Anda di halaman 1dari 4

BIOGRAFI SYIKHUL ISLAM IBNU TAYMIYA

Dosen Pengampu : Riagung Utami Siwi

Disusun Oleh : Fadhilah Tul Ulya

NIM : 020.015.0364

 Nama Dan Nasabnya


Nama lengkap beliau aalah Ahmad bin Abdul Halim bin
Abdus Salam bin Abdullah bin Al-Khudri bin Muhammad bin
Ali bin Abdullah bin Taimiyah An-Namiri Al-Harrani Ad-
Dimasyki.
Dijuluki dengan Taqiyuddin (penjaga agama) dan diberi
gelar dengan sebutan Abi Abbas. Sebab penamaan Syaikul Islam
karena beliau menguasai seluruh ilmu-ilmu syar’i. Ayah beliau
adalah seorang mufti (orang yang mampu mengeluarkan fatwa)
madzhab Hanabilah. Dan kakeknya, abdus salam, adalah seorang
hakim di daerah harran, Damaskus.

 Sebab Penamaan Taimiyah


Pada saat ayah beliau pergi berhaji, dia meninggalkan
istrinya dalam keadaan hamil. Dan saat perjalanan pulang,
setibanya di daerah Taima’, dia melihat seorang wanita hamil
keluar dari lubang. Ketika dia sampai di rumahnya, Harran, dia
mendapati istrinya sudah melahirkan. Ketika dia mengangkat

1
bayinya, dia berseru kepada bayi tersebut “wahai Taimiyah,
Wahai Taimiyah.” Yaitu dia menyamakannya dengan wanita
yang dia lihat di Taima’. Ada juga yang mengatakan nama
tersebut dinisbatkan pada kakek beliau yang ke delapan.
Kakeknya, Abu Al-Barkat Majid Ad-Din Abdus Salam
bin Abdullah. Beliau adalah seorang pakar fiqh. Sedangkan
ayahnya, Syihabuddin Abu Al-Muhasin Abdul Halim bin Abdus
Salam, yang kemudian belajar ke ayahnya sendiri dan menjadi
syaikh di negrinya setelah ayahnya. Akan tetapi diantara
keduanya lebih terkenal Abu Al-Barkat.

 Kelahirannya
Beliau lahir di kota Harran, Syam. Lahir pada hari senin
tanggal 10 bulan rabi’ul awwal tahun 661 H. Namun, disebabkan
penjajahan negrinya oleh bangsa Mongol, maka beliau pindah ke
Damaskus.

 Sifat dan Karakteristik Fisiknya


Adz-Dzahabi berkata : “Ibnu Taimiyah adalah seorang
yang berkulit putih, rambutnya hitam, jenggotnya sedikit
beruban, rambutnya memanjang sampai telinga, matanya seperti
lisan yang berbicara, pundaknya panjang, suaranya keras, fasih,
bacaannya cepat, tinggi emosinya namun dikalahkan oleh belas
kasihannya.”
Adapun ibadahnya, jarang terdengar bahwa ada ibadah
orang lain yang menyamainya karena dia telah menggunakan
banyak waktu untuk ibadah. Beliau juga suka berderma,
tawadhu’, sabar dan tidak pernah bosan dimintai fatwa, tinggi
keikhlasannya dalam beramal, belas kasih dan mudah memberi

2
maaf, dan tak ada yang mampu menjelaskan keberaniannya
secara sempurna.

 Sanjungan Ulama untuk Beliau

Adz-Dzahabi berkata : “Syaikh kami, Syaikhul Islam,


putra unggulan zaman, lautan ilmu, dan penjaga agama.”
Apabila beliau tidak mengetahui sebuah hadits, maka itu bukan
hadits. Maknanya beliau sudah mengetahui semua hadits
Rasulullah.

Betapa beliau adalah seorang yang mulia, meski


beberapa kali di penjara sebab fatwanya yang tak pernah sesuai
dengan keinginan orang yang membencinya. Bahkan tertanam
rasa hasad di hati para fuqoha sebab kecerdasan beliau, salah
satunya dengan memboikot nya. Namun beliau adalah seseorang
yang selalu berhusnuzon kepada Allah. Dia menghabiskan
waktunya dengan menulis beberapa kitab ketika di dalam
penjara.

 Guru, Murid , Serta karangannya

Beberapa guru yang pernah beliau belajar dengannya,

diantaranya adalah :

a. Zainuddin Abu Al-Abbas Ahmad bin Abdul


Halim
b. Taqiyuddin Abu Muhammad Ismail bin Ibrahim
c. Aminuddin Abu Muhammad Al-Qasim bin Abu
Bakar

3
Beberapa murid beliau, diantaranya :
a. Imam Ad-Dzahabi
b. Ibnu Qoyyim
c. Ibnu Katsir

Beberapa karangan beliau, diantaranya :

a. Majmu Al-Fatawa
b. Al-Fatawa Al-Kubra
c. Minhaj As-Sunnah An-Nubuwwah

 Wafatnya
Beliau wafat pada waktu sahur, hari senin, malam
tanggal 10 dzulqo’dah, tahun 728 H. Dipenjara banteng
Damaskus. Dan disholatkan di masjid Al-Jami Al-Umawi.

Anda mungkin juga menyukai