Anda di halaman 1dari 10

TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH EKOLOGI TANAMAN

RESPON TANAMAN TERHADAP KEMASAMAN

TANAH

Disusunoleh:

NAM A :HARDIANSYAH
NIM :20.31.022678

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penlis panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa, karena atas rahmat dan karunia-
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “RESPON TANAMAN
TERHADAPKEMASAMAN TANAH”. Makalah ini disusun utuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliahpengantar ilmu pertanian yang di ampu oleh Bapak Djoko Eko H.S.,S.P.,M.P.

Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam penlisan
makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk kesemprnaan makalah ini. Akhir
kata ,mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Palangka Raya, 18 Oktober 2021

Penyusun,

Nama : HARDIANSYAH

NIM : 20.31.022678
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL …………………………………………………………………… i

KATA PENGANTAR …………………………………………………..... ii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………. iii

I. PENDAHULUAN ………………………………………………............ 4

II. TUJUAN PENULISAN ……………………………………….............. 5

III. PEMBAHASAN ………………………………………....................... 6

IV. KESIMPULAN ……………………….................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 9

LAMPIRAN ……………………………………………………………… 10
BAB I

PENDAHULUAN

Konsep Kemasaman Tanah adalah salah satu prinsip dasar kimia tanah yang
mengindikasikan reaksi tanah. Pada daerah iklim Tropis Basah, pengasaman tanah adalah proses
alamiah (natural). Kemasaman tanah merupakan salah satu masalah utama bagi pertumbuhan
tanaman karena pada tanah dengan pH sangat masam, yaitu pH lebih rendah dari 4,5 dalam
sistem tanah akan terjadi perubahan kimia sebagai berikut : (a)  Aluminium menjadi lebih larut
dan beracun untuk tanaman; (b) Sebagian besar hara tanaman menjadi kurang tersedia bagi
tanaman, sedangkan   beberapa hara mikro menjadi lebih larut dan beracun; (c) penurunan hasil
tanaman; (d) mempengaruhi fungsi penting biota tanah yang bersimbiosis dengan tanaman
seperti fiksasi nitrogen oleh Rhizobium. Kedua kondisi ekstrem, yaitu: terlalu asam dan terlalu
basa merupakan kondisi yang sangat merugikan bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Akan tetapi, ada beberapa reaksi kimia di alam yang terjadi dalam kondisi pH netral.
Pengelompokan kemasaman tanah berbeda dengan pengelompokkan terhadap sifat kimia tanah
lain, karena untuk kemasaman tanah (pH) dikelompokkan dalam enam kategori berikut : (1.)
Sangat Masam untuk pH tanah lebih rendah dari 4,5 ; (2.) Masam untuk pH tanah berkisar antara
4,5 s/d 5,5 ; (3.) Agak Masam untuk pH tanah berkisar antara 5,6 s/d 6,5 ; (4.) Netral untuk pH
tanah berkisar antara 6,6 s/d 7,5 ; (5.) Agak Alkalis untuk pH tanah berkisar antara 7,6 s/d 8,5 ;
(6.) Alkalis untuk pH tanah lebih besar dari 8,5.
Tanah dengan nilai pH yang rendah tersebut menyebabkan banyaknya tanaman yang tidak
bisa ditanami, hanya beberapa jenis tanaman seperti kelapa sawit dan nenas, tidak dapat ditanami
sayur-sayuran, sehingga menyebabkan wilayah tersebut harus memasok sayuran dari daerah
lainnya. Apabila dilakukan penanganan dengan baik, akan dapat menjadi tanah produktif yaitu
dengan pemupukan dan pengapuran.
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, Perlu adanya pendalaman
tentang respon tanaman terhadap kemasaman tanah.
BAB II

TUJUAN PENULISAN

Dari pendahuluan di atas di peroleh tujuan penulisan sebagai berikut :

1. Mengetahui respon tanaman terhadap kemasaman tanah


BAB III

PEMBAHASAN

A. Respon Tanaman Terhadap Kemasaman Tanah

Tanah masam adalah tanah dengan nilai pH tanah rata-rata kurang dari 4,0 dan tingginya
kandungan unsur aluminium. Terbatasnya pertumbuhan pada tanah masam terjadi karena
toksisitas atau defisiensi hara mineral tertentu.

Kendala utamannya berupa kelebihan Al bebas dan Al dapat ditukarkan (Al-dd),


kelebihan Mn, dan defisiensi P, Ca, dan Mg. Taraf Al dan Mn yang berlebihan secra
fisiologis mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Faktor kemasaman tanah yang paling
penting kontribusinya terhadap potensial hasil yang rendah adalah defisiensi kalsium (Ca) dan
keracunan Aluminium (Al). Walaupun demikian keracunan Al dianggap lebih menonjol.

Tingginya Al pada subsoil masam seperti pada Oxisol, Ultisol dan Inceptisol
menyebabkan buruknya perkembangan akar. Dengan demikian sistem perakaran terbatas
pada lapisan tanah atas yang dangkal, sehingga akar tidak dapat memanfaatkan air dan unsur
hara yang tersimpan pada subsoil. Akibatnya tanaman mudah mengalami cekaman air,
pertumbuhannya terhambat dan biomas serta hasil yang diperoleh rendah.

Mekanisme terjadinya keracunan Al dan defisiensi hara lain pada tanah masam adalah :

(1) pada pH renda (< 4) atau asam hampir semua Al dalam tanah berada dalam bentuk Al
bebas yaitu Al+3 yang bersifat racun, sehingga tanaman keracunan Al+3.

(2) pada pH < 5,5, permukaan tukar kation tanah (cation exchange site) dipenuhi oleh Al+3,
dimana Al+3 tersebut mengganti/mendesak posisi Ca+2 dan Mg+2 sehingga tanaman tidak
dapat menyerap Ca dan Mg yang diperlukan tanaman.

Kelarutan Al yang tinggi berpengaruh langsung terhadap metabolisme tanaman dan tidak
langsung terhadap ketersediaan unsur hara, schingga pertumbuhan tanaman tertekan. Menurut
Alam et al. (1999), secara umum pengaruh Al pada tanaman yang ditumbuhkan pada tanah
masam adalah

(1) mengurangi kation bervalensi dua yang diserap oleh akar tanaman (khususnya Ca);

(2) menghambat fungsi sel-sel pada jaringan meristem akar melalui penetrasi Al ke dalam
protoplasma akar dan menghasilkan morfologi akar yang tidak normal dan dapat mengganggu
proses penyerapan hara tanaman, dan

(3) menurunkan adsorpsi anion (SO4-2, PO4-3, dan CI) karena meningkatnya daerah jerapan
positif pada rizosfer dan apoplas akar. Kasus pada tanaman jagung menunjukkan bahwa
kemasaman tanah Al terhadap tanaman mula-mula akan menekan pertumbuhan akar, yaitu
akar menjadi pendek,  pendek, tebal, dan rapuh.

Efek kelebihan Al dan Mn bagi tanaman pada tanah masam . tanda pertama kelebihan Al,
yaitu pada Sistem Perakaran. Akarnya pendek gemuk, mengkerut (stubby) akibat
terhambatnya pemanjangan akar utama dan akar lateral, atau terhambatnya pembelahan sel
pada meristem apikal akar. Tidak seperti kelebihan Al yang menghambat atau melukai akar
secara langsung, toksik Mn berpengaruh ke tanaman pada pucuk. Daun muda mengkerut dan
daun tua klorotik adalah simtom toksik Mn. Penyerapan Ca dan Mg menurun.
BAB IV

KESIMPULAN

1. pada pH asam(< 4) hampir semua Al dalam tanah berada dalam bentuk Al bebas yaitu Al+3
yang bersifat racun, sehingga tanaman keracunan Al+3.

2. pada pH < 5,5, permukaan tukar kation tanah (cation exchange site) dipenuhi oleh Al+3,
dimana Al+3 tersebut mengganti/mendesak posisi Ca+2 dan Mg+2 sehingga tanaman tidak dapat
menyerap Ca dan Mg yang diperlukan tanaman.

Kasus pada tanaman jagung menunjukkan bahwa kemasaman tanah Al terhadap tanaman mula-
mula akan menekan pertumbuhan akar, yaitu akar menjadi pendek,  pendek, tebal, dan rapuh.

tanda pertama kelebihan Al, yaitu pada Sistem Perakaran. Akarnya pendek gemuk, mengkerut
(stubby) akibat terhambatnya pemanjangan akar utama dan akar lateral, atau terhambatnya
pembelahan sel pada meristem apikal akar. Tidak seperti kelebihan Al yang menghambat atau
melukai akar secara langsung, toksik Mn berpengaruh ke tanaman pada pucuk. Daun muda
mengkerut dan daun tua klorotik adalah simtom toksik Mn. Penyerapan Ca dan Mg menurun.
Daftar pustaka

Hanum, C. (2009). Ekologi tanaman. USUpress.

Sopandie, D. (2013). Fisiologi adaptasi tanaman terhadap cekaman abiotik pada agroekosistem
tropika. PT Penerbit IPB Press.

Taufiq, A., & Sundari, T. (2012). Respons tanaman kedelai terhadap lingkungan tumbuh.
Buletin Palawija, (23), 13-26.

hofiyya, N., Sondari, N., & Parlinah, L. (2021). Pengaruh Perbandingan Komposisi Media
Tanah Pasca Tambang dengan Pembenah Tanah Faba terhadap Kemasaman Tanah dan
Pertumbuhan Land Cover Crop (Pueraria javanicum). Paspalum: Jurnal Ilmiah Pertanian,
9(1), 43-52.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai