulis)

Tata Cara Penyajian dan Diskusi Makalah

1. Makalah berbentuk file pdf dan dikumpulkan pada dosen sebelum memulai penyajian makalah.
2. Makalah dibagikan minimal 2 hari sebelum makalah disajikan.
3. Dalam penyajian makalah, ada dua unsur yang harus ada, yaitu, penyaji dan moderator sekaligus menjadi notulis (moderator dan notulis adalah salah
seorang dari kelompok selanjutnya).
4. Penyajian dan diskusi diatur sepenuhnya oleh moderator, yang terdiri dari;
a. Moderator membuka penyajian dan diskusi makalah;
b. Moderator menggambarkan bahan kajian yang akan dibahas;
c. Moderator mempersilahkan penyaji untuk menyajikan makalahnya;
d. Moderator membuka sesi pertanyaan dan tanggapan (min. 2 orang laki-laki, 2 orang perempuan);
e. Moderator mempersilahkan penyaji untuk menjawab pertanyaan dan tanggapan;
f. Moderator menayakan kembali ke audiens mengenai jawaban atau tanggapan dari penyaji, jika masih ada yang belum jelas boleh untuk ditanyakan atau
ditanggapi kembali;
g. Moderator membuka sesi pertanyaan dan tanggapan kedua (jika waktu masih ada);
h. Moderator menyimpulakan hasil diskusi;
i. Moderator menutup diskusi dan menyerahkannya kepada dosen pengampu mata kuliah.
5. Audiens dilarang memberi tanggapan/berbicara tanpa izin dari moderator, audiens boleh berbicara setelah moderator mempersilahkan.
6. Penyaji dilarang menjawab pertanyaan secara langsung/berinteraksi secara langsung dengan audiens tanpa melalui moderator, penyaji menjawab pertanyaan
setelah moderator mempersilahkan.
7. Moderator berhak memberikan peringatan kepada audiens yang bertanya atau menanggapi pertanyaan yang tidak ada kaitannya sama sekali dengan bahan
kajian.
8. Moderator wajib menjaga keamanan dan ketertiban ketika penyajian dan diskusi makalah
9. Moderator wajib memberikan peringatan kepada audiens yang menggangu jalannya penyajian dan diskusi makalah.
10. Waktu penyajian makalah adalah maksimal 15 menit dan dilanjutkan dengan diskusi makalah selama -+50 menit.
11. Makalah disajikan menggunakan power point dan voicenote dengan menyampaikan garis besar isi makalah dan menjelaskan masalah-masalah inti dalam
bahan kajian.

Banjarmasin, 3 September 2021


Dosen Pengajar,

M. Syahriza Rezkianoor, S.Ag., M.H.

Anda mungkin juga menyukai