1 PB
1 PB
DAFTAR ISI
JENIS PERTANYAAN PENYIDIK DALAM PEMERIKSAAN PERKARA PIDANA
ANAK YANG BERKONFLIK DENGAN HUKUM
Andika Dutha Bachari, Dadang Sudana, & Wawan Gunawan – SPs UPI ................................1
ABSTRAK
Pendidikan Karakter lewat Pembelajaran Apresiasi Drama “Ayahku Pulang” Karya Usmar
Ismail. Tujuan penelitian ini untuk menemukan bahwa mata kuliah Apresiasi Drama dapat
memberikan kotribusi dalam pendidikan karakter. Pembelajaran apresiasi drama dengn titik berat
konstruktivisme, mengungkapkan pertunjukan drama dilihat dari segi dialog, pemain, sutradara, tata
panggung, kostum, tata rias, tata lampu, musik, properti, dan penampilan. Gelaran drama “Ayahku
Pulang” karya Usmar Ismail tidak hanya merupakan tontonan, tetapi sekaligus juga merupakan
tuntunan bagi pendidikan karakter. Nilai-nilai pendidikan karakter menurut Lickona (2012: 82)
memiliki tiga bagian yang saling berhubungan: pengetahuan moral, perasaan moral, dan tindakan
moral. Karakter yang baik terdiri atas: mengetahui hal yang baik, menginginkan hal yang baik, dan
melakukan hal yang baik. Penelitian ini menggunakan pendekatan objektif (struktural). Pendekatan
objektif dipilih karena berdasarkan objek karya sastra itu sendiri. Pendekatan objektif
merupakan pendekatan terpenting karena memiliki kaitan yang paling erat dengan teori sastra
modern, khususnya teori-teori yang menggunakan konsep dasar struktur. Hasil yang ditemukan
dalam penelitian ini adalah nilai-nilai pendidikan karakter yang terdiri atas: kesadaran moral dan hati
nurani, empati, kendali diri, penentuan perspektif, dan kerendahan hati. Nilai-nilai tersebut terlihat
pada dialog dan sikap tokoh ibu dalam menghadapi masalah keluarga. Kepulangan ayah ke rumah
membawa konflik batin bagi tokoh ibu dan anak-anaknya. Sikap tokoh ibu yang meredam emosi
amarah anaknya mengandung nilai-nilai pendidikan karakter yang perlu diteladani oleh masyarakat.
ABSTRACT
Character Education through Drama Appreciation Lesson "My Father Returns" by Usmar Ismail.
The purpose of this study was to find that the course of Dramatic Appreciation can contribute to
character education. The learning of drama appreciation with the emphasis of constructivism, reveals
drama performances in terms of dialogue, players, directors, stage, costume, cosmetology, lighting,
music, property, and appearance. The performance "My Father Returns" by Usmar Ismail, is not only
a spectacle, but also a guide for character education. The values of character education according to
Lickona (2012: 82) have three interrelated parts: moral knowledge, moral feeling, and moral action.
Good characters consist of: knowing good things, wanting good things, and doing good things. This
research uses an objective (structural) approach. The objective approach is chosen because it is
based on the object of the literary work itself. The objective approach is the most important approach
because it has the most close connection with modern literary theory, especially the theories that use
the basic concept of structure. The results found in this study are character education values
consisting of: moral awareness and conscience, empathy, self-control, perspective determination, and
humility. These values are seen in the dialogue and attitude of the mother figure in dealing with
family problems. The return of the father to the house brings in inner conflicts for the mother figure
and her children. The attitude of the mother character who muffle the emotion of his son's anger
contains the values of character education that need to be emulated by the community.
15
RIKSA BAHASA
Volume 3, No. 1, Maret 2017
16
RIKSA BAHASA
Volume 3, No. 1, Maret 2017
Tokoh Tokoh
Pencerita Pendengar
17
RIKSA BAHASA
Volume 3, No. 1, Maret 2017
Sistem Pendidikan Nasional, pasal (1) ayat dalam pendidikan berkarakter, yang
(2) disebutkan bahwa, Pendidikan nasional ditanamkan kepada peserta didik dalam
adalah pendidikan yang berdasarkan pendidikan kita adalah nilai-nilai yang
Pancasila dan UUD RI Tahun 1945 yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, nilai-
berakar pada nilai-nilai agama, nilai agama, dan kebudayaan nasional
kebudayaan nasional Indonesia dan Indonesia, dan tanggap terhadap tuntutan
tanggap terhadap tuntutan zaman. Dalam zaman. Komitmen pendidikan berkarakter
pasal (3) dikatakan bahwa, Pendidikan juga dipertegas dalam pasal (3) di atas.
nasional berfungsi mengembangkan Bahkan secara eksplisit ditegaskan bahwa
kemampuan dan membentuk watak serta pendidikan nasional berfungsi
peradaban bangsa yang bermartabat mengembangkan kemampuan dan
dalam rangka mencerdaskan kehidupan membentuk watak peradaban bangsa yang
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya bermartabat. Jelas bahwa konsep
potensi peserta didik agar menjadi manusia pendidikan berkarakter juga terdapat dalam
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang sistem pendidikan nasional kita.
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, Karakter baik memiliki tiga bagian yang
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi saling berhubungan: pengetahuan moral,
warga yang demokratis serta bertanggung perasaan moral, dan tindakan moral.
jawab. Karakter yang baik terdiri atas mengetahui
Berdasarkan Undang-Undang Sistem hal yang baik, menginginkan hal yang baik,
Pendidikan Nasional itu, nilai-nilai etika dan melakukan hal yang baik. (Lickona,
seperti yang dikonsepkan oleh Lickona 2012: 82).
18
RIKSA BAHASA
Volume 3, No. 1, Maret 2017
19
RIKSA BAHASA
Volume 3, No. 1, Maret 2017
20
RIKSA BAHASA
Volume 3, No. 1, Maret 2017
21
RIKSA BAHASA
Volume 3, No. 1, Maret 2017
ayah, dia tetap seorang ayah. Ibu mendengar hinaan. Maemun berusaha
menanamkan kepada anak-anaknya, sikap mengejar ayahnya namun terlambat.
memaafkan ayahnya. Ternyata ayahnya telah berpulang untuk
2) Nilai Empati. selama-lamanya, dan hanya meninggalkan
Perdebatan semakin seru setelah adiknya kopiah dan baju saja.
Maemun mendengar kabar bahwa ada Tokoh ibu yang mengajarkan kendali diri
seorang tua yang konon mirip orang tuanya. kepada anak-anaknya untuk tidak emosi
Kabar dibawa oleh Pak Tirto. Ibu merasa pada kehadiran ayahnya. Tokoh Gunarto
yakin mungkin benar juga ia kembali. yang tidak menginginkan kehadiran
Namun, Gunarto merasa tidak percaya. ayahnya. Amarah yang terpendam bertahun-
Perang kata-kata tentang keberadaan orang tahun oleh Gunarto dilampiaskan ketika
tuanya semakin seru setelah adik perempuan, ayahnya pulang. Ibu berusaha meredam
Mintarsih, pulang. Ia yang menceritakan amarah Gunarto, bahwa peritiwa yang
ada orang tua seperti pengemis yang terdahulu bukanlah keinginan ayahnya
memandangi rumahnya. Gunarto dan sendiri. Kendali diri dibutuhkan ketika
Maimun tak percaya. Mereka ingin seseorang sedang penuh amarah.
membuktikan ucapan adiknya, namun tak 4) Penentuan Perspektif
mendapatkan apa-apa. Ibu yakin bahwa itu Gunarto menyesali apa yang telah ia
mungkin suaminya yang lama telah pergi lakukan kepada ayah kandungnya sendiri.
pada malam hari raya seperti ini. Pementasan ini menonjolkan perwatakan
Tokoh ibu berempati pada seorang lelaki ibu dengan ketabahannya dalam
tua berpakaian compang-camping sedang menghadapi cobaan dalam rumah tangga. Ia
berdiri di depan rumah. Perasaan iba dan menerima kenyatataan hidup yang sekian
kasihan terlihat pada adegan tokoh ibu lama ditinggalkan suaminya untuk
mempersilahkan lelaki itu masuk ke rumah membesarkan anak-anaknya. Penonjolan
dan yakin bahwa lelaki itu adalah suaminya karakter kedua pada tokoh Gunarto yang
yang sudah lama tidak pulang. Nilai empati menentang ibu terutama setelah ayahnya
ini memberi pelajaran bahwa kita harus pulang.
memiliki rasa kasih sayang, apalagi kepada Pementasan ini patut dihargai karena
anggota keluarga sendiri. Rasa empati tidak naskah ini adalah naskah kategori sastra
memandang status sosial, ekonomi, karya sastrawan ternama di negeri ini. Tema
pendidikan dan agama seseorang. Orang yang ingin diungkapkan adalah tema sosial
yang memiliki rasa empati akan penuh seperti realita yang ada dalam masyarakat
dengan kasih sayang dan memaafkan. yang tergiur oleh keindahan hidup yang
disuguhkan dengan harta yang melimpah.
3) Nilai Kendali Diri Drama ini memberi pelajaran bahwa dengan
Tak disangka suaminya R.Saleh pulang harta yang banyak tidak mesti bahagia terus.
dengan penampilan beda seperti pengemis Harta akan pergi begitu cepat seperti
tidak seperti dulu kaya raya. Ibu kaget dicontohkan dalam tokoh ayah yang rela
hampir tak percaya namun senang lalu meninggalkan keluarga memburu
menyuruh Saleh untuk masuk dan kesenangan dan berujung kebangkrutan.
memerintahkan anak-anaknya untuk Ujung-ujungnya ingat keluarga setelah tua.
mendekat. Gunarto sendiri yang acuh. Perspektif dari pandangan hidup, bahwa
Kebencian kepada ayahnya yang lama harta bukanlah segalanya, tetapi keluarga
dipendam dilampiaskan. Itu semua karena adalah segalanya. Sikap tokoh ibu
penderitaan yang dialami selama mendeskripsikan bagaimana melihat
ditinggalkan ayahnya. Pelampiasan permasalahan dari sudut pandang lain.
kemarahan memuncak dengan menghina Walaupun ibu ditinggalkan suaminya tanpa
kepada orang tuanya sendiri. Melihat sesen pun, akan tetapi ia masih menerima
kenyataan itu R.Saleh pergi. Ia tak tahan ketika suaminya pulang. Keberterimaan
22
RIKSA BAHASA
Volume 3, No. 1, Maret 2017
tokoh ibu akan kehadiran tokoh ayah yang Kaswanti Purwo (Ed.). Yogyakarta:
pulang, menunjukkan sikap dan cara Kanisius.
pandang yang bijak. Kutha. 2003. Paradigma Sosiologi Sastra.
5) Kerendahan Hati Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bagi penonton yang ingin mengenal Lickona, Thomas. 2012. (Terj.) Educating
makna hidup dapat mengambil pelajaran for Character: Mendidik Untuk
dari pementasan naskah "Ayahku Pulang", Membentuk Karakter. Jakarta : Pt. Bumi
hidup tak selamanya mujur. Seperti roda Aksara.
berputar kadang jaya kadang terpuruk. Meier, Dave. 2005. The Accelerated of
Sikap kerendahan hati merupakan sikap Learning. Bandung: Kaifa
yang harus ditanamkan semenjak dini. Mustaji, Sugiarso. 2005. Pembelajaran
Hidup berputar, kadang di atas kadang di Berbasis Konstruktivisme. Surabaya:
bawah. Ketika kita berada di atas maka Unnesa University.
jangan bersikap sombong atau memandang Nyoman Degeng. 2005. “Orkestra
rendah orang lain. Ketika kita berada di Pembelajaran”. Makalah.
bawah, jangan merasa rendah diri. Sikap- Disampaikan pada Diskusi Ilmiah
sikap inilah yang menentukan karakter Peningkatan Instruksional, PPS-UNS 30
seseorang. November 2005.
Ratna, N.K. 2004. Teori, Metode dan
SIMPULAN Teknik Penelitian Sastra dari
Pembelajaran mata kuliah Apresiasi Strukturalisme hingga Postrukturalisme
Drama berdasarkan pertunjukan dan naskah Perspektif Wacana Naratif. Yogyakarta:
drama “Ayahku Pulang” karya Usmar Pustaka Pelajar.
Ismail mengandung nilai pendidikan Ratna, N.K. 2005. Sastra dan Culture
karakter. Nilai pendidikan karakter yang Studies: Representasi Fiksi dan Fakta.
terkandung dalam drama tersbut adalah nilai Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
kesadaran moral dan hati nurani, empati, Ratna, Nyoman. 2003. Undang-Undang
kendali diri, penentuan perspektif, dan Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
kerendahan hati. Nilai-nilai tersebut terlihat Pendidikan Nasional. Jakarta: Fokus
pada dialog dan sikap tokoh ibu dalam Media.
menghadapi masalah keluarga. Kepulangan Zaidan, Abdul Razak. 2000. Kamus Istilah
ayah ke rumah membawa konflik batin bagi Sastra. Jakarta: Balai Pustaka.
tokoh ibu dan anak-anaknya, terutama
Gunarto. Sikap tokoh ibu yang meredam
emosi amarah anaknya mengandung nilai-
nilai pendidikan karakter yang harus
ditanamkan kepada masyarakat.
Masih banyak aspek yang perlu dikaji
lebih mendalam terhadap naskah drama
“Ayahku Pulang” ini, seperti dari aspek
semiotika, struktural, pertunjukan, dan
sebagainya.
PUSTAKA RUJUKAN
Aminudin. 2004. Pengantar Apresiasi Karya
Sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Boen S. Oemarjati. 1991. “Pembinaan
Apresiasi Sastra dalam Proses Belajar-
Mengajar”. Bulir-Bulir Sastra dan Bahasa:
Pembaharuan Pengajaran. Bambang
23