Anda di halaman 1dari 15

Bab v

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

MENELADANI PERJUANGAN
DAKWAH RASULULLAH SAW
DI MEKKAH

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Dakwah Nabi Muhammad di


Makkah
keterkaitan antara substansi dan
strategi dengan keberhasilan
dakwah Nabi Muhammad saw. di
Makkah

SMA Brawijaya Smart School

kelas

X
Pendidikan agama islam
dan budi pekerti
Kopetensi
Dasar
BAB
V
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

KOMPETENSI DASAR
Mendeskripsikan substansi dan

strategidakwah Rasullullah SAW di

Mekah.

TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat menyajikan keterkaitan

antara substansi dan strategi

dengan keberhasilan dakwah Nabi

Muhammad saw. di Makkah,

siswa dapat meyakini kebenaran

dakwah Nabi Muhammad saw. di

Makkah,

siswa dapat bersikap tangguh dan

rela berkorban menegakkan

kebenaran sebagai ’ibrah dari

sejarah strategi dakwah Nabi di

Makkah,
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

BAB V

PETA KONSEP
MENELADANI PERJUANGAN DAKWAH
RASULULLAH SAW DI MEKKAH

Meneladani Perjuangan
Rasulullah saw. di Meka

Substansi Dakwah Strategi Dakwah Rasul


Rasul di Mekah di Mekah

Diketahui dan Diperolehnya Nilai dan Perilaku Mulia

Menunjukkan Sikap Tangguh dan Semangat


Menegakkan Kebenaran

S M A B R A W I J A Y A S M A R T S C H O O L
MENELADANI PERJUANGAN
DAKWAH RASULULLAH SAW
DI MEKKAH

A. Memahami Al-Qur’ān, Hadis, dan Ijtihād sebagai Sumber Hukum


Islam

1. Substansi Dakwah Rasulullah saw. di Mekah PAI


a. Kerasulan Nabi Muhammad saw. dan Wahyu Pertama
Menurut beberapa riwayat yang śa ĥ i ĥ , Nabi Muhammad saw.
pertama kali diangkat menjadi rasul pada malam hari tanggal
17 Ramadlan saat usianya 40 tahun. Saat itu wahyu diturunkan
ketika Nabi Muhammad saw sedang berada di Gua Hira.

Adapun wahyu yang pertama turun adalah Q.S. al-‘Alāq/96:1-5


yang

artinya: “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang


menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dengan
nama Tuhanmu yang Maha Pemurah, yang mengajar manusia
dengan perantaraan (menulis, membaca). Dia mengajarkan
kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”

SMA Brawijaya Smart School


b. Ajaran-Ajaran Pokok Rasulullah saw. di Mekah

1)Aqidah

Aqidah secara bahasa diambil dari kata al-aqdu yang artinya ikatan.
Sedangkan menurut istilah, akidah adalah iman yang teguh dan pasti,
yang tidak ada keraguan sedikitpun bagi orang yang meyakininya.
Ajaran keimanan merupakan ajaran utama yang diemban Rasulullah
saw. untuk disebarkan kepada masyarakat Makkah. Banyak sekali ayat
al-Qur’ān yang memerintahkan beliau agar menyampaikan keimanan
sebagai pokok ajaran Islam yang sempurna.
Allah Swt. Berfiman dalam Q.S. al Ikhlaś/112:1-4

{ ٤﴿ ‫﴾ َو َل ْم َي ُكن َّل ُه ُكُف ًو ا َأَح ٌد‬٣﴿ ‫﴾ َل ْم َيِلْد َو َل ْم ُيو َل ْد‬٢﴿ ‫﴾ ُهَّللا الَّص َم ُد‬١﴿ ‫ُق ْل ُه َو ُهَّللا َأَح ٌد‬

artiya: “Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah Swt., Yang Maha Esa.


Allah Swt. tempat meminta segala sesuatu. (Allah Swt.) tiak beranak
dan tiak pula diperanakkan. Dan tiak ada sesuatu yang setara dengan
Dia.” (Q.S. al Ikhlaś/112:1-4).

Nabi Muhammad saw. terus menyampaikan ajaran keimanan, sehingga


akhirnya banyak masyarakat Makkah yang beriman kepada Allah. Iman
mereka pun bukan iman yang main-main. Iman mereka amatlah kuat.
Dengan kekuatan imannya lah, mereka mampu menghadapi segala
macam tantangan dan rintangan dari kaum kafir Quraisy.

SMA Brawijaya Smart School


2. Akhlak Mulia
Di Makkah, Nabi juga mengajarkan ahlak mulia di tengah-tengah
manusia. Beliau tampil di depan masyarakat sebagai sosok yang penuh
dengan kemuliaan, bahkan sejak sebelum diangkat menjadi Rasul,
beliau sudah memiliki ahlak yang sangat mulia.

Nabi Muhammad saw. dikenal sebagai sosok yang suka menolong dan
meringankan beban orang lain. Ia juga membangun dan memelihara
hubungan kekeluargaan serta persahabatan. Nabi Muhammad saw.
tampil sebagai sosok yang sopan, lembut, menghormat setip orang, dan
memuliakan tamu.

Selain itu, beliau juga mengajak agar sikap dan perilaku tidak terpuji
yang dilakukan masyarakat Arab sepert berjudi, meminum minuman
keras (khamr), berzina, membunuh, dan kebiasaan buruk lainnya untuk
ditiggalkan

SMA Brawijaya Smart School


Fase kenabian Nabi Muhammad SAW. dimulai ketika beliau
bertahanus atau menyepi di gua hira, sebagai mbas dari
keprihatinan beliau melihat keadaan bangsa Arab yang
menyembah berhala.

Di tempat inilah beliau menerima wahyu


yang pertama kali, yaitu Al-‘Alaq ayat 1-5, maka Nabi Muhammad
SAW. telah di angkat menjadi Nabi, utusan Allah. Pada saat itu,
Nabi Muhammad SAW. belum diperintahkan untuk menyeru
kepada umatnya, namun setelah turun wahyu yang kedua, yaitu
surah Al-Muddatstsir ayat 1-7,

Nabi Muhammad SAW. di angkat menjadi Rasul yang harus


berdakwah. Melalui ayat-ayat ini, Allah menetapkan keabadian
ajaran slam baik keuniversalannya dan komprehensifnya
menjelaskan, bahwa ajaran Islam merupakan risalah ilmu,
pengetahuan dan akal, dimana ketiga hal tersebut merupakan
kenikmatan terbesar dari Allah SWT.

Dari ayat tersebut dapat diketahui bahwa tujuan yang


ingin dicapai dari dakwah yang berdasarkan pada QS. Al-
Mudatstsir :1-7 adalah;

1. Pemberian peringatan, agar siapapun yang menyalahi


ketentuan Allah di dunia akan diberi peringatan entang
akibatnya di kemudian hari;
2. Mengangungkan Rabb Tuhan/Allah), agar manusia tidak
menyombongkan diri karena kebesaran hanya milik Allah;
3. Membersihkan pakaian dan meninggalkan perbuatan dosa,
agar manusia memiliki kebersihan lahir dan batin;
4. hlas. Jadi, inti dari ayat tersebut adalah tauhid, iman kepada
hari akhir, membersihkan jiwa, menyerahkan semua urusan
kepada Allah.

SMA Brawijaya Smart School


2. Strategi Dakwah Rasululah saw. di Mekah

Dalam mendakwahkan ajaran¬-ajaran Islam yang sangat fundamental


dan universal, Rasulullah saw. tiak sertamerta melakukannya dengan
tergesagesa. Ia mengerti benar bagaimana kondisi masyarakat Arab saat
itu yang bergelimang dengan kemaksiatan dan praktik-praktik
kemunkaran. Mengubah pola pikir dan kebiasaan¬kebiasaan atau adat-
istiadat bangsa Arab khususnya kaum Quraisy bukanlah perkara mudah.
Karenanya ada dua tahapan yang dilakukan Rasulullah saw. dalam
menjalankan misi dakwah tersebut, yaitu:

a. Dakwah secara Rahasia/Diam-Diam (al-Da’wah bi al-Sirr)

Rasulullah saw. memulai dakwahnya secara sembunyi-¬sembunyi (al-


Da’wah bi al-Sirr). Hal tersebut dilakukan mengingat kerasnya watak suku
Quraisy dan keteguhan mereka berpegang pada keyakinan dan
penyembahan berhala. Pada tahap ini, Rasulullah saw. memfokuskan
dakwah Islam hanya kepada orangorang terdekat, yaitu keluarga dan para
sahabatnya.

‫معلومة‬

saat awal-awal dakwahnya di Mekkah adalah menggunakan


metode dakwah dengan hikmah dan uswah hasanah.

SMA Brawijaya Smart School


BAGAIMANA REAKSI KAUM KAFIR QURAYS !!

Pribadi Rasulullah saw. yang begitu luhur dan agung.


Tidak pernah ia melakukan hal­h al yang tercela dan
hina. Ia adalah pribadi yang sangat jujur dan amanah
(al-Amin), sabar, bijaksana, dan lemahlembut dalam
menyampaikan ajakan serta ajaran Islam.

Ajaran Islam yang rasional, logis, dan universal,


menghargai hak­h ak asasi manusia, memberikan hak
yang sama, keadilan, dan kepastan hidup setelah mat.

Menyempurnakan ajaran­a jaran sebelumnya, yaitu


ajaran­a jaran yang dibawa oleh para rasul terdahulu
berupa penyembahan terhadap Allah Swt., berbuat
baik terhadap sesama, menjaga kerukunan, larangan
perbuatan tercela sepert membunuh, berzina, dan lain
sebagainya.

Kesadaran akan tradisi dan kebiasaan­k ebiasaan lama


yang begitu jauh dari nilai­n ilai ketuhanan dan nilai­n ilai
kemanusiaan. Berdakwah secara diam­d iam atau
rahasia (al-Da’wah bi al-Sirr) ini dilaksanakan
Rasulullah saw. selama lebih kurang tga tahun. Setelah
memperoleh pengikut dan dukungan dari keluarga
dan para sahabat,

selanjutnya Rasulullah saw. mengatur strategi dan


rencana agar ajaranIslam dapat diajarkan dan
disebarluaskan secara terbuka.

SMA Brawijaya Smart School


Daftar orang yang
pertama masuk
Islam:

Sayidah Khadijah binti


Khuwailid
Zaid bin Haritsah
Ali bin Abi Thalib
Abu Bakar Al-Shiddiq
Utsman bin Affan
Al-Zubair bin Al-
Awwam
Abdurrahman bin Auf
Sa'ad bin Abi Waqqash
Thalhah bin Ubaidillah.

SMA Brawijaya Smart School


b. Dakwah secara Terang-terangan (al-Da’wah bi al-Jahr)

Dakwah secara terang¬-terangan (terbuka) dilakukan setelah


perintah Allah Swt. turun melalui Surah asy-Syu’arā/26:214-216
dan Surah al- Ĥ ijr/15:94. Pada fase dakwah inilah, Nabi dan para
sahabat mulai mendapatkan cobaan berat dari kaum Quraisy.

Dakwah Nabi mendapatkan tantangan dan perlawanan dari


Quraisy. Nabi dan para sahabatnya diejek, dicaci, dan disiksa.
Tidak cukup sampai di situ, mereka juga membujuk Nabi dan
menawarkan kekayaan, kehormatan, dan jabatan, namun Nabi
Menolak bujukan tersebut. Setelah ejekan, siksaan, dan
ancaman tidak dapat mencegah dakwah Nabi, orang-orang
Quraisy pun memboikot Nabi dan para sahabatnya.

SMA Brawijaya Smart School


B. Reaksi Kafir Quraisy terhadap Dakwah Rasulullah saw.

Sebagaimana sudah disinggung di bagian sebelumnya, bahwa


reaksi kafir Quraisy terhadap dakwah Nabi amatlah keras. Namun
yang menjadi pertanyaan, apa yang menyebabkan mereka keras
dan tidak suka terhadap dakwah Nabi? Setidaknya ada beberapa
alasan, yaitu:
1. Kesombongan dan keangkuhan
2. Fanatisme buta terhadap leluhur
3. Eksistensi dan persaingan kekuasaan

C. Contoh-Contoh Penyiksaan Quraisy terhadap Rasulullah


saw. dan Para Pengikutnya

Suatu hari, Uqbah bin Abi Mu’iţ melihat Rasulullah saw. berţawaf,
lalu menyiksanya. Ia menjerat leher Rasulullah saw. dengan
sorbannya dan menyeret ke luar masjid. Beberapa orang datang
menolong Rasulullah saw. karena takut kepada Bani Hasyim.

Kaum Quraisy memutuskan segala bentuk hubungan perkawinan


dan perdagangan dengan Bani Hasyim. Persetujuan pemboikotan
ini dibuat dalam bentuk piagam, ditandatangani bersama dan
digantungkan di Ka’bah. Peristia ini terjadi pada tahun ke-7
kenabian dan berlangsung selama tiga tahun. Pemboikotan ini
mengakibatkan kelaparan, kemiskinan, dan kesengsaraan bagi
kaum muslimin. Untuk meringankan penderitaan kaum muslimin,
mereka pindah ke suatu lembah di luar Kota Mekah.

SMA Brawijaya Smart School


D. Perjanjian Aqabah

Setelah orang-orang Quraisy tiak mau menerima dakwah


Nabi, ia pun mengalihkan dakwahnya kepada kabilah-
kabilah Arab di luar Quraisy. Nabi mencoba mengajak
orang-¬orang Țaif, namun ia ditolak, bahkan diejek, diusir,
dan dilempari. Nabi tidak berputus asa.

Beliau terus menyampaikan dakwahnya kepada kabilah-


kabilah Arab yang datang berziarah ke Mekah setip
tahunnya. Dakwah Nabi mendapat sambutan dari
orang¬orang Madinah dan Nabi pun mengadakan
Perjanjian Aqabah. Perjanjian Aqabah adalah perjanjian
Nabi dengan 12 orang penduduk Yastrib (Madinah) yang
dilakukan di bukit Aqabah. Perjanjian inilah yang menjadi
cikal bakal hijrahnya nabi ke Madinah.

SMA Brawijaya Smart School


E. Peristiwa Hijrah Kaum
Muslimin

Untuk menghindari bahaya penyiksaan, Nabi Muhammad saw.


memerintahkan para sahabatnya untuk hijrah. Dalam sejarah islam,
terdapa dua hijrah yang dilakukan oleh kaum muslimin, yaitu:

1. Hijrah ke Abisinia (Habsyi)


2. Hijrah ke Madinah

Perjuangan beliau sungguh sangat luar biasa. Keteladanan


Rasulullah Saw selama berdakwah di Mekkah bisa kita teladani
bersama sama semampu kita.

SMA Brawijaya Smart School


Rangkuman

Ketka Nabi Muhammad saw. menerima wahyu pertama, yaitu ayat 1-


5 surah al-‘Alaq pada tanggal 17 Rama«an, sejak itu ia diangkat
menjadi nabi. Ketka ia menerima ayat 1-7 surah al-Muddașșir, ia pun
diangkat menjadi rasul. Setelah itu, wahyu terputus. Nabi
Muhammad saw. merasa gelisah dan bertanya­t anya, apa yang harus
disampaikan, bagaimana menyampaikannya, dan kepada siapa
disampaikan? Dalam kegelisahannya, turunlah surah adDu ĥ ā.

Pada awalnya Nabi saw. berdakwah secara rahasia dan hanya mengajak
orang­o rang terdekat saja. Orang pertama yang menerima dakwah Nabi
adalah Khadijah, istrinya, kemudian Ali bin Abi Ţalib, sepupunya, dan
Zaid bin Hari¡ah, bekas budaknya. Sementara itu, laki­l aki dewasa yang
pertama memeluk Islam adalah Abu Bakar bin Quhafah. Melalui ajakan
Abu Bakar, beberapa orang menerima ajakannya, yaitu Usman bin ‘A ff an,
Abdur Rahman bin ‘Auf, Ţalhah bin ‘Ubaidillah, Sa’ad bin Abi Waqqas,
Zubair bin ‘Awwam. etelah itu, Abu ‘Ubaidah bin Jarrah dan beberapa
penduduk Mekah turut pula menyatakan keislamannya dan menerima
ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. Kegiatan dakwah secara
rahasia ini berlangsung selama tga tahun.

SMA Brawijaya Smart School

Anda mungkin juga menyukai