Anda di halaman 1dari 12

Vol.2 No.

3 Agustus 2021 793


…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
NELAYAN
(Studi Kasus Kepulauan Masalembu Kabupaten Sumenep)

Oleh
Windasai1), Mohammad Mas’ud Said2) & Hayat3)
1,2,3Program studi Ilmu Administrasi Negara, Ilmu Administrasi, Universitas Islam Malang

Jl. MT Haryono 193 Malang, 65144, Indonesia


Email: 1windasarihatnawi@gmail.com

Abstrak
This study aims to determine the role of local government in empowering fishing communities, as
well as the factors that support and influence it. This study uses a qualitative method with a
descriptive approach to the type of case study research. Qualitative descriptive research method is
research that is used to describe events or phenomena that occur. Data collection in this study used
observation, interviews and documentation techniques. The results of this study are related to the
role of local governments in empowering fishing communities, namely organizing fishing
community empowerment programs such as increasing human resources, developing facilities and
infrastructure and establishing fishermen’s institutions. However, in community, there are still
several obstacles, such as the lack of human resources at the Sumenep Regency Fisheries Service,
limited budget, lack of adequate technology an transportation. This causes the empowerment of
fishing communities to be less than optimal.
Keywords: Government Role, Empowerment & Fishermen

PENDAHULUAN Pemerintah merupakan unsur negara


Nelayan merupakan salah satu bagian yang berperan penting dan bertanggung jawab
dari masyarakat Indonesia yang identik dengan dalam menjalankan roda pemerintahan untuk
masyarakatnya yang hidup di daerah pesisir mencapai tujuan suatu negara. Pemerintah
dengan mengelola potensi sumberdaya sebagai regulator memiliki peran untuk
perikanan. Nelayan juga merupakan orang yang memberikan acuan dasar kepada masyarakat
mata pencariannya menangkap ikan. Dari sebagai instrument untuk mengatur segala
banyaknya masyarakat nelayan di Indonesia kegiatan pelaksanaan pemberdayaan. Maka
menangkap ikan dengan menggunakan bantuan dari itu diperlukannya pemberdayaan
kapal tradisional dengan alat sederhana untuk masyarakat guna menciptakan kesejahtraan
mendapatkan ikan tanpa merusak ekosistem masyrakat yang optimal dan merata. Dalam
alam. Menurut Marta dan Andry (2020:55) Undang-Undang Repoblik Indonesia Nomer 23
nelayan merupakan kelompok masyarakat yang Tahun 2014 perubahan ketiga atas Undang-
bermukim di pesisir dan sangat bergantung Undang Repoblik Indonesia Nomer 32 Tahun
pada pemanfaatan sumberdaya kelautan dan 2004 tentang pemerintah daerah yang
pesisir untuk kehidupannya. Sumberdaya menegaskan bahwa pemerintah daerah
tersebut meliputi hewan, tumbuhan, serta lahan penyelenggara urusan pemerintah oleh
yang dapat digunakan langsung maupun pemerintah daerah dan dewan perwakilan
dilakukan upaya pembudidayaan. Selama ini rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas
nelayan memberikan kontribusi yang nyata pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-
dalam pembangunan perikanan dan kelautan luasnya dalam sistem dan prinsip Negara
serta pembangunan ekonomi masyarakat di Kesatuan Repoblik Indonesia sebagaimana
pesisir dan pedesaan.
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
794 Vol.2 No.3 Agustus 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar pembaruan. Permasalahan yang dihadapi
Repoblik Indonesia Tahun 1945. nelayan di Kepulauan Masalembu, antara lain
Dalam hal tersebut menegaskan bahwa ancaman ketersediaan bahan bakar minyak,
Pemerintah Daerah diberi keluasan dalam penangkapan ikan berlebihan, perubahan iklim
mengatur dan mengurus sendiri urusan dan cuaca, serta tingginya gelombang laut. atas
pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas dasar permasalahan yang dihadapi oleh
pembantuan diarahkan untuk mempercepat masyarakat nelayan di Kepulauan Masalembu
terujudnya kesejahtraan masyarakat melalui diperlukannya perlindungan dan pemberdayaan
peningkatan pelayanan, pemberdayaan, serta nelayan, termasuk keluarga nelayan yang
peningkatan daya saing daerah dengan melakukan pengelolaan dan pemasaran.
memperhatikan perinsip demokrasi, Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang
pemerataan keadilan, keistimewaan dan dihadapi oleh mayarkat nelayan, perlu adanya
kehususan suatu daerah dalam sistem Negara peran pemerintah daerah untuk membantu
Kesatuan Repoblik Indonesia. Arah permasalahan yang sedang dihadapi oleh
pembangunan Nasional pada hakekatnya masyarakat nelayan tersebut.
mempunyai tujuan membangun manusia Permasalahan lain juga terjadi seperti
seutuhnya, hal ini mengandung makna bahwa halnya Peran pemerintah daerah dalam
pembangunan fisik melalui pengadaan sarana pemberdayaan masyarakat nelayan di
dan prasarana harus sejalan dengan kepulauan masalembu juga kurang maksimal
pembangunan mental psikologi manusia. seperti kurangnya pendidikan, pelatihan,
Pemberdayaan masyarakat nelayan penyuluhan dan pendampingan yang dilakukan
dapat diartikan sebagai sebuah usaha yang oleh pemerintah daerah. Bukan hanya itu
dilakuakan dengan sadar yang bersifat pemerintah daerah juga kurang dalam
terencana, sistematik, dan berkesinambungan memfasilitasi para nelayan, sepertihalnya
untuk membangun kemandirian sosial, dalam pembinaan dan mencarikan mitra usaha
ekonomi dan politik masyarakat nelayan yang tepat bagi nelayan, serata kurangnya
dengan mengelola potensi sumberdaya yang dukungan kemudahan akses informasi dan
mereka miliki untuk mencapai kesejahtraan teknologi yang sulit untuk didapatkan oleh
sosial yang bersifat berkelanjutan. Agar upaya nelayan. Hal lain juga dirasakan masyarakat
perlindungan dan pemeberdayaan nelayan nelayan kepulauan masalembu seperti
mencapai sasaran yang maksimal diperlukan kurangnya perhatian dari pemerintah dalam
pengaturan yang lebih spesifik ditingkat daerah melakukan sosialisasi terhadap program-
dalam bentuk produk hukum seperti Peraturan program kepada masyarakat nelayan dan
Daerah ataupun Peraturan Bupati dan aturan seluruh pemangku kepentingan. khususnya
lainnya yang berkaitan dengan pemberdayaaan yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan
nelayan. masyarakat nelayan. Melalui kegiatan
Secara faktual kawasan di Kepulauan sosialisasi yang menyeluruh diharapkan dapat
Masalembu di dominasi oleh masyarakat memberikan informasi bagi nelayan yang
nelayan dengan klasifikasi nelayan kecil, berdampak pada peningkatan produktifitas
nelayan tradisional, nelayan buruh dan nelayan hasil perikanan dan kelautan.
pemilik kapal, dengan sarana penangkapan Saat ini regulasi yang mengatur tentang
yang kurang memadai dan akses penangkapan pemberdayaan nelayan di Kepulauan
yang jauh. Hal ini sangat mempengaruhi hasil Masalembu belum memadai dalam hal
tangkap dan secara langsung turut berpengaruh mengatur perlindungan dan pemberdayaan
terhadap pendapatan nelayan, disisi lain nelayan. Pemerintah daerah hanya berpatokan
beberapa nelayan memiliki sarana alat tangkap pada Undang-Undang yang berlaku secara
yang masih terbatas sehingga perlu adanya nasional yakni Undang-Undang Nomer 7

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.2 No.3 Agustus 2021 795
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Tahun 2016 tentang perlindungan dan orang atau lingkungannya. Peran juga diartikan
pemberdayaan nelayan, pembudidayaan ikan, sebagai tuntutan yang diberikan secara
dan petabak garam, serta peraturan pemerintah structural (norma-norma, harapan, tanggung
Nomer 50 Tahun 2015 tentang pemberdayaan jawab, tabu dan lainnya). Dimana didalamnya
nelayan kecil dan pembudidayaan ikan kecil. terdapat serangkaian tekanan dan kemudahan
Sehingga aturan yang ada kurang memberikan yang menghubungkan pembimbing dan
jaminan kepastian hukum serta keadilan bagi mendukung fungsinya dalam mengorganisasi.
Masyarakat nelyan. peran merupakan seperangkat perilaku dengan
Berdasarkan latar belakang yang telah kelompok, baik kecil maupun besar, yang
dijelaskan, maka penulis tertarik untuk semuanya menjalankan berbagai peran.
mengkaji lebih dalam dengan mengambil judul Dari pengertian-pengertian diatas peran
“ Peran Pemerintah Daerah dalam merupakan sikap atau tindakan seseorang yang
Pemberdayaan Masyarakat Nelayan”(Studi berkedudukan dalam masyarakat yang
kasusb Kepulauan Masalembu Kecamatan diharapkan oleh banyak orang atau
Masalembu Kabupaten Sumenep). lingkugannya. jika peran dikaitkan dengan
Berdasarka latar belakang diatas, maka peran pemerintaah daerah yaitu peran
penulis merumuskan masalah sebagi berikut: pemerintah daerah dalam melakukan fungsi
1. Bagaimana peran Pemerintah Daerah pelayanan, pembangunan dan pemberdayaan,
dalam pemberdayaan masyarakat dan pengaturan masyarakat. Dapat dikatakana
nelayan di Kepulauan Masalembu bahwa peran merupakan suatu aspek yang
Kabupaten Sumenep? dinamis dari kedudukan apabila seseorang
2. Apa saja faktor yang pendukung dan melakukan hak-hak serta kewajiban sesuai
penghambat pemberdayaan dengan kedudukannya maka ia telah melakukan
masyarakat nelayan di Kepulauan sebuah peran.
Masalembu Kabupaten Sumenep? Pemerintah Daerah
Definisi pemerintah yang dikutip dari
LANDASAN TEORI bukunya Jum anggraini (2012:14) pemerintah
Teori Peran berasal dari bahasa Yunani dari kata “cratein”.
Setiap manusia dalam kedidupannya Dalam bahasa inggris, istilah pemerintah
memiliki peran dan fungsi masing-masing disebbut dengan :Government, yang berasal
dalam menjalankan kehidupannya. Dalam dari bahasa latin: Gubernaculun yang artinya
menjalakan peranannya setiap manusia kemudi. Arti Gubernaculun ini di Indonesia
memiliki sikap atau tindakan yang berbeda- diartikan sebagai pemerintah atau
beda. Menurut Poerwadarminta, pemerintahan. Sedangkan secara etimologi
(Cahya,2017:22) peran dapat diartikan sebagai pemerintahan berasal dari kata dasar “perintah”
perilaku yang dilakukan oleh suatu individu yang berarti menyuruh melakukan sesuatu, aba-
atau klompok pada suatu kondisi atau pristiwa aba, atau komando. Pemerintahan dalam bahasa
tertentu, dimana prilaku yang dilakukan ingris disebut goverement yang berasal dari
tersebut merupakan suatu tindakan yang bahasa latin gobernare, greek kybernan yang
memang diharapkan dilakukan oleh individu berarti mengemudi atau mengendalikan.
yang berkedudukan atau memiliki jabatan Menurut Van Poelje Jum Anggraini
tertentu pada tatanan masyarakat. (2012:14) yang di namakan pemerintah dalam
Menurut Riyadi (Syaron, 2017:2) peran arti luas adalah fungsi yang meliputi tindakan,
dapat diartikan sebagai orientasi dan konsep perbuatan dan keputusan oleh alat-alat
dari bagian yang dimainkan oleh suatu pihak pemerintah untuk mencapai tujuan pemerintah
dalam oposisi sosial. Dengan peran tersebut, (administrasi). Sedangkan pemerintah dalam
sang pelaku baik itu individu maupun arti sempit merupakan organ/badan/alat
organisasi akan berperilaku sesuai harapan

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
796 Vol.2 No.3 Agustus 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
perlengkapan negara yang diserahi lebih memiliki kekuatan secara sosial dengan
pemerintahan ataupun tugas-tugas memerintah. ekonomi yang mandiri. Pembinaan dan
Dapat dikatakan bahwa pemerintah pelatihan diperlukan sebagai peran penting
adalah sistem untuk menjalankan wewenang pemerintah untuk menciptakan masyarakat
dan kekuasaan dalam mengatur kehidupan nelayan yang lebih mandiri.
sosial, ekonomi dan politik suatu negara dan Menurut Soerjono Soekanto
bagian-bagiannya. Pemerintah juga diartiklan (Ismail,2017:9), peran merupakan seperangkat
sebagai kelompok orang secara bersama-sama perilaku yang seharusnya dimili oleh orang
memikul tanggung jawab terbatas untuk yang berkedudukan dalam masyarakat.
menggunakan kekuasaan. Sedangkan pemerintah adalah salah satu
Penyelenggaraan pemerintah daerah elemen negara yang berperan penting dan
sesuai dengan Undang-Undang Dasar Repoblik bertanggung jawab dalam mengatur roda
Indonesia tahun 1945 yaitu pemerintah daerah pemerintahan untuk mencapai tujuan suatu
yang mengatur dan mengurus sendiri urusan negara.
pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas Menurut arif (Muhardi, dkk, 2014:69)
pembantuan diarahkan untuk mempercepat Peran pemerintah daerah dalam pemberdayaan
terujudnya kesejahtraan masyarakat melalui masyarakat yaitu terbagi menjadi empat peran
peningkatan, pelayanan, pemberdayaan dan yaitu:
peran serta peningkatan daya saing daerah1. Peran pemerintah sebagai regulator
dengan memperhatikan prinsip demokrasi, Peran pemerintah sebagai regulator yaitu
pemerataan, keadilan, keistimewaan, dan ke menyiapkan arah untuk menyeimbangkan
khususan suatu daerah dalam sistem Kesatuan penyelenggaraan pembangunan (menerbitkan
Repoblik Indonesia peraturan-peraturan dalam rangka efektifitas
Menurut Inu Kencana Safiie dan tertib administrasi pembangunan). Sebai
(Kuswandi, 2017:17) dalam bukunya regulator, pemerintah member acuan dasar
menjelaskan asas tersebut adalah: yang selanjutnya diterjemahkan oleh
1. Desentralisasi adalah penyerahan masyarakat sebagai instrument untuk mengatur
sebagian urusan dari pemerintah pusat setiapkegiatan pelaksanaan pemberdayaan
kepada pemerintah daerah untuk dimasyarakat.
mengurus dan mengatur daerahnya2. Pemerintah sebagai dinamisator
sendiri. Pemerintah sebagai dinamisator yaitu
2. Dekonsentrasi adalah pelimpahan mengerakkan partisipasi multi pihak tatkala
wewenang dari aparat pemerintah stagnasi terjadi dalam proses pembangunan
pusat atau pejabat diatasnya (mendorong dan memelihara dinamika
(miasalnya, wilayah provinsi). pembangunan daerah). Sebagai dinamisator,
3. Tugas Pembantuan. Dalam hal ini pemerintah berperan melalui pemberian
pemerintah daerah ikut serta mengurus bimbingan dan pengarahan yang intensif dan
sesuatu urusan tetapi kemudian urusan efektif kepada masyarakat. Bimbingan dan
itu harus dipertanggung jawabkan pengarahan sangat diperlukan dalam
kepada pemerintah pusat. memelihara dinamika. Pemerintah melalui tim
Peran Pemerintah Daerah penyuluh maupun badan tertentu memberikan
Peran pemerintah daerah diposisikan bimbinan dan pelatihan kepada masyarakat.
dalam kegiatan manajemen yang memberikan3. Pemerintah sebagai fasilisator
informasi, pengetahuan serta pendidikan Peran pemerintah sebagai fasilisator
tentang pengelolaan perikanan. Harapannya yaitu menciptakan kondisi yang kondusif bagi
dalam kelembagaan yang terbentuk untuk pelaksanaan pembangunan (menjambatani
mendorong modal sosial nelayan sehingga kepentingan berbagai pihak dalam

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.2 No.3 Agustus 2021 797
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
mengoptimalkan pembanguanan daerah). sosial seperti memiliki kepercayaan diri,
Sebaai fasilisator pemerintah berusaha maupun menyampaikan aspirasi, mempunyai
menciptakan atau memfasilitasi suasana yang mata pencarian, berapartisipasi dalam kegiatan
tertib, nyaman dan amantermasuk sosial dan mandiri dalam melaksanakan tugas-
memfasilitasi tersedianya sarana dan prasarana tugas kehidupan.
pembangunan seperti pendampingan dan Masyarakat Nelayan
pendanaan atau permodalan. Masyarakat nelayan merupakan sebutan
4. Pemerintah sebagai katalisator yang diberikan kepada kelompok masyarakat
Pemerintah sebagai katalisator yaitu yang bermukim diwilayah pesisir dengan
pemerintah berposisi sebagai agen yang aktivitas mengesploitasi, mengelola, dan
mempercepat penembangan potensi daerah dan memanfaatkan sumberdaya pesisir dan perairan
negara yang kemudian bisa menjadi modal yang bersifat milik semua orang sebagai poros
sosial untuk membangun partisipasi. tumpu kehidupan sangat ditentungan oleh
Pemberdayaan Masyarakat musim, rentan terhadap degradasi ekosistem,
Menurut Totok dan Poerwoko dan gejolak sosial ekonomi.
(2012:27), istilah pemberdayaan juga dikatakan Adapun penggolongan masyarakat
sebagai upaya memenuhi kebutuhan yang nelayan dalam beberapa kelompok
diinginkan oleh individu, kelompok, dan (Zainal,2018:92):
masyarakat luas agar memiliki kemampuan1. Nelayan tangkap, merupakan kelompok
untuk melakukan pilihan dan mengontrol masyarakat pesisir yang mata pencarian
lingkungannya agar dapat memenuhi utamanya adalah menangkap ikan dilaut.
keinginan-keinginannya, termasuk Kelompok ini dibagi lagi dalam dua kelompok
aksesbilitasnya terhadap sumberdaya yang besar, yaitu nelayan tangkap modern dan
terkait dengan pekerjaannya serta aktivitas nelayan tangkap tradisional. Kedua kelompok
sosialnya. ini dapat dibedakan dar jenis kapal atau
Menurut Ambar Teguh (Azhim, peralatan yang digunakan dan jangkauan
Afifuddin & Hayat, 2019:13) pemberdayaan wilayah tangkapnya.
dapat dimaknai suatu proses menuju berdaya,2. Nelayan pengumpul atau masyarakat bakul,
atau proses pemeberian merupakan kelompok masyarakat pesisir yang
daya/kekuatan/kemampuan dari pihak yang bekerja disekitar tempat pendaratan dan
mempunyai daya kepada pihak yang kurang pelelangan ikan. mereka akan mengumpulkan
atau belum berdaya. Pemberdayaan merupakan ikan-ikan hasil tangkapan baik melalui
suatu cara agar rakyat, komunitas dan pelelangan maupun dari sisi ikan yang tidak
organisasi diarahkan mampu menguasai atau terlelang yang selanjutnya dijual ke masyarakat
berkuasa atas kehidupannya. sekitarnya atau dibawa kepasar-pasar lokal.
Berdasarkan uraian diatas Umumnya yang menjadi pengumpul ini adalah
pemberdayaan merupakan sebuah proses dan kelompok masyarakat pesisir perempuan.
tujuan, sebagai proses pemberdayaan adalah3. Nelayan buruh, yang merupakan kelompok
serangkaian kegiatan untuk memperkuat nelayan yang paling banyak dijumpai dalam
kekuasaan untuk keberdayaan kelompok lemah kehidupan masyarakat pesisir. Ciri-ciri mereka
dalam masyarakat, termasuk individu-individu dapat terlihat dari kemiskinan yang selalu
yang mengalami masalah kemiskinan. Maka membelenggu kehidupan mereka, mereka tidak
pemberdayaan menuju pada keadaan atau hasil memiliki modal atau peralatan yang memadai
yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan untuk usaha produktif. Umumnya mereka
sosial yaitu masyarakat yang berdaya memiliki bekerja sebagai buruh atau anak buah kapal
kekuasaan atau mempunyai pengetahuan dan pada kapal kapal juragan dengan penghasilan
kemampuan dalam memenuhi kebutuhan yang minim.
hidupnya baik bersifat fisik, ekonomi maupun

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
798 Vol.2 No.3 Agustus 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
4. Nelayan tambak, merupakan masyarakat mensejahtrakan masyarakat nelayan dan untuk
nelayan pengolah, dan kelompok masyarakat mencapai hal tersebut diperlukan dukungan
buruh. kualitas sumberdaya manusia dan fungsi
Berdasarkan uraian tersebut kelembagaan sosial ekonomi yang optimal
nelayan dapat dikatakan orang atau komunitas dalam kehidupan masyarakat. Pemberdayaan
orang yang hidupnya tergantung dari kegiatan ini memerlukan keterlibatan yang besar dari
menangkap ikan. Nelayan juga terbagi perangkat pemerintah daerah serta berbagai
beberapa kelompok seperti, nelayan tangkap, pihak untuk memberikan kesempatan dan
nelayan pengumpul, nelayan buruh dan nelayan menjamin keberlanjutan berbagai hasil yang
tambak. dicapai.
Pemberdayaan Masyarakat Nelayan
pemberdayaan masyarakat adalah1. METODE PENELITIAN
upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat Penelitian ini menggunakan jenis
lapisan masyarakat yang dalam kondisi penelitian deskriptif dengan pendekatan
sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri kualitatif yakni suatu bentuk penelitian yang
dari perangkap kemiskinan dan bertujuan untuk memberikan gambaran umum
keterbelakangan. Dengan kata lain berbagai macam data yang dikumpul dari
pemberdayaan adalah memampukan dan lapangan secara objektif, sedangkan dasar
memandirikan masyarakat. penelitiannya adalah observasi dan wawancara
Menurut Nixson (,2015:272). yakni penelitian yang bertujuan untuk
Pemberdayaan masyarakat nelayan diartikan mengumpulkan sebanyak mungkin variable-
sebagai usaha-usaha dasar yang bersifat variabel yang berkaitan dengan peran
terencana, sistematik, dan berkesinambungan pemerintah darah dalam pemberdayaan
untuk membangun kemandirian sosial, masyarakat nelayan.
ekonomi dan politik masyarakat nelayan
dengan mengelola potensi sumberdaya yang2. HASIL DAN PEMBAHASAN
mereka miliki untuk mencapai kesejahtraan1. Peran Pemerintah Daerah Dalam
sosial yang bersifat keberlanjutan. Kemandirian Pemberdayaan Masyarakat Nelayan
masyarakat sangat diperlukan untuk Dalam kehidupan setiap manusia
meningkatkan posisi tawar (bargaining memiliki peran masing-masing dalam
positition) mereka dalam membangun kawasan kehidupannya. Dimana menurut
dan pemanfaatan sumberdaya lingkungan. Poerwadarminta, (Cahya,2017:22) peran dapat
Menurut Soeharto (Farah, 2019:145), diartikan sebagai perilaku yang dilakukan oleh
dalam pemberdayaan masyarakat nelayan harus suatu individu atau klompok pada suatu kondisi
dengan jalan pemeberian bantuan kebutuhan atau pristiwa tertentu, dimana prilaku yang
hidup, bukanlah upaya memecahkan masalah, dilakukan tersebut merupakan suatu tindakan
namun hanyalah bantuan sementara. yang memang diharapkan dilakukan oleh
Pemberdayaan memerlukan sentuhan teknologi individu yang berkedudukan atau memiliki
karena pada hakikatnya pemberdayaan jabatan tertentu pada tatanan masyarakat.
masyarakat adalah perubahan sosial untuk Begitu juga pemerintah dalam hal ini
memanfaatkan sumberdaya alam dalam rangka pemerintah memiliki peran untuk
meningkatkan kesejahtraan sesuai dengan meningkatkan kesejahtraan masyarakat
suasana sosial budaya dan sosial ekonomi yang nelayan. dimana menurut Van Poelje Jum
ada. Anggraini (2012:14) yang di namakan
Berdasarkan uraian diatas dapat pemerintah dalam arti luas adalah fungsi yang
dikatakan bahwa pemberdayaan masyarakat meliputi tindakan, perbuatan dan keputusan
nelayan merupakan upaya untuk oleh alat-alat pemerintah untuk mencapai

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.2 No.3 Agustus 2021 799
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
tujuan pemerintah (administrasi). Sedangkan menciptakan atau memfasilitasi suasana yang
pemerintah dalam arti sempit merupakan tertib, nyaman dan amantermasuk
organ/badan/alat perlengkapan negara yang memfasilitasi tersedianya sarana dan prasarana
diserahi pemerintahan ataupun tugas-tugas pembangunan seperti pendampingan dan
memerintah. pendanaan atau permodalan.
Masyarakat nelayan merupakan Keempat, pemerintah sebagai
kelompok masyarakat yang menggantukan katalisator yaitu pemerintah berposisi sebagai
kehidupannya pada hasil laut, baik dalam agen yang mempercepat penembangan potensi
mencari nafkah maupun pekerjaannya. daerah dan negara yang kemudian bisa menjadi
Berdasarkan data yang di dapat, Kepulauan modal sosial untuk membangun partisipasi.
Masalembu merupakan daerah kepulauan yang Sudah ada upaya pemerintah dalam
memiliki potensi perikanan yang sangat besar. pemberdayaan masyarakat nelayan meskipun
Masyarakat di Kepulauan Masalembu manfaat dan hasil belum maksimal. Adapun
mayoritas bermata pencarian sebagai nelayan. program pemberdayaan masyarakat nelayan
peran pemerintah disini sangat di yang dilakukan oleh pemerintah sepertihalnya.
butuhkan diamana menurut arif (Muhardi, dkk,a. Pengembangan Sumberdaya Manusia
2014:69) Peran pemerintah daerah dalam Pengembangan sumberdaya manusia
pemberdayaan masyarakat terbagi menjadi (SDM) pada sektor perikanan merupakan salah
empat peran yaitu yang pertama peran satu kunci sukses pelaksanaan pembangunan
pemerintah sebagai regulator yaitu menyiapkan dalam perikanan. Pengembangan sumberdaya
arah untuk menyeimbangkan penyelenggaraan manusia dalam sektor perikanan merupakan
pembangunan (menerbitkan peraturan- upaya yang dilakukan pemerintah dalam
peraturan dalam rangka efektifitas dan tertib pemberdayaan masyarakat nelayan, dimana
administrasi pembangunan). Pertama, pengembangan sumberdaya manusia tersebut
pemerintah sebai regulator, pemerintah berupa pemberian pembinaan dan pelatihan.
member acuan dasar yang selanjutnya Sejauh ini peran pemerintah telah
diterjemahkan oleh masyarakat sebagai berupaya dalam melakukan pengembangan
instrument untuk mengatur setiapkegiatan sumberdaya manusia dalam bentuk pelatihan
pelaksanaan pemberdayaan dimasyarakat. dan pembinaan, namun untuk Kepulauan
Kedua, Pemerintah sebagai Masalembu sendiri pemerintah tidak dapat
dinamisator yaitu mengerakkan partisipasi mengoptimalkan program tersebut dimana
multi pihak tatkala stagnasi terjadi dalam menurut Faisal dalam wawancara mengatakan
proses pembangunan (mendorong dan untuk pembinaan dan pelatihan dari pemerintah
memelihara dinamika pembangunan daerah). untuk Kepulauan Masalembu belum ada
Sebagai dinamisator, pemerintah berperan pemberian pelatihan dan pembinaan kepada
melalui pemberian bimbingan dan pengarahan masyarakat nelayan yang ada di Kepulauan
yang intensif dan efektif kepada masyarakat. Masalembu ini.
Bimbingan dan pengarahan sangat diperlukan Dalam hal ini pemerintah khususnya Dinas
dalam memelihara dinamika. Pemerintah Perikanan Kabupaten Sumenep sebelumnya
melalui tim penyuluh maupun badan tertentu telah menegaskan dan membenarkan hal
memberikan bimbinan dan pelatihan kepada tersebut bahwa pemerintah menyadari ketidak
masyarakat. tersealisasinya pemberdayaan dalam program
Ketiga, pemerintah sebagai fasilisator pelatihan dan pembinaan dikarekan ada
yaitu menciptakan kondisi yang kondusif bagi beberapa kendala sehingga program tersebut
pelaksanaan pembangunan (menjambatani tidak terlaksana. Seperti yang dikatakan Agus
kepentingan berbagai pihak dalam Indro Wiyono dalam wawancara, bahwa Untuk
mengoptimalkan pembanguanan daerah). pelatihan dan pembinaan itu pasti ada namun
Sebaai fasilisator pemerintah berusaha jika anggaran yang di dapat terlalu kecil kita

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
800 Vol.2 No.3 Agustus 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
sulit sekali mengikut sertakan temen-temen pengelolaan sumberdaya perikanan.
atau kelompok nelayan dari kepulauan karna Pembentukan kelembagaan nelayan juga
banyak sekali faktor penghambatnya. bertujuan agar mempermudah pemerintah
Pengembangan Sarana dan Prasarana dalam penyuluhan dan pembinaan masyarakat
Sarana dan prasarana merupakan salah nelayan.
satu faktor pendukung dalam pemberdayaan Pembentukan kelembagaan nelayan
masyarakat nelayan. Salah satu peran diantaranya, kelompok usaha bersama (KUB),
pemerintah dalam pemberdayaan masyarakat kelompok pengelola dan pemasaran
nelayan yaitu pengembangan sarana dan (POKLAHSAR), kelompok masyarakat
prasarana. Dimana peran pemerintah dalam pengawas (POKMASWAS), pelompok usaha
pengembangan sarana dan prasarana berbentuk garam rakyat (KUGAR), dan kelompok
bantuan. pembudidaya ikan (POKDAKAN).
Dimana peran pemerintah dalam Berdasarkan hasil penelitian, kelembagaan
pengembangan sarana dan prasarana berbentuk nelayan di Kepulauan Masalembu terdapat 8
bantuan-bantuan. Menurut Agus Indro Wiyono lembaga diantaranya 3 temasuk dalam kelopok
dalam wawancara mengatakan bantuan yang pengelolaan dan pemasaran (POKLAHSAR)
diberikan kepada masyarakat nelayan berupa dan 4 termasuk dalam kelompok usaha bersama
hibah bantuan, asuransi nelayan, sehat nelayan (KUB).
(sertifikat atas tanah nelaya) perahu, mesin dan Tabel 2. kelompok nelayan di Kepulauan
alat tangkap dan lain sebagainya. Masalembu
Adapun bantuan yang di berikan kepada
masyarakat Nelayan di Kepulauan Masalembu:
Tabel 1.Nama KUB dan Jenis Bantuan
Tahun 2020 Dinas Perikanan Kabupaten
Sumenep Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten
No. Nama Desa Jenis Sumenep 2020 (dikelola)
KUB Bantuan Faktor Pendukung dan Penghambat
Pemberdayaan Masayrakat Nelayan
1 Pohlahsar Sukajeruk Rantai Menurut Ambar Teguh (Azhim,
Sejahtra Dingin Afifuddin & Hayat, 2019:13) pemberdayaan
2 Pohlahsar Masalima Rantai dapat dimaknai suatu proses menuju berdaya,
Perdana Dingin atau proses pemeberian
3 Pohlahsar Masalima Mini daya/kekuatan/kemampuan dari pihak yang
Usaha Culboox mempunyai daya kepada pihak yang kurang
Bahari atau belum berdaya. Pemberdayaan merupakan
4 Pohlahsar Masalima Mini suatu cara agar rakyat, komunitas dan
JFR Culboox organisasi diarahkan mampu menguasai atau
Bahari berkuasa atas kehidupannya.
5 KUB Sukajeruk Mini Pemberdayaan masyarakat nelayan
Bahari Culboox haruslah dirancang sedemikian rupa agar
Sumber: Dinas Perikanan Kabupaten Sumenep pemberdayaan itu lanngsung menyentuh
2020 (Dikelola) masyarakat nelayan dan harus tepat sasaran.
Pembentukan Kelembagaan Nelayan Meskipun program pemberdayaan yang
Pembentukan kelembagaan nelayan dilakukan pemerintah bertujuan meningkatkan
merukan suatu bentuk upaya yang dilakukan taraf hidup masyarakat. dalam pelaksanaan
untuk meningkatkan kemampuan dan tersebut tidak luput dari fakto-faktor yang
kemandirian masyarakat nelayan dalam
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.2 No.3 Agustus 2021 801
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
mempengaruhi sepertihalnya, faktor untuk Kepulauan Masalembu dalam hal
penghambat dan pendukung. pemberian pelatiahan dan pembinaan
a. Faktor Pendukung Pemberdayaan masih belum terealisasi. Kedua,
Masyarakat Nelayan pengembangan sarana dan prasarana
Adapun faktor yang menjadi dalam hal ini pemerintah melalui
pendukung dalam pelaksanaan pemberdayaan pemberian bantuan, dalam pemebrian
masayatakat nelayan yaitu, adanya peningkatan bantuan masyarakat terlebih dahulu
pola fikir masyarakat. Sepertihalnya mengajuan proposal. Ketiga pembentukan
masyarakat Kepulauan Masalembu sudah kelembagaan nelayan dimana
memiliki inisiatif untuk mengajuan proposal kelembagaan tersebut menjadi wadah bagi
terkait sarana dan prasarana yang mereka masyarakat nelayan dan mempermudah
butuhkan. Degan katalain masyarakat nelayan pemerintah dalam mengkoordiner
Kepulauan Masalembu sudah memiliki pola masyarakat nelayan.
pikir yang lebih maju. Dan adanya anggaran 2. Kendala dalam pemberdayaan masyarakat
yang disediakan oleh pemerintah dalam nelayan yaitu, pertama kurangnya
melakukan program pemberdayaan masayrakat sumberdaya manusia pada Dinas
nelayan. Maka hal menjadi pendukung Perikanan Kabupaten sumenep, sehingga
terselenggaranya program-progtam terdapat program yang masih tidak
pemberdayaan masyarakat nelayan. terealisasi di Kepulauan Masalembu.
b. Faktor Penghambat Kedau, terbatasnya anggaran yang
Pemberdayaan Masyarakat diberikan menjadi kendala dalam
Nelayan menjalankan program-program yang telah
Berbagai program pemberdayaan dirancang. Ketiga, kurangnya teknologi, di
masyarakat nelayan yang telah di lakukan oleh Kepulauan masalembu untuk teknologi
pemerintah untuk memberdayakan masyarakat masih sangat minim, sepertihalnya jarigan
nelayan. Namun untuk daerah Kepulauan internet yang masih tidak ada, sehingga hal
Masalembu masih terdapat beberapa hambatan tersebut menjadi kendala bagi pemerintah
sehingga mengakibatkan kurang optimalnya dalam melakukan pemberdayaan
pemberdayaan masyarakat nelayan di masyarakat nelayan di Kepulauan
Kepulauan Masalembu adapun faktor-faktor Masalembu. Keempat Transportasi, letak
penghambat daintaranya: keterbatasan SDM geografis Kepulauan Masalembu yang
Dinas Perikana, terbatasnya anggaran, terbilang lumayan jauh dari Kabupaten
kurangnya teknologi, transportasi kurang Sumenep menjadi kendala dimana
memadai. trasportasi yang digunakan menggunakan
trasportasi laut yang memakan waktu
PENUTUP kurang lebih 14 jam dan untuk trasportasi
Kesimpulan kapal yang tidak setiap hari ada, hal ini
Berdasarkan pembahasan diatas maka juga menjadi kendala pemerintah dalam
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: melakukan pemberdayaan mayarakat
1. Peran pemerintah daerah Kabupaten nelayan di Kepulauan Masalemb
Sumenep khususnya di bidang perikanan
tidak sepenuhnya maksimal dalam segi
pemberdayaan. hal tersebut dapat dilihat
dari tiga aspek yaitu yang pertama,
pengembangan sumberdaya manusia,
dimana dalam hal pengembangan
sumberdaya manusia pemerintah melalui
pemberian pelatihan dan pembinaan,

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
802 Vol.2 No.3 Agustus 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA Daerah Melalui Pemberdayaan
[1] Afifuddin, 2015. Pengantar Administrasi Masyarakat Minapolitan. Fakultas Ilmu
Pembangunan, Konsep, Teori dan Administrasi Universitas Brawijaya
Implementasinya di Era Reformasi. [15] Hayat, Slamet Hidayat Turohman dan
Alfabeta:Bandung Yaqub Cikusin, 2018. Strategi
[2] Anggraini Jum, 2012. Hukum Pembangunan Sumberdaya Manusia
Administrasi Negara. Yogyakarta:Graha Berbasis Pembangunan Desa Untuk
Ilmu Meningkatkan Kesejahtraan Masyarakat
[3] Hayat, 2017. Manajemen Pelayanan Desa. Jurnal Transformasi Administrasi.
Publik. Depok: PT Raja Grafindo Persada Volume 08.Nomer 02.
[4] Hayat,2018. Kebijakan Publik, Evaluasi, [16] Imanuel Cristian Florentinus.2015. Peran
Revormasi, Formulasi. Intrans Kepala Desa Dalam Pembangunan di
Publising:Malang Desa Budaya Sungai Bawang Kecamatan
[5] Hyat dan Daris Zunaidah,2018. Muara Badak Kabupaten Kutai
Kemandirian Desa. Cita Intrans Kartanegara. Fakultas Ilmu Sosial dan
Selaras:Malang Ilmu Politik Universitas Mulawarman.
[6] Islamy Syaiful, 2018. Collaborative [17] Kandra Rian. 2018. Analisis Peran
Governance Konsep dan Aplikasi. Pemerintah Daerah Dalam Pemberdayaan
Yogyakarta: Deepublilsh Masyarakat Pesisir di Kolewali
[7] Nurdin Ismail, 2017. Etika Pemerintahan, Kabupaten Polewali Mandar. Fakultas
Norma, Konsep, dan Praktek Etika Ilmu Dakwah dan Komunikasi
Pemerintahan. Yogyakarta:Lintang Rasi Universitas Islam Negri Sumatra Utara
Aksara Books. [18] Kuswandi. 2017. Peran Pemerintah
[8] Nurcholis Hanif, 2016. Teori dan Praktek Daerah Dalam Pemberdayaan
Pemerintahan dan Otonomi Daerah. Masyarakat Nelayan di Kabupaten Takala.
Universitas Michigan: Gramedia widia Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
sarana indonesai Universitas Hasanuddin Makasar.
[9] Setiawan Irfan, 2020. Handbook [19] Maulana Firman, Mohammad Mas’ud
Pemerintahan Daerah. Yogyakarta:WR dan Hayat. 2021. Pengaruh Kinerja
[10] Satria Arif, 2010. Ekologi Politik Nelaya. Organisasi dan Pemberdayaan
Yogyakarta: Printing Cemerlang Masyarakat Oada Badan Usaha Milik
[11] Totok dan Poerwoko, 2012. Desa (BUMDES) Terhadap Kesejahtraan
pemberdayaan masyarakat dalam Masyarakat. Jurnal Ilmiah Indonesia
persepektif kebijakan publik. [20] Nugroho Wawan. 2017. Peran
Bandung:Alfabeta. Pemerintah Daerah Dalam
[12] Widian Marta, Andry Novrianto.2020. Pengembangan Ekonomi Lokal Melalui
Perubahan Provesi Masyarakat Nelayan Sektor Perikanan Tangkap. Fakultas Ilmu
di Era 5.0.Sumatra Barat:Insan Cendekia Administrasi Universitas Brawijaya.
Mandiri [21] Nurdin Muh. 2014. Peran Pemerintah
[13] Alfiyan Yosi Muhamad, Afifuddin, Hayat, Daerah Dalam Pemberdayaan
2019. Peranan Program Kota Tanpa Masyarakat. Fakultas Ilmu sosial dan
Kumuh (Kotaku) Dalam Meningkatkan Ilmu Politik Universitas Muhammadiah
Pembangunan Desa. Jurnal Respon Makassar.
Publik. Vol. 13, No.5. [22] Puenama Sari Titing . 2020. Peran
[14] Fauzza Noor Silvana, 2017. Strategi Pemerintah Dalam Pemberdayaan
Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep Masyarakat Nelayan Guna Meningkatkan
Dalam Meningkatkan Prekonomian Ekonomi di Dusun Lauwo Pantai

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.2 No.3 Agustus 2021 803
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Kecamatan Barau Kabupaten Luwu
Timur. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Institut Agama Islam Negri Polopo.
[23] Rahmi. 2018. Peran Pemerintah Daerah
Dalam Pemberdayaan Masyarakat
Industri Berbasis Ekonomi Kreatif di
Kabupaten Banteng. Fakultas Ushuluddin,
Filsafat dan Politik Universitas Islam
Negri Alauddin.
[24] Rohmanu Azhim, Afifuddin dan Hayat,
2019. Pemberdayaan Suatu Perlindungan
Masyarakat (SATLINMAS) Dalam
Penanggulangan Bencana. Jurnal Respon
Publik. Vol.13, No.6.
[25] Ronasifah Firohatin, Nurul Umiati, dan
Hayat, 2019. Peran Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) Cakrawala Keadilan
dalam Pemberdayaan Lingkungan. Jurnal
Respon Publik. Volume 13, No.3.
[26] Sahyana Yana. 2017. Peran Pemerintah
Dalam Pemberdayaan Mayarakat Desa.
Transformasi. Manajemen Pemerintahan.
Vol.9 No.2.
[27] Sakinah Aziah.2017. Pemberdayaan
Masyarakat Nelayan Trasisional
Studikasus di Desa Pengambangan
Jebrana Bali. Fakultas Ilmu Kesejahtraan
Sosial Universitas Muhammadiah
Malang.
[28] Syafriani Ida, 2017. Pemberdayaan
Mayarakat Pesisir Berbasis Community
Based Management. Fakultas Ilmu Sosial
dan Politik Universitas Wiraraja Sumenep

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
804 Vol.2 No.3 Agustus 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)

Anda mungkin juga menyukai