Anda di halaman 1dari 34

http://elektrojiwaku.blogspot.

com/

MAKALAH
SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI
BIOMASSA

OLEH :

1. I KETUT AGUS BENI SUJANA (0405031006)


2. PUTU TIMOR HARTAWAN (0405031012)

JURUSAN D-3 TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN NEGERI
SINGARAJA
2005
http://elektrojiwaku.blogspot.com/

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa (Ida Sang
Hyang Widhi Wasa) karena hanya berkat izin-Nya penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Sistem Pembangkit Listrik Energi Biomassa” ini tepat
pada waktunya. Terselesaikannya makalah ini adalah berkat dorongan, bantuan,
dan kerjasama dari berbagai pihak.
Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Putu Suka Arsa, S.T, M.T selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan petunjuk dalam penulis makalah ini.
2. Pihak lain yang turut membantu menyelesaikan makalah ini berupa
kritikan-kritikan dan saran yang bersifat menyempurnakan.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis
mengharapkan saran dan ktirik yang konstruktif demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaga.

Singaraja, 7 Desember 2005

Penulis
http://elektrojiwaku.blogspot.com/

DAFTAR ISI

Halaman
JUDUL ……………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR … …………………………………………... ii
DAFTAR ISI………………………………………………………… iii
BAB. I. PENDAHULUAN …………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang Masalah …………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………......... 3
1.3 Tujuan Penulisan ………………………………………...... 3
1.4 Manfaat Penulisan ……………………………………......... 3
BAB. II. PEMBAHASAN ………………………………………….. 4
2.1 Keunggulan Sistem Pembangkit Listrik Energi Biomassa…. 4
2.2 Perkembangan Sistem Pembangkit Listrik Energi Biomassa. 5
2.3 Prinsip Kerja Sistem Pembangkit Listrik Energi Biomassa... 18
BAB. III. PENUTUP ………………………………………………... 20
3.1 Kesimpulan………...……………………………………….. 20
3.2 Saran………………… …………………………………….. 21
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………. 22
LAMPIRAN-LAMPIRAN
http://elektrojiwaku.blogspot.com/

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kegiatan manusia dalam kehidupan sehari-harinya selalu
menghasilkan sampah. Sampah merupakan masalah besar yang dihadapi di
kota-kota besar dan daerah-daerah pedesaan yang ada di Indonesia pada
umumnya. Rata-rata di setiap harinya orang-orang menghasilkan sampah
yang lumayan banyak dan akan terus meningkat tiap tahunnya dengan
jumlah yang sangat besar, bahkan dapat pula melebihi jumlah popularitas
dari manusia itu sendiri. Untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan
suatu usaha untuk dapat mengolah sampah tersebut menjadi suatu barang
yang berguna dalam kehidupan sehari-hari. Pengolahan sampah dapat
dilakukan dengan cara mendaur-ulang sampah tersebut menjadi barang-
barang kerajinan ataupun barang-barang jadi lainnya sehingga dengan cara
tersebut maka diharapkan jumlah sampah diminimalisasikan walaupun tidak
seberapa besarnya.
Pemanfaatan limbah sampah tidak hanya dapat dilakukan dengan
cara mendaur-ulang sampah tersebut menjadi barang kerajinan ataupun
barang jadi lainnya melainkan dapat pula dengan memanfaatkannya untuk
membuat bahan bakar dan juga sebagai sumber pembangkit listrik dengan
memanfaatkan energi biomassa itu sendiri. Berbagai alternatif energi telah
banyak ditemukan pada saat ini, misalnya penggunaan tenaga angin, tenaga
matahari, dan lain-lain termasuk yang sampai saat ini masih cukup
kontroversial yaitu tenaga nuklir. Limbah biomass atau sampah menjadi
salah satu pilihan sumber energi alternatif tersebu.
Biomass secara umum lebih dikenal sebagai bahan kering material
organik atau bahan yang tersisa setelah suatu tanaman atau material organik
dihilangkan kadar airnya (dikeringkan). Material organik hidup seperti
tumbuhan, hewan dan kotorannya, umumnya mengandung 80-90% air,
namun setelah kering akan mengandung senyawa hidrokarbon yang sangat
tinggi. Senyawa hidrokarbon inilah yang penting sebagai potensi sumber
http://elektrojiwaku.blogspot.com/

energi yang tersimpan pada biomassa. Untuk lebih gampangnya, kita coba
bayangkan BBM, gas dan batu bara yang sebetulnya berasal dari fosil hewan
dan tumbuhan purba dan tertimbun di dalam perut bumi dalam keadaan
masih menyimpan kandungan senyawa hidrokarbon yang tinggi. Biomassa
ini sangat mudah kita temukan dari aktivitas pertanian, peternakan,
kehutanan, perkebunan, perikanan dan limbah-limbahnya di daerah,
sehingga mudah dimanfaatkan untuk mengembangkan alternatif energi.
Menyangkut tentang hal tersebut maka didalam makalah ini penulis
mencoba untuk membahas bagaimana cara untuk memanfaatkan sampah
sebagai sumber pembangkit tenaga listrik atau yang sering disebut dengan
istilah pembangkit listrik energi biomassa sehingga nantinya dapat
memenuhi kebutuhan listrik dalam kehidupan sehari-hari.
Energi terbaru merupakan energi yang berasal dari alam dan dapat
diperbaharui, apabila energi tersebut dikelola dengan baik maka sumber
daya tersebut tidak akan ada habis-habisnya. Di Indonesia pemanfaatan
energi terbarukan dapat digolongkan dalam tiga kategori. Yang pertama
adalah energi yang sudah dikembangkan tetapi masih secara terbatas, dan
yang terakhir adalah energi yang sudah dikembangkan tetapi baru sampai
pada tahap penelitian. Dari ketiga kategori tersebut pemanfaatan energi
biomassa termasuk bagian dari energi yang dikembangkan secara komersial.
Dengan menggunakan mesin pembakar sampah modern, sampah dapat
diubah menjadi energi serbaguna termasuk didalamnya energi listrik, yang
nantinya siap untuk didistribusikan ke setiap rumah, tentunya sampah yang
digunakan adalah termasuk jenis sampah yang organik.
http://elektrojiwaku.blogspot.com/

1.2 Rumusan Masalah


Adapun perumusan masalah yang didapatkan dari penulisan makalah
ini, diantaranya :
1. Apa saja keunggulan dari Sistem Pembangkit Listrik Energi Biomassa
bila dibandingkan dengan Sistem Pembangkit lainnya?
2. Bagaimana perkembangan Sistem Pembangkit Listrik Energi Biomassa
sekarang ini?
3. Bagaimana prinsip kerja dari Sistem Pembangkit Listrik Energi
Biomassa tersebut?

1.3 Tujuan Penulisan


Dari perumusan masalah diatas, maka tujuan yang akan disampaikan
dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui keunggulan dari Sistem Pembangkit Listrik Energi
Biomassa dibnadingkan dengan sistem pemabngkit lainnya.
2. Untuk mengetahui perkembangan Sistem Pembangkit Listrik Energi
Biomassa sekarang ini.
3. Untuk mengetahui bagaimana prinsip kerja dari Sistem Pembangkit
Listrik Energi Biomassa itu.

1.4 Manfaat Penulisan


Manfaat dari penulisan makalah ini diantaranya :
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan penulisan makalah ini turut dapat memberikan sumbangsih
bagi keberhasilan mahasiswa dalam dunia pendidikan sehingga penulis
bisa turut serta dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa.
2. Manfaat Praktis
Diharapkan penulis makalah ini dapat meningkatkan pola pikir
mahasiswa dan dosen pengajar mengenai Sistem Pembangkit Listrik
Energi Biomassa.
http://elektrojiwaku.blogspot.com/

BAB II
PEMBAHASAN

Keunggulan Sistem Pembangkit Listrik Energi Biomassa


Penggunaan Sistem Pembangkit Listrik Energi Biomassa sebagai salah
satu alternatif untuk mendapatkan energi listrik sekarang ini memiliki
beberapa keunggulan bila dibandingkan dengan penggunaan Sistem
Pembangkit Listrik lainnya. Keunggulannya antara lain adalah :
1. Dibandingkan dengan sistem pembangkit lainnya Biomass merupakan
sumber energi yang murah, karena untuk memperoleh bahan bakunya
sangat mudah.
2. Timbunan sampah dapat menghasilkan emisi GRK (Gas Rumah Kaca)
berupa gas metana yang cukup besar yang dapat menyerap radiasi
matahari di atmosfer sehingga menyebabkan suhu permukaan bumi
menjadi panas, dengan pengembangkan sistem pembangkit energi
biomassa ini maka jumlah sampah dapat diminimalisasikan, sehingga
pengaruh GRK terhadap suhu permukaan bumi dapat dikurangi.
3. Biomassa dapat mengurangi jumlah sampah yang dapat mencermarkan
lingkungan sekitar.
4. Mempunyai sumber yang selalu baru (merupakan jenis energi terbarukan).
5. Sumber energi mempunyai jumlah cadangan sangat besar.
6. Teknologi pengolahannya tidak terlalu rumit.
http://elektrojiwaku.blogspot.com/

Perkembangan Sistem Pembangkit Listrik Energi Biomasa

( Sumber : www.google.com / Sampah )

Gambar 1. Kumpulan Sampah Organik dan Non Organik

Pada umumnya sampah dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok,


diantaranya sampah organik dan non organik. Sampah Organik adalah
sampah yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme, contohnya: daun-
daunan, sampah dapur, sayur-sayuran, buah-buahan, dan lain-lain. Bila
sampah organik dikumpulkan secara terpisah, sampah tersebut dapat
digunakan untuk menghasilkan biogas. Biogas dapat menghasilkan energi
listrik (PLTG).
Sedangkan sampah Anorganik adalah sampah yang tidak dapat diuraikan
oleh mikroorganisme. Sampah Anorganik dapat berasal dari sumber daya
alam tak terbaharui seperti mineral, minyak bumi, dan dapat pula berasal
dari proses industri. Contoh sampah Anorganik yang ada dirumah tangga
seperti botol, platik, kaleng dan lain-lain.
Sampah perkotaan yang organik pada dasarnya ialah biomassa
(senyawa organik) yang dapat dikonversikan menjadi energi melalui
sejumlah proses pengolahan. Energi yang dihasilkan dapat berbentuk energi
listrik, gas, energi panas dan dingin yang banyak dibutuhkan untuk industri-
industri sekarang ini, baik itu industri kecil maupun industri yang besar.
http://elektrojiwaku.blogspot.com/

Sebagaimana diketahui biomassa, terutama dalam bentuk kayu bakar dan


limbah pertanian, merupakan sumber daya energi yang tertua. Di negara-
negara yang telah maju sekarang ini, dengan berkembangnya berbagai
industri-industri maka peranan biomassa sebagai sumber energi akan
semakin berkurang. Lain halnya di negara-negara berkembang, sekalipun
banyak negara-negara berkembang yang bergerak menuju ke arah
industrialisasi, secara umum dapat dikatakan bahwa di negara-negara
tersebut biomassa masih merupakan komponen yang besar dalam pola
pemakaian energi. Salah satu perkiraan mengatakan bahwa pemakaian
energi yang berasal dari biomassa terutama pemanfaatan kayu bakar, limbah
pertanian dan tinja hewan mencapai 60 % dari seluruh konsumsi energi.
Menurut studi kelayakan pembangunan pembangkit listrik serta konsultasi
di bidang teknologi pembangkitan listrik, termasuk pengembangan energi
biomassa. Banyak daerah di Indonesia yang tidak memiliki sumber bahan
bakar fosil, namun dapat dipastikan seluruh provinsi di Indonesia memiliki
sumber daya biomassa yang belum dikelola secara optimal dan
dimanfaatkan dengan baik.

Perkembangan Pengembangan Sistem Pembangkit Listrik Energi


Biomassa di Bali

Pengelolaan sampah menjadi energi listrik bukanlah barang baru di


negara-negara maju, Austria dan Inggris. Namun di Indonesia , pemanfaatan
teknologi GALFAD (Gassification, Landfill and Anaerobic Digestion)
untuk mengubah sampah menjadi energi yang bernilai ekonomis ini akan
baru dilakukan di Bali melalui pembangunan Instalasi Pengolahan Sampah
Terpadu (IPST). Proyek pengolahan sampah yang melibatkan empat
kabupaten / kota di Bali meliputi Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan
(Sarbagita) akhirnya mencapai titik terang. Rencana pembangunan instalasi
pengolahan sampah terpadu (IPST) ini nantinya akan dipusatkan di tempat
pembuangan akhir (TPA) Suwung dan akan menghasilkan produk utama
http://elektrojiwaku.blogspot.com/

energi listrik. Bila investasi yang melibatkan investor dari Inggris ini
berhasil dilaksanakan, Bali merupakan provinsi yang pertama memanfaatkan
teknologi mengubah sampah menjadi listrik di Indonesia. Pengunaan
teknologi GALFAD oleh PT Navigat Organic Energy Indonesia (NOEI) ini
akan mengolah sampah lama maupun sampah baru. Tentunya perlakuan
untuk kedua jenis sampah ini berbeda mengingat karakteristik yang dimiliki.
Namun yang jelas, kedua-duanya akan diolah untuk menghasilkan energi
listrik yang bisa dijual kembali guna memenuhi kebutuhan energi
masyarakat.
Berikut ini akan dijelaskan mengenai pemanfaatan Teknologi GALFAD
(Gassification, Landfill and Anaerobic Digestion) yang dilakukan di Bali
dan berpusat di TPA Suwung.

1. Gassification

( Sumber : www.google.com / Gasifier )


Gambar 2. Reaktor Gasifier
http://elektrojiwaku.blogspot.com/

Pada proses Gassification maka sampah akan dimusnahkan melalui


proses pembakaran, sehingga menghasilkan gas yang nantinya bisa
digunakan sebagai penggerak Generator listrik.
Sebagai tahap awal, akan dipergunakan teknik pemisahan yang sesuai,
sehingga berbagai jenis sampah dapat dipakai pada setiap jenis peralatan
konversi energi. Dengan upaya ini, evisiensi konversi akan terjadi, sehingga
bisa memaksimalkan seluruh persediaan sampah yang ada menjadi energi
yang bernilai ekonomis. Pada tahap awal ketika sampah masuk ke TPA akan
dilakukan pemisahan antara sampah basah dan kering dengan menggunakan
floating tank dan metode lain. Bahkan untuk lebih memperketat pemilahan
sampah ini, selain penggunaan teknologi juga akan dilibatkan SDM yang
sudah memperoleh pengetahuan mengenai pemilahan sampah ini. Setelah
sampah berhasil dipisah antara sampah basah dan sampah kering, kemudian
untuk sampah basah akan dilakukan proses pencacahan sampah dengan
menggunakan mesin pencacah (Shredder) dimana sampah akan dipecah
menjadi lebih kecil dan memiliki ukuran yang sama besarnya. Setelah
sampah dicacah, maka tahap selanjutnya adalah melalui proses pengeringan
sampah seperti sampah kayu, daun, kertas yang basah. Setelah menjadi
kering maka untuk proses selanjutnya akan sama dengan pengolahan
sampah kering. Dimana sebelumnya sampah kering tersebut telah dilakukan
proses pemotongan dengan menggunakan mesin shredder. Sampah kering
tersebut dimasukkan ke dalam gasifier yaitu sebuah reaktor tertutup yang
keluaran dari alat tersebut akan menghasilkan gas berupa synthetic gas
(synergy) yang digunakan sebagai gas bahan bakar untuk menggerakkan
motor gas yang selanjutnya bertugas memutar sebuah generator listrik
(Pengkajian Sumber Energi Listrik…...hal 22).
http://elektrojiwaku.blogspot.com/

SHREDDER PENGERING
SAMPAH
SAMPAH BASAH
KERING SAMPAH

SAMPAH FLOATING Gas PEMBANGKIT


SHREDDER LISTRIK
TANK SAMPAH GASIFIER BERBAHAN
KERING BAKAR GAS

FILTER

( Sumber : www.google.com / Sampah )


Gambar 3. Bagan Proses Gassification

Pada gambar di bawah ini adalah gambar sebuah reaktor gasifier sebagai
tempat pembakaran sampah sehingga menghasilkan gas penggerak mesin
pembangkit listrik.

( Sumber : www.google.com / Prinsip kerja Gasifier )


Gambar 4. Proses Gassification
http://elektrojiwaku.blogspot.com/

Prinsip kerja dari reaktor gasifier ini adalah melalui 4 proses, pertama
sampah organik kering yang telah melalui proses shredder akan dimasukkan
ke dalam suatu tangki reaktor gasifier dan kemudian akan melalui proses
pengeringan dengan pembakaran sampah yang temperatur pembakarannya
antara 100 – 200 oC, kemudian pada proses selanjutnya sampah berada pada
daerah pirolisa dengan melakukan pembakaran dengan temperatur suhu
antara 200-500oC, pada proses ini sudah dapat menghasilkan gas berupa
CO2 (karbon dioksida), CO (karbon monoksida), CH4 (metana), dan gas H2
(hidrogen). Proses selanjutnya sampah akan melewati daerah oksidasi
dimana gas yang dihasilkan berupa gas CO dan energi panas, temperatur
suhu yang digunakan antara 1200-1400oC.
Proses terakhir adalah sampah berada pada daerah reduksi dimana pada
tahap ini dibakar dengan temperatur suhu antara 500-1200oC dan dilakukan
pencampuran gas udara, yang nantinya keluaran dari proses ini merupakan
gas akhir berupa CO, H2, CH4, H2, CO2 dan gas lain yang tidak diperlukan,
yang nantinya akan dipisahkan melalui proses treatment gas. Limbah yang
dihasilkan proses gasifier ini adalah berupa abu dimana abu ini dapat
dimanfaatkan sebagai pupuk kompos.

2. Anaerobic Digestion

Perlakuan berbeda diterapkan pada sampah organik basah seperti


sampah buah-buahan dan sampah sayur-sayuran, pertama sampah akan
direduksi menjadi partikel yang ukurannya kecil-keil, kemudian melalui
proses anaerobic digestion maka sampah akan diolah menjadi gas dengan
bantuan suatu bakteri, gas keluaran inilah yang nantinya digunakan untuk
membangkitkan mesin pembangkit listrik. Gas buang yang dihasilkan dari
proses ini akan disaring terlebih dahulu dengan menggunakan suatu filter
untuk menghasilkan gas yang tidak membahayakan lingkungan.
http://elektrojiwaku.blogspot.com/

FILTER
P
E
Gas M
B
GAS A
N
G
GAS K
Proses anaerobic
SAMPAH Shredder I
digestion dengan
bantuan bakteri T

( Sumber : www.google.com / Sampah )

Gambar 5. Bagan Proses Anaerobic Digestion

Proses kerja dari anaerobic digestion adalah, pertama sampah yang sudah
di shredder sedemikian rupa sehingga menjadi sampah yang berukuran kecil-
kecil dimasuikan ke dalam sebuah tangki tertutup dan dibiarkan selama
beberapa hari sampai terdapat mikroba pengurai. Mikroba-mikroba pengurai
tersebut hidup dalam suasana tidak ada oksigen bebas, jadi pada tangki
diharapkan tertutup rapat dan tidak ada celah udara keluar masuk tangki.
Setelah sampah terurai oleh mikroba pengurai maka akan menghasilkan gas
dan kemudian untuk proses selanjutnya gas tersebut diolah sehingga dapat
digunakan.
http://elektrojiwaku.blogspot.com/

3. Landfill

( Sumber : www.google.com / Landfill )

Gambar 6. Bagan Proses Landfill

Khusus bagi sampah lama yang sudah bertumpuk di areal TPA Suwung
dalam jangka waktu yang lama dipergunakan proses landfill gas. Penggunaan
proses ini untuk menghindari gas metan yang sangat beracun lepas dari
tumpukan sampah, dimana dalam banyak kasus telah ditumpuk jauh sebelum
sistem Galfard ini diterapkan.
Pertama pada lahan dilakukan penggalian lahan dengan kedalaman
tertentu kemudian pada dasar galian dilapisis dengan lapisan tanah liat yang
padat, pada lapisan ini disebut ground linier. Selanjutnya tanah dilapisi kedua
kalinya dengan bahan geo membran, lapisan mirip plastik berwarna dengan
ketebalan 2,5 milimeter yang terbuat dari High Density Polyetilin, salah satu
senyawa dari minyak bumi. Lapisan inilah yang nantinya akan menahan air
kotor yang berbau yang berasal dari sampah sehingga tidak akan meresap ke
dalam tanah dan mencemari air tanah di atas bumi. Di atas lapisan geo
membran akan dilapisis dengan geo textile yang gunanya memfilter kotoran
sehingga tidak bercampur dengan air kotoran tersebut.
Sebelum dipadatkan, sampah yang menumpuk di atas lapisan geo textile
ini kemudia ditutup dengan menggunakan lapisan geo membran untuk
http://elektrojiwaku.blogspot.com/

mencegah menyebarnya gas metan akibat proses pembusukan sampah (yang


dipadatkan) tanpa oksigen.
Satu jaringan pipa gas dimasukkan ke dalam tumpukan sampah, melalui
pipa inilah gas disedot menuju ke sebuah treatment gas. Selanjutnya energi
panas yang dihasilkan dari proses ini akan diolah menjadi listrik. Setelah
masing-masing jenis sampah diolah, akan dihasilkan biogas yang dimasukkan
dulu ke dalam fasilitas gas treatment sebelum menjadi gas bahan bakar bagi
mesin pembangkit listrik. Dari fasilitas pengolahan sampah ini, dengan
kapasitas pengolahan mencapai 500 ton per hari dapat dihasilkan listrik
berkisar antara 5-8 MW secara kontinyu. Kapasitas pengolahan ini dapat
diperbesar seiring dengan jumlah sampah yang dihasilkan keempat
kabupaten/kota.
Pembangkit IPST di TPA Suwung ini dilandasi kegagalan melakukan
hal yang sama di Tabanan beberap waktu lalu. Pembangunan IPST ini
dikatakannya sudah memperoleh ijin dari Menteri Kehutanan sekitar April
2004 dengan luas lahan yang bisa digunakan 10 Hektar. Disamping itu
pemilihan TPA Suwung sebagai tempat pembangunan juga didasari telah
digunakannya tempat tersebut sebagai TPA wilayah Denpasar dan Badung.
Berdasarkan ijin yang dikeluarkan Departement Kehutanan, pembangunan
IPST hanya boleh menggunakan lahan seluas 10 Hektar, dimana luas TPA
Suwung seluruhnya adalah 40 Hektar. Untungnya investor Inggris yang
bernaung di bawah PT Navigat Organic Energy Indonesia (NOEI) ini hanya
memerlukan lahan seluas 6 Hektar untuk mewujudkan sistem pengolahan
sampah menjadi energi listrik. Untuk saat ini sampah yang dihasilkan Badung
dan Denpasar sekitar 2.000-2500 m3. Sedangkan bila digabung dengan
wilayah Tabanan dan Gianyar, data tahun 2000 menunjukkan sampah yang
dihasilkan mencapai 3.000 m3atau setara dengan 1.000 ton. Sampah yang ada
di Bali pada umumnya merupakan sampah basah yang terdiri atas daun-
daunan, janur dan sampah rumah tangga lainnya. Dengan demikian
dibutuhkan energi yang luar biasa untuk mengubah sampah menjadi
kebutuhan lain termasuk menjadikan energi listrik. Berbeda jika sampah itu
http://elektrojiwaku.blogspot.com/

berasal dari industri yang sebagian besar terdiri dari kertas (kering), sehingga
tidak dibutuhkan energi yang terlalu besar untuk mengubahnya.

Syarat minimal pembangunan IPST di Bali adalah :

1. Tersedianya lahan yang cukup luas sebagai tempat untuk beroperasinya


mesin-mesin pengolahan sampah.
2. Menghasilkan energi listrik untuk dapat memenuhi kebutuhan listrik di
daerah sekitar pembangunan

Pemanfaatan Sumber Energi Alternatif Biomassa

Ada beberapa alternatif pemanfaatan sumber energi biomassa, diantaranya :

A. Kayu Sisa

( Sumber : www.google.com / Biomassa )


Gambar 7. Penyedotan Kayu Sisa ke mesin Pembakaran
http://elektrojiwaku.blogspot.com/

Pada produksi kayu untuk industri setiap tonnya akan menghasilkan


limbah sebanyak satu ton juga. Maka limbah kayu yang dihasilkan setiap
tahunnya adalah juga 25 juta ton/ Tahun. Bilamana limbah kayu ini memiliki
nilai panas sebesar 4000 kilo kalori perton, seperti potensi energi yang
terkandung dalam limbah kayu ini adalah sebesar 100.000.000.000 kilo kalori
setahun atau 14,44 juta ton. Hasil tersebut setara dengan jumlah batu bara
yang sangat besar yang pada saat ini terbuang sia-sia dan mencemari
lingkungan. Apabila limbah kayu ini dapat diolah dengan baik akan
merupakan suatu sumber energi yang sangat besar sekali yang dapat
diharapkan menjadi salah satu sumber energi alternatif masa depan.
Selain dahan dan ranting-ranting yang terbuang dihutan pada saat
penebangan. Pada saat pengolahan pun masih banyak material kayu yang
terbuang, sehingga kayu yang menjadi sisa dapat kita kelompokkan pada :
1. Ranting, tangkai, dahan yang terbuang pada saat penebangan.
2. Serbuk penggergajian, sisa pengerutan, potongan-potongan dan sisa
pemahatan pada saat pengolahan.
Ada hal yang perlu diperhatikan yaitu selama ini sisa-sisa kayu tersebut
dianggap sampah kemudian dibakar, dihancurkan, energi yang tersimpan
dibuang sia-sia.
Pada tahun 1978 di kota Den Haag Negeri Belanda menggunakan
sumber energi dari pembakaran sampah kota, dimana tempat pembakaran
sampah terdiri atas 4 buah tungku pembakaran masing-masing dengan
kapasitas 300 ton per 24 jam. Dihubungkan dengan suatu sistem ketel uap dan
dua set generator turbo dengan daya masing-masing 11,5 Mega Watt dengan
tegangan 10 kilo volt.
Suhu pembakaran mencapai 800 – 10000 C yang gunanya untuk
menghilangkan bau yang tidak sedap. Dan untuk menjaga agar abu
pembakaran tidak terlalu lembut dan lembab yang dapat mengakibatkan pipa-
pipa uap tersumbat.
Ruang sampah dapat memuat 16.000 m3 sampah yang secara teratur diisi
oleh truk-truk khusus. Dalam tahun 1976 PLTU tenaga uap dengan sumber
http://elektrojiwaku.blogspot.com/

energi pembakaran limbah industri dan sampah kota tersebut telah


menghasilkan 85.000.000 Kwh tenaga listrik.

udara
Kayu

Kompresor
Generator Pemanas Pengering
Penyaring
gas dan gas
Pembersih

( Sumber : Pengkajian Sumber listrik Alternatif dan mesin-mesin listrik


Alternatif)
Gambar 8. Skema Proses Penggasan Sampah

Gambar diatas memperlihatkan skema untuk proses gasifikasi sebuah


pembangkit tenaga listrik, tenaga diesel. Proses pengubahan menjadi gas
bakar dapat kita lihat seperti berikut :
1. Kayu dimasukkan ke dalam generator gas
2. Udara dimasukkan ke dalam generator gas melalui mesin pemanas
3. Mesin pemanas dipanaskan oleh gas panas yang keluar dari generator gas
menuju mesin pengering dan pembersih udara
4. Kemudian gas bakar tersebut dibersihkan pada mesin penyaring
5. Tekanan gas diperkuat atau dipertinggi dengan menggunakan sebuah
kompresor
6. Gas yang bertekanan tinggi yang sudah bersih tersaring dialirkan ke dalam
mesin diesel (motor gas).
http://elektrojiwaku.blogspot.com/

B. Sisa Pertanian
Sekam padi, merang dan batang padi, bonggol jagung, daun dan batang
jagung, batok kelapa, pohon kacang dan umbi-umbian merupakan sumber
energi alternatif masa depan dan merupakan jenis energi yang unggul, karena
merupakan sumber energi alternatif yang dapat diperbarui.

Adapun kekurangan dari pemanfaatan limbah pertanian tersebut


diantaranya :
1. Bentuknya yang tidak teratur sehingga menyulitkan saat penggunaan dan
pengangkutan.
2. Dalam setiap meter kubiknya banyak celah-celah atau ruang kosong
sekitar 30 %, maka jumlah kalorinya dalam setiap meter kubiknya menjadi
berkurang.
3. Jarak antara sumber produksi bahan bakar dengan pusat pembangkit
tenaga listriknya tidak selalu dekat.
4. Antara waktu puncak produksi (panen) dengan waktu penggunaan bahan
bakar mempunyai rentang waktu yang panjang. Maka perlu suatu sistem
penyimpanan sehingga bahan bakar itu tidak hancur percuma.
5. Kadar kandungan airnya yang harus dikurangi.

C. Kotoran Hewan
Energi Biomassa dari kotoran hewan lebih dikenal sebagai energi
Biogas. Prinsip kimia yang berhubungan dengan pembentukan biogas adalah
prinsip terjadinya fermentasi dari karbohidrat, lemak dan protein dan bakteri
metan. Bila tidak dicampur dengan udara, satu gram bahan selulosa
menghasilkan 825 cm3 gas bertekanan atmosferik yang terdiri dari 68 % CH4
dan 32 % CO2.
Secara sederhana, pembuatan biogas adalah sebagai berikut :
1. Tinja dimasukkan ke dalam tangki setelah dicampur air.
2. Tangki penampung gas akan menerima gas yang terjadi dan akan
terdorong ke atas.
3. Bilamana banyak gas terbentuk, letak tangki gas akan semakin tinggi.
http://elektrojiwaku.blogspot.com/

4. Gas dipakai melalui kran


5. Apabila gas berkurang tangki penampung gas akan turun.
6. Tangki akan naik kembali apabila gas kembali terbentuk.
7. Proses itu terjadi berulang-ulang
8. Posisi tangki penampung menunjukkan jumlah gas di dalam tangki.
9. Apabila tinja tidak mengeluarkan gas lagi, tangki penampung gas tidak
akan bergerak.
10. Selanjutnya tinja harus diganti.

Tinja + Air
Keluaran gas
Keluaran rabuk / pupuk

Ruangan pencernaan berisi


tinja

(Sumber : Pengkajian sumber listrik alternatif dan mesin-mesin listrik


alternatif)

Gambar 9. Skema Instalasi Mesin Biogas

2.3 Prinsip Kerja Sistem Pembangkit Listrik Energi Biomassa.

Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk bisa mengolah sampah
menjadi energi listrik, seperti di atas telah dijelaskan mengenai proses
pengolahan sampah TPA suwung, maka sekarang akan dijelaskan mengenai
prinsip kerja dari sistem pembangkit listrik energi biomassa pada umumnya.
http://elektrojiwaku.blogspot.com/

(Sumber: www.google.com /Energi Biomassa)


Gambar 10. Sistem Pembangkit Energi Biomassa Secara Konvensional

Prinsip kerja sistem pembangkit energi biomassa pada gambar di atas


adalah, pertama pada sebuah tunggu yang menggunakan bahan bakar sampah
kemudian digunakan untuk memanaskan kompor aatu tungku yang diatasnya
terdapat ketel sebagai tempat air, diaman pada bagian atas ketel tersebut
terdapat saluran pipa sebagai keluaran dari proses pemanasan air berupa uap
air, uap air yang keluar dari ketel tersebut akan mendorong dan memutar
turbin kemudian akan memutar generator sebagai pembangkit listrik.
http://elektrojiwaku.blogspot.com/

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Maka kesimpulan yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut:

1. Pemanfaatan Sistem Pembangkit Listrik Energi Biomassa memiliki


keunggulan diantaranya: Dibandingkan dengan sistem pembangkit lainnya
Biomassa merupakan sumber energi yang murah karena untuk
memperoleh bahan bakunya sangat mudah. Dengan pengembangan sistem
pembangkit energi bimassa ini maka jumlah sampah dapat
diminimalisasikan sehingga pengaruh GRK terhadap suhu permukaan
bumi dapat dikurangi. Selain itu Biomassa dapat mengurangi jumlah
sampah yang dapat mencemarkan lingkungan sekitar, mempunyai sumber
yang selalu baru (merupakan jenis energi terbarukan), sumber energi
mempunyai jumlah cadangan sangat besar, teknologi pengolahannya tidak
terlalu rumit.
2. Perkembangan sistem Pembangkit Listrik Energi Biomassa di negara-
negara maju sekarang ini semakin berkurang karena semakin banyaknya
berkembang industri-industri sebagai alternatif pengganti Energi
Biomassa.
3. Pemanfaatan teknologi GALFAD (Gassification, Landfill and Anaerobic
Digestion) untuk mengubah sampah menjadi energi yang bernilai
ekonomis ini baru akan dilakukan di Bali melalui pembangunan instalasi
pengolahan sampah terpadu (IPST) di TPA suwung yang melibatkan 4
kabupaten diantaranya Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan
(Sarbagita).
4. Dengan kapasitas pengolahan sampah TPA suwung yang mencapai 500
ton perhari dapat dihasilkan listrik berkisar antara 5-8 MW secara
kontinyu.
5. Prinsip kerja sistem pembangkit listrik energi biomssa secara
konvensional, sampah digunakan untuk memanaskan kompor atau tungku
http://elektrojiwaku.blogspot.com/

yang diatasnya terdapat ketel sebagai tempat air, dimana pada bagian atas
ketel tersebut terdapat saluran pipa sebagai keluaran dari proses
pemanasan air berupa uap air, dimana uap air yang keluar dari ketel
tersebut akan mendorong dan memutar turbin kemudian akan memutar
generator sebagai pembangkit listrik.

3.2 Saran
Beberapa saran yang penulis sampaikan diantaranya:
a. Demi kesempurnaan penyusunan makalah ini maka penulis mengharapkan
masukan-masukan yang bersifat membangun baik itu berupa saran-saran
ataupun kritikan-kririkan, sehingga makalah ini menjadi lebih sempurna.
b. Untuk dapat memahami lebih jelas mengenai sistem pembangkit, sebaiknya
dilakukan dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat mendidik seperti
melakukan kunjungan ke tempat-tempat dimana terdapat sistem pembangkit.
http://elektrojiwaku.blogspot.com/

DAFTAR PUSTAKA

Http // www. google. Com. Biomassa. diakses September /8 Desember 2005

Http // www. google. Com. Sampah. diakses Desember2005

Http // www. google. Com. Gasifier. diakses 8 Desember2005

Http // www. google. Com. Prinsip kerja Gasifier. diakses 8 Desember2005

Http // www. google. Com. Landfill. diakses 8 Desember2005

Http // www. google. Com. Energi Biomassa. diakses September 2005

Dalimunthe Chaeruddin. 2003. Pengkajian Sumber Energi Listrik Alternatif

dan Mesin – mesin Listrik Alternatif. Angkasa Bandung.


http://elektrojiwaku.blogspot.com/
http://elektrojiwaku.blogspot.com/

Pertanyaan-pertanyaan :
Dalam Presentasi yang kelompok kami sajikan, ada beberapa pertanyaan
yang disampaikan dari teman-teman, diantaranya:

1. Dewi Pawitra Yanti.


Pertanyaan : Bagaimana Prinsip Pengolahan kotoran hewan menjadi
energi Listrik ?
Jawaban : Untuk pengolahan kotoran hewan menjadi energi listrik
maka ada beberapa tahapan seperti yang telah di tulis pada
makalah ini, yaitu :
a. Tinja dimasukkan ke dalam tangki setelah dicampur air.
b. Tangki penampung gas akan menerima gas yang terjadi dan
akan terdorong ke atas.
c. Bilamana banyak gas terbentuk, letak tangki gas akan semakin
tinggi.
d. Gas dipakai melalui kran
e. Apabila gas berkurang tangki penampung gas akan turun.
f. Tangki akan naik kembali apabila gas kembali terbentuk.
g. Proses itu terjadi berulang-ulang
h. Posisi tangki penampung menunjukkan jumlah gas di dalam
tangki.
i. Apabila tinja tidak mengeluarkan gas lagi, tangki penampung
gas tidak akan bergerak.
j. Selanjutnya tinja harus diganti.
Untuk bagan bisa dilihat pada halaman 18.

2. Sukardi Salim.
Pertanyaan : Apakah untuk Sampah Organik dan Non Organik Proses
pengolahannya sama ?
Jawaban : Biomassa secara umum lebih dikenal sebagai bahan
kering material organik atau bahan yang tersisa setelah
suatu tanaman atau material organik dihilangkan kadar
http://elektrojiwaku.blogspot.com/

airnya (dikeringkan). Jenis Sampah yang digunakan


adalah sampah organik yang dapat diuraikan oleh
mikroorganisme pengurai saja, oleh sebab itu pada
Pembangkit Listrik Energi Biomassa ini untuk jenis
sampah yang bukan termasuk sampah organik tidak dapat
diolah, namun untuk alternatif lain sampah non organik
dapat dimanfaatkan melalui daur ulang menjadi barang
jadi.
3. Wian Suaryadi
Pertanyaan : Pada proses Landfill dilakukan penimbunan sampah pada
lahan TPA, apakah pada proses ini sampah hanya
dilakukan sekali penimbunan saja ?
Jawaban : Untuk proses landfill ini memerlukan lahan yang cukup
luas karena akan dilakukan galian untuk penimbunan
sampah , pada lahan TPA tidak hanya dilakukan satu
galian saja tetapi banyak galian yang akan dilakukan
selama lahan TPA tersebut cukup untuk pembuatan galian
tersebut. Dan pada proses ini apabila pada timbunan
tersebut sampah yang ada didalamnya sudah berkurang
atau habis, maka timbunan tersebut akan digali kembali
pada permukaannya untuk dilakukan pengisian sampah
kembali. Jadi penimbunan sampah tidak hanya dilakukan
sekali saja.
4. Arta Arnata
Pertanyaan : Gasifier yaitu sebuah reaktor tertutup yang keluaran dari
alat tersebut akan menghasilkan gas berupa synthetic gas
yang digunakan sebagai bahan bakar untuk menggerakkan
mesin penghasil listrik. Apa itu Synthetic gas dan
Bagaimana cara kerja dari Gasifier sehingga sampai
menghasilkan Synthetic gas tersebut ?
Jawaban : Synthetic gas merupakan gas yang dihasilkan dari proses
gasifier, synthetic gas tersebut meliputi CO2 (karbon
http://elektrojiwaku.blogspot.com/

dioksida), CO (karbon monoksida), CH4 (metana), dan gas


H2 (hidrogen) yang nantinya digunakan sebagai bahan
bakar penggerak mesin penghasil listrik.
Untuk bagaimana Cara kerja dari Gasifier tersebut bisa
dilihat pada halaman 10 makalah ini.
5. Dony Suwidhya A P
Pertanyaan : Dalam Pembangkit Listrik tenaga Biomassa melalui
proses GALFAD tentu saja menghasilkan gas buang.
Bagaimana cara kerja filter dan jenis filter apa yang
digunakan dalam penyaringan gas buang ?
Jawaban : Cara kerja dari Filter pada dasarnya sama dengan filter
untuk jenis pembangkit lainnya. Udara kotor yang keluar
akan disaring seperti pada gambar dibawah ini dan
kemudian hasilnya merupakan udara bersih yang tidak
membahayakan lingkungan.

( Sumber : www.google.com / Gasifier )


Proses Filterisasi Gas Buang
http://elektrojiwaku.blogspot.com/

Untuk jenis filter yang digunakan adalah seperti yang


terlihat pada gambar diatas yaitu jenis filter yang
menggunakan metal frame didalamnya.
6. Komang Suhardana.
Pertanyaan : Dari yang sudah dijelaskan : gas hasil akhir dari proses
pengolahan sampah akan digunakan sebagai bahan bakar
generator listrik, jelaskan tentang gas yang digunakan
sebagai bahan bakar generator listrik ?
Jawaban : Gas bahan bakar yang digunakan yaitu gas synthetic
berupa gas CO2 (karbon dioksida), CO (karbon
monoksida), CH4 (metana), dan gas H2 (hidrogen).

7. Gede Sugianta Sangging.


Pertanyaan : Dalam makalah dijelaskan bahwa satu jaringan pipa gas
dimasukkan ke dalam tumpukan sampah dengan fasilitas
Treatment gas, tumpukan sampah akan menjadi energi
panas. Bagaimana proses pengolahan tumpukan sampah
melalui fasilitas Treatment gas sehingga menghasilkan
energi panas yang akan digunakan untuk memutar turbin ?
Jawaban : Proses pengolahan sampah melalui fasilitas Treatment gas
merupakan sebuah fasilitas penukar gas, yaitu gas
synthetic yang masuk ke dalam fasilitas ini maka akan
dilakukan proses pemilahan gas, dimana gas-gas lain yang
bukan termasuk synthetic gas atau selain gas CO2 (karbon
dioksida), CO (karbon monoksida), CH4 (metana), dan gas
H2 (hidrogen) akan dibuang namun sebelumnya melalui
proses filterisasi menjadi gas yang tidak berbahaya.
8. Dodi Wilka Penas.
Pertanyaan : Setelah proses shredder dan pengeringan sampah
kemudian menghasilkan sampah kering lalu sampah
kering melalui proses gasifier dan kemudian menghasilkan
gas. Yang ingin saya tanyakan bagaimana proses kerja
http://elektrojiwaku.blogspot.com/

gasifier sehingga dapat menghasilkan gas yang dapat


menggerakkan generator ?

Jawaban : Proses Kerja mesin Gasifier bisa dilihat pada halaman 10


makalah ini.

9. Agus Juniada.
Pertanyaan : Di dalam gasifier itu menghasilkan gas sebagai bahan
bakar untuk menggerakkan generator kemudian gas hasil
tersebut dibuang tetapi difilter dulu. Yang saya tanyakan
bagaimana cara kerja dari gasifier untuk memecah agar
menghasilkan gas yang ke generator dan menghasilkan
gas buang ?
Jawaban : Proses Kerja mesin Gasifier bisa dilihat pada halaman 10
makalah ini.

10. Beni aryadi.


Pertanyaan : Pada proses gasifier disebutkan bahwa dihasilkan gas dari
gasifier yang dapat digunakan untuk bahan bakar
generator. Yang saya tanyakan disini, gasifier juga
menghasilkan gas buang yang kemudian disaring melalui
filter. Apakah gas buang ini tidak dapat digunakan sebagai
bahan bakar generator ? padahal kedua hal ini sama yaitu
berupa gas, apalagi gas buang ini telah disaring
sebelumnya sehingga gas ini sudah tidak mengandung
kotoran. Apabila tidak dapat digunakan sebagai bahan
bakar , saya ingin penjelasan mengapa gas ini tidak dapat
digunakan ?
Jawaban : Gas buang tersebut jelas tidak dapat digunakan lagi
sebagai bahan bakar, karena setelah melalui proses
filterisasi maka gas yang dihasilkan merupakan gas netral
yang tidak dapat digunakan lagi. Sedangkan pada mesin
http://elektrojiwaku.blogspot.com/

pembangkit listrik memerlukan bahan bakar berupa gas


synthetic yaitu gas CO2 (karbon dioksida), CO (karbon
monoksida), CH4 (metana), dan gas H2 (hydrogen).
http://elektrojiwaku.blogspot.com/

Gambar – gambar

Gasifier di Hawai

Reaktor Gasifier
http://elektrojiwaku.blogspot.com/

Reactor Pyrolysis

Gasifier di Kanada

Gasifier di Cina

Anda mungkin juga menyukai