Anda di halaman 1dari 6

Nama : Rossa Agustina Praja Wahyuningsih

Nim : 19101094
Kelas : 4B S1 Pariwisata

 Menghitung PCC dan RCC :


A. PCC

Daerah penelitian terdiri dari kawasan Danau Ranukumboluo dan areal perkemahan
seluas 3 hektar (Ha). Sebagian besar kegiatan yang dilakukan wisatawan yang berkunjung ke
kawasan Danau Ranukumbuluo adalah kegiatan piknik.

Rata-rata waktu kunjungan wisatawan ke kawasan Danau Ranukumbol adalah 4 jam, dan
waktu aktivitas wisata dari pukul 07.00 – 15.00, dan pukul 15.00 merupakan waktu pendaki
untuk mencapai Danau Ranukumbol.

Menurut peraturan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tenggerei (BBTNBTS), jumlah
wisatawan yang diperbolehkan untuk kegiatan wisata adalah 600 orang per hari.

Ket. :

 Jumlah pengunjung Aktual perhari = 600 Orang


 V / a = 1 / 65 = 0,02 ( a= 65 karena kegiatan yang dilakukan itu berpiknik)
 A = Luas area desa wisatanya = 3 Ha = 30.000 m²
 Masa Buka = Jam 07.00 – 15.00 = 8
 Waktu Rata-rata Per Kunjungan = 4 Jam
 Rf = Faktor rotasi atau jumlah kunjungan harian yang diperkenankan ke satu lokasi :
= Masa Buka / Waktu Rata2 Per Kunjungan
=8/4=2
 PCC = A x V/a x Rf

= 30.000 X 0,02 X 2

= 1.200 orang

Jadi, total menampung wisatawan/pengunjung objek wisata danau Ranu Kumbolo


sebanyak 1.200 orang.
B. RCC :

Tabel Jumlah Bulan Kering, Bulan Lembab dan Bulan Basah

Bulan Bulan Lembab 60- Bulan


Tahun Kering 100mm Basah
<60m >100mm
m
2018 6 1 5
2017 5 0 7
2016 1 2 9
2015 5 1 6
2014 4 2 6
Jumlah 21 6 33

 Curah Hujan (Cfn1)

Ket. :

 Bulan basah = 33
 Bulan kering = 21
 Indeks Ch (Mn) = £ Bulan Kering / £ Bulan Basah
= 21 / 33 = 0,636
 Mt = 7
Cfn1 = 1 - (Mn)/Mt

= 1 - 0, 636 / 7
= 0,909

 Erosivitas tanah (Cfn2)

Kondisi jenis tanah di sekitar area Danau Ranu Kumbolo pada Gambar 2 didominasi oleh
jenis tanah Andic Eutrudepts atau tanah Andosol dan sebagian tanah Lithic Hapludands.

Ket. :
 Mn = Karena Tanah yang terdapat di objek wisata ini merupakan tanah
Andic Eutrudepts atau tanah Andosol dan sebagian tanah Lithic
Hapludands makan nilai Mn = 60
 Mt = 75

Cfn2 = 1 - (Mn)/Mt

= 1 – 60 / 75

= 0,2
 Kelerengan lahan (Cfn3)

Klasifikasi kelas lereng area Danau Ranu Kumbolo berdasarkan Gambar 1 adalah 15 –
25%

Ket. :

 Mn = karena kemiringan tanahnya ini agak curam , yakni berkisar antara 15 – 25 %,


nilai Mn= 60
 Mt = 100

Cfn3 = 1 - (Mn)/Mt

= 1 – 60 / 100

= 0,4

 Keragaman fauna dan flora (Cfn4)

Berdasarkan data satistik Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
(BBTNBTS) jumlah jenis fauna yang terdapat pada Kawasan Taman Nasional Bromo
Tengger Semeru terdiri dari :

Namun mengacu pada data terakhir tahun 2021 (BBTNBTS) dan observasi lapangan,
hanya ditemukan satu jenis burung yaitu Columbia Livia atau merpati di sekitar Danau Ranu
Kumbolo.Tidak ada satwa lain yang dilindungi oleh berbagai jenis. Hewan yang ditemukan
di TNBTS. Seperti yang ditunjukkan pada tabel..

Ket. :

 Mn = karena mengacu pada kondisi data terkini (BBTNBTS) dan hasil pengamatan
dilapangan tahun 2020 flora dan fauna yang dilindungi hanya ditemukan 1, jadi nilai
Mn= 1
 Mt = 3,5
Cfn4 = 1 - (Mn)/Mt

= 1 – 1 / 3,5

= 0,714

 Potensi lansekap (Cfn5)

Potensi lanskap kawasan wisata adalah kawasan kegiatan wisata atau aliran objek wisata dan
tempat wisata yang dapat dikunjungi, disaksikan, dan dinikmati wisatawan.

Ket. :

 Berdasarkan table diatas dapat diketahui jumlah Mn = 22


 Mt = 27
Cfn5 = 1 - (Mn)/Mt

= 1- 22 / 27

= 0,185

RCC = PCC x Cfn1 x Cfn2 x Cfn3 x Cfn4 x Cfn5


= 1.200 x 0,909 x 0,2 x 0,4 x 0,714 x 0,185
= 11,5 = 12 (pembulatan)
RCC = 12
Kesimpulan

Sehingga dapat dilihat dari hasil perhitungan tersebut:

Mengacu pada data daya dukung fisik dan data daya dukung aktual, ditambah
koefisien koreksi Cfn (curah hujan, erosi tanah, kemiringan lahan, flora dan fauna, dan
potensi bentang alam). Oleh karena itu, dapat disimpulkan dari keseluruhan data yang
dianalisis bahwa objek wisata Danau Ranu Kumbolo termasuk dalam kategori kapasitas besar
yang dapat dilihat pada PCC>JKR(1.200>600) dan RCC<JKR(12<600). Dan dapat

disarankan bahwa perjalanan ke Danau Ranu Kumbolo ini masih perlu pengelolaan dan
penataan kembali.

Anda mungkin juga menyukai