LANDASAN TEORI
1. Definisi
virtue adalah karakter-karakter baik yang ada pada diri manusia dan
setiap budaya, namun setiap budaya akan memaknai virtue dengan cara
pandang yang berbeda sehingga virtue yang tampak dimiliki oleh individu
virtue sudah ada dan dipelajari sejak dulu (Peterson & Seligman, 2004).
klasifikasi hierarki mulai dari abstrak hingga konkrit dan umum hingga
1) Creativity
baru serta perilaku yang diakui keasliannya dan bersifat adaptif. Feist
mengambil risiko.
Jadi, wujud curiosity yang kuat yaitu perilaku dan kognitif yang
interpersonal individu.
3) Open-mindedness
keyakinan tersebut.
4) Love of learning
ketertarikannya pada banyak hal. Krapp dan Fink (dalam Peterson &
merasa positif ketika belajar hal baru, mau berusaha mengatur diri
5) Perspective
perspektif adalah sifat positif yang dimiliki oleh orang yang bijaksana
b. Courage
1) Bravery
baik bagi diri sendiri dan orang lain. Bravery tampak ketika individu
3) Integrity
untuk bertindak benar pada dirinya dan orang lain sesuai dengan tujuan
dan mengambil tanggung jawab atas perasaan dan perilaku yang telah
mereka lakukan.
dominan akan terlihat aktif dan semangat dalam menjalani hidup. Vitality
somatis, vitality berkaitan dengan kesehatan fisik yang baik, bebas dari
aspek mental dan fisik. Semakin dominan vitality maka orang akan
c. Humanity
kepedulian pada diri sendiri dan orang lain dengan menerima kelebihan
dan kekurangan yang dimiliki. Ada tiga bentuk love, yaitu love untuk
orang yang menjadi sumber utama kasih sayang (e.g., ibu), love untuk
individu yang bergantung pada kita (e.g., teman) dan love yang
individu yang kita anggap spesial dan membuat kita merasa spesial, biasa
Selain dapat melibatkan lebih dari satu bentuk, love juga dapat
memiliki bentuk love yang berbeda pada waktu yang berbeda. Suatu
hubungan bisa saja dibentuk oleh satu bentuk saja dan kemudian
2) Kindness
3) Social Intelligence
d. Justice
2) Fairness
3) Leadership
murah hati kepada semua orang, keteguhan pada jalan yang benar.
e. Temperance
untuk menahan diri dan tidak melakukan sesuatu yang dianggap berlebihan.
Virtue ini terdiri dari empat sifat, yaitu forgiveness and mercy, humility and
dan bukan orang yang sempurna. Mereka tidak mengambil yang tidak
modesty lebih bersifat eksternal yang berarti bukan hanya gaya dalam
berperilaku tetapi juga hanya memiliki satu gaun, satu mobil, dan satu
rumah. Secara umum, orang yang sederhana tidak mengenal istilah “look
3) Prudence
4) Self-regulation
untuk mengatur respon diri yang dimiliki untuk mencapai tujuan dan
mengatur perasaan dan perilaku diri kita sendiri menjadi disiplin serta
f. Transcendence
yaitu :
fisik dan dunia sosial. Individu yang secara kuat memiliki karakter ini
direspon, yaitu (a) keindahan fisik, baik keindahan lingkungan visual dan
2) Gratitude
4) Humor
5) Spirituality
goodness yaitu kebaikan yang ada dalam diri individu dan direfleksikan
karakter baik yang tampak pada individu untuk menampilkan virtue yang
dimilikinya.
dimaksud adalah virtue yakni trait positive yang dimiliki individu (Peterson
cerminan dari kehidupan di masa kecil. Hart (Narvaez & Lapsley, 2009)
pembentukan karakter dipengaruhi dua hal yaitu nature dan nurture. Nature
berinteraksi.
secara spesifik.
b. Lingkungan (nurture)
1) Budaya
3) Keluarga
B. MAHASISWA PERANTAU
orang yang sudah lulus dari Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) sedang
pengalaman
awal. Selain itu, umumnya pada rentang usia tersebut mahasiswa berada
pada jenjang pendidikan tinggi tingkat diploma atau sarjana. Masa peralihan
tekanan. Dalam hal ini tampak dari perubahan dan tuntutan yang dihadapi
lingkungan baru, teman baru, budaya sosial yang baru, nilai-nilai sosial
identitas diri, mencapai hubungan baru yang lebih matang, mencapai peran
jawab, mencapai kemandirian emosional dari orang tua atau orang dewasa
dewasa”. Hal ini menimbulkan asumsi bahwa pada masa awal dewasa
sosial.
lainnya
khusus dalam hal akademis diakui sangat penting oleh para mahasiswa
(Purwono, 2011)
lingkungan sosial seperti cara bergaul dengan teman baru, bahasa, norma
Hutapea (2006).
berada di kota Medan. Hal ini peneliti temukan pada saat survei awal
wanita dan dua orang pria. Hasil wawancara yang peneliti lakukan pada
karakter individu itu sendiri. Hal ini dikemukakan oleh Seligman (2002)
bahwa agar kesejahteraan diri, kehidupan yang baik dan kesuksesan dapat
serta disiplin diri. Hal ini dapat membantu mahasiswa perantau untuk
hanya itu saja, sebagai mahasiswa merantau juga dituntut untuk memiliki
yang dihadapinya.
dengan baik pula. Situasi sulit lain yang dihadapi mahasiswa perantau,
tersebut.
karena itu, peneliti tertarik untuk melihat bagaimana gambaran karakter baik
yang dimiliki mahasiswa perantau berprestasi, dalam hal ini mereka yang
cenderung serupa. Karakter baik atau disebut virtue oleh Seligman dan
Peterson (2004), adalah trait positif yang ada dalam diri individu. Virtue
yang disebut character strength. Dengan kata lain, character strength yang
pada setiap akhir semester genap. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin
dengan pengertian ras, bangsa atau kelompok etnis dan agama. Perilaku
perantau di kota Medan. Selain itu, peneliti juga melihat gambaran virtue
dianut.
MAHASISWA PERANTAU
Menghadapi perubahan
secara sosial dan akademik
Virtue
SUKSES
(Prestasi Akademik) IPK
Character Strength