FIXX Laporan OT Neuro KLMPK 6
FIXX Laporan OT Neuro KLMPK 6
Disusun Oleh :
BLANGKO PEMERIKSAAN
1. Blangko Evaluasi Awal Untuk Pasien Dewasa
2. Blangko Pemeriksaan Lingkup Gerak Sendi
3. Blangko Pemeriksaan Kekuatan Otot
4. Blangko FIM
5. Blangko pemeriksaan skala asworth
6. Balngko pemeriksaan neurologi
ii
DAFTAR ISI
Cover
Daftar lampiran……………………………………………………………………………………………………………………ii
Daftar Isi……………………………………………………………………………………………………………………………...iii
LAPORAN KASUS......................................................................................................................1
Identitas Pasien....................................................................................................................1
Interview..............................................................................................................................1
Obsevasi Klinis......................................................................................................................2
Screening Test......................................................................................................................2
Kerangka Acuan/Pendekatan...............................................................................................3
Hasil Pemeriksaan................................................................................................................4
Tujuan Terapi:......................................................................................................................7
Program Terapi:...................................................................................................................8
Re-Evaluasi Terapi..............................................................................................................10
Hasil Terapi........................................................................................................................10
LAMPIRAN..............................................................................................................................12
iii
iv
LAPORAN KASUS
1) Identitas Pasien
Nama: Ny.W
Umur: 67 Tahun
Alamat: Simo,Boyolali
Status: Menikah
Diangnosis: Stroke hemmipharasis dextra
2) Interview
Pasien mengaku sudah menderita penyakit stroke sejak dua tahun yang
lalu.Saat anak keduanya meninggal pasien kaget dan syok hingga pingsan
kemudian pasien dibawa ke rumah sakit oleh keluarga.Pada saat sampai di
rumah sakit pasien didiagnosis oleh dokter menderita stroke ringan dan diberi
obat hingga stroke tidak lagi kambuh.
1
sampai tiba 3 bulan kemudian saat bertani pasien terpeleset dari sawah dan
mendadak bagian tubuh sebelah kanan pasien sulit untuk digerakkan.
3) Obsevasi Klinis
Berdasarkan hasil observasi klinis yang dilakukan pada 7 April 2021 pasien
berpenampilan rapi dan bersih, cara bicara pasien sangat kooperatif terhadap
terapis, perilaku yang ditunjukan pasien menunjukan bahwa pasien memiliki
motivasi yang tinggi untuk sembuh, mobilisasi pasien menggunakan kaki
tiga,.untk membantunya dalam berjalan.
4) Screening Test
2
Keluarga pasien merasa khawatir dan membawa pasien ke rumah sakit
kemudian didiagnosis dokter Stroke Hemmipharasis Dextra kemudian
keluarga pasien berinisiatif untuk membawa pasien ke fisioterapi tetapi
menunjukkan progress yang baik.Setelah itu keluarga pasien membawa pasien
berobat ke pengobatan alternatif seperti pengobatan terapi kejut listrik tetapi
pengobatan tersebut juga tidak membuahkan hasil dan malah mengakibatkan
tangan kanan pasien sulit digerakkan.
Pasien tidak mampu memakai baju secara mandiri sehingga saat
memakai baju pasien membutuhkan bantuan dari suaminya.Orang tua pasien
juga memiliki riwayat penyakit stroke dan pasien memiliki mempunyai
riwayat penyakit darah tinggi sehingga pasien memimiliki pantangan makan
jeroan dan daging kambing.
Pasien kesulitan saat melakukan aktivitas Toiletting seperti BAB dan
BAK.Pada sleep and rest pasien mengalami kesulitan tidur karena merasa
kurang nyaman saat posisi menghadap kekanan dikarenakan kondisi tangan
kanannya yang mengalami spastik. Dari sini dapat disimpulkan diagnosis
Klien mengalami flasit atau layuh pada tangan kanan sehingga sulit di
gerakkan dan prioritas masalah dalam penanganan OT yakni untuk
meningkatkan kan aktivitas ADL dalam hal makan dengan menggunakan
tangan kanan.
5) Kerangka Acuan/Pendekatan
Kerangka acuan yang digunakan dalam treatment kali ini
menggunakan bobath dan menggunakan kerangka acuan
rehabilitative.Kerangka acuan rehabilitatif digunakan karena pasien
membutuhkan alat bantu berupa sendok makan yang sudah dimodifikasi
untuk memudahkan pasien dalam aktifitas ADL makan.
3
6) Hasil Pemeriksaan
A. Pemeriksaan Tanda Vital
Berdasarkan pemeriksaan tanda vital yang telah dilaksanakan
pada tanggal 7 April 2021 didapatkan hasil bahwa pemeriksaan
tekanan darah dengan menggunakan tensi klien memperoleh hasil
170/110 mmHg yang artinya tekanan darah klien tinggi (Hipertensi).
4
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilaksanakan pada tanggal 7
April 2021 pada Shoulder dan elbow pasien, didapatkan hasil bahwa
untuk abduksi pada otot middle deltoid mendapat 3- dan adduksi pada
otot pectoralis ayor mendapat 3-. Pada gerakan internal rotasi pada
otot subscapularis mendapat nilai 3- dan pada external rotasi mendapat
nilai 3-. gerakan fleksi shoulder dextra kekuatan otot pada otot
anterior deltoid mendapat nilai 3-, horizontal adduksi pada otot
pectoralis mayor dextra diperoleh nilai 3- ,Horizontal abduksi Dextra
otot Posteror deltoid mendapat nilai 3-, Fleksi elbow dextra otot
biceps mendapat nilai 3-, Supinasi dextra pada otot supinator
mendapat nilai 3- dan pronasi dextra pada otot pronator teres
mendapat nilai 3-.
E. Pemeriksaan Neurologi
Somatosensori
Pemeriksaan temperature dari 10x percobaan terdapat 3x kesalahan.
Pemeriksaan touch awareness dari 10x percobaan terdapat 3x
kesalahan dan pain awareness dari 10x percobaan benar semua.
5
F. Pemeriksaan skala asworth
Aset
Limitasi
6
Prioritas Masalah
Prioritas Masalah pada kasus ini adalah pada area activity daily living
(ADL). Pasien kesulitan untuk makan dengan tangan kanan.
Diagnosis OT
Diagnosis OT pada kasus ini adalah pada area activity daily living
(ADL). Pasien kesulitan untuk makan dengan tangan kanan ,
dikarenakan kelemahan otot biceps dan anterior deltoid dan
menyebabkan tnagn kanan nya spastik
8) Tujuan Terapi:
STG II: Pasien mampu menggunakan alat bantu sendok yang sudah
dimodifikasi dengan bantuan terapis dalam 2 kali sesi terapi.
STG III: Pasien mampu menggunakan alat bantu sedok yang sudah
dimodifikasi dengan tangan ditopang meja dalam 2 kali sesi terapi
STG IV: Pasien mampu menggunakan alat bantu sendok yang sudah
dimodifikasi secra mandiri selama 2 kali sesi terapi.
7
9) Program Terapi:
Adjuctive:
Enabling:
1. Purposeful Activity
2. Occupation
Pasien mampu makan secara mandiri di rumah tanpa bantuan orang lain.
8
a. Posisi pasien:pasien dalam keadaan duduk , pasien diminta untuk
memegang alat bantu sendok yang sudah dimodifikasi, kemudian
terapis membantu menggerakkan alat bantu sendok yang sudah
dimodifikasi tersebut selanjutnya pasien diminta untuk mencoba
untuk menggunakan alat bantu sendok yang sudah dimodifiksi dengan
tangan menyapot pada meja dengan kemampuan pasien apabila pasien
sudah mampu mekukannya selanjutnya pasien mencoba menggunakan
alat bantu sendok yang sudah dimodifikasi secara mandiri dan tanpa
bantuan tangan menyapot meja. sekaligus terapis bertanya apakah
sudah merasa lelah, apabila pasien lelah maka istirahat terlebih dahulu
9
g. Home program
Home program yang diberikan adalah pasien diminta untuk
mengulangi aktifitas yang dilakukan pada saat sesi terapi berlangsung
setiap 10 menit sebanyak 3 kali dalam sehari.
10
LAMPIRAN
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Blangko pemeriksaan FIM
21
22
Blangko pmeriksaan skala skala asworth
23
Blangko pemeriksaan neurologi
24
25
26
27
28
29
30