Bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan Negara kepulauan yang sebagian
besar terdiri dari wilayah laut dibawah kedaulatan dan yurisdiksi Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia; Laut adalah wilayah yang sangat
mempengaruhi kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, dan sistem pertahanan dan
keamanan bangsa Indonesia. Oleh karenanya segala sesuatu yang bersangkut paut dengan
laut atau maritim perlu mendapat perhatian khusus dan sungguh-sungguh, termasuk
didalamnya masalah ketahanan ekonomi masyarakat .
I. Latar Belakang
Mengacu pada amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
bahwa pemerintah daerah berwenang untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. Pemberian otonomi luas kepada
daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui
peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat. Disamping itu melalui
otonomi luas, daerah diharapkan mampu meningkatkan daya saing dengan memperhatikan
prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan serta potensi dan
keanekaragaman daerahdalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Prinsip otonomi daerah menggunakan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam arti daerah
diberikan kewenangan mengurus dan mengatur semua urusan pemerintahan di luar yang
menjadi urusan Pemerintah yang ditetapkan dalam Undang-Undang ini. Daerah memiliki
kewenangan membuat kebijakan daerah untuk memberi pelayanan, peningkatan peranserta,
prakarsa, dan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan pada peningkatan kesejahteraan
rakyat. Sejalan dengan prinsip tersebut dilaksanakan pula prinsip otonomi yang nyata dan
bertanggung jawab. Prinsip otonomi nyata adalah suatu prinsip bahwa untuk menangani
urusan pemerintahan dilaksanakan berdasarkan tugas, wewenang, dan kewajiban yang
senyatanya telah ada dan berpotensi untuk tumbuh, hidup dan berkembang sesuai dengan
potensi dan kekhasan daerah. Dengan demikian isi dan jenis otonomi bagi setiap daerah tidak
selalu sama dengan daerah lainnya. Adapun yang dimaksud dengan otonomi yang
bertanggungjawab adalah otonomi yang dalam penyelenggaraannya harus benar-benar
sejalan dengan tujuan dan maksud pemberian otonomi, yang pada dasarnya untuk
memberdayakan daerah termasuk meningkatkan kesejahteraan rakyat yang merupakan bagian
utama dari tujuan nasional.
II. Tujuan
Mengacu pada Latar belakang, serta prinsip penyelenggaraan otonomi daerah yang
seyogyanya harus selalu berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan
selalu memperhatikan kepentingan dan aspirasi yang tumbuh dalam masyarakat; Maka
dengan itu kami dari K elompok Nelayan Lintas B ahari mengajukan Proposal
Bantuan
Satu Unit Kapal Tangkap guna untuk menunjang kerja kami, sebagai wujud partisipasi
dalam mendukung program Pemerintah baik daerah maupun pusat, dalam hal ini
mensejahterakan masyarakat nelayan.
2. Bobot 24 GT ;
IV. Penutup
Demikian hasil pemikiran ini dibuat semoga mendapat perhatian dan partisipasi yang serius
dari semua kalangan, atas perhatian dan partisipasi dari semua pihak terhadap bantuannya,
baik moril maupun materil yang memungkinkan terlaksananya kegiatan yang dimaksud
diatas kami ucapkan terima kasih banyak.
Bungku , . . . /......2012
Ketua Kelompok
Nasir N
PROPOSAL
PROVINSI SULAWESI
TENGAH KABUPATEN
MOROWALI
2012
Nomor :
Kepada
Kab. Morowali
di-
Bungku
Dengan hormat,
Sesuai dengan Prinsip otonomi daerah, dimana daerah diberi kewenangan membuat
kebijakan untuk memberi pelayanan, peningkatan peranserta, prakarsa, dan pemberdayaan
masyarakat yang bertujuan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, sesuai dengan
potensi dan kekhasan daerah.
Demikian permohonan ini kami ajukan dan atas berkenaan Bapak dalam memberikan
bantuan diucapkan banyak terima kasih.
Bungku , . . . /......2012
Ketua Kelompok,
Nasir N
KELOMPOK NELAYAN
Ketua ; Nasir N
Sekertaris ; Anwar
R Bendahara ; H.
Abdullah s Anggota ;
1. Moh. Nus
2. Abd. Asis
3. Badrus
4. M Amin
5. Irham
6. Kisman
7. Rewa
8. Amor
9. Muslimin
10. Ndaping
11. Mame
12. Raibung
13. Abuhari
14. Muddeh
15. Hataling
16. Mahmuddin
17. Tamrin
18. Herman
19. Haedar
20. T a h e’
21. Ndama
Bungku , . . . /......2012
Ketua Kelompok,
Nasir N