FAKULTAS HUKUM Universitas Indonesia Judul : “Modul MPKT A Tahun Ajaran 2019/2020”
Pengarang : Dra. Bagus Takwin dan Dra. Wuri Prasetyawati
Data Publikasi : Universitas Indonesia
1. Pengertian Karakter
Karakter selalu dihubungkan dengan seseorang ataupun individu, masyarakat
ataupun bangsa ketika mereka bertindak atau berperilaku dengan tujuan tertentu. Karakter terbentuk melalui pendidikan, pengalaman, percobaan, pengorbanan, dan pengaruh lingkungan. Kemendiknas RI (2011) telah mengidentifikasi 18 nilai karakter yang perlu ditanamkan kepada peserta didik yang bersumber dari agama, Pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional. Kedelapan belas nilai tersebut meliputi sikap religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.
2. Kekuatan Karakter
Peterson dan Seligman (2004) mengemukakan beberapa kriteria mengenai
karakter. Kriteria tersebut diantaranya karakter kuat memberikan sumbangan pembentukan kehidupan, ciri yang dikandungnya bernilai sebagai sesuatu yang baik, kekuatan karakter tampil dalam tingkah laku individu, karakter yang kuat dapat dibedakan dari ciri-ciri yang berlawanan dengannya, karakter diwadahi oleh kerangka piker ideal, kekuatan karakter dapat dibedakan dari sifat positif yang lain dan saling terkait secara erat, kekuatan karakter menjadi ciri yang mengagumkan bagi orang- orang yang mempersepsinya, tidak semua ciri karakter yang kuat muncul pada seseorang, dan kekuatan karakter memiliki akar psikososial.
3. Membentuk Keutamaan dan Kekuatan Karakter
Dalam usaha membentuk karakter, diperlukan pemahaman mengenai apa saja keutamaan dan kekuatan karakter yang sejauh ini sudah dikembangkan oleh manusia. Berikut ini 6 kategori keutamaan secara universal.
3.1 Kebijaksanaan dan Pengetahuan
Kebijaksanaan dan pengetahuan merupakan keutamaan yang berkaitan dengan fungsi kognisi, yaitu tentang bagaimana manusia mendapatkan dan menggunakan pengetahuan. Ada enam kekuatan yang tercakup dalam keutamaan ini, yatu (a) kreativitas, orisinalitas, dan kecerdasan praktis, (b) rasa ingin tahu atau minat terhadap dunia, (c) cinta akan pembelajaran, (d) pikiran yang kritis dan terbuka, (e) perspektif atau kemampuan memahami bergam perspektif yang berbeda dan memadukannya secara sinergi dalam pencapaian hidup yang baik. 3.2 Kemanusiaan dan Cinta Kemanusiaan dan cinta merupakan keutamaan yang mencakup interpersonal dan bagaimana menjalin pertemanan dengan orang lain. Kekuatan ini terdiri atas kekuatan baik dan murah hati, selalu memiliki waktu dan tenaga untuk membantu orang lain, mencintai, dan membolehkan diri sendiri untuk dicintai, serta kecerdasan sosial dan kecerdasan emosional. 3.3 Kesatriaan Keutamaan kesatriaan (courage) merupakan kekuatan emosional yang melibatkan kemauan kuat untuk mencapai suatu tujuan meskipun mendapat halangan atau tantangan secara eksternal maupun internal. Keutamaan ini mencakup empat kekuatan, yaitu kekuatan untuk menyatakan kebenaran dan mengakui kesalahan, ketabahan atau kegigihan, tegas, dan keras hati, integritas, kejujuran, dan penampilan diri dengan wajar, serta vitalitas, semangat, dan antusias. 3.4 Keadilan Keutamaan keadilan mendasari kehidupan yang sehat dalam suatu masyarakat. Ada tiga kekuatan yang tercakup di sini. Pertama, kewarganegaraan atau kemampuan mengemban tugas, dedikasi, dan kesetiaan demi keberhasilan bersama. Kedua, kesetaraan perlakuan terhadap orang lain atau tidak membeda-bedakan perlakuan yang diberikan kepada satu orang dengan yang diberikan kepada orang lain. Ketiga, kepemimpinan. 3.5 Pengelolaan Diri Pengelolaan diri adalah keutamaan untuk melindungi diri dari segala akibat buruk yang mungkin terjadi di kemudian hari karena perbuatan sendiri. Di dalamnya tercakup kekuatan (a) pemaafan dan pengampun, (b) pengendalian diri, (c) kerendahanhatian, (d) kehati-hatian (prudence). 3.6 Transendensi Transendensi merupakan keutamaan yang menghubungkan kehidupan manusia dengan seluruh alam semesta dan memberi makna kepada kehidupan. Didalam keutamaan itu tercakup kekuatan: (a) penghargaan terhadap keindahan dan kesempurnaan; (b) rasa bersyukur atas segala hal yang baik; (c) penuh harapan, optimis, dan berorientasi ke masa depan, semangat dan gairah besar untuk menyongsong hari demi hari; (d) spiritualitas: memiliki tujuan yang menuntun kepada kebersatuan dengan alam semesta; serta (e) menikmati hidup dan selera humor yang memadai.
4. Memahami Nilai dan Nilai Dasar Universitas Indonesia
4.1 Apa itu Nilai? Nilai dapat dikatakan sebagai sesuatu yang dianggap berharga, penting, memiliki kegunaan (utilitas). Nilai juga dapat diartikan sebagai sebuah prinsip atau tolak ukur perilaku seseorang yang terkait dengan kehidupannya. Lebih lanjut, nilai selalu terkait dengan fakta. Fakta dianggap sebagai situasi atau ciri-ciri objektif. Nilai memiliki tiga ciri (Bertens, 2001:141) 4.1.1 Nilai berkaitan dengan subjek 4.1.2 Nilai tampil dalam konteks praktis tempat subjek ingin membuat sesuatu 4.1.3 Nilai menyangkut sifat yang ditambahkan oleh subyek pada sifat yang dimiliki objek. 4.2 Nilai Dasar Universitas Indonesia Peraturan Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia No. 004/Peraturan/MWAUI/2015 tentang Anggaran Rumah Tangga Universitas Indonesia pasal 2 tentang Nilai-nilai Universitas Indonesia mencakup: kejujuran, keadilan, keterpercayaan, kemartabatan dan/atau penghormatan, tanggungjawab dan akuntabilitas, kebersamaan, keterbukaan, kebebasan akademik dan otonomi keilmuan, dan kepatuhan pada aturan, prosedur, dan panduan UI serta panduan lainnya.
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita
Intelijen: Pengantar psikologi kecerdasan: apa itu kecerdasan, bagaimana cara kerjanya, bagaimana kecerdasan berkembang, dan bagaimana kecerdasan dapat memengaruhi kehidupan kita