Tentang
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PANDUAN ISI, JUMLAH DAN JENIS ASESMEN MEDIS DAN
KEPERAWATAN RSGM FKG USAKTI
KESATU : Panduan isi, jumlah dan jenis asesmen awal medis dan
keperawatan
KEDUA : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan isi, jumlah dan jenis
asesmen awal medis dan keperawatan di RSGM FKG Usakti
dilaksanakan oleh Wakil Direktur Pelayanan untuk pembinaan
Pelayanan Medik RSGM FKG Usakti
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di
kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan akan
diadakan perbaikan
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 29 November
2017 RSGM FKG Usakti
Direktur,
1. Direktur PT MSDTM
2. Dewan Komisaris PT MSDTM
3. Dekan FKG Usakti (sebagai laporan)
4. Para Wakil Dekan FKG Usakti
5. Para Wakil Direktur RSGM FKG Usakti
6. Ka. Komite Medik
7. Seluruh Unit Yang Berada di RSGM FKG Usakti
8. Arsip
Lampiran Keputusan Direktur RSGM FKG Usakti
Nomor : 319/A.06/Dir/RSGM/FKG-Usakti/XI/2017
Tanggal: 29 November 2017
Perihal : Panduan isi, jumlah dan jenis asesmen awal
pada disiplin medis dan Keperawatan RSGM FKG
Usakti
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti
(RSGM FKG Usakti) merupakan rumah sakit khusus milik Universitas Trisakti yang
berfungsi sebagai wahana (tempat) pendidikan bagi program profesi dokter gigi
dan dokter gigi spesialis yang sejalan dengan fungsi utama perguruan tinggi
yaitu Tridharma Perguruan Tinggi, pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut RSGM FKG Usakti tidak hanya merupakan suatu
sarana untuk mengembangkan pengalaman belajar mahasiswa pada proses
pendidikan, akan tetapi juga merupakan sarana pengembangan IPTEK kedokteran gigi
serta pengabdian kepada masyarakat, berupa pelayanan kesehatan gigi dan
mulut unggulan.
Visi dari RSGM FKG Usakti adalah menjadikan rumah sakit gigi dan mulut
sebagai sarana pelayanan, pendidikan dan penelitian, kesehatan gigi dan mulut
unggulan. Misi dari RSGM FKG Usakti adalah memberikan pelayanan kesehatan
gigi dan mulut yang bermutu, terjangkau,dan merata, menjadi wahana pendidikan
profesi dan PPDGS penelitian, dan pengembangan ilmu pengetahuan dan
tehnologi kedokteran gigi untuk dokter gigi, dokter gigi spesialis dan tenaga
kesehatan lainnya serta menjadi pusat rujukan tertinggi.
Motto “Quality services, safety and satisfaction.” Falsafah pelayanan RSGM
dapat di jabarkan sebagai berikut Quality services : RSGM FKG Usakti akan
memberikan pelayanan professional dan bermutu guna kepentingan
perikemanusiaan. Setiap pasien adalah ciptaan Tuhan yang perlu dihargai dan
mempunyai hak untuk memperoleh layanan optimal dan bermutu agar dapat
menjadi bagian dari masyarakat umum sehingga derajat kesehatan masyarakat
1
dapat terwujud. Safety : RSGM FKG Usakti akanmemberikan pelayanan yang
menjamin keselamatan bagi pasien
2
dankeluarganya, serta petugas kesehatan dan masyarakat, agar terhindar dari
bahaya dan ancaman yang bisa menyebabkan cidera, tertular penyakit, maupun
kejadian tidak diinginkan. Satisfaction : RSGM FKG Usakti akan memberikan
pelayanan yang memuaskan kepada masyarakat, secara ikhlas tanpa
membedakan status sosial, gender, keagamaan, kebangsaan, politik, kepartaian
yang merupakan tindakan terpuji, sehingga masyarakat merasa dipedulikan dan
akan menumbuhkan rasa senang, cinta, nyaman dan puas kepada pelayanan
RSGM FKG Usakti. Sejak berdirinya RSGM di tahun 2002 hingga saat ini, ijin
operasional tetap diberikan oleh Kemenkes RI dan telah diperpanjang sebanyak 2
kali. RSGM juga telah ditetapkan sebagai rumah sakit gigi dan mulut dengan
klasifikasi A sejak 28 November 2010. Perpanjangan ijin operasional tetap yang
terakhir diberikan pada tanggal 14 Agustus 2014 berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
HK.02.02/MENKES/254/2014 tentang izin operasional tetap Rumah Sakit Gigi dan
Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti untuk 5 tahun kedepan.
Sebagai penanggungjawab RSGM FKG Usakti adalah seorang Direktur. Secara
struktural RSGM FKG Usakti dibawah kelola PT. Medika Sarana Denta Trisaka
Mukti (PT.MSDTM) dimana Direktur Utama dan Direktur Keuangan serta
Direktur Pengembangan adalah ex officio Dekan, Wakil Dekan II, Wakil
DekanIV Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti. Dalam menjalankan
fungsinya RSGM FKG Usakti dipimpin Dewan Direksi yang dikoordinasi oleh
seorang Direktur dan dibantu oleh tiga Wakil Direktur yang membawahi kepala-
kepala unit.
Seiiringnya dengan berkembangnya kebutuhan pelayanan terhadap pasien
di RSGM FKG Usakti, diperlukan pelaksanaan Asesmen Pasien dalam lingkup medis
dan keperawatan di RSGM FKG Usakti sesuai dengan Standar Akreditasi Versi
SNARS Edisi 1 Tahun 2018.Tujuan asesmen pasien yang efektif akan
menghasilkan keputusan ttg kebutuhan asuhan, pengobatan pasien yang harus
segera dilakukan dan pengobatan berkelanjutan utk emergensi, elektif atau
pelayanan terencana, bahkan ketika kondisi pasien berubah.
Proses asesmen pasien adalah proses yang terus menerus dan dinamis
yang digunakan pd sebagian besar unit kerja rawat inap dan rawat jalan.
Asuhan pasien di RS diberikan dan dilaksanakan berdasarkan konsep
Pelayanan berfokus pada pasien ( Patient/ Person Centered Care).
Pola ini dipayungi oleh konsep WHO : Conceptual framework integrated
people- centred health services. ( WHO global strategy on integrated people-
centred health services 2016-2026, July 2015). Penerapan konsep pelayanan
berfokus pd pasien adalah dlm bentuk Asuhan Pasien Terintegrasi yang bersifat
integrasi horizontal dan vertikal dengan elemen:
1. DPJP (dokter penanggung jawab pelayanan) sbg ketua tim asuhan / Clinical
Leader
2. PPA (Profesional Pemberi Asuhan) bekerja sbg tim intra dan inter disiplin
dengan kolaborasi interprofesional, dibantu dengan PPK (Panduan Praktik Klinis),
Panduan Asuhan PPA lainnya, Alur Klinis “Clinical Pathway “ terintegrasi,
Algoritme, Protokol, Prosedur, Standing Order dan CPPT (Catatan
Perkembangan Pasien Terintegrasi)
3. Manajer Pelayanan Pasien “Case Manager”
4. Keterlibatan dan pemberdayaan pasien & keluarga
Asesmen pasien terdiri atas 3 proses utama dengan metode IAR:
1. Mengumpulkan informasi dari data keadaan fisik, psikologis, sosial, kultur,
spiritual dan riwayat kesehatan pasien (I - informasi dikumpulkan).
2. Analisis informasi dan data, termasuk hasil laboratorium dan radiologi utk
mengidentifikasi kebutuhan pelayanan kesehatan pasien. (A - analisis data
dan informasi).
3. Membuat rencana pelayanan untuk memenuhi semua kebutuhan pasien yang
telah diidentifikasi. (R - rencana disusun).
Asesmen harus memperhatikan kondisi pasien, umur, kebutuhan kesehatan,
dan permintaan atau preferensinya. Kegiatan asesmen pasien dapat bervariasi
sesuai dengan tempat pelayanan.
Asesmen ulang harus dilakukan selama asuhan, pengobatan dan pelayanan
utk mengidentifikasi kebutuhan pasien. Asesmen ulang adalah penting utk
memahami respons pasien thd pemberian asuhan, pengobatan dan pelayanan,
serta juga penting utk menetapkan apakah keputusan asuhan memadai dan
efektif.
Proses-proses ini paling efektif dilaksanakan bila berbagai profesional kesehatan
yang bertanggung jawab atas pasien dapat bekerja sama.
B. Pengertian
RSGM FKG Usakti menentukan isi, jumlah dan jenis asesmen awal pada disiplin medis
dan keperawatan yang meliputi pemeriksaan fisik, riwayat kesehatan, asesmen pasien
dari aspek biologis, psikologis, social, ekonomi, kultural dan spiritual yang dilakukan
pada unit rawat jalan, unit rawat inap dan unit gawat darurat. Isi minimal asesmen
awal antara lain :
1. Status fisik
2. Psiko – Sosio – Spiritual
3. Ekonomi
4. Riwayat kesehatan pasien
5. Riwayat alergi
6. Asesmen nyeri
7. Risiko jatuh
8. Asesmen fungsional
9. Risiko nutrisional
10. Kebutuhan edukasi
11. Perencanaan pemulangan pasien (discharge planning)
BAB III
KEBIJAKAN
A. Kebijakan Umum
1. Isi, jumlah dan jenis dari asesmen awal dalam disiplin medis dan keperawatan
terdiri dari 3 proses utama yaitu :
a. Pengumpulan informasi dan data mengenai status fisik, psikologis, sosial,
spiritual, ekonomi, asesmen nyeri, resiko jatuh, asesmen fungsional, resiko
nutrisional, kebutuhan edukasi, perencanaan pemulangan pasien (discharge
planning) dan riwayat alergi serta riwayat kesehatan pasien.
b. Analisis data dan informasi, termasuk hasil tes laboratorium dan pencitraan
diagnostik (imaging diagnostic) untuk mengidentifikasi kebutuhan
perawatan kesehatan pasien.
c. Pengembangan rencana perawatan untuk memenuhi kebutuhan pasien yang
telah diidentifikasi.
2. Asesmen pasien terdiri dari asesmen awal, asesmen ulang dan asesmen
tambahan untuk menentukan kebutuhan pasien.
3. Ahli kesehatan yang melakukan asesmen memenuhi kualifikasi yang ditetapkan
oleh RSGM FKG USAKTI dalam melaksanakan asesmen awal, asesmen ulang dan
asesmen tambahan. Yang termasuk ahli kesehatan adalah dokter gigi, dokter gigi
spesialis, dokter umum dan paramedis.
4. Semua pasien yang di asesmen ulang berdasar interval tertentu sesuai kondisi
dan pengobatan yang diterimanya untuk mengetahui respon pasien terhadap
pengobatannya. Interval dapat ditetapkan dalam ukuran hari/one day care
sesuai dengan kondisi pasien.
5. Semua hasil asesmen harus diinformasikan kepada pasien dan atau keluarga
pasien.
6. Semua hasil asesmen harus dianalis dan diintegrasikan serta didokumentasikan dalam
rekam medis RSGM FKG USAKTI.
B.Kebijakan Khusus :
1. Untuk pasien populasi tertentu dilakukan asesmen tambahan dengan melakukan
asesmen keperawatan individual khusus risiko jatuh untuk :
a. Anak-anak
b. Dewasa
c. Geriatri
2. Asesmen awal keperawatan lengkap untuk rawat jalan dilakukan hanya saat
pertama kali pasien datang, untuk perawatan pada pertemuan berikutnya
dilakukan lanjutan perawatan yang dituliskan pada CPPT.
3. Asemen awal keperawatan lengkap gawat darurat umum ataupun gigi dan
mulut dilakukan setiap saat pasien datang.
4. Asesmen awal keperawatan lengkap rawat inap dilakukan pertama kali pasien
datang untuk melengkapi hasil asesmen awal keperawatan rawat jalan atau gawat
darurat. Selanjutnya dilakukan sesmen lanjutan dan asesmen ulang metode IAR
dan dituliskan pada CPPT.
5. Asesmen awal medis lengkap dilakukan pada unit rawat jalan saat pertama kali
pasien datang kemudian asesmen lanjutan dan asesmen ulang. Pada kunjungan
berikutnya dilakukan asesmen ulang medis lengkap untuk pasien dengan penyakit
akut (setelah 1 bulan) dan pasien dengan penyakit kronis (setelah 3 bulan).
6. Asesmen awal medis lengkap rawat inap dilakukan jika asesmen awal rawat
jalan belum dilakukan, jika sudah diteruskan dengan asesmen lanjutan dan
asesmen ulang.
7. Asesmen awal medis lengkap gawat darurat dilakukan setiap kali pasien
datang dengan menggunakan Triase. Triase dental untuk pasien dengan keluhan
gigi dan mulut, dan Triase umum untuk pasien dengan keluhan lain. Asesmen
ulang dilakukan untuk memantau perkembangan pasien selama ada di unit gawat
darurat kurang dari 24 jam.
BAB IV
TATA LAKSANA
A. Asesmen Keperawatan unit rawat jalan, unit rawat inap dan unit gawat
darurat meliputi :
6. Asesmen nyeri;
13.Semua hasil temuan dari hasil asesmen apabila ada observasi klinis, konsultasi,
unit gawat darurat, bahkan apabila pasien tersebut sudah pernah datang ke unit
tersebut sebelumnya;
19.Asesmen lanjutan pada unit gawat darurat dilakukan setelah pasien dipindahkan
ke unit rawat inap atau di teruskan ke unit rawat jalan;
20.Asesmen ulang dilakukan pada semua unit perawatan sesuai kondisi pasien
8. Asesmen risiko jatuh pasien, kondisi ekstra oral, kondisi intra oral dan odontogram;
14. Semua hasil temuan dari hasil asesmen apabila ada observasi klinis, konsultasi,
F. Asesmen Nutrisional
Skrining dilakukan oleh perawat dengan menanyakan beberapa pertanyaan dari
“malnutrition screening tools” sebagai berikut :
Risiko sedang
Observasi:
1. Catat asupan makanan selama 3 hari
2. Jika asupan adekuat, ulangi skrining : pasien di rumah sakit (tiap
minggu), pada pasien rawat jalan (tiap bulan), masyarakat umum (tiap
2-3 bulan).
3. Jika tidak adekuat, rencanakan strategi untuk perbaikan dan peningkatan
asupan nutrisi, pantau dan kaji ulang program pemberian nutrisi
secara teratur .
Risiko tinggi
Tatalaksana:
1. Rujuk ke ahli gizi
2. Perbaiki dan tingkatkan asupan nutrisi
3. Pantau dan kaji ulang program pemberian nutrisi: Pada pasien di rumah
sakit (tiap minggu), pada pasien rawat jalan (tiap bulan), masyarakat
umum (tiap bulan).
a. Setiap pasien yang berisiko jatuh di rawat jalan akan dilakukan asesmen
ulang pasien jatuh oleh perawat yang bertanggung jawab
b. Penilaian awal risiko pasien jatuh dengan melakukan pengamatan cara
berjalan pasien saat akan duduk di kursi, apakah pasien tampak tidak
seimbang (sempoyongan / limbung) dan apakah pasien memegang pinggiran
kursi atau meja atau benda lain sebagi penopang saat akan duduk
Apabila hasil penilaian masuk kategori risiko tinggi maka akan dilakukan
tindakan pencegahan risiko jatuh berikut ini :
a. kalungkan pita kuning
b. edukasi pengantar untuk memapah pasien sampai ruangan pelayanan yang dituju
c. apabila kondisi pasien tidak memungkinkan untuk dipapah, disediakan kursi roda
untuk mengantarkan pasien ke ruangan pelayanan
d. beritahukan kepada pengantar untuk tidak meninggalkan pasien sendirian di
ruang tunggu
e. apabila pasien datang sendiri tanpa pengantar, antarkan pasien oleh
petugas kesehatan / satpam sampai di ruang tunggu pelayanan dan
beritahukan kondisi pasien ke perawat untuk mendapatkan perhatian khusus
f. perawat memberi tanda stiker kuning di kolom riwayat penyakit pasien
g. pasien yang mempunyai risiko jatuh ditempatkan di ruang tunggu dengan
mempunyai tempat duduk are prioritas yang diberi tanda stiker kuning pada
kursi ruang tunggu yang telah disediakan
h. pada kunjungan selanjutnya dilakukan asesmen ulang dan hasilnya sudah tidak
berisiko maka tanda kuning pada kolom riwayat penyakit dicoret dan di paraf
oleh perawat yang bertanggung jawab
Asesmen risiko jatuh menggunakan instrument berupa Morse Fall Scale (MFS)
untuk mengidentifikasi pasien dewasa yang berisiko jatuh. Untuk penilaian
pasien anak menggunakan Scoring Humpty Dumpty. Sedangkan untuk pasien geriatri
menggunakan Ontario Modified Stratify-Sidney Scoring
H. Asesmen Nyeri
Rating Scale
Indikasi: digunakan pada pasien dewasa dan anak berusia > 9 tahun yang
dapat menggunakan angka untuk melambangkan intensitas nyeri
yang dirasakannya
8. Pada pasien dalam pengaruh obat anestesi atau dalam kondisi sedang,
c. Tatalaksana nyeri
Assesmen awal pasien pada semua unit diharapkan dapat dijalankan dalam proses
pelayanan pasien di RSGM FKG Usakti. Seluruh petugas terkait di RSGM FKG
Usakti diharapkan mampu melaksanakan proses asesmen pasien, mulai dari rawat
jalan, rawat inap dan termasuk gawat darurat. Semua bukti asesmen didokumentasikan
dalam rekam medis dan dengan mudah dapat ditemukan apabila dibutuhkan data untuk
perawatan lebih lanjut.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 29 November
2017 RSGM FKG Usakti
Direktur,