835-Article Text-3579-2-10-20200902
835-Article Text-3579-2-10-20200902
ABSTRAK
Infeksi Saluran Kemih merupakan invasi mikroorganisme pada saluran kemih, jika tidak ditangani
dapat menimbulkan inflamasi dan menyebabkan komplikasi kerusakan pada ginjal. Promosi kesehatan
perlu diberikan untuk meningkatkan pengetahuan tentang perilaku pencegahan infeksi saluran kemih.
Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas promosi kesehatan terhadap pengetahuan wanita usia
subur tentang infeksi saluran kemih. Metode penelitian kuantitatif dengan design one group pre and
post test menggunakan media leaflet. Sampel pada penelitian ini adalah 106 wanita usia subur dengan
teknik pengambilan sampel menggunakan probability sampling. Alat pengumpul data menggunakan
kuesioner pengetahuan tentang infeksi saluran kemih dengan nilai cronbach’s alpha 0.849. Hasil
analisis univariat mayoritas responden berusia 36-49 tahun (60,4%), tingkat pendidikan SMA (70,8%),
tidak pernah memiliki riwayat infeksi saluran kemih (84,9%), pengetahuan pre dan post test baik
(47,2%;85,8%). Hasil analisis bivariat dengan uji Kendall’s Tau B tidak ada hubungan usia dengan
pengetahuan (p value = 0,778), uji Kendall’s Tau C tidak ada hubungan tingkat pendidikan dengan
pengetahuan (p value = 0,702), uji Cramer’s V tidak ada hubungan riwayat infeksi saluran kemih
dengan pengetahuan (p value = 0,078). Hasil analisis uji Wilcoxon terdapat perbedaan pengetahuan
sebelum dan sesudah promosi kesehatan (p value = 0,000). Promosi kesehatan sebagai salah satu cara
untuk meningkatkan pengetahuan.
ABSTRACT
Urinary Tract Infection is microorganisms invasion in the urinary tract, it can cause inflammation
and kidney damage complications. To increase knowledge about urinary tract infection prevention
behavior, health promotion needs to be given. This study aims to determine the effectiveness of health
promotion on knowledge of women childbearing age about urinary tract infection. This study use
quantitative research methods with one group pre and post-test design using leaflet. Sample on this
study are 106 women childbearing age with non probability. The data collection tool used
questionnaire about knowledge with cronbach’s alpha 0.849. The results of univariate analysis,
majority of respondents aged 36-49 years (60.4%), high school education level (70.8%), never had
urinary tract infection history (84.9%), good pre and post-test knowledge (47.2%; 85.8%). Bivariate
analysis results with Kendall's Tau B test there is no relationship between age with knowledge (p-
value = 0.778), the result with Kendall's Tau C test there is no relationship between education level
with knowledge (p-value = 0.702), the result with Cramer's V test there is no relationship between
urinary tract infection history with knowledge (p-value = 0.078). Wilcoxon test analysis results
showed an differences in knowledge after health promotion (p-value = 0,000). Health promotion as a
way to increase knowledge.
581
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 4, Hal 581 - 592, Desember 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
582
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 4, Hal 581 - 592, Desember 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
583
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 4, Hal 581 - 592, Desember 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
infeksi saluran kemih. Oleh karena itu dari 20 pernyataan sesuai dengan teori
peneliti tertarik melakukan penelitian tentang Infeksi Saluran Kemih untuk
untuk mengetahui bagaimana efektivitas mengukur pengetahuan responden tentang
promosi kesehatan terhadap pengetahuan ISK yang telah dinyatakan valid dengan
wanita usia subur tentang infeksi saluran nilai r hitung > r tabel 0,361 dan reliabel
kemih menggunakan metode kuantitatif dengan nilai cronbach’s alpha 0,849.
dengan desain one group pre and post test.
Hasil penelitian ini didapatkan
METODE pengetahuan kurang jika skor 0-11,
Penelitian ini menggunakan metode pengetahuan cukup jika skor 12-15 dan
kuantitatif pre-experimental designs one pengetahuan baik jika skor 16-20. Teknik
group pre and post test yang dilakukan di pengambilan sampel menggunakan teknik
wilayah kerja puskesmas Johar Baru pada probability sampling sebanyak 106
bulan Februari – Maret 2020. Teknik responden. Alat pengumpul data pada
pengambilan sampel menggunakan penelitian ini menggunakan kuesioner dan
probability sampling sebanyak 106 diolah menggunakan program pengolah
sampel. Responden dalam penelitian ini data. Analisis data bivariat untuk melihat
yaitu Wanita Usia Subur yang dipilih hubungan usia dengan pengetahuan
berdasarkan kriteria inklusi yaitu menggunakan uji Kendall’s Tau B,
responden yang mampu membaca dan hubungan tingkat pendidikan dengan
menulis menggunakan bahasa Indonesia, pengetahuan menggunakan uji Kendall’s
wanita yang berusia 18-49 tahun dan tidak Tau C, hubungan riwayat Infeksi Saluran
memiliki gangguan psikologis, sedangkan Kemih dengan pengetahuan menggunakan
kriteria eksklusi yaitu selama penyuluhan uji Cramer’s V dan analisa data untuk
responden meninggalkan ruangan dan melihat pengetahuan pre dan post test
responden yang memiliki gangguan menggunakan uji statistik Wilcoxon.
membaca dan mendengar. Penelitian ini Penelitian ini telah mendapat persetujuan
menggunakan alat ukur kuesioner dan dari Komisi Etik STIK Sint Carolus pada
menggunakan media leaflet. Kuesioner bulan November 2019 dengan nomor surat
penelitian ini terdiri terbagi dua yaitu 048/KEPPKSTIKSC/XI/2019.
karakteristik responden yang terdiri dari
nama responden, usia, pendidikan terakhir, HASIL
dan riwayat Infeksi Saluran Kemih, Tabel 1, diketahui bahwa mayoritas usia
sedangkan kuesioner pengetahuan terdiri responden yaitu dewasa akhir (36-49)
584
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 4, Hal 581 - 592, Desember 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia, Tingkat Pendidikan, Riwayat Infeksi
Saluran Kemih, Pengetahuan Pre Test dan Post Test (n=106)
Karakteristik Parameter f %
Usia Remaja akhir (18-25 tahun) 8 7,5
Dewasa Awal (26-35 tahun) 34 32,1
Dewasa Akhir (36-49 tahun) 64 60,4
Tingkat Pendidikan SD 10 9,4
SMP 14 13,2
SMA 75 70,8
Perguruan Tinggi 7 6,6
Riwayat ISK Tidak Pernah 90 84,9
Pernah 16 15,1
Pengetahuan Pre test
Kurang 18 17
Cukup 38 35,8
Baik 50 47,2
Post test
Cukup 15 14,2
Baik 91 85,8
585
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 4, Hal 581 - 592, Desember 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
Tabel 2.
Hubungan Usia dengan Pengetahuan Setelah Promosi Kesehatan
Pengetahuan
Total p
Usia Cukup Baik
value
f % f % f %
18-25 tahun 2 25 6 75 8 100
0,778
26-35 tahun 3 8,8 31 91,2 34 100
36-49 tahun 10 15,6 54 84,4 64 100
Tabel 3
Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Pengetahuan Setelah Promosi Kesehatan
Pengetahuan
Total p
Tingkat Pendidikan Cukup Baik
value
f % f % f %
SD 2 20 8 80 10 100
SMP 1 7,1 13 92,9 14 100 0,702
SMA 12 16 63 84 75 100
Perguruan Tinggi 0 0 7 100 7 100
Tabel 4
Hubungan Riwayat Infeksi Saluran Kemih dengan Pengetahuan Setelah Promosi
Kesehatan
Pengetahuan
Total p
Riwayat ISK Cukup Baik
value
f % f % f %
Tidak Pernah 15 16,7 75 83,3 90 100
0,078
Pernah 0 0 16 100 16 100
586
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 4, Hal 581 - 592, Desember 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
Tabel 5
Perbedaan Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Promosi Kesehatan
Promosi Kesehatan
n Mean Std. Deviation P value
Pengetahuan Pre test 106 1,30 0,74
0,000
Pengetahuan Post test 106 1,85 0,35
Tabel 3, mayoritas responden dengan peneliti, pada penelitian ini rentang usia
tingkat pendidikan SMA memiliki responden sudah sesuai dengan rentang usia
pengetahuan baik sebanyak 63 responden wanita usia subur. Hasil penelitian terkait
(84%). Dilihat dari segi statistik nilai p karakteristik tingkat pendidikan mayoritas
value 0,702 (p > 0,05) yang berarti tidak responden memiliki tingkat pendidikan
terdapat hubungan yang bermakna antara SMA. Penelitian (Nurhidayah., 2016) yang
tingkat pendidikan dengan pengetahuan. dilakukan di Dusun Potorono Banguntapan
I Kabupaten Bantul pada 40 wanita usia
Tabel 4, mayoritas responden yang tidak subur didapatkan mayoritas tingkat
pernah memiliki riwayat infeksi saluran pendidikan wanita usia subur yaitu SMA
kemih mempunyai pengetahuan baik sebanyak 26 orang (65%). Pada penelitian
sebanyak 75 responden (83,3%). Dilihat ini tingkat pendidikan yang sudah dicapai
dari segi statistik nilai p value 0,078 (p > responden yaitu tingkat pendidikan SMA
0,05) yang berarti tidak terdapat hubungan yang merupakan salah satu bentuk
yang bermakna antara riwayat infeksi pendidikan formal. Hasil penelitian terkait
saluran kemih dengan pengetahuan. karakteristik riwayat infeksi saluran kemih
mayoritas responden tidak pernah memiliki
Tabel 5, diperoleh nilai rata-rata riwayat infeksi saluran kemih. Penelitian
pengetahuan sebelum diberikan promosi (Solihah, 2017) yang dilakukan di
kesehatan sebesar 1,30 dengan standart Puskesmas Ciputat dan Pamulang pada 30
deviasi 0,74, sedangkan nilai rata-rata wanita usia subur didapatkan mayoritas
pengetahuan sesudah diberikan promosi responden tidak memiliki riwayat infeksi
kesehatan sebesar 1,85 dengan standart saluran kemih sebelumnya sebanyak 17
deviasi 0,35. Dilihat dari segi statistik nilai responden (56,7%).
p 0,000 (p < 0,05) yang berarti terdapat
perbedaan pengetahuan sebelum dan Gambaran Karakteristik Responden
sesudah promosi kesehatan. Berdasarkan Pengetahuan Pre Test Dan
Post Test
PEMBAHASAN Menurut (Notoadmojo, 2014), pengetahuan
Gambaran Karakteristik Responden merupakan hasil tahu dan terjadi setelah
Berdasarkan Usia, Tingkat Pendidikan, seseorang melakukan pengindraan terhadap
Riwayat Infeksi Saluran Kemih. suatu objek tertentu. Pengetahuan
Hasil penelitian terkait karakteristik usia responden tentang infeksi saluran kemih
mayoritas responden berusia dewasa akhir dan komplikasi pada pre test sudah baik,
(36-49 tahun). Menurut (KBBI, 2019), usia dilihat dari pernyataan kuesioner mengenai
adalah lama waktu hidup atau ada sejak definisi infeksi saluran kemih bahwa
dilahirkan atau diadakan. Penelitian sebanyak 101 orang menjawab benar
(Nurhidayah., 2016) yang dilakukan di (95,3%) dan 5 orang menjawab salah
Dusun Potorono Banguntapan I Kabupaten (4,7%) sedangkan dilihat dari jawaban
Bantul pada 40 wanita usia subur pernyataan kuesioner responden mengenai
didapatkan mayoritas wanita usia subur komplikasi infeksi saluran kemih sebanyak
berusia dewasa akhir (36-45 tahun) 87 orang menjawab benar (82,1%) dan 19
sebanyak 19 responden (47,5%). Menurut orang menjawab salah (17,9%). Menurut
587
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 4, Hal 581 - 592, Desember 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
peneliti, pada penelitian ini pengetahuan daya ingat akan menurun seiring
pre test dalam kategori baik dan saat post bertambahnya usia. Oleh karena itu,
test terjadi peningkatan karena responden promosi kesehatan perlu diberikan secara
sudah terpapar dengan promosi kesehatan berkelanjutan kepada responden dengan
melalui media leaflet. Hal ini sesuai dengan usia dewasa agar dapat meningkatkan dan
teori (Notoadmojo, 2014) bahwa responden mempertahankan daya ingat.
sudah mendapatkan pengetahuan melalui
pengindraan seperti melihat dan Hubungan Tingkat Pendidikan dengan
mendengarkan materi promosi kesehatan Pengetahuan
tentang infeksi saluran kemih. Menurut (Wawan, A., & Dewi, 2010),
faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Hubungan Usia dengan Pengetahuan seseorang salah satunya adalah tingkat
Menurut (Wawan, A., & Dewi, 2010) dan pendidikan. Pendidikan diperlukan untuk
(Nurhidayah., 2016), faktor yang mendapat informasi misalnya hal-hal yang
mempengaruhi pengetahuan adalah usia, menunjang kesehatan sehingga dapat
seiring bertambahnya usia maka cara meningkatkan kualitas hidup. Pada
berpikir seseorang semakin matang, tetapi umumnya, makin tinggi tingkat pendidikan
daya ingat seseorang akan menurun sejalan seseorang, makin mudah menerima
dengan bertambahnya usia. Hasil penelitian informasi. Menurut (Wardani, E.M., &
ini sejalan dengan penelitian (Yusra, V. D., Setiyowati, 2018), tingkat pendidikan
Machmud, R., 2016) yang dilakukan di seseorang akan mempengaruhi penerimaan
Nagari Painan pada 152 wanita usia subur dan pemahaman terhadap suatu objek atau
didapatkan mayoritas responden dengan materi yang dimanifestasikan dalam bentuk
usia dewasa memiliki pengetahuan baik pengetahuan. Semakin tinggi tingkat
sebanyak 25 responden (30,1%) dengan pendidikan seseorang, akan mempengaruhi
nilai p 0,438 (p > 0,05) yang berarti tidak tingkat penguasaan terhadap materi yang
terdapat hubungan yang bermakna antara harus dikuasai sesuai dengan tujuan dan
usia dengan pengetahuan wanita usia subur. sasaran. Menurut (Putri, 2012),
Menurut peneliti, pengetahuan meningkat pengetahuan sangat erat hubungannya
pada usia dewasa akhir. Hal ini disebabkan dengan tingkat pendidikan, tetapi bukan
karena dalam proses pelaksanaan promosi berarti seseorang yang berpendidikan
kesehatan responden wanita usia subur rendah mutlak berpengetahuan rendah pula.
dengan usia dewasa akhir banyak Hal ini mengingat bahwa peningkatan
memperhatikan dan menyimak materi yang pengetahuan tidak mutlak diperoleh dari
disampaikan dan mampu berpartisipasi pendidikan formal saja, akan tetapi dapat
secara aktif selama pelaksanaan promosi diperoleh dari pendidikan non formal.
kesehatan. Selama promosi kesehatan Hasil penelitian ini berbeda dengan
berlangsung responden wanita usia subur penelitian (Wardani, E.M., & Setiyowati,
dengan usia dewasa akhir yang aktif dalam 2018) yang dilakukan di Pondok Pesantren
memberikan masukan dan pertanyaan Al Hidayah Kendal Ngawi pada 36 wanita
sesuai dengan topik infeksi saluran kemih. usia subur didapatkan mayoritas responden
Saat peneliti melakukan evaluasi dengan dengan tingkat pendidikan SD memiliki
memberikan pertanyaan yang telah pengetahuan cukup sebanyak 20 responden
dipaparkan sebelumnya, ada beberapa (55,6%) dengan nilai p value 0,000 (p <
responden dengan usia dewasa akhir yang 0.05) yang artinya ada hubungan tingkat
tidak dapat menjawab pertanyaan. Hal ini pendidikan dengan pengetahuan wanita usia
sesuai dengan teori (Wawan, A., & Dewi, subur.
2010) dan (Nurhidayah., 2016) bahwa
semakin bertambah usia seseorang maka Berdasarkan hasil observasi selama
cara berpikirnya semakin matang, tetapi penelitian lokasi tempat penelitian berada di
588
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 4, Hal 581 - 592, Desember 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
Jakarta dimana semua sumber informasi (84,9%) dan yang pernah mengalami
sudah tersedia dan kemajuan teknologi di infeksi saluran kemih sebanyak 16
era sekarang ini sudah berkembang pesat. responden (15,1%). Pada penelitian ini,
Hasil observasi peneliti, responden wanita mayoritas responden tidak pernah memiliki
usia subur mayoritas sudah memiliki riwayat infeksi saluran kemih sehingga
smartphone sehingga mempermudah untuk tidak mempunyai resiko terjadinya infeksi
mendapatkan akses pengetahuan mengenai saluran kemih berulang. Dilihat dari
infeksi saluran kemih secara mandiri. pernyataan kuesioner pre test responden
Dilihat dari program Puskesmas dalam mengenai pencegahan infeksi saluran kemih
upaya promotif dan preventif tentang bahwa sebanyak 102 orang menjawab benar
infeksi saluran kemih belum maksimal (96,2%) dan 4 orang menjawab salah
karena sebelumnya belum pernah diadakan (3,8%) sedangkan dilihat dari jawaban
promosi kesehatan tentang infeksi saluran pernyataan kuesioner responden mengenai
kemih. Hasil penelitian ini didapatkan tanda dan gejala sebanyak 93 orang
bahwa promosi kesehatan termasuk dalam menjawab benar (87,7%) dan 13 orang
pendidikan non formal yang dapat menjawab salah (12,3%). Hasil pernyataan
diberikan pada semua jenjang pendidikan kuesioner diatas, riwayat infeksi saluran
untuk mempermudah responden dalam kemih bukan merupakan faktor yang dapat
mendapatkan informasi sehingga dapat meningkatkan pengetahuan seseorang
menambah pengetahuan. tentang pencegahan infeksi saluran kemih,
baik wanita usia subur yang pernah maupun
Hubungan Riwayat Infeksi Saluran tidak pernah mengalami infeksi saluran
Kemih dengan Pengetahuan kemih memiliki pengetahuan baik. Hal ini
Menurut (Prianto, 2015), riwayat penyakit terjadi karena responden sebelumnya sudah
dahulu merupakan riwayat penyakit fisik mengetahui tanda gejala dan cara
maupun psikologik yang pernah diderita pencegahan infeksi saluran kemih dilihat
pasien sebelumnya. Hal ini perlu diketahui dari pernyataan kuesioner pre test.
bahwa penyakit yang diderita sekarang ada Kemungkinan ada faktor lain yang
hubungannya dengan penyakit yang pernah mempengaruhi pengetahuan yaitu faktor
diderita sebelumnya. akses informasi seperti media elektronik
yang dapat memudahkan responden dalam
Hasil penelitian (Clarissa, 2017) yang mendapatkan informasi kesehatan termasuk
dilakukan di SMA „X‟ Kota Jakarta Selatan pencegahan infeksi saluran kemih.
pada 162 siswi didapatkan pengetahuan
tentang infeksi saluran kemih responden Perbedaan Pengetahuan Sebelum dan
baik, tetapi tidak terdapat hubungan antara Sesudah Promosi Kesehatan
pengetahuan terhadap resiko terjadinya Menurut (Kholid, 2012), promosi kesehatan
infeksi saluran kemih, sedangkan menurut adalah upaya pemberdayaan masyarakat
penelitian (Fatmala, 2019) yang dilakukan untuk memelihara, meningkatkan dan
di Desa Sidogemah Kecamatan Sayung melindungi diri dan lingkungannya.
Kabupaten Demak pada 85 wanita yang Promosi kesehatan termasuk dalam bentuk
mengatakan bahwa terdapat hubungan tindakan promotif dan preventif untuk
antara pengetahuan dengan perilaku meningkatkan pengetahuan sehingga
pencegahan infeksi saluran kemih dari 85 mampu melakukan pencegahan dari
responden dengan nilai p value 0,021 (p < penyakit.
0,05). Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian (Irmayani., 2018) yang dilakukan
Berdasarkan data responden yang tidak di Desa Gelogor pada 39 wanita usia subur
pernah mengalami infeksi saluran kemih menunjukkan perbedaan pengetahuan
sebelumnya sebanyak 90 responden sebelum dan sesudah diberikan pendidikan
589
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 4, Hal 581 - 592, Desember 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
590
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 4, Hal 581 - 592, Desember 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
591
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 4, Hal 581 - 592, Desember 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
40
Solihah, A. H. (2017). Analisis Faktor
Resiko Kejadian Infeksi Saluran
Kemih (ISK) Oleh Bakteri
Uropatogen Di Puskesmas Ciputat
Dan Pamulang Pada Agustus-
Oktober.
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/h
andle/123456789/37298
Wardani, E.M., & Setiyowati, E. (2018).
Hubungan Pendidikan Dengan
Pengetahuan Wanita Usia Subur
Tentang Pap Smear Di Pondok
Pesantren Al Hidayah Kendal Ngawi.
Fakultas Keperawatan Dan
Kebidanan Universitas Nahdlatul
Ulama Surabaya.
https://doi.org/10.33086/jhs.v11i1.12
3
Wawan, A., & Dewi, M. (2010). Teori Dan
Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Manusia. Nuha Medika.
Yusra, V. D., Machmud, R., & Y. (2016).
Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Tingkat Pengetahuan Wanita
Usia Subur Tentang SADARI Di
Nagari Painan. Jurnal Kesehatan
Andalas.
https://doi.org/10.25077/ja.v5i3.604
592