Anda di halaman 1dari 7

J u m a l k o m u n ik a si, IS S N 190 7-8 9 8X

V o lu m e 10, N o m o r 1, O k to b er 20 15

Praktik Multimedia dalam Jurnalisme Online di Indonesia


(Kajian praktik wartawan multimedia di cnnindonesia.com,
rappler.com, dan tribunneivs.com)

Aghnia R.S. Adzkia


CNN Indonesia, Jakarta

ABSTRAK

Perkembangan teknologi informasi membawa jurnalisme berkembang jauh lebih pesat. Cara
menyampaikan pesan melalui media pun berubah, tidak lagi monoplatform tetapi
multiplatform yang mengintegrasikan tulisan, audio, dan video. Jurnalisme online yang
ditopang oleh internet menuntut wartawan untuk bisa menulis, memotret, membuat berita
video, bahkan berinteraksi lebih jauh dengan audiens. Seorang wartawan mesti bisa
melakukan berbagai kerja tersebut sekaligus dalam satu waktu peliputan. Mereka juga harus
paham karakter audiens yang akan mengonsumsi produk jumalistiknya. Penyajian melalui
berbagai platform memudahkan persebaran dan memperluas keterbacaan. Meski
perkembangan teknologi masih menyisakan perdebatan terkait etika dan nilai jurnalistik,
tetapi praktik multimedia terus berkembang. Tak bisa dipungkiri, wartawan multimedia
menemukan tantangan seperti pengelolaan waktu, keterbatasan alat, dan adaptasi dengan
lingkungan sekitar. Terlebih, pakar mengkritik karaketer media online yang mengedepankan
kecepatan berita. Alhasil, menjadi penting bagi wartawan multimedia untuk tetap
berpedoman pada etika jurnalistik yang menekankan pada verifikasi dan akurasi berita.
.Dengan melakukan studi pustaka dan wawancara mendalam kepada wartawan-wartawan di
tiga media yaitu cnnindonesia.com, rappler.com, dan tribunnews.com, artikel ini berusaha
mengelaborasi implementasi multimedia dalam perkembangan jurnalisme online di
Indonesia dan bagaimana dampaknya terhadap perubahan yang teijadi di ruang redaksi dan
cara kerja wartawan di lapangan. Dari penelitian ini ditemukan fakta empat wartawan telah
menerapkan prinsip multimedia dengan menghasilkan setidaknya dua jenis produk
jurnalistik berupa teks dan video saat liputan.

Kata kunci: jurnalisme online, wartawan, multimedia, ruang redaksi.

Fendahuluan media yang paling banyak dikonsumsi.


Sementara media cetak dalam bentuk
Media online di Indonesia semakin koran, menduduki posisi ke empat.
berkembang, masyarakat pun melirik Riset AC Nielsen juga menunjukkan
portal berita online menjadi salah satu penetrasi internet baik di dalam dan luar
medium untuk mendapatkan informasi. Pulau Jawa meningkat sejak 2010 hingga
AC Nielsen Indonesia mencatat, internet 2014. Di Jawa misalnya, meningkat
menduduki posisi kedua tertinggi dari sebanyak dua kali lipat mencapai 17% dan

41
J u rn a l k o m u n ik a si, V o lu m e 10, N o m o r 1, O k to b er 20 15

di luar Jawa meningkat sebanyak 12%. pada pertanyaan: Bagaimana


Lebih jauh, data dari Asosiasi perkembangan praktik multimedia dalam
Penyelenggara Jasa Internet (APJI) jurnalisme online di Indonesia? Apakah
Indonesia menunjukkan sebanyak 88,1 wartawan-wartawan di Indonesia siap
juta dari 252 juta penduduk Indonesia menghadapi era multimedia? Tulisan ini
mengonsumsi internet pada tahun 2014. akan mencoba menjawab pertanyaan
Sebanyak 57% dari jumlah tersebut tersebut dengan melihat bagaimana
menggunakan internet untuk mengakses pandangan wartawan tentang konsep
berita-berita terkini dari media online. Di multimedia serta penerapannya di media
satu sisi, penetrasi koran terutama di masing-masing. Selain itu, tulisan ini juga
Jawa mengalami penurunan yang memaparkan bagaimana pola wartawan di
signifikan. Semula pada tahun 2010 tiga media online (cnnmdonesia.com,
sebanyak 15% dan turun menjadi 11% rappler.com, dan tribunnews.com)
pada tahun 2014. Di luar Jawa, penetrasi menjalankan tugasnya sebagai wartawan
koran meningkat sedikit, dari mulanya multimedia.
23% menjadi 25%.
Dari data tersebut, dapat disimpulkan
internet dan jurnalisme online layak Metode Penelitian
diperhitungkan dalam perkembangan
kajian jurnalistik di Indonesia. Seiring Untuk mengelaborasi gagas an
dengan hal tersebut, praktik multimedia mengenai jurnalisme multimedia, penulis
dalam jurnalisme online pun berkembang. melakukan studi pustaka dan wawancara
Menurut Mark Deuze, multimedia bahkan mendalam. Studi pustaka digunakan
menjadi salah satu ruh dari jurnalisme untuk melihat konteks global maupun di
online (2003:203-230). Pakar kajian Indonesia mengenai perkembangan
media Universitas Amsterdam ini internet dan efeknya pada jurnalisme.
menggambarkan multimedia sebagai Literatur buku dan jurnal terkait media
salah satu cara untuk menyajikan berita online menjadi dasar argumentasi
melalu beragam format seperti audio, penerapan multimedia baik di luar negeri
teks, musik, foto, animasi. Tak hanya itu, maupun di Indonesia. Studi pustaka juga
multimedia dalam jurnalisme juga menggali penelitian yang telah ada
dimaknai sebagai proses implementasi sebelumnya dan menganalisisnya dengan
dari prinsip interaktivitas dan fenomena yang terjadi di Indonesia.
hypertextual. Dalam penyajian berita, Wawancara mendalam dilakukan
mereka mempertimbangkan terbukanya untuk melihat lebih dekat mengenai
kesempatan bagi audiens untuk praktik serta berbagai tantangan yang
memberikan timbal balik. Pemberian dihadapi wartawan di era digital. Empat
konteks cerita melalui rujukan berita wartawan dari tiga media online di
(hyperlinks) juga menjadi poin penting. Indonesia menjadi narasumber dalam
Tiga media di Indonesia yang menerapkan penelitian ini. Tiga di antaranya
prinsip multimedia dalam ruang redaksi merupakan reporter yang turun ke
di antaranya cnnindonesia.com, lapangan untuk mencari berita dari media
vappler.com, dan tribunnews.com. cnnindonesia.com, rappler.com, dan
Sejumlah wartawan di tiga media dituntut tribunnews.com sementara satu lainnya
untuk memproduksi sebuah berita melalui merupakan pemimpin redaksi
beragam medium. cnnindonesia.com. Tiga media dipilih
Saltiz dan Dickinson (2007:220) karena menerapkan konsep multimedia
menyebutkan ruang redaksi yang dalam ruang redaksi.
menerapkan prinsip multimedia - CNN Indonesia merupakan media
terutama dalam media online— akan yang berafiliasi dengan CNN Amerika
cenderung lebih cakap dan terampil dalam Serikat. Di Indonesia, hak siar dan hak
menggunakan seluruh teknologi yang terbit dalam bentuk online dimiliki oleh
dimiliki untuk memproduksi berita dalam PT Agranet Multicitra Siberkom milik
berbagai format. Pada konteks di Chairul Tanjung. Cnnindonesia.com resmi
Indonesia, kondisi ini membawa penulis diluncurkan pada Oktober 2014 lalu

42
Aghnia R.S.Adzkia, P ra k tik M u ltim e d ia d a la m J u m a lis m e O n lin e di In d o n esia
(K ajian p ra k tik w a rta w a n m u ltim ed ia di cn n in d o n esia .co m , rappler.com , d a n tribunnews.com)

dengan menyajikan sejumlah kanal seperti selanjutnya disebut dengan era digitalisasi
nasional, politik, internasional, gaya (Pavlik, 200i:viii; Boczkowski,
hidup, hiburan, dan olahraga. Media ini 2004:209). Internet, menjadi salah satu
dikelola di bawah tanggung jawab Yusuf produk perkembangan teknologi
Arifin sebagai pemimpin redaksi. Jumlah komunikasi yang menekankan konsep
staf redaksi hingga Agustus 2015 konvergensi. Meski fungsi teknologi
njLencapai 50 orang. Sama seperti CNN menjadi penentu konvergensi, teknologi
Indonesia, Rapplerlndonesia berafiliasi bukanlah satu-satunya faktor konvergensi
d|engan Rappler yang berpusat di Filipina. terwujud dalam sebuah ruang redaksi
Media online ini mulai berakifitas di (Bardoel dan Deuze, 2001:91-103;
Indonesia sejak akhir tahun 2014 dan Boczkowski, 2004:1997-210). Para pakar
gencar mempublikasikan berita-berita memaknai konvergensi teijadi pada tiga
sejak tahun 2015. Media ini dipimpin oleh tataran: teknologi, pekeija, dan budaya.
Natashya Guitterez. Sementara itu, Tribun Pada tataran teknologi, Bardoel dan
Jakarta merupakan media dari kelompok Deuze sepakat bahwa konvergensi
Kompas Gramedia. Media ini memiliki memunculkan beragam format atau
produk cetak dan online. Produk online, multimedia pemberitaan. Multimedia
mulai berkembang sejak tahun 2010. Kini, yang dimaksud meliputi teks atau tulisan,
tribunnews.com untuk regional Jakarta video, gambar, animasi atau infografis
dipimpin oleh Dahlan Dahi sebagai (Bardoel dan Deuze, 2001:91-103; Saltiz
pemimpin redaksi. dan Dickinson, 2007:220). Hal senada
1 Empat reporter dari tiga media juga dijabarkan Pablo J Boczkowski
tersebut dipilih secara acak. Satu tentang konvergensi dalam tulisannya The
wartawan, Febriana, pernah mengenyam Processess o f Adopting Multimedia and
dunia cetak baik koran maupirn majalah Interactivity in Three Online Newsroom.
selama lima tahun sebelum hijrah menjadi Boczkowski mendefinisikan konvergensi
wartawan multimedia di rappler.com. sebagai penggabungan beragam teknologi
Sementara dua lainnya, meniti karier seperti cetak, televisi, telepon, dan
langsung menjadi wartawan media online komputer (2004:197-210).
di cnnindonesia.com yakni Ranny Virginia Di Amerika, boston.com telah
trtami, dan tribunnews.com, Rahmat menerapkan prinsip konvergensi melalui
Patuti. Satu wartawan lainnya di situsnya. Dalam situs tersebut,
cnnindonesia.com, Yusuf Arifin, pernah boston.com menampilkan 17 konten
mengenyam beragam dunia jurnalistik media lokal dan juga siaran televisi dari
mulai dari cetak, elektronik seperti televisi WGBH (Pavlik, 2001:38). Contoh
dan radio, hingga bekeija di media online. konvergensi juga diterapkan oleh situs
| Penelitian dilangsungkan selama dua media milik AOL/Time Warner, CNN.
bulan, yakni pada Juni dan Juli 2015. CNN melalui laman websitenya
jUntuk menggali informasi dari keempat menyajikan berita dalam bentuk beragam
narasumber, penulis menggunakan seperti video, teks, galeri foto, dan
metode wawancara dengan pertanyaan lainnya. Di Inggris, studi dari Saltiz dan
jsemi-terstruktur. Berbekal sederetan Dickinsion menunjukkan empat ruang
pertanyaan yang kemudian redaksi mengaplikasikan konsep
idikembangkan, penulis melakukan konvergensi melalui beragam media
wawancara baik tatap muka maupun (multimedia) yakni Financial Times, The
melalui surat elektronik kepada Guardian, BBC, dan Sky News
narasumber. Selain wawancara, penulis (2007:219-220). Keempat media
juga mengikuti aktivitas wartawan ketika memanfaatkan situs online untuk
|meliput sebuah peristiwa di lapangan. mengintegrasikan seluruh konten berita
berbagai format.
Konvergensi dan Dapur Redaksi Pada dimensi para pekeija, Bardoel
memetakan bagaimana perubahan para
Menarik akarnya, konvergensi wartawan bekeija. Wartawan multimedia
dipetakan sebagai bagian dari pada media online dap at memproduksi
perkembangan teknologi komunikasi yang satu konten berita untuk beragam format.

43
J u m a l k o m u n ik a si, V o lu m e 10, N o m o r 1, O k to b er 20 15

Untuk itu, pola keija wartawan karena waktu yang dimilikinya sangatlah
multimedia berbeda dengan wartawan terbatas.
pada umumnya dalam konteks Pelham menggarisbawahi persoalan
ketrampilan memproduksi berita berbagai waktu ketika seorang wartawan
format (Saltiz dan Dickinson, 2007:220). multimedia meliput sebuah peristiwa atau
Saltiz dan Dickinson kemudian isu. Ia mengatakan, apabila seorang
mempopulerkan istilah “versatile wartawan diberi waktu yang lebih longgar
journalism”. Istilah ini dimaknai ketika untuk bekeijaa, maka seluruh permintaan
seorang wartawan multimedia dituntut kantor dapat terpenuhi (Pelham dalam
cakap dan terampil untuk menghasilkan Miller, 2009:27). Untuk mengatasinya,
video, tulisan, dan foto dalam sekali Pelham menjelaskan perlunya
waktu reportase. Saat meliput sebuah ketangkasan dari tiap wartawan untuk
peristiwa atau isu, wartawan multimedia bekeija secara efisien dan berkoordinasi
akan mengoptimalkan kemampuan dengan tim produksi serta tim redaksi
teknologi komunikasi yang dipunya untuk yang berada di kantor.
menghasilkan beragam produk Menilik dimensi lainnya dalam
jurnalistik. Teknologi tersebut dapat konvergensi, perubahan kultur terjadi
meliputi kamera DV untuk mengambil dalam tata kelola ruang redaksi (Bardoel
video, kamera untuk mengambil foto, atau dan Deuze, 2001). Kultur bisa dimaknai
sebuah smartphone. perubahan lingkungan ruang redaksi yang
Bagi sebagian media, praktik tersebut membutuhkan koordinasi lebih jauh
memantik persoalan lain. Bagaimana karena terintregrasi. Kasus TTV News
dengan wartawan yang telah terbiasa yang telah mengorbitkan situsnya,
meliput dan hanya menghasilkan satu itv.com, pada tahun 2007 menunjukkan
produk jurnalistik seperti televi saja atau hal tersebut. Mantan wartawan JTVNews,
tulisan saja? Redaksi Financial Times dan Zoe Smith, dalam tulisan Introducing
The Guardian akhirnya memutuskan Multimedia to The Newsroom
untuk melatih para jumalisnya menjelaskan jumlah staf redaksi di
memproduksi video alih-alih hanya teks kantornya bertambah lantaran
(Saltiz dan Dickinson, 2007: 220). membutuhkan orang yang fokus
Namun, hal sebaliknya masih minim mengurus multimedia dan situs itv.com
ditemukan pada media BBC. Dalam studi (Smith dalam Miller, 2009:19-20).
Saltiz dan Dickinson terungkap, hanya Penambahan staf redaksi berujung pada
sedikit wartawan BBC yang juga terlatih dibutuhkannya koordinasi antara tim
sekaligus untuk menulis artikel panjang televisi yang mengurusi produksi video
dan bukan hanya naskah dalam sebuah dan tim penulis untuk konten situs. Pada
video atau audio untuk radio. Dari media- praktinya, Smith bercerita, ruang redaksi
media tersebut, tak seluruh wartawan di tempatnya bekeija dulu sempat
merasakan kemudahan yang sama untuk mengalami ketidakstabilan. Ia
memproduksi koran, radio, dan televisi. mengatakan, konsep multimedia tak
Live Editor untuk BBC semulus apa yang diinginkan. Para
Newsgathering, Guy Pelham, jurnalis kerap kali kesulitan dan tak
mengungkapkan kisah jurnalis BBC, sepaham ketika diminta untuk
David Shukman, ketika menghadapi menghasilkan dua produk jurnalistik
banyak permintaan dari kantor untuk sekaligus: video dan tulisan.
meliput ancaman bahaya sampah plastik
yang mengapung di permukaan laut Kemunculan Media Online di
terhadap ekosistem sekitarnya (Pelham Indonesia
dalam Miller, 2009:26-28). Saat itu,
Shukman diminta tak hanya untuk Internet sebagai perkembangan
memproduksi satu video untuk satu teknologi komunikasi mulai dikenal di
program tetapi juga membuat audio yang Indonesia sejak tahun 1990-an. Lim
akan ditampilkan pada radio BBC. dalam Couldry dan Curran, 2003:276
Shukman pun. mengalami kesulitan mencatat sejak tahun 1990 hingga 1994,
internet hanya dapat digunakan melalui

44
Aghnia R.S. Adzkia, P ra k tik M u ltim e d ia d a la m J u rn a lism e O n lin e d i In d o n esia
(K ajian p ra k tik w a rta w a n m u ltim ed ia d i cnnindonesia.com, rappler.com, d a n tribunnews.com )

universitas atau lembaga riset. Alumnus juga uiuaneius.com yang diinisiasi


ITB sekaligus pakar internet Onno W wartawan senior Nezar Patria bersama
Purbo memanfaatkan sebuah mailing list beberapa rekannya eks jurnalis majalah
bemama apakabar yang dibuat oleh Tempo. Media ini menerapkan konsep
warga Amerika, John A MacDougall, tulisan jurnalistik yang lebih panjang dan
untuk bertukar infonnasi dan komprehensif.
mjemberikan akses internet dalam dunia Pada tahun 2010, Tribun yang
pendidikan dan riset (Hill dan Sen, merupakan anak usaha Kelompok
2005:29). Milis apakabar(aiclark.net ini Kompas Gramedia mulai menjamah ranah
semakin gencar digunakan pada 1996. online dengan meluncurkan
| Dalam rentang setahun setelahnya, tribunnews.com. Tribun dengan
masyarakat di Indonesia mulai dapat jejaringnya di seluruh Indonesia, kini
mengakses internet melalui rumah yang memiliki sedikitnya 200 portal berita
terhubung dengan Internet Service dengan kanal regional yang tersebar di
Providers (ISPs) (Lim dalam Couldry dan seluruh Indonesia. Sementara itu, empat
Curran, 2003:276). Pengguna internet tahun berikutnya, CNN mulai melebarkan
mulai menjamur hinga tahun-tahun sayapnya ke Indonesia dengan
berikutnya dan menjadi salah satu sumber membentuk cnnindonesia.com. Media
persebaran informasi untuk memobilisasi online ini dimiliki oleh pengusah Chairul
massa pendemo untuk melengserkan Tanjung di bawah bendera perusahaan
rezim Soeharto pada tahun 1997 hingga yang sama dengan detik.com, PT Agranet
1998 (Lim dalam Couldry dan Curran, Multicitra Siberkom. Pada tahun yang
2003). sama, media asal Filipina rappler.com
Sementara itu, bisnis media online mulai merambah juga ke Indonesia.
juga mulai muncul sejak tahun 1996. Hill Tulisan-tulisan berbahasa Indonesia
dan Sen mencatat, detik.com dan mulai bermunculan di kanal tersendiri
tempointerakif.com menjajal laman portal berita tersebut.
beritanya pada tahun 1996 (2005:30). Yang menarik dari ketiga media
Tempo mengklaim meluncurkan terakhir adalah konsep yang ditawarkan
portalnya pada tanggal 6 Maret 1996. dalam menyajikan berita. Ketiganya
Sejanjutnya, pada 2 September 1996, mengusung prinsip multimedia sebagai
Harian Bisnis Indonesia menerbitkan karakter pembeda dengan media online
pojrtal beritanya (Margianto dan lainnya. Cnnindonesia.com sedari awal
Syaefullah, 2011:15-19). Setahun menerapkan konsep multimedia.
berikutnya, kompas.com mulai serius Perusahaan ini merekrut wartawan muda
menggarap situsnya sejak 22 Agustus tanpa pengalaman untuk dilatih menjadi
1997. reporter yang memiliki beragam
I Kecuali detik.com, sederetan media ketrampilan untuk mengambil. video, foto,
online tersebut merupakan versi cetak sekaligus menuangkannya dalam bentuk
balk dari koran maupun majalah masing- tulisan panjang yang komprehensif.
masing. Detik.com menyajikan berita Konsep serupa diterapkan oleh
yang ringkas dengan menganut konsep rappler.com. Media ini memberikan
breaking news yang diterapkan media kesempatan kepada tiap wartawannya
asing seperti CNN, Reuters, Asociated untuk menyajikan berita dalam beragam
Press, dan lainnya (Margianto dan format sesuai dengan kebutuhan peristiwa
Syaefullah, 2011:15-19). Alhasil, berita atau isu yang dilaporkan. Sementara itu,
yang dihasilkan sepenggal-sepenggal dan tribunnews.com yang mulanya tak
terjus dimainkan oleh para wartawan mengedepankan prinsip tersebut mulai
dalam tempo tertentu. Bahkan, sejumlah mengembangkannya satu tahun
berita di detik.com tak memenuhi unsur belakangan.
kelengkapan berita.
j Pada tahun 2000-an, pengusaha Hary
Tanoe Soedibjo meluncurkan
okezone.com di bawah payung PT Media
Nulsantara Citra Group. Selain itu, muncul

45
J u m a l k o m u n ik a si, V o lu m e 10, N o m o r 1, O k to b er 20 15

maupun jumlah pembacanya. Problem memiliki kesimpulan bahwa wartawan di


etika ini tidak hanya menjadi persoalan Indonesia bukan tidak menyadari bahwa
seorang wartawan tetapi juga menjadi jurnalisme multiplatform sudah datang.
tanggungjawab berbagai lembaga yang Mereka sudah menyadari, namun ada
bersangkutan, misalnya saja Dewan Pers, hambatan yang dihadapi. Paling besar
dalam merumuskan aturan atau pedoman adalah mengenai proses adaptasi.
yang bisa mengikuti perkembangan Pangkalnya tentu karena tidak mudah
zaman. Peran publik dalam mengawasi mengubah cara pikir membuat berita di
wartawan dan media juga dibutuhkan era media konvensional — yang terfokus di
karena bagaimanapun juga, kepentingan masing-masing produksi, entah tulisan
publik adalah esensi dari jurnalisme. saja, atau video saja - menjadi
terintegrasi dalam era media barn.
Kesimpulan Sebagai penutup, jurnalisme
memiliki tujuan untuk melayani
Jurnalisme multimedia adalah sebuah kepentingan bersama. Ini artinya, meski
keniscayaan. Perkembangan teknologi cara memproduksi berubah, medium yang
informasi membuat cara memproduksi digunakan berubah, yang tidak boleh
berita bembah secara drastis. Pada tahap diabaikan adalah kepentingan bersama.
selanjutnya hal ini mensyaratkan Media online sering dianggap
kesiagaan wartawan untuk mengikuti mengabaikan kepentingan publik dengan
perkembangan zaman. Dengan kata lain, menampilkan berita-berita secara cepat
tuntutan seorang wartawan juga berubah. namun minus verifikasi dan akurasi. Hal
Ia tidak hanya harus bisa menulis berita, yang pada tahap selanjutnya bisa
memotret, membuat berita video. Seorang menyesatkan opini publik. Wartawan di
wartawan mesti bisa melakukan berbagai era multimedia, tentu tidak boleh
kerja tersebut sekaligus juga harus paham mengabaikan etika jurnalistik dan prinsip-
karakter pembaca seperti apa yang akan prinsip dasar jurnalistik. Dengan
membaca atau melihat berita-berita yang demikian, jurnalisme baru benar-benar
dibuat. bisa bermanfaat bagi kepentingan publik.
Dari studi pustaka dan wawancara
mendalam dalam artikel ini, penulis
Aghnia R.S. Adzkia, P ra k tik M u ltim e d ia d a la m J u rn a lism e O n lin e d i In d o n esia
(K ajian p ra k tik w a rta w a n m u ltim ed ia d i cnnindonesia.com, rappler.com, d a n tribunnews.com )

Daftar Pustaka

Bardoel, Jo dan Deuze, Mark. (2001). Margianto, J. Heru dan Syaefullah, Asep.
"Network Journalism": (2011). Media Online: Pembaca,
Converging Competencies o f Old Laba, dan Etika Problematika
and New Media Professionals. Praktik Jurnalisme Online di
Australian Journalism Review. Indonesia. Jakarta: Aliasnsi
Volume 23 (2). December 2001. Jurnalis Independen (AJI)
Indonesia.
Boczkowski, Pablo J. (2004). The
Processes o f Adopting Multimedia Pavlik, John. (2000). The Impact o f
and Interactivity in Three Online Technology on Journalism.
Newsroom. International Journalism Studies. 1:2. Pp 229-
Communication Association. 237.
Volume: June 2004. Pp 197-213.
Pelham, Guy. (2009). Multimedia
Deuze, Mark. (1999). Journalism and The Reporting in the Field dalam
Web: An Analysis o f Skills and Charles Miller (ed). 2009. The
Standards in an Online Future of Journalism.
Environment. Gazette VOL. 61(5). Saltzis, Konstantinos dan Dickinson,
Pp 373- 390 . Roger. (2007). Inside the Changing
Deuze, Mark. (2003).The web and its Newsroom Journalists' Response to
j journalisms: considering the Media Convergence. Aslib
consequences of different types of Proceedings, Vol. 60 Iss: 3. Pp 216-
newsmedia online. New Media and 228.
Society. V0I5 (2). Pp 203-230. Smith, Zoe. (2009). Introducing
1 Multimedia to the Newsroom
Deuze, Mark. (2004). What is multimedia dalam Charles Miller (ed). 2009.
journalism? Journalism Studies. The Future of Journalism.
5:2. Pp 139-152.
Situs
Hill, David dan Sen, Krishna. (2005). The
I In ternet in Indonesia's New Nielsen Indonesia. (2014). Nielsen:
, Democracy. New York: Routldegde. Konsumsi Media Lebih Tinggi di Luar
Jawa. Diakses di
Lim, Merlyna. (2003). The Internet, Social http: / /www.nielsen.com/id/en/press-
Networks, and Reform in
room/2014/nieIsen-konsumsi-media-
Indonesia dalam Coludry, Nick dan
Curran, lebih-tinggi-di-luar-iawa.html pada
James. (2003). Contesting Media Power: tanggal 8 Agustus 2015.
> Alternative Media in a Networked
1 World. Maryland: Rowman and
Litdefield.

53
1

Anda mungkin juga menyukai