Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhamad Orlando Firdaus

NPM : 2206064326

LTM Pekan 1

Ringkasan Referensi Materi terkait Karakter


Keberhasilan seseorang dalam berbagai aspek, baik pribadi, karir, sosial maupun
balajar sangat dipengaruhi oleh kepribadian dan karakter. Jadi apapun tujuan seseorang untuk
berhasil sangat dipengaruhi karakter.
Berikut ini beberapa pendapat menurut para ahli terkait karakter.
 Menurut Gede Raka, dkk (2011: 36), kebiasaan baik dalam kehidupan sehari-hari:
pikiran baik, hati baik, dan tingkah laku baik.. Karakter bersifat memancar dari dalam
ke luar (inside – out). Maksudnya, seluruh perilaku kita sehari-hari dilakukan atas
kesadaran sendiri bukan berdasarkan perintah orang lain.
 Salah satu upaya untuk mengembangkan kekuatan karakter yaitu melalui Pendidikan,
khususnya bimbingan dan konseling. Hal ini sesuai dengan pernyataan Masnur
Muslich (2011: 75) bahwa pendidikan merupakan sarana strategis untuk
meningkatkan kualitas manusia.
 Didukung oleh pendapat Francis W. Parker (Gede Raka, 2011: 43) yang menyatakan
bahwa tujuan pendidikan adalah pengembangan karakter.
 Menurut Williams, Russell, dan Megawangi (2010), pendidikan karakter adalah
pendidikan budi pekerti plus yang melibatkan aspek pengetahuan (cognitive),
perasaan (feeling), dan tindakan (action). Hal ini dapat diartikan bahwa pendidikan
karakter adalah pengembangan potensi yang tidak hanya mementingkan aspek
pengetahuan saja, tetapi juga perasaan dan tindakan juga perlu diatur.
 Didukung pendapat Lickona (Muslich, 2011: 75) yang mengatakan bahwa komponen
karakter terdiri dari moral knowing (pengetahuan tentang moral), moral feeling
(perasaan tentang moral), dan moral action (perbuatan moral).
 Dalam pendidikan implementasi pendidikan karakter menurut Hartono (2011: 80)
dilakukan dalam dua arah, secara langsung dalam empat komponen layanan dan
dimasukkan dalam materi pelayanannya yang mencakup bidang bimbingan pribadi,
sosial, belajar, karier, dan pengembangan budi pekerti.
 Peterson dan Seligman (2004) memfokuskan pada kekuatan karakter (character
strengths) dan kebajikan (virtues). Kekuatan karakter adalah unsur psikologis yang
membentuk kebajikan.
 Seligman (2002) menyatakan bahwa setiap individu memiliki “kekuatan khas
(signature strengths), yang merupakan karakteristik khas seorang individu.

Menurut Peterson dan Seligman terdapat 6 jenis kebajikan yang terdiri dari 24 kekuatan
karakter, yaitu:
a) Kebajikan Kearifan dan Pengetahuan (Wisdom and Knowlegde)
Kebajikan ini berfungsi dalam fungsi kognitif, yaitu yang berkaitan dengan cara
seseorang mendapatkan dan menggunakan pengetahuannya. Kebajikan ini terdiri dari
kekuatan karakter:
 Kreativitas
 Keingintahuan
 Keterbukaan pikiran
 Kecintaan belajar
 Perspektif

b) Kebajikan Keteguhan Hati (Courage)


Kebajikan keteguhan hati merupakan kebajikan dorongan yang kuat untuk mencapai
suatu tujuan. Kebajikan ini terdiri dari kekuatan karakter:

 Kebranian
 Ketekunan
 Intregitas
 Vitalitas
c) Kebajikan Perikemanusiaan dan Cinta Kasih (Humanity and Love)
Kebajikan perikemanusiaan memperhatikan hubungan harmonis antar manusia untuk
saling peduli sesama. Kebajikan ini terdiri dari kekuatan karakter:

 Cinta
 Kebaikan hati
 Kecerdasan sosial
d) Kebajikan Keadilan (Justice)
Kebajikan keadilan dilandasi dalam kehidupan sosial dan masyarakat yang sehat,
dengan interaksi yang terjalin dengan selaras. Kebajikan ini terdiri dari kekuatan karakter:

 Keanggotaan dalam kelompok


 Keadilan dan persamaan
 Kepemimpinan
e) Kebajikan Kesederhanaan (Temperance)
Kebajikan kesederhanaan menganjurkan individu untuk mempertimbangkan berbagai
kemungkinan sehingga dapat meminimalisir dari dampak buruk. Kebajikan ini terdiri dari
kekuatan karakter:

 Memaafkan
 Kerendahan hati
 Kebijaksanaan
 Regulasi diri
f) Kebajikan Transedensi (Transcendence)
Kebajikan transedensi lebih menekankan pada hubungan antara individu dengan alam
semesta, serta bagaimana individu memberi makna pada kehidupan. Kebajikan ini terdiri dari
kekuatan karakter:

 Apresiasi terhadap keindahan dan kesempurnaan


 Bersyukur
 Harapan
 Humor
 Spiritualitas
Kekuatan karakter mendorong seseorang yang belum dapat mengembangkan potensinya
agar menemukan keahliannya dan bisa mengembangkan dirinya ke arah yang lebih positif.
Pada dasarnya, kekuatan karakter dan kebajikan sangat memandang manusia dengan positif
karena beranggapan setiap individu mempunyai kekhasan tersendiri. Oleh karena itu,
seseorang yang ingin berhasil dalam berbagai aspek harus mengembangkan kekhasan dalam
dirinya tersebut, bukan fokus terhadap masalah yang dihadapi.
Daftar Pustaka

Jurnal
Arumsari, Cucu. “Kekuatan Karakter dan Kebajikan dalam Bimbingan dan Konseling.”
Journal of Innovative Counseling: Theory, Practice & Research. Vol. 2. No. 1 (2018).
Hlm. 1-5.

Anda mungkin juga menyukai