Anda di halaman 1dari 5

Contoh Proposal Bantuan Nelayan

Bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan Negara kepulauan yang sebagian
 besar terdiri dari wilayah laut dibawah kedaulatan dan yurisdiksi Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia; Laut adalah wilayah yang sangat
mempengaruhi kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, dan sistem pertahanan dan
keamanan bangsa Indonesia. Oleh karenanya segala sesuatu yang bersangkut paut dengan
laut atau maritim perlu mendapat perhatian khusus dan sungguh-sungguh, termasuk
didalamnya masalah ketahanan ekonomi masyarakat .

I. Latar Belakang

Upaya untuk mengembalikan peran pelayaran nasional selama kurang lebih 20 tahun


senantiasa mengalami kegagalan karena pelayaran, nelayan dan pelabuhan nasional dianggap
sebagai penyebab ekonomi biaya tinggi dan Pemerintah belum berpihak kepada pelayaran
nasional. Pada perkembangan berikutnya di era Pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu
dibawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Pemerintah baru menyadari
 betapa pentingnya peran industri pelayaran nasional bagi pembangunan perekonomian
 bangsa dan negara sehingga dikeluarkanlah INPRES No. 5 tahun 2005 tentang Pemberdayaan
Industri Pelayaran Nasional yang kemudian diikuti dengan Peraturan Presiden No. 67 tahun
2005 tentang Percepatan Pembangunan Infrastruktur. Untuk mengejawantahkan INPRES No.
5 tahun 2005 tentang Pemberdayaan Industri Pelayaran Nasional dan PERPRES No. 67 tahun
2005 tentang Percepatan Pembangunan Infrastruktur sangat diperlukan adanya pengaturan
hukum lebih lanjut melalui undang-undang sehingga terobosan kebijakan tersebut diatas
dapat terjamin keberlanjutannya khususnya dalam bidang kepelabuhanan dan pelayaran.

Mengacu pada amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
 bahwa pemerintah daerah berwenang untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
 pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. Pemberian otonomi luas kepada
daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui
 peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat. Disamping itu melalui
otonomi luas, daerah diharapkan mampu meningkatkan daya saing dengan memperhatikan
 prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan serta potensi dan
keanekaragaman daerahdalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Prinsip otonomi daerah menggunakan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam arti daerah
diberikan kewenangan mengurus dan mengatur semua urusan pemerintahan di luar yang
menjadi urusan Pemerintah yang ditetapkan dalam Undang-Undang ini. Daerah memiliki
kewenangan membuat kebijakan daerah untuk memberi pelayanan, peningkatan peranserta,
 prakarsa, dan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan pada peningkatan kesejahteraan
rakyat. Sejalan dengan prinsip tersebut dilaksanakan pula prinsip otonomi yang nyata dan
 bertanggung jawab. Prinsip otonomi nyata adalah suatu prinsip bahwa untuk menangani
urusan pemerintahan dilaksanakan berdasarkan tugas, wewenang, dan kewajiban yang
senyatanya telah ada dan berpotensi untuk tumbuh, hidup dan berkembang sesuai dengan
 potensi dan kekhasan daerah. Dengan demikian isi dan jenis otonomi bagi setiap daerah tidak
selalu sama dengan daerah lainnya. Adapun yang dimaksud dengan otonomi yang
 bertanggungjawab adalah otonomi yang dalam penyelenggaraannya harus benar-benar
sejalan dengan tujuan dan maksud pemberian otonomi, yang pada dasarnya untuk
memberdayakan daerah termasuk meningkatkan kesejahteraan rakyat yang merupakan bagian
utama dari tujuan nasional.

II. Tujuan

Mengacu pada Latar belakang, serta prinsip penyelenggaraan otonomi daerah yang
seyogyanya harus selalu berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan
selalu memperhatikan kepentingan dan aspirasi yang tumbuh dalam masyarakat; Maka
dengan itu kami dari K elompok Nelayan Lintas B ahari    mengajukan Proposal
Bantuan
  Satu Unit  Kapal Tangkap guna untuk menunjang kerja kami, sebagai wujud partisipasi
dalam mendukung program Pemerintah baik daerah maupun pusat, dalam hal ini
mensejahterakan masyarakat nelayan.

III. Jenis Bantuan Yang Di Butuhkan

1. Satu unit Kapal Tangkap ;

2. Bobot 24 GT ;

3. Mesin MD 15/ 6 Silinder.

IV. Penutup

Demikian hasil pemikiran ini dibuat semoga mendapat perhatian dan partisipasi yang serius
dari semua kalangan, atas perhatian dan partisipasi dari semua pihak terhadap bantuannya,
 baik moril maupun materil yang memungkinkan terlaksananya kegiatan yang dimaksud
diatas kami ucapkan terima kasih banyak.

 Bungku , . . . /......2012

Ketua Kelompok

 Nelayan Lintas Bahari;

Nasir N

PROPOSAL

PERMOHONAN BANTUAN NELAYAN


KELOMPOK NELAYAN

“ LINTAS BAHARI KABUPATEN MOROWALI ”

PROVINSI SULAWESI

TENGAH KABUPATEN

MOROWALI

2012

 Nomor :

Lampiran : 1 (satu) rangkap proposal

Perihal : Permohonan Bantuan _ 

Satu Unit Kapal Tangkap

 Kepada

Yth. Kepala Dinas Perikanan Dan Kelautan

Kab. Morowali

di-

Bungku

Dengan hormat,

Sesuai dengan Prinsip otonomi daerah, dimana daerah diberi kewenangan membuat
kebijakan untuk memberi pelayanan, peningkatan peranserta, prakarsa, dan pemberdayaan
masyarakat yang bertujuan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, sesuai dengan
 potensi dan kekhasan daerah.

Maka dengan itu kami dari K elompok Nelayan Lintas


Bahari    mengajukan Proposal Bantuan Satu Unit Kapal Tangkapg una untuk
menunjang kerja kami, sebagai wujud partisipasi dalam mendukung program Pemerintah baik
daerah maupun pusat, dalam hal ini mensejahterakan masyarakat nelayan.

Demikian permohonan ini kami ajukan dan atas berkenaan Bapak dalam memberikan
 bantuan diucapkan banyak terima kasih.
 Bungku , . . . /......2012

Ketua Kelompok,

 Nelayan Lintas Bahari;

Nasir N

KELOMPOK NELAYAN

“LINTAS BAHARI KABUPATEN MOROWALI”

PROVINSI SULAWESI TENGAH

Ketua ; Nasir N

Sekertaris ; Anwar

R Bendahara ; H.

Abdullah s Anggota ;  

1. Moh. Nus

2. Abd. Asis

3. Badrus

4. M Amin

5. Irham

6. Kisman

7. Rewa

8. Amor

9. Muslimin

10. Ndaping

11. Mame

12. Raibung
13. Abuhari

14. Muddeh

15. Hataling

16. Mahmuddin

17. Tamrin

18. Herman

19. Haedar

20. T a h e’

21. Ndama

 Bungku , . . . /......2012

Ketua Kelompok,

 Nelayan Lintas Bahari;

Nasir N

Anda mungkin juga menyukai