Anda di halaman 1dari 2

Ringkasan Membangun karakter

Oleh:Widi Nugroho,NPM:1906352161,Kelas:MPKT A 07

Judul : Bab 1 “Membangun karakter”

Pengarang : Irmayanti Meliono dan Fristian Hadinata

Data publikasi : Modul MPKT A Tahun Ajaran 2019/2021,FMIPA Universitas Indonesia,Depok

Karakter selalu berhubungan dengan seseorang ataupun individu,masyarakat ketika mereka bertindak
dengan tujuan tertentu.Karakter dan kepribadian tidaklah sama.Menurut Allport”kepribadian adalah hal
yang terorganisasi,tidak acak,dan unsur-unsurnya tidak bekerja sendiri.Selain itu,kepribadian juga bersifat
dinamis dan selalu berkembang.Sementara karakter adalah kepribadian yang dievaluasi sesuai dengan nilai
dan norma yang berlaku.

Menurut Peterson dan Seligman(2004) terdapat 9 kriteria mengenai karakter yang kuat: (1) memberikan
sumbangsih pada pembentukan dirinya dan orang lain, (2) kekuatan yang di kandungnya bernilai sebagai
sesuatu yang baik secara moral bagi diri sendiri dan orang lain, meskipun tidak langsung. (3) Kekuatan
karakter tampil dalam tingkah laku individu yang mencakup pikiran, perasaan, dan tindakan, serta dapat
dikenali, dievaluasi, dan diperbandingkan derajat kuat-lemahnya. (4) Karakter yang kuat dapat dibedakan
dari ciri-ciri yang berlawanan dengannya, (5) Kekuatan karakter diwadahi oleh model atau kerangka pikir
ideal, (6) Kekuatan karakter dapat dibedakan dari sifat positif yang lain dan saling terkait secara erat, (7)
Dalam konteks dan ruang lingkup tertentu, kekuatan karakter menjadi ciri yang mengagumkan bagi
orang-orang yang mempersepsinya ,(8) Mungkin, tidak semua ciri karakter yang kuat muncul pada
seseorang, tetapi kebanyakan dari ciri-ciri karakter yang kuat tampil pada orang tersebut, (9) Kekuatan
karakter memiliki akar psikososial; potensinya ada dalam diri sendiri dan aktualisasinya dipengaruhi oleh
lingkungan social.Peterson dan Seligman (2004) mengembangkan teori mengenai kekuatan
karakter.Terdapat 6 kategori keutamaan secara universal yang mencakup 24 kekuatan
karakter.Pertama,keutamaan kebijaksanaan dan pengetahuan yang berkaitan dengan fungsi kognisi, yaitu
tentang bagaimana manusia mendapatkan dan menggunakan pengetahuan. Ada lima kekuatan yang
tercakup dalam keutamaan ini, yaitu (1) kreativitas, orisinalitas, dan kecerdasan praktis, (2) rasa ingin
tahu atau minat terhadap dunia, (3) cinta akan pembelajaran, (4) pikiran yang kritis dan terbuka, dan (5)
perspektif atau kemampuan memahami beragam perspektif yang berbeda.
Kedua,keutamaan kemanusiaan dan cinta yang berkaitan dengan kemampuan interpersonal dan bagaimana
menjalin pertemanan dengan orang lain. Keutamaan ini terdiri atas (1) kekuatan baik dan murah hati, (2)
selalu memiliki waktu dan tenaga untuk membantu orang lain, (3) mencintai, (4) dan membolehkan diri
sendiri untuk dicintai, serta kecerdasan sosial dan kecerdasan emosional.
Ketiga,keutamaan kesatriaan yaitu keutamaan yang berkaitan dengan kekuatan emosional yang melibatkan
kemauan kuat untuk mencapai suatu tujuan meskipun mendapat halangan atau tentangan secara eksternal
maupun internal. Keutamaan ini mencakup empat kekuatan, yaitu (1) kekuatan untuk menyatakan
kebenaran dan mengakui kesalahan,(2) ketabahan atau kegigihan,(3) tegas, dan keras hati, integritas,
kejujuran,(4) dan penampilan diri dengan wajar, serta vitalitas, semangat, dan antusias.
Keempat,keutamaan keadilan ialah yang mendasari kehidupan yang sehat dalam suatu masyarakat. Ada
tiga kekuatan yang tercakup di sini. (1) kewarganegaraan atau kemampuan mengemban tugas, dedikasi,
dan kesetiaan demi keberhasilan bersama, (2) kesetaraan, (3) kepemimpinan.
Kelima,keutamaan pengelolaan diri adalah keutamaan untuk melindungi diri dari segala akibat buruk yang
mungkin terjadi di kemudian hari karena perbuatan sendiri. Di dalamnya tercakup kekuatan (1) permaafan
dan pengampun, (2) pengendalian diri, (3) kerendahanhatian, dan (4) kehati-hatian.
Keenam,keutamaan transendensi adalah keutamaan yang menghubungkan kehidupan manusia dengan
seluruh alam semesta dan memberi makna kepada kehidupan. Di dalam keutamaan itu tercakup kekuatan:
(1) penghargaan terhadap keindahan dan kesempurnaan, (2) rasa bersyukur (gratitude) atas segala hal yang
baik, (3) penuh harapan, optimis, dan berorientasi ke masa depan, semangat dan gairah besar untuk
menyongsong hari demi hari ,(4) spiritualitas: memiliki tujuan yang menuntun kepada kebersatuan dengan
alam semesta, serta (5) menikmati hidup dan selera humor yang memadai

Di bab 1”membangun karakter”ini kita disajikan banyak informasi tentang pentingnya membangun
karakter serta 6 keutamaan universal yang mencakup 24 karakter.Diharapkan setelah membaca bab
1”membangun karakter”ini pembaca bisa membangun karakternya agar lebih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai