Yohana Dian Putri, S.T., M.T yohana.dianputri@unimal.ac.id Sub Pembahasan Jenis – jenis Persoalan Tata Letak Tata Letak Posisi Tetap Tata Letak Proses JENIS - JENIS PERSOALAN TATA LETAK Ada beberapa hal yang mendorong perlu dilakukannya relayout sebagai bagian permasalahan dalam tata letak pabrik, yakni: 1. Perubahan desain 2. Perluasan Departemen 3. Pengurangan departemen 4. Penambahan Produk Baru 5. Pemindahan departemen 6. Penambahan departemen baru 7. Perubahan metode produksi 8. Peremajaan peralatan yang rusak 9. Penurunan biaya Sub Pembahasan Jenis – jenis Persoalan Tata Letak Tata Letak Posisi Tetap Tata Letak Proses Pengertian dan Ciri Tata letak Posisi Tetap
Tata letak posisi tetap (fixed-posisi layout),
adalah produk (proyek/pekerjaan) tetap berada dalam satu tempat, sementara para pekerja dan peralatan datang pada tempat tersebut.
Contoh proyek ini antara lain pembuatan
pesawat terbang, turbin gas, kapal laut Ciri Tata Letak Posisi Tetap
• Digunakan untuk produk yang besar
atau berat • Produk yang sulit atau tidak mungkin untuk bergerak/dipindahkan, karena sangat besar atau tetap. • Semua sumber daya (Peralatan, pekerja, material, dll) harus dibawa ke tempat kerja • Pemanfaatan peralatan rendah • Tenaga kerja terampil Gambar 1. Variasi Pruk dan Volume Produk Posisi Tetap Bentuk Tata Letak Posisi Tetap Kelebihan dan Kekurang Tata Letak Posisi Tetap
Kelebihan atau keuntungan Kekurangan atau Kelemahan
• Peluang mendapatkan penghargaan • Pergerakan operator dan material
atas pekerjaan tim atau individu cukup sangat banyak terbuka • Operator membutukan skill tinggi • Tanggung jawab tim tinggi. • Supervisor umum dibutukan • Sangat fleksibel atas perubahan • Penempatan material dan mesin produk desain maupun perubahan susah dan mahal volume produksi. • Utilisasi peralatan rendah. • Bebas dalam menentukan jadwal dan dapat mencapai waktu produksi total minimum Sub Pembahasan Jenis – jenis Persoalan Tata Letak Tata Letak Posisi Tetap Tata Letak Proses Pengertian dan Ciri Tata letak Proses • Tata letak berdasarkan proses merupakan metode pengaturan dan penempatan dari mesin dan segala fasilitas produksi dengan tipe yang sama dalam sebuah departemen.
• Jenis tata letak ini sangat cocok
untuk industri yang sifatnya menerima job order dengan jenis produk yang bervariasi produk banyak dan volume produksi rendah Karakteristik Tata Letak proses
Tata letak berdasarkan proses memiliki karakteristik antara
lain:
• Tujuan umum dan sumber daya yang fleksibel
• Intensitas modal rendah • Intensitas tenaga kerja yang lebih tinggi • Biaya penanganan material lebih tinggi • Penjadwalan sumber daya dan alur kerja lebih kompleks • Persyaratan ruang lebih tinggi Bentuk Tata Letak Proses Kelebihan dan Kekurang Tata Letak Proses
Kelebihan atau keuntungan Kekurangan atau kelemahan
• Total investasi yang rendah untuk • Garis produksi panjang,
pemindahan material lebih pembelian mesin dan/atau peralatan mahal produksi, karena menggunaan mesin- • Total waktu produksi lebih lama. mesin tipe umum. • Diversifikasi produk yang • Mudah untuk mengatasi breakdown dihadapi (job order), dibutukan mesin operator yang memiliki skil tinggi • Kemungkinan adanya aktivitas supervisi • Sistem perencanaan dan yang lebih baik dan efisien melalui pengendalian produksi lebih spesialisasi kerja. kompleks dan membutukan ketelitian didalam analisis. Biaya Tata Letak Proses • Dalam mendesain sebuah tata letak berdasarkan proses, cara yang paling lazim digunakan untuk menyusun departemen atau stasiun kerja adalah untuk meminimalkan biaya penanganan material. Dengan kata lain, departemen yang memiliki aliran komponen atau orang yang banyak diantara mereka harus didekatkan satu sama lain. Dalam pendekatan ini, biaya penangganan bahan tergantung pada:
1. jumlah muatan (atau orang) yang harus dipindahkan di antara dua
depatemen selama beberapa waktu dan 2. biaya memindahkan muatan (atau orang) yang terkait dengan jarak antar departemen. Biaya diasumsikan sebagai sebuah fungsi jarak antar-departemen LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN TATA LETAK PROSES
1. Membuat matriks "dari-ke" menunjukkan aliran barang atau bahan dari
departemen ke departemen. 2. Menentukan kebutuhan luas ruang untuk setiap departemen 3. Membangun sebuah diagram skema awal yang menunjukkan urutan departemen yang harus dilalui oleh komponen 4. Tentukan biaya tata letak ini dengan menggunakan persamaan biaya penanganan bahan. 5. Dengan coba-coba (trial and error), cobalah untuk memperbaiki tata letak untuk merancang pengaturan departemen yang lebih baik. 6. Menyiapkan rencana detail untuk mengatur departemen agar sesuai dengan bentuk bangunan dan mengevaluasi faktor selain biaya transportasi (seperti: toilet, tangga dll). CONTOH • Manejemen sebuah perusahaan ingin mengatur enam departemen dalam pabriknya sedemikian rupa sehingga meminimalkan biaya penanganan bahan antar-departemen. Mereka membuat asumsi awal untuk menyederhanakan masalah bahwa setiap departemen berukuran 20 x 20 meter dan panjang serta lebar gedung adalah 60 meter dan 40 meter. Langkah 1 : Membuat matriks "dari-ke" menunjukkan aliran barang atau bahan dari departemen ke departemen. Langkah 2 : Menentukan kebutuhan luas ruang untuk setiap departemen Langkah 3. Cobalah untuk meletakakan departemen dengan aliran bahan atau komponen yang berat berdekatan satu sama lain. Langkah 4 : Tentukan biaya tata letak ini dengan menggunakan persamaan biaya penenganan
• Perusahaan mengasumsikan bahwa sebuah forklift dapat
membawa semua beban antar - departemen. Biaya untuk memindahkan satu beban di antara departemen yang bersebelahan diperkirakan sebesar Rp. 1 rb. Memindahkan beban antar departemen yang tidak saling bersebelahan mengeluarkan biaya Rp. 2 rb. Langkah 5 • Dengan melihat pada grafik aliran dan perhitungan biaya, dapat dilhat bahwa menempatkan departemen 1 dan 3 lebih dekat terlihat lebih baik. Dengan tidak bersebelahan volume aliran yang tinggi menyebabkan adanya pengeluaran penanganan yang lebih besar. Bila melakukan pemindahan departemen , harus diuji efek dari pemindahan departemen lebih baikkah atau malah sebaliknya. • Satu kemungkinan yang ada adalah menukar departemen 1 dan 2. Penukaran ini menyebabkan grafik aliran antar departemen yang kedua, yang menunjukkan pengurangan biaya hingga menjadi Rp. 480 rb, dengan penghematan beban Rp. 90 rb.
• Tentu saja, pertukaran ini hanyalah satu dari sekian
banyak kemungkinan pertukaran yang ada. Anggap saja Perusahaan ini puas dengan gambaran biaya sebesar Rp. 480 rb. Pada kasus ini penyelesaian untuk persyaratan luas ruang pada gambar berikut ini. Thank You