i
KATA PENGANTAR
i
Demikian RENSTRA RSUD Provinsi NTB 2019-2023 ini dibuat, semoga dapat
dipergunakan sebagai bahan atau acuan untuk perencanaan pembangunan pemerintah
Provinsi Nusa Tenggara Barat, khususnya RSUD Provinsi NTB diwaktu yang akan
datang.
ii
DAFTAR ISI
COVER ........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG .................................................................... I–1
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN.............................................................. I–2
1.3. LANDASAN HUKUM.... ............................................................. I–3
1.4. SISTEMATIKA PENULISAN ....................................................... I–5
iii
3.3 TELAHAAN RENSTRA KEMENTERIAN / LEMBAGA ......... III - 35
3.4 TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN
LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS ............................................... III - 36
3.5 PENENTUAN ISU STRATEGIS ...................................................... III - 37
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN RSUD PROVINSI NTB
4.1 TUJUAN & SASARAN JANGKA MENENGAH RSUD PROVINSI IV - 47
NTB.
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN…......................................... V - 51
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN...... VI -55
BAB VII KINERJA PELAYANAN RSUD PROVINSI NTB……………………. VII - 61
BAB VIII PENUTUP…………………………………………………………………. VIII- 63
LAMPIRAN - LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.2.1.3 Distribusi SDM (ASN) Fungsional RSUD Provinsi NTB Tahun
2014-2018..................................................................................... II -13
Tabel 2.3.2.3 Pola Penyakit Terbanyak Dalam 5 Tahun Terakhir Tahun 2014-
2023 ............................................................................................. II -21
Tabel 2.3.3.2 Distribusi Jenis Layanan IGD Tahun 2014-2018 ........................ II -24
Tabel 4.2.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah RSUD Prov. NTB ......... IV-49
Tabel 7.1 Indikator Kinerja Program RSUD Provinsi NTB Tahun 2019-
2023 ……………………………………………………........... VII-61
v
Tabel 7.2 Indikator Kinerja Pelayanan RSUD Provinsi NTB Tahun 2019-
2023 ……………………………………………………........... VII-62
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Memberikan peta rencana kegiatan pembangunan rumah sakit dalam arti utuh baik
pembangunan fisik sarana dan prasarana maupun proses dan peningkatan produk jasa
pelayanan rumah sakit yang harus selalu ditingkatkan.
2. Secara manajerial untuk mengukur tingkat keberhasilan dan pencapaian setiap kurun
waktu yang telah ditempuh dalam pelaksanaan kegiatan.
4. Sebagai bahan penyusunan laporan akuntabilitas kinerja RSUD Provinsi NTB kepada
Gubernur.
2.1.2. Fungsi
SPI Komite Staf Medik Komite Mutu Komite Keperawatan Komite Etik dan Hukum Komite Farmasi dan Terapi Komite Tenaga Kesehatan Komite Medik
Lainnya
dr.Abdul Razak, Sp.A
Wadir Diklit
Wadir Umum & Keuangan Wadir Pelayanan dr. Oxy Tjahyo Wahyuni Sp.EM
Henny Hardini, SKM.,MPH dr. Agus Rusdhy, SpOG
Sub Bag Umum & Sub Bag Sub Bag Seksi Seksi Pelayanan Seksi Seksi
dan Kepegawaian Penyusunan Program Penyusunan Anggaran Pendidikan
Pelayanan Medis Keperawatan Penelitian
L. Aria Dawuh Burhanuddin,SH.,MM Muh. Hasan Mathar, SH Anna Idriani, S.Kep Hartini Mansyur, S.Kep
Widiatma, S.Sos Zulkarnain, SKM.,MPH
Sub Bag Pengemb. dan Sub Bag Seksi Seksi Perencanaan Seksi Seksi
Sub Bag
Hubungan Antar MobilisasiDana dan Pengemb. Pelatihan Pengembangan
RT & Perlengkapan Pelayanan Penunjang
Raimin Akadi, S.IP. Keperawatan Teknologi Kesehatan
I Wayan Winasa, Lembaga Medis Sumiharja, S.Kep.
Fathullah Marwan, Dyah Kusumaningsih,
Kusumayadi, SKM Dian Aulia Asri, S.Si.,Apt
M.Si S.Kep SKM
Selain dibantu oleh kelompok struktural, direktur juga dibantu kelompok fungsional
dan unsur pelaksana pelayanan, yang terdiri dari :
a. Satuan Pemeriksaan Internal (SPI)
b. Komite Medis
c. Komite Keperawatan
d. Instalasi-instalasi
RSUD Provinsi NTB tahun 2019 memiliki 23 instalasi, dimana masing-
masing instalasi bertanggungjawab langsung kepada wakil direktur. Adapun
instalasi yang berada dibawah tanggungjawab Wakil Direktur Pelayanan antara lain
:
1) Instalasi Rawat Jalan
2) Instalasi Rawat Darurat
3) Instalasi Rawat Inap
4) Instalasi ICU
5) Instalasi Bedah Sentral
6) Instalasi Keterapian Fisik dan Rehab. Medis
7) Instalasi Rekam Medis
8) Instalasi Gizi
9) Instalasi Farmasi
10) Instalasi Forensik dan Medicolegal
11) Instalasi Radiologi
12) Instalasi Laboratorium Klinik
13) Instalasi Patologi Anatomi
14) Instalasi Bank Darah
15) Instalasi Hemodialisa
16) Instalasi Radioterapi
Sedangkan Instalasi yang berada di bawah tanggungjawab Wakil Direktur Umum
dan Keuangan, antara lain :
1) IPSRS
2) Instalsi Kesehatan Lingkungan
3) Instalasi Sistem Informasi RS
4) Instalasi Sterilisasi Sentral dan Binatu
5) Instalasi Jaminan Pembiayaan Kesehatan
6) Instalasi Satpam
Tabel 2.2.1.1 Ditribusi Jumlah SDM RSUD Provinsi NTB berdasarkan Status
Kepegawaian Tahun 2014 - 2018
JUMLAH
NO URAIAN
2014 2015 2016 2017 2018
1 Pegawai Negeri Sipil (PNS) 844 872 870 860 840
2 Pegawai Tidak Tetap Daerah 5 5 5 5 5
3 Pegawai Non PNS 156 155 249 299 319
4 Dokter Paruh Waktu 20 25 22 24 27
5 Dokter Kontrak 0 0 6 8 11
JUMLAH 1.025 1.057 1.152 1.196 1.202
Sumber : Subag Kepeg RSUDP NTB
Tabel 2.2.1.2. Ditribusi ASN RSUD Prov NTB berdasarkan jabatan Th 2014-2018
N JUMLAH (Orang)
JENIS JABATAN
O 2014 2015 2016 2017 2018
1 Struktural 26 28 27 28 25
2 Non Struktural
a. Non Struktural Umum 227 224 201 199 194
b. Non Struktural
591 620 642 633 621
Khusus/Fungsional
JUMLAH 844 872 870 860 840
Sumber : Subag Kepeg RSUDP NTB
Tabel 2.2.1.4. Ditribusi Dokter Spesialis(ASN) yang bekerja di RSUD Provinsi NTB Tahun 2014-2018
JUMLAH
NO JENIS DOKTER SPESIALIS
2014 2015 2016 2017 2018
1 Dokter Spesialis Bedah 5 5 6 7 7
2 Dokter Spesialis Penyakit Dalam 5 5 4 4 9
3 Dokter Spesialis Anak 6 5 6 7 7
4 Dokter Spesialis Obgyn 7 7 5 5 6
5 Dokter Spesialis Radiologi 2 2 2 2 2
6 Dokter Spesialis Anastesi 4 3 5 4 4
7 Dokter Spesialis Jantung 1 1 1 4 3
8 Dokter Spesialis Mata 3 3 3 4 2
9 Dokter Spesialis THT 3 3 3 3 2
10 Dokter Spesialis Kulit & Kelamin 1 1 2 3 2
11 Dokter Spesialis Paru 3 3 3 2 3
12 Dokter Spesialis Syaraf 2 2 2 2 2
13 Dokter Spesialis Orthopedi 1 1 1 1 1
14 Dokter Spesialis Urologi 1 1 1 1 1
15 Dokter Spesialis Rehab. Medik 2 2 2 2 2
Tabel 2.2.1.5. Jumlah Dokter Spesialis ( Paruh Waktu dan Kontrak) di RSU Provinsi NTB
Berdasarkan Status Kepegawaian Tahun 2018
Paruh
No Nama Spesialisasi Kontrak Jumlah
waktu
1 Spesialis Anak (DSA) 2 0 2
2 Spesialis Bedah Syaraf (DSBS) 2 0 2
3 Spesialis Forensik (DSF) 1 0 1
4 Spesialis Jantung (DSJ) 2 0 2
5 Spesialis Kulit dan Kelamin (DSKK) 1 0 1
6 Spesialis Mata (DSM) 4 0 4
7 Spesialis Mikrobiologi Klinik (DSMK) 1 0 1
8 Spesialis Obgyn (DSOG) 1 2 3
9 Spesialis Paru (DSP) 2 0 2
10 Spesialis Penyakit Dalam (DSPD) 4 0 4
11 Spesialis Radiologi (DSR) 1 0 1
12 Spesialis Syaraf (DSS) 1 0 1
13 Spesialis THT (DTHT) 2 0 2
14 Spesialis Bedah Plastik (DSBP) 1 1 2
15 Spesialis Urologi (DSU) 2 0 2
16 Spesialis Bedah (DSB) 0 1 1
17 Spesialis Orthopedi (DSBO) 0 1 1
Jumlah 27 5 32
Sumber : Subag Kepeg RSUDP NTB
Adapun gambaran capaian pelayanan pada masing-masing unit berdasarkan jenis layanan
sebagai berikut :
125,403 131,107
100,756
89,200 91,007
Gambar 2.3.1.2. Distribusi Pasien Rawat Jalan Berdasarkan Cara Bayar Th 2014-2018
Trend jenis penyakit pasien yang berkunjung ke poliklinik RSUD Provinsi NTB tahun
2014-2018 sangat bervariasi namun ada pergeseran trend ke jenis penyakit tidak menular
(degenerative). Dalam kurun waktu 5 tahun trend jenis penyakit mengalami peningkatan
pada kelompok penyakit jantung dan pembuluh darah seperti pada tabel berikut :
Gambar 2.3.1.3. Penyakit Terbanyak Rawat Jalan RSUD Provinsi NTB Tahun 2014-2018
20
15
10
Gambar 2.3.2.1. Distribusi Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Inap Th. 2014-2018
16,703 17,033
12,432 12,846
11,589
Demikian pula untuk pasien rawat inap, pasien yang berkunjung ke RSUD Provinsi NTB
dapat dikatagorikan berdasarkan cara bayar / penjamin pembayaran atas layanan yang
diperoleh, yaitu pasien yang dijamin oleh BPJS (non PBI dan PBI), pembayaran tunai (umum)
dan Asuransi lain (perusahaan yang bekerjasama dengan RS). Pada tahun 2014-2018 kunjungan
pasien rawat inap pertahun rata-rata didominasi oleh pasien dengan jaminan BPJS non PBI
dengan distribusi sebagai berikut :
Gambar 2.3.2.2. Distribusi Pasien Rawat Inap Berdasarkan Cara Bayar Th. 2014-2018
Dari table diatas, dapat dilihat beberapa penyakit yang memiliki trend peningkatan
cukup tinggi salah satunya adalah malignant neoplasm of breast sebesar 26.82%. Berikut adalah
Melihat trend penyakit tersebut diatas Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB Tahun 2019
mengembangkan layanan Radioterapi untuk untuk penangan lanjutan pasien dengan kanker
khususnya kanker payudara yang kasusnya meningkat cukup signifikan.
JENIS TAHUN
No
PELAYANAN 2014 2015 2016 2017 2018
1 BEDAH 6,146 4,979 3,638 3,879 217
2 NON BEDAH 19,981 18,143 11,120 10,854 1,209
3 OBSGYN 2,624 2,858 3,201 3,017 5,357
4 ANAK 3,600 3,194 1,429 992 64
JUMLAH 32,348 29,174 19,388 18,742 6,847
Sumber : Instalasi Rekam Medik RSUD Provinsi NTB
20,000
-
2014 2015 2016 2017 2018
DIRAWAT 10,695 10,312 11,866 12,502 10800
DIRUJUK 199 123 30 12 7
PULANG 21,035 18,416 7,259 6,018 6,847
Dari table di atas menunjukkan tindak lanjut pelayanan pasien yang dirujuk
mengalami penurunan yang cukup signifikan hal ini disebabkan karena rumah
sakit sudah mengembangkan layanan sehingga pasien dapat ditangani di rumah
sakit tanpa harus merujuk.
Ideal : 60 – 80 %
b. Average Length Of Stay (ALS)
Adalah rata-rata lama dirawat seorang pasien
Indikator ini menggambarkan tingkat efisiensi dan mutu pelayanan RS
Perhitungannya :
Jumlah Hari Perawatan Pasien Keluar
ALS =
Jumlah Pasien Keluar (Hidup + Mati)
Ideal : 4 – 6 hari
c. Bed Turn Over (BTO)
Adalah frekwensi pemakaian tempat tidur dalam satu satuan waktu tertentu
Gambaran keadaan tingkat pemanfaatan, mutu, dan efisiensi pelayanan Rumah Sakit Umum
Provinsi dalam satu periode Renstra tahun 2014-2018 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel .2.3.4.1. Distribusi Indikator Pelayanan RSUD Prov. NTB Tahun 2014-2018
Jan-Mei 63.7
1 BOR (%) 60-80 65.2 Jun-Des 55.4
67.7 72.90 68.6
Dari data di atas kesenjangan data terlihat pada data kematian NDR dan GDR masih
cukup tinggi diatas angka normal. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor antara
lain kuantitas dan kualitas SDM tenaga kesehatan yang belum optimal dalam
memberikan pelayanan, keterlambatan rujukan dari puskesmas/ RS kab/kota serta
keterbatasan fasilitas kesehatan tingkat pertama dalam pertolongan pertama belum
memadai. Dimana kedua data tersebut menggambarkan kualitas pelayanan rumah
sakit. Hal ini perlu menjadi perhatian kedepan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
sehingga angka kematian dapat diturunkan.
Gambar 2.3.4.2 Distribusi Kematian Ibu Melahirkan Berdasarkan Penyebab Tahun 2014-2018
2.4.2 Peluang
Adanya kebijakan dari pemerintah daerah maupun pusat terhadap pengembangan rumah
sakit
Adanya dukungan berupa undang – undang dan peraturan tentang rumah sakit
Rumah sakit telah terakreditasi Paripurna
Adanya jaminan pembiayaan pasien dari BPJS, Bansos dan asuransi lain
Adanya sumber daya yang cukup lengkap dibandingkan dengan rumah sakit pesaing
Adanya kerjasama dengan institusi/lembaga terkait.
Adapun peran RSUD Provinsi NTB dalam pembangunan daerah adalah meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat dengan melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan
berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan
secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dan
melaksanakan upaya rujukan kesehatan serta penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, penelitian
dan pengembangan kesehatan, dan melaksanakan pelayanan bermutu sesuai standar pelayanan
rumah sakit Kelas B Pendidikan baik di rawat jalan, rawat inap, maupun rawat darurat.
Pelayanan yang diberikan meliputi pelayanan medis spesialistik, pelayanan medis canggih,
maupun pelayanan unggulan.
RSUD Provinsi NTB terus berupaya melakukan perbaikan dan pengembangan baik fisik
maupun peralatan untuk mewujudkan customer satisfaction melalui medical execellence,
service execellence dan finance execellence. Upaya-upaya tersebut antara lain rencana
menambah jenis layanan sesuai perkembangan penyakit, meningkatkan kompetensi petugas
melalui pendidikan formal (dokter spesialis ke sub spesialis, dokter umum ke spesialis dll)
maupun informal (diklat-diklat teknis).
Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB merupakan rumah sakit pusat rujukan di
Provinsi NTB, mempunyai fungsi antara lain memberikan pelayanan medis, pelayanan
penunjang medis dan non medis, pelayanan asuhan keperawatan dan kebidanan, pelayanan
pendidikan dan pelatihan calon dokter serta tenaga kesehatan lainnya, baik di rawat jalan, rawat
inap, maupun rawat darurat. Pada tahun 2017 Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB telah
terakreditasi dengan predikat PARIPURNA.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai pemberi layanan public khususnya
pelayanan kesehatan tentu ada kendala dan permasalahan baik internal maupun eksternal.
Tabel 3.1.1. Permasalahan RSUD Provinsi NTB berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi
MASALAH
No BIDANG ISU
1. Tingkat kepuasan pelanggan di beberapa unit
1. Bidang Pelayanan Pelayanan kesehatan baik
pelayanan masih di bawah standar
Medis & 2. Waktu tunggu pelayanan masih lebih lama medis maupun penunjang
dibandingkan standar waktu yang seharusnya
Penunjang Medis 3. Jumlah kematian pasien masih diatas standar medis belum optimal
(IRI, IRJ, IRD, ICU, (maternal, NDR dan GDR)
4. Masih ada pelayanan poliklinik dan rawat
IBS, Anastesi, HD, inap yang dilayani oleh dokter umum
Rehabilitasi Medik, 5. Rasio jumlah SDM dengan beban kerja yang
belum seimbang
Rekam Medisdan 6. Kepatuhan terhadap Formularium rumah
sakit masoih di bawah standar
Lab, Rad, Gizi,
7. Ketepatan waktu pencatatan dan pelaporan
Farmasi, Forensik tidak sesuai standar
8. Tingkat disiplin terhadap waktu kehadiran
& Pemulasaraan pemberi layanan
Jenazah) 9. Pengolahan limbah belum sesuai standar
(daya tamping)
10. Keterbatasan SIM-RS dalam mengakomodir
kebutuhan seluruh unit di RS
11. Banyaknya pasien tidak mampu yang tidak
mempunyai kartu JKN
2 1. Tingkat kepuasan pelanggan masih di bawah
Bidang Pelayanan keperawatan
standar
Keperawatan 2. Kompetensi SDM keperawatan belum belum optimal
memadai
3. Sistem informasi manajemen keperawatan
belum terlaksana
4. Sarana dan prasarana belum memadai
5. Integrasi pelayanan keperawatan, pendidikan
dan penelitian keperawatan belum optimal
6. Tata kelola askep belum optimal
7. Anggaran terbatas
8. Budaya kinerja keperawatan belum optimal
9. Monev dan analisa thd SPM,SPO, PAK dan
hasil kegiatan belum optimal
10. Beban rasio perawat : pasien belum sesuai
11. Kepatuhan pencatatan dan pendokumentasian
ASKEP belum optimal
1. Jumlah dan kualitas tenaga ketatausahaan
3 Bagian Tata dan kehumasan terbatas Administrasi dan layanan
Usaha 2. Sarana dan prasarana pendukung masih ketatausahaan serta
kurang
3. Anggaran terbatas kehumasan belum tertib
4. Belum optimalnya pelayanan ketatausahaan dan lancar
dan kehumasan
5. Kurang lengkapnya SOP pelayanan
ketatausahaan
6. Pengelolaan surat menyurat, penomeran,
pengkodean surat dll belum sesuai standar
3.2 Telaahan Atas Visi, Misi dan Program Gubernur dan Wakil Gubernur NTB Terpilih
Visi misi, dan program Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah Terpilih ditujukan untuk
memahami arah pembangunan yang akan dilaksanakan selama kepemimpinan Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Daerah Terpilih dan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dan
pendorong pelayanan RSUD Provinsi NTB
Visi Gubernur/ Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Tahun 2019-2023, adalah:
Membangun Nusa Tenggara Barat yang Gemilang. Adapun misi yang diusung tersebut di
atas terdapat kata kunci “NTB Gemilang” yang memiliki makna : “Satu keyakinan bahwa NTB
dapat berperan besar dalam di kancah nasional dan internasional”
Satu komitmen bahwa percepatan dan lompatan pembangunan harus terus diikhtiarkan
untuk mewujudkan Provinsi NTB yang tertata rapi sebagai tempat hunian yang menyenangkan,
dengan masyarakat yang berdaya saing, tangguh dan berbudi luhur serta pemerintahan yang
berorientasi pada pelayanan publik.
Misi ketiga RPJMD 2019-2023 “NTB Sehat dan Cerdas” dengan tujuan mewujudkan
masyarakat NTB yang berdaya saing dimana salah satu sasarannya sangat berkaitan erat dengan
tugas dan fungsi dari RSUD Provinsi NTB yaitu Meningkatnya Kualitas dan Jangkauan
Layanan Kesehatan.
Hal ini sejalan dengan program Kementerian Kesehatan RI saat ini yakni Penguatan
Pelayanan Kesehatan Menuju Cakupan Kesehatan Semesta. Cakupan Kesehatan Semesta
bermakna “bahwa semua anggota masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan
(promotif,preventif,kuratif, rehabilitative dan paliatif) yang berkualitas dan efektif sesuai
kebutuhan dan tidak boleh ada kendala biaya dalam memanfaatkan pelayanan tersebut”.
Peningkatan Kualitas dan Jangkauan Layanan Kesehatan di RSUD Provinsi NTB sebagai
RS Pusat Rujukan menjadi sangat penting agar dapat memberikan pelayanan yang optimal pada
masyarakat. Untuk meningkatkan kualitas dan jangkauan layanan diperlukan inovasi dan
komitmen dari seluruh pejabat dan karyawan RSUD Provinsi NTB. Salah satu layanan
unggulan yang sedang dikembangkan oleh RSUD Provinsi NTB adalah layanan kemoterapi dan
radioterapi untuk penanganan kasus kanker yang datanya mengalami peningkatan cukup
signifikan.
Pelayanan Kesehatan di RSUD Provinsi NTB didukung beberapa program baik rutin
maupun prioritas yang keduanya memiliki peran penting dalam Peningkatan Kualitas dan
Jangkauan Layanan Kesehatan. Beberapa program prioritas yang dilakukan diantaranya :
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan, Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Menular, peningkatan akses pelayanan kesehatan yang bermutu bagi seluruh masyarakat (
masyarakat miskin, terlantar dan masalah sosial lainnya) yang belum memiliki jaminan
pembiayaan, serta meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya kesehatan melalui
penguatan kapabilitas dan keahlian serta penguasaan iptek yang maju dan tepat guna.
Undang-Undang Dasar 1945 dan Konstitusi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) serta
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, menetapkan bahwa kesehatan
adalah hak asasi manusia yang merupakan hak fundamental setiap warga. Dalam Undang-
undang nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
(RPJPN) juga dinyatakan bahwa dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang
berkualitas dan berdaya saing. Sasaran dalam RPJMN adalah: Meningkatkan status kesehatan
dan gizi ibu dan anak; Meningkatnya pengendalian penyakit; Meningkatnya akses dan mutu
pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan;
Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan
kualitas pengelolaan SJSN Kesehatan; Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan
vaksin; Meningkatkan responsivitas sistem kesehatan.
Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat selain upaya promotif dan
preventif diperlukan juga upaya kuratif dan rehabilitatif yang dapat diperoleh di rumah sakit.
Sesuai fungsinya RSUD Provinsi NTB sebagai rumah sakit rujukan diharapkan mampu
memberikan pelayanan yang berkualitas.
3.4 Telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Program dan Kegiatan RSUD Provinsi NTB mengacu pada pencapaian visi dan misi
pembangunan daerah yang tertuang dalam RPJMD 2019-2023 dengan mempertimbangkan
kajian lingkungan hidup strategis (KHLS).
Prinsip dasar Kajian Lingkungan Hidup Strategis/KLHS yang harus di pedomani dalam
perencanaan dan pelaksanaan tugas dan fungsi RSU Provinsi NTB, adalah :
1. Keterkaitan / holistik : Keterkaitan kebijakan pusat dan daerah, global dan lokal, keterkaitan
sektor, keterkaitan kelembagaan, sebab-akibat dampak
2. Keseimbangan : Keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan konservasi, fungsi
ekonomi dan fungsi sosial, kepentingan jangka pendek dan jangka panjang.
3. Keadilan: Distribusi akses dan kontrol terhadap sumber daya alam dan lingkungan yang
lebih baik, distribusi kegiatan ekonomi yang lebih merata.
Ancaman/Threat (T)
Semakin banyak Rumah Sakit Pesaing (Rumah Sakit Swasta dan
berkembangnya RS pemerintah di Mataram)
Persebaran dokter spesialis dan sub spesialis tidak merata
Dukungan anggaran APBD belum optimal
Regulasi BPJS yang selalu berubah
Tantangan pertama muncul karena sifat rumah sakit yang merupakan non-
profit institution.(Bagaimana rumah sakit bisa survive dengan "batasan"
non-profit ini tentu bukan hal yang mudah).
Tarif INA-CBGS untuk beberapa jenis diagnosa belum sesuai tarif Pergub.
Berkembangnya para pelaku pengobatan tradisonal, dukun patah tulang,
hingga ke tukang obat
Era pasar bebas Asia Tenggara dan China (Asean China Free Trade Area
= ACFTA), masuknya modal dan fasilitas kesehatan swasta luar negeri.
Belum adanya kesamaan persepsi di antara Stakeholder Pemerintahan
Provinsi NTB tentang pengelolaan keuangan BLUD.
Kelemahan/Weakness (W)
Belum terciptanya budaya organisasi yang mendukung kearah
pengembangan (Koordinasi, motivasi, disiplin petugas kurang)
Belum optimalnya sistem perencanaan rumah sakit
Belum tercapainya standar pelatihan petugas 20 JP
Belum semua tenaga mempunyai komitmen yang sama untuk mendukung
pengembangan pelayanan
Kepuasan pasien belum mencapai standar
Kurangnya anggaran pemeliharaan sarana prasarana
Tarif beberapa layanan pasien belum berdasarkan unit cost
Analisis SWOT
a. Penentuan Faktor Kunci Sukses
Setelah melakukan identifikasi faktor lingkungan internal yang terdiri dari
kekuatan (S) dan kelemahan (W), serta faktor eksternal yang terdiri dari peluang (O) dan
ancaman (T), maka selanjutnya ditentukan faktor kunci sukses, melalui analisis
penentuan prioritas yang dilakukan dengan cara pembobotan nilai keterkaitan antara
faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Faktor Kunci Sukses ditentukan
dengan cara penentuan nilai Bobot Faktor (BF) yang menggunakan pendekatan urgency
faktor dengan menggunakan analisa komparasi, yaitu masing-masing unsur
diperbandingkan dengan urgencynya bagi penyelesaian masalah, kemudian dilakukan
analisis penentuan prioritas yang dilakukan dengan cara pembobotan nilai keterkaitan
antara faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman untuk mendapatkan Faktor
Kunci Sukses (FKS). Faktor Kunci Sukses ditentukan dengan cara menetukan 3 (tiga)
unsur terpenting dari setiap faktor dengan Total Nilai Bobot (TNB) tertinggi.
12.
1. Belum terciptanya budaya organisasi yang mendukung
kearah pengembangan (Koordinasi, motivasi, disiplin
petugas kurang)
2. Belum optimalnya sistem perencanaan rumah sakit
Belum tercapainya standar pelatihan petugas 20 JP
3. Belum semua tenaga mempunyai komitmen yang sama
untuk mendukung pengembangan pelayanan
KELEMAHAN 4. Kepuasan pasien belum mencapai standar
II.
(W) Kurangnya anggaran pemeliharaan sarana prasarana
Tarif beberapa layanan pasien yang belum berdasarkan
5. unit cost
6.
b. Kekuatan Organisasi
Untuk menentukan kekuatan organisasi dengan memperhitungkan TNB (Total
Nilai Boot), yaitu dengan memperhatikan Bobot Faktor (BF), Nilai Dukungan maupun
Nilai Keterkaitan dari masing-masing faktor Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan
Ancaman.
Dengan diketahuinya kekuatan Organisasi maka dapat ditetapkan faktor-faktor
penentu strategi. Adapun kekuatan RSUD Provinsi NTB dari hasil analisis SWOT
(kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman).
Dari diagram berikut, terlihat bahwa Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB
berada di kuadran II yang berarti organisasi mempunyai kekuatan yang cukup namun
menghadapi ancaman yang cukup signifikan dari luar, terutama pesaing. Adapun diagram
kekuatan organisasi RSUD Provinsi NTB adalah sebagai berikut :
O
5
3 I
III
2
S
1
w
-5 -4 -3 -2 -1 1 2 3 4 5
-1
-2
IV II
-3
-4
-5
T
c. Penentuan Langkah Strategi
Langkah strategis dapat ditentukan dengan menginteraksikan faktor-faktor
internal dan eksternal yang menjadi faktor kunci sukses. Dengan strategi tersebut
dirumuskan langkah-langkah strategis kemudian ditetapkan 3 (tiga) kelompok interaksi,
sehingga dengan demikian terdapat 12 (dua belas) interaksi faktor sebagai berikut
PELUANG (O)
SO WO
1. Adanya kebijakan dan 1. Daya gunakan Kemampuan 1. Atasi kepuasan pasien yang
program pemerintah yang Sebagai RS Pusat Rujukan belum sesuai standar dengan
mendukung dengan memanfaatkan dengan memanfaatkan kebijakan
pengembangan rumah Dukungan pemerintah terhadap dan program pemerintah yang
sakit pengembangan RS mendukung pengembangan
2. Daya beli dan peningkatan 2. Daya gunakan ketersediaan rumah sakit
tuntutan masyarakat akan SDM yang kompeten dalam 2. Atasi tarif pelayanan belum
pelayanan RS) pelayanan kesehatan dalam berdasarkan unit cost dgn
memenuhi daya beli dan tuntutan memanfaatkan daya beli &
masyarakat akan pelayanan RS. peningkatan tuntutan masy. akan
3. NTB merupakan destinasi 3. Daya gunakan kemampuan pelayanan RS
wisata sebagai RS BLUD melalui 3. Atasi kurangnya anggaran
pelayanan kesehatan yang pemeliharaan sarana prasarana
optimal karena NTB merupakan dengan memanfaatkan adanya
destinasi wisata kebijakan dan program
pemerintah yang mendukung
pengembangan rumah sakit
ANCAMAN (T) ST WT
1. Semakin banyak Rumah Sakit 1. Daya gunakan Kemampuan 1. Minimalkan ketidakpuasan
Pesaing (Rumah Sakit Swasta Sebagai RS Pusat Rujukan untuk pasien
dan berkembangnya RS mengatasi semakin banyaknya
pemerintah di Mataram) RS pesaing
2. Belum adanya kesamaan 2. Daya gunakan Ketersediaan 2. Minimalkan tarif beberapa
persepsi diantara stakeholder SDM dan kemudahan informasi layanan pasien yang belum
Pemerintah Provinsi NTB terkait BLUD berdasarkan unit cost
tentang pengelolaan keuangan
BLUD
3. Regulasi BPJS yang selalu
berubah 3. Daya gunakan kemampuan 3. Maksimalkan anggaran
sebagai RS BLUD untuk pemeliharaan sarana prasarana
mengatasi regulasi BPJS yang
selalu berubah
Berdasarkan hasil analisa diatas diperoleh langkah strategi prioritas dan strategi yang dapat dilakukan,
yaitu :
Tabel 3.5.4 : Perumusan Strategi
Tabel 4.2.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah RSUD Prov. NTB
TARGET KINERJA
INDIKATOR TUJUAN/SASARAN PADA TAHUN
TUJUAN SASARAN KE -
TUJUAN/ SASARAN
I II III IV V
(2019) (2020) (2021) (2022) (2023)
Meningkatkan Indeks Kepuasan 90 90 90 90 90
Kualitas dan Masyarakat
Jangkauan (IKM)
Layanan
Kesehatan
pelayanan terakreditasi
kesehatan yang paripurna
berkualitas (medis,
penunjang medis
dan asuhan
keperawatan)
1.1.2 Persentase
pelayanan 20.00 40.00 60.00 80.00 100
kesehatan bagi
masyarakat
dengan masalah
sosial (tidak
memiliki
jaminan
pembiayaan)
1.1.3 Persentase
pelayanan - 21.74 47.83 73.91 100
kesehatan bagi
masyarakat
miskin
1.1.4 Persentase
pelayanan 20.00 40.00 60.00 80.00 100
kesehatan untuk
penyakit
menular (HIV-
AIDS)
1.1.5 Persentase
sarana dan 76 78 80 82 85
prasarana RS
tersedia sesuai
standar
Disamping sasaran tersebut di atas adapula beberapa sasaran untuk program rutin yang
mempunyai peran penting mendukung pencapaian tujuan RSUD Provinsi NTB. Sasaran secara
keseluruhan baik prioritas maupun rutin tertuang pada Bab VI. (Rencana Program Dan Kegiatan,
Indikator Kinerja,Kelompok Sasaran Dan Pendanaan Indikatif ) tabel 6.1. Rencana Program, Kegiatan
dan Pendanaan RSUD Provinsi NTB
MISI : “NTB SEHAT & CERDAS” Akselerasi Peningkatan Kualitas Daya Saing Sumber Daya Manusia Sebagai Pondasi Daya Saing Daerah
ARAH KEBIJAKAN
NO TUJUAN SASARAN STRATEGI
1 Meningkatkan Kualitas dan 1.1 Terwujudnya pelayanan kesehatan Meningkatkan kualitas pelayanan Melaksanakan standarisasi/akreditasi
Jangkauan Layanan yang berkualitas (medis, medis, penunjang medis dan rumah sakit versi SNARS
Kesehatan penunjang medis dan asuhan asuhan keperawatan Melaksanakan monitoring dan evaluasi
keperawatan) secara periodik terhadap layanan (medis,
penunjang medis dan asuhan
Memastikan ketersediaan sarana keperawatan)
dan prasarana pelayanan Memenuhi kebutuhan sarana dan
kesehatan sesuai standar prasarana pelayanan kesehatan (alat
Mengembangkan layanan kedokteran, obat dll) sesuai standar
unggulan sesuai kebutuhan/pola
penyakit Melaksanakan layanan kemoterapi dan
Meningkatkan manajemen mutu radioterapi (untuk pelayanan pasien
pelayanan asuhan keperawatan dengan kanker)
Meningkatkan kualitas tenaga Mengembangkan simkep yang terintegrasi
Meningkatnya pelayanan Pemanfaatan Dana BLUD secara Melakukan sosialisasi BLUD kepada
kesehatan BLUD yang efektif dan efisien seluruh bidang/bagian/unit/instalasi
berkualitas Menggunakan dana BLUD dengan
menggunakan skala prioritas
a. Belanja Pegawai
b. Belanja Barang dan Jasa
c. Belanja Modal
Rencana strategis ini akan dilaksanakan secara bertahap dari Tahun 2019-2023
untuk mencapai tujuan dari RSUD Provinsi NTB yaitu Meningkatkan Kualitas dan
Jangkauan Layanan Kesehatan sehingga dapat mewujudkan tujuan pembangunan NTB
khususnya bidang kesehatan yang tertuang dalam RPJMD 2019-2023 “ NTB SEHAT &
CERDAS”. Adapun rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja dan Pendanaan Indikatif
sebagai berikut : (terlampir)
Tabel 7.1. Indikator Kinerja Program RSUD Provinsi NTB Tahun 2019-2023
TARGET TAHUN
NO INDIKATOR SATUAN
2019 2020 2021 2022 2023
1 Cakupan Pelayanan % 100 100 100 100 100
Administrasi Perkantoran
Aparatur
4 Nilai Lakip B B B B B
Penyakit Menular
Madya/Utama/
Paripurna
Kesehatan
RS yang Terpelihara
Pendapatan
Untuk indikator pelayanan RSUD Prov. NTB lima (5) tahun ke depan dapat dilihat pada
tabel berikut :
2 Rasio Likuiditas
- Current Rasio
%
- Cash Rasio
%
- Quick Rasio
%
3 Rasio Solvabilitas
- Rasio perputaran piutang
%
- Rasio rata-rata pengumpulan
piutang Hari
- Piutang turn over
Kali
Rasio Rentabilitas
4
- Profit margin rasio
%
- Return on asset
%
BOR (tingkat pemanfaatan tempat
5 tidur RS) % 60-80
ALS (tingkat efisiensi dan mutu
6 pelayanan RS Hari 4–6
BTO (frekwensi penggunaan TT)
7 Kali 40-50
Kinerja Rumah Sakit Umum Provinsi Daerah Nusa Tenggara Barat (RSUD
Provinsi NTB) secara umum cukup baik, namun masih perlu banyak upaya untuk
meningkatkan kinerja rumah sakit. Hal ini membutuhkan komitmen dan dukungan dari
seluruh karyawan untuk bisa memberikan pelayanan yang optimal pada masyarakat
sehingga bisa meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Nusa Tenggara Barat.
Rencana Strategis Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
(RSUD Provinsi NTB) ini disusun dengan berusaha mengoptimalkan seluruh potensi yang
dimiliki rumah sakit yang akan menjadi tujuan dan sasaran kinerja dalam 5 tahun kedepan
(2019-2023)
Dan akhirnya, semoga dokumen ini dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan
tugas dan fungsi rumah sakit sebagai SKPD layanan publik khususnya pelayanan
kesehatan yang akan mendukung pencapaian tujuan pembangunan di Provinsi NTB yang
tertuang dalam visi dan misi RPJMD .