Makalah Perspektif Maternitas 1
Makalah Perspektif Maternitas 1
Makalah Perspektif Maternitas 1
DOSEN PEMBIMBING :
OLEH :
KELOMPOK 1
PROGRAM STUDI
S1 KEPERAWATAN
2016/2017
Penyusun :
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur bagi Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada
kami sehingga dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Konsep Perilaku Abnormal”
sebagai tugas mata kuliah Psikologi keperawatan.
Dalam penyelesaian makalah ini, kami telah banyak mendapatkan dukungan dan
bantuan dari berbagai pihak. Semoga amal baik dari semua pihak mendapat pahala yang
berlipat ganda dari Allah SWT.
Disadari bahwa penyampaian dari makalah ini masih kurang sempurna oleh karena
itu, kritik dan saran sangat diharapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…..................……………….………………………………………
Daftar IsI……………….............................………………………………………...
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………….
1.2 Rumusan Masalah……….…………………………………………………
1.3 Tujuan….………………………………………………………….................
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan…….………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA....................................
BAB I
PENDAHULUAN
Kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan advokasi dan mendidik WUS dan
melakukan tindakan keperawatan dalam mengatasi masalah kehamilan persalinan dan nifas,
membantu dan mendeteksi penyimpangan-penyimpangan secara dini dari keadaan normal
selama kehamilan sampai persalinan dan masa diantara dua kehamilan, memberikan
konsultasi tentang perawatan kehamilan, pengaturan kehamilan, membantu dalam proses
persalinan dan menolong persalinan normal, merawat wanita masa nifas dan bayi baru lahir
sampai umur 40 hari menuju kemandirian dan merujuk kepada tim kesehatan lain untuk
kondisi-kondisi yang membutuhkan penanganan lebih lanjut.
Contoh dari konsep FCMC adalah tindakan Kurtase dan metode kanguru.
Tindakan kurtase adalah tindakan yang dilakukan pada klien abortus yang dikarenakan
keabnormalan dari janin klien tersebut yang dapat membahayakan jiwa klien. Pada masa TC,
abortus hanya dilakukan oleh tenaga tidak terlatih, sehingga proses abortus hanya sebatas
mengeluarkan janin yang ada dalam kandungan tanpa adanya usaha untuk membersihkan
seluruh sisa dari janin yang telah dikeluarkan. Proses kurtase ini baru digunakan dalam
konsep FCMC karena konsep kurtase ini membutuhkan tenaga ahli dan profesional serta
harus didukung oleh peralatan yang memadai. Sedangkan metode kanguru adalah metode
yang diterapkan pada bayi prematur. Metode kanguru ini merupakan pengganti metode
inkubator. Di beberapa negara maju di dunia, lebih memilih menggunakan metode kanguru
dibandingkan dengan metode inkubator. Karena dengan metode kanguru, kontak batin antara
ibu-anak akan lebih terbentuk dibandingkan dengan menggunakan inkubator yang membuat
ibu dan bayinya terpisah.
2. Lingkungan
Sikap, nilai dan prerilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungan budaya dan
social disamping pengaruh fisik Proses kehamilan danpersalinan serta nifas akan melibatkan
semua anggota keluarga dan masyarakat. Proses kelahiran merupakan permulaan suatu
bentuk hubungan baru dalam keluarga yang sangat penting, sehingga pelayanan maternitas
akan mendorong interaksi yang positif dari orang tua, bayi dan angota keluarga lainnya
dengan menggunakan sumber-sumber dalam keluarga.
3. Sehat
Sehat adalah suatu keadaan terpenuhinya kebutuhan dasar, bersifat dinamis dimana
perubahan-perubahan fisik dan psikososial mempengaruhi kesehatan seseorang. Setiap
individu memiliki hak untuk lahir sehat sehingga WUS dan ibu memiliki hak untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
3.1 Kesimpulan
Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan keperawatan profesional
yang ditujukan kepada wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan system
reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai
umur 40 hari, beserta keluarganya, berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam
beradaptasi secara fisik dan psikososial untuk mencapai kesejahteraan keluarga dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan.
Setiap individu mempunyai hak untuk lahir sehat maka setiap individu berhak
mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Keperawatan ibu menyakini bahwa
peristiwa kelahiran merupakan proses fisik dan psikis yang normal serta membutuhkan
adaptasi fisik dan psikososial dari individu dan keluarga. Keluarga perlu didukung untuk
memandang kehamilan sebagai pengalaman yang positif dan menyenangkan. Upaya
mempertahankan kesehatan ibu dan bayinya sangat membutuhkan partisipasi aktif dari
keluarganya.
Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga, dapat
mengakibatkan krisis situasi selama anggota keluarga tidak merupakan satu keluarga yang
utuh. Proses kelahiran merupakan permulaan bentuk hubungan baru dalam keluarga yang
sangat penting. Pelayanan keperawatan ibu akan mendorong interaksi positif dari orang tua,
bayi dan angggota keluarga lainnya dengan menggunakan sumber-sumber dalam keluarga.
Sikap, nilai dan perilaku setiap individu dipengaruhi oleh budaya dan social ekonomi dari
calon ibu sehingga ibu serta individu yang dilahirkan akan dipengaruhi oleh budaya yang
diwarisi.
Dalam memberikan asuhan keperawatan diperlukan kebijakan umum kesehatan
(terintegrasi) yang mengatur praktek, SOP/standar operasi prosedur, etik dan profesionalisme,
keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang diberikan. Perawat memiliki
komitmen menyeluruh tentang perlunya mempertahankan privasi dan kerahasiaan pasien
sesuai kode etik keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA