FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WARMADEWA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, yang atas
rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Koordinasi”
Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah
ini.
Dalam makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi,mengingat akan kemampuan yang dimiliki kami .untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua utamanya mahasiswa kepera
watan amien.
(Penyusun)
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
.................................................................................................................. 1
Daftar Isi
.......................................................................................................................... 2
Pengertian koordinasi
....................................................................................................... 3
Mekanisme-
mekanisme pengkoordinasian dasar ............................................................ 4
Penutup
..............................................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada makalah ini, kami akan membahas secara spesifik tentang salah satu
bagian dari manajemen yaitu pengkoordinasian/koordinasi. Koordinasi merupakan
daya upaya untuk mensinkronkan dan menyatukan tindakan-tindakan kelompok tugas
dalam suatu manajemen. Koordinasi (coordination) mengandung makna menjaga
agar tugas-tugas yang telah dibagi, tidak dikerjakan menurut kehendak yang
mengerjakan saja, tetapi menurut aturan sehingga menyumbang penyampaian
tujuan.Pengkoordinasian menurut The Liang Gie merupakan rangkaian aktivitas
menghubungkan, menyatupadukan dan menyelaraskan orang-orang dan
pekerjaannya sehingga semuanya berlangsung secara tertib dan seirama menuju
kearah tercapainya tujuan tanpa terjadi kekacauan,percekcokan, kekembaran kerja
atau kekosongan kerja.
B. RUMUSAN MASALAH
a. Defenisi Pengkoordinasian/koordinasi
b. Karakter Koordinasi
c. Syarat-Syarat Koordinasi
d. Fungsi Koordinasi
e. Kebutuhan akan koordinasi dalam organisasi
C. TUJUAN PENULISAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Koordinasi
Koordinasi menurut Chung & Megginson (1981) dapat didefinisikan sebagai
proses motivasi, memimpin, dan mengkomunikasikan bawahan untuk mencapai
tujuan organisasi. Sutisna (1989) mendefinisikan koordinasi ialah proses
mempersatukan sumbangan-sumbangan dari orang-orang, bahan, dan sumber-
sumber lain ke arah tercapainya maksud-maksud yang telah ditetapkan.
Anonim (2003) mendefinisikan koordinasi ialah suatu sistem dan proses interaksi
untuk mewujudkan keterpaduan, keserasian, dan kesederhanaan berbagai kegiatan
inter dan antar institusi-institusi di masyarakat melalui komunikasi dan dialog-dialog
antar berbagai individu dengan menggunakan sistem informasi manajemen, dan
teknologi informasi.
Bila satuan-satuan organisasi tidak saling tergantung satu dengan yang lain
dalammelaksanakan kegiatan harian tetapi tergantung pada pelaksanaan kerja
setiapsatuan yang memuaskan untuk suatu hasil akhir.
B. Karakter Koordinasi
6) Informasi keputusan mengalir cepat ke semua pihak yang ada dalam sistem
jaringan koordinasi.
10) Tersedianya laporan tertulis yang lengkap dan rinci oleh masing-masing
stakeholder.
C. Syarat-Syarat Koordinasi
1. Sense of cooperation (perusahaan untuk bekerja sama), ini harus dilihat dari
sudut bagian per bagian bidang pekerjaan, bukan orang per orang.
3. Team Spirit, artinya satu sama lain pada setiap bagian saling menghargai
D. Fungsi Koordinasi
Terkoordinir
Harmonis
Terarah
Terintegrasi
Tersinkronisasi
Koordinasi merupakan langkah langkah kerja yang sangat ideal di antara mereka
yang bekerja di berbagai bagian guna menciptakan hasil yang nyata.
E. Manfaat Koordinasi
9. Mencegah terjadinya konflik internal dan eksternal sekolah yang kontra produktif;
10. Mencegah terjadinya kekosongan ruang dan wakepala Sekolah; dan
Paul R. Lawrence dan Jay W. Lorch telah mengemukakan empat tipe perbedaan
dalam sikap dan cara kerja di antara bermacam-macam individu dan departemen-
departemen dalam organisasi yang mempersulit tugas pengkoordinasian bagian-
bagian organisasi yang efektif, yaitu :
− Hirarki manajerial
1. Hirarki manajerial yaitu rantai perintah, aliran informasi dan kerja, wewenang
formal, hubungan tanggung jawab dan akuntabilitas yang jelas dapat
menumbuhkan integrasi bila dirumuskan secara jelas serta dilaksanakan
dengan pengarahan yang tepat.
3. Rencana dan penetapan tujuan yaitu pengembangan rencana dan tujuan dapat
digunakan untuk pengkoordinasian melalui pengarahan seluruh satuan
organisasi terhadap sasaran-sasaran yang sama.
1. Sistem informasi vertikal yaitu peralatan melalui mana data disalurkan melewati
tingkatan-tingkatan organisasi. Komunikasi dapat terjadi di dalam atau di luar
rantai perintah. Sistem informasi manajemen telah dikembangkan dalam
kegiatan-kegiatan seperti pemasaran, keuangan, produksi dan operasi-operasi
internasional untuk meningkatkan informasi yang tersedia bagi perencanaan,
koordinasi dan pengawasan.
2. Penciptaan tugas-tugas yang dapat berdiri sendiri yaitu teknik ini mengurangi
kebutuhan koordinasi dengan mengubah karakter satuan-satuan organisasi.
Kelompok tugas yang dapat berdiri sendiri diserahi suatu tanggung jawab
penuh salah satu organisasi operasi (perusahaan).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Koordinasi adalah inti dari manajemen dan implisit dan melekat pada semua
fungsi manajemen. Jika tidak ada koordinasi pada suatu manajemen, maka
manajemen itu kita anggap telah gagal. Jika tidak ada koordinasi maka manajemen
tersebut akan berantakan karena tidak nyambungnya informasi yang di dapat dari
individu satu ke individu yang lain yang ada di dalam satu manajemen.
B. Saran