Anda di halaman 1dari 104

PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI KERJA

TERHADAP KINERJA KARYAWAN


PT RATNA DEWI TUNGGAL ABADI BEKASI
(DIVISI PRODUKSI)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menjadi Sarjana (S1)

Oleh :
Rinawati Buaton N
NIM = 111311086

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PELITA BANGSA
BEKASI - 2017
PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN
PT RATNA DEWI TUNGGAL ABADI BEKASI
(DIVISI PRODUKSI)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menjadi Sarjana (S1)

Oleh :
Rinawati Buaton N
NIM = 111311086

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PELITA BANGSA
BEKASI - 2017

i
SURAT PERNYATAAN

Bersama ini saya,


Nama : Rinawati Buaton N
Nim : 111311086
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya ajukan ini adalah
hasil karya sendiri yang belum pernah disampaikan untuk mendapatkan gelar
pada Program Sarjana ini ataupun pada program lain. Karya ini adalah milik
saya, karena itu pertanggung jawabannya berada di pundak saya. Apabila di
kemudian hari ternyata pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia untuk
ditinjau dan menerima sanksi sebagaimana mestinya.

Bekasi, Agustus 2017

Rinawati Buaton N
Nim : 111311086

ii
LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN STIE PELITA BANGSA

Nama : Rinawati Buaton N


Nim : 111311086
Angkatan/Kelas : MA.13.C.1/2013
Konsetrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia
Judul Proposal : PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT RATNA
DEWI TUNGGAL ABADI BEKASI (DIVISI
PRODUKSI)

Bekasi Agustus 2017


Dosen Pembimbing,

RANIASARI BIMANTI ESHI.,SE.,M.Si


NIDN: 0415098804

iii
PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN
PT RATNA DEWI TUNGGAL ABADI BEKASI
(DIVISI PRODUKSI)

Rinawati Buaton N
NIM = 111311086

Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada hari……….


Tanggal……. Bulan ………. 2017 dan dinyatakan telah memenuhi syarat
untuk diterima sebagai Skripsi Program Studi Manajemen Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi (STIE) Pelita Bangsa

Ketua Tim Penguji Tanda Tangan


Nama :
Nim :

Anggota Penguji Tanda Tangan


Nama:
Nim :

Anggota Penguji Tanda Tangan


Nama:
Nim :

Menyetujui,

Ketua Program, Ketua STIE,


TTD TTD

Hj.Surya Bintarti.,SE.,MM Ir.H.Moch.Mardiana.,MM


NIDN : 0423107203 NIDN : 0402086602

iv
ABSTRAK
PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN
PT RATNA DEWI TUNGGAL ABADI BEKASI
(DIVISI PRODUKSI)
Oleh :
Rinawati Buaton N
NIM = 111311086

Sumber daya manusia merupakan tokoh sentral dalam perusahaan. Agar


aktivitas manajemen berjalan dengan baik, perusahaan harus memiliki karyawan
yang berpengetahuan dan berketrampilan tinggi serta usaha untuk mengelola
perusahaan seoptimal mungkin sehingga kinerja karyawan meningkat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh displin dan motivasi
kerja terhadap kinerja karyawan PT Ratna Dewi Tunggal Abadi Bekasi
departemen divisi produksi.
Populasi penelitian ini adalah karyawan PT Ratna Dewi Tunggal Abadi
Bekasi yang berjumlah 106 karyawan. sedangkan sampel penelitian ini adalah 106
responden Teknik sampel mengunakan sampling jenuh . Teknik analisa data yang
digunakan dalam penelitian adalah metode regresi linear berganda. Hasil
pengujian variabel Disiplin Kerja (X1) diperoleh nilai thitung (6,534 > 1,006) bahwa
disiplin kerja berpengaruh secara parsial terhadap Kinerja karyawan sedangkan
Hasil pengujian variabel Motivasi Kerja (X2) diperoleh nilai thitung (3,871 > 1,660)
artinya bahwa motivasi kerja berpengaruh secara parsial terhadap Kinerja
karyawan. Berdasarkan hasil Uji f (simultan) di peroleh Fhitung > Ftabel (25,899 >
3,080) Artinya ada pengaruh secara bersama - sama (simultan) variabel disiplin
kerja dan motivasi kerja.

Kata Kunci : Disiplin Kerja, Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan.

v
ABSTRACT
INFLUENCE OF DISCIPLINE AND MOTIVATION OF WORK ON
EMPLOYEE PERFORMANCE
PT RATNA DEWI TUNGGAL ABADI BEKASI
(PRODUCTION DIVISION)
Oleh :
Rinawati Buaton N
NIM = 111311086

Human resources are central figures within the company. In order for the
management activities to run properly, the company must have a knowledgeable
and highly skilled employees and efforts to manage the company optimally so that
employee performance increases
This study aims to determine the effect of discipline and work motivation on
employee performance PT Ratna Dewi Tunggal Abadi Bekasi department of
production division
The population of this research is employees of PT Ratna Dewi Tunggal
Abadi Bekasi, totaling 106 employees. While the sample of this study is 56
respondents Samples technique using Slovin. Data analysis technique used in this
research is multiple linear regression method. The result of testing of Work
Discipline variable (X1) is obtained tcount value (6,534 > 1,006) that work
discipline partially influence to employee performance while result of testing of
Motivation Work variable (X2) obtained tcount value (3,871 > 1,660) meaning
that work motivation partially influence to Employee performance. Based on the
results of Test f (simultaneous) is obtained Fcount> Ftable (25,899 > 3,080) It
means there is influence simultaneously (simultaneously variable work discipline
and work motivation).

Keywords: Work Discipline, Work Motivation and Employee Performance.

vi
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nyalah maka Skripsi dengan judul “PENGARUH DISIPLIN DAN
MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT RATNA
DEWI TUNGGAL ABADI BEKASI (DIVISI PRODUKSI) “ ini dapat
diselesaikan. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan
studi pada Program Sarjana – Program Studi Manajemen STIE Pelita Bangsa.
Penyelesaian Skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak sehingga
pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Raniasari Bimanti Esthi.,SE.,M.Si selaku pembimbing skripsi yang dengan
sabar memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi.
2. Ir.H.Moch.Mardiana.,MM.selaku Ketua STIE Pelita Bangsa.
3. Hj.Surya Bintarti.,SE.,MM selaku Ketua Program Sarjana – Program Studi
Manajemen STIE Pelita Bangsa.
4. Karyawan PT RATNA DEWI TUNGGAL ABADI BEKASI (DIVISI
PRODUKSI)
5. Civitas Akademik STIE Pelita Bangsa
6. Rekan – rekan mahasiswa Program Sarjana STIE Pelita Bangsa
7. Keluarga tercinta yang senantiasa memberikan dukungan dan dorongan
semangat.
8. Pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari masih bnayak keterbatasan pada penyusunan skripsi
sehingga kritik dan saran sangat di harapkan demi perbaikan penukisan laporan
penelitian di kemudian hari. Namun demikian, penulis tetap berharap semoga
hasil penelitian ini dapat memberikan pihak yang berkepentingan. Bekasi,

Penulis
Rinawati Buaton N

vii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................. i


Halaman Orsinilitas/pernyataan
..................................................
Halaman Persetujuan Dosen Pembimbing .................................................. iii
Halaman Pengesahaan Skripsi .................................................................. iv
Abstrak .............................................................................................................. v
Abstract ........................................................................................................ vi
Kata Pengantar ............................................................................................ vii
Daftar isi ........................................................................................................ viii
Daftar Tabel ................................................................................................. xi
Daftar Gambar ........................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ...................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah ................................................................. 4
1.3 Batasan Masalah .................................................................... 4
1.4 Tujuan Penelitian .................................................................. 4
1.5 Manfaat Penelitian ................................................................ 5
1.6 Sistematika Penulisan Skripsi ............................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori ............................................................................7
2.1.1. Pengertian Disiplin Kerja ..................................................7
2.1.1.1. Indikator Displin .................................................8
2.1.2. Pengertian Motivasi ..........................................................9
2.1.2.1. Indikator Motivator .............................................9
2.1.3. Pengertian Kinerja .......................................................... 11
2.1.3.1. Faktor Kinerja .................................................. 11
2.1.3.2. Indikator Kinerja .............................................. 15
2.2. Penelitian Terdahulu yang Relevan .......................................... 17
2.3. Hipotesis Penelitian .................................................................. 18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 19
3.1 Jenis Penelitian ...................................................................... 20
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................... 20
3.2.1 Lokasi Penelitian ....................................................... 20
3.2.2 Waktu Penelitian ....................................................... 20
3.3 Kerangka Konsep .................................................................. 21
3.3.1 Kerangka Pemikiran .................................................. 22
3.3.2 Deskripsi Operational Variabel Penelitian ................ 22
3.4 Populasi dan Sampel ............................................................. 22
3.4.1 Populasi ...................................................................... 22
3.4.2 Sampel ........................................................................ 22
3.5 Metode Pengumpulan Data ................................................... 23
3.5.1 Koesioner .................................................................. 23

viii
3.5.2 Observasi ................................................................... 23
3.6
Metode Analisis Data ............................................................. 24
3.6.1. Analisa Kuantitatif .................................................... 24
3.6.1.1 Uji Validitas .................................................. 24
3.6.1.2 Uji Regresi ..................................................... 26
3.6.1.3 Uji Hipotesis .................................................. 28
3.6.2 Uji Asumsi Klasik ...................................................... 25
BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
4.1 Sejarah Obyek Penelitian ..................................................... 35
4.2 Visi dan Misi ........................................................................ 36
4.3 Struktur Organisasi Obyek Penelitian ...................................... 37
BAB V HASIL PENELITIAN
5.1 Analisa Data Penelitian ......................................................... 31
5.2 Interprestasi Data / Pembahasan ............................................ 63
BAB IV PENUTUP
6.1 Kesimpulan ............................................................................... 65
6.2 Saran ....................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 68
LAMPIRAN

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ................................................................................


20
Tabel 3.2 Deskripsi Operasional Variabel ....................................................... 22
Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin…………….... 36
Tabel 5.2 Karakteristik Berdasarkan Masa Kerja ............................................... 37
Tabel 5.3 Karakteristik Berdasarkan Pendidikan Responden ............................ 38
Tabel 5.4 Karakteristik Berdasarkan Kepegawaian ..................................... 39
Tabel 5.5 Uji Vadilitas Butir Pernyataan Displin Kerja .................................... 40
Tabel 5.7 Uji Vadilitas Butir Pernyataan Motivasi Kerja ............................. 41
Tabel 5.8 Uji Vadilitas Butir Pernyataan Kinerja Karyawan ................... ........ 42
Tabel 5.9 Uji Realibitas Butir Pernyataan Displin Kerja ............................... 43
Tabel 5.10 Uji Realibitas Butir Pernyataan Motivasi Kerja ...................... 44
Tabel 5.11 Uji Realibitas Butir Pernyataan Kinerja Karyawan ....................... 44
Tabel 5.12 Uji Multikloieritas ............................................................................ 49
Tabel 5.13 Uji Lineritas Disiplin Kerja .............................................................. 50
Tabel 5.14 Uji Lineritas Motivasi Kerja ........................................................... 50
Tabel 5.14 Uji Homogenitas .......................................................................... 51
Tabel 5.15 Uji Auto Korelasi .......................................................................... 52
Tabel 5.16 Uji T ................................................................................................ 54
Tabel 5.17 Uji F ................................................................................................. 56

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran ....................................................................... 26


Grafik Histogram ............................................................................................... 46
Grafik Heterokedastisitas ................................................................................... 48

xi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumber daya manusia merupakan tokoh sentral dalam perusahaan.

Agar aktivitas manajemen berjalan dengan baik, perusahaan harus memiliki

karyawan yang berpengetahuan dan berketrampilan tinggi serta usaha untuk

mengelola perusahaan seoptimal mungkin sehingga kinerja karyawan

meningkat. Menurut Mangkunegara (2010:9), kinerja adalah prestasi kerja

atau hasil kerja (output) baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai

sumber daya manusia persatuan periode waktu dalam melaksanakan tugas

kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Peningkatan kinerja karyawan akan membawa kemajuan bagi

perusahaan untuk dapat bertahan dalam suatu persaingan lingkungan bisnis

yang tidak stabil. Oleh karena itu upaya-upaya untuk meningkatkan kinerja

karyawan merupakan tantangan manajemen yang paling serius karena

keberhasilan untuk mencapai tujuan dan kelangsungan hidup perusahaan

tergantung pada kualitas kinerja sumber daya manusia yang ada

didalamnya. Karyawan dituntut untuk mampu menyelesaikan tugas dan

tanggung jawabnya secara efektif dan efisien.

Keberhasilan karyawan dapat diukur melalui kepuasan konsumen,

berkurangnya jumlah keluhan dan tercapainya target yang optimal. Terdapat

faktor negatif yang dapat menurunkan kinerja karyawan, diantaranya adalah

1
menurunnya keinginan karyawan untuk mencapai prestasi kerja, kurangnya

ketepatan waktu dalam penyelesaian pekerjaan sehingga kurang menaati

peraturan, pengaruh yang berasal dari lingkungannya dan teman sekerja

yang juga menurun semangatnya. Semua itu merupakan sebab menurunnya

kinerja karyawan dalam bekerja. Faktor-faktor yang dapat digunakan untuk

meningkatkan kinerja diantaranya adalah disiplin kerja dan motivasi.

Sutrisno (2013:88) bahwa disiplin kerja sangat diperlukan untuk

menunjang kelancaran segala aktivitas organisasi agar tujuan organisasi

dapat dicapai secara maksimal. Disiplin kerja dapat dilihat sebagai sesuatu

yang besar manfaatnya, baik bagi kepentingan organisasi maupun

kepentingan pegawai. Bagi organisasi adanya disiplin kerja akan menjamin

terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas, sehingga

diperoleh hasil yang optimal. A22dapun bagi pegawai akan diperoleh

suasana kerja yang menyenangkan sehingga akan menambah semangat

kerja dalam melaksanakan pekerjaannya.

Samsudin (2010:281) mengemukakan bahwa motivasi adalah proses

mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seseorang atau kelompok

kerja agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan.

Sedangkan menurut Liang Gie dalam Samsudin (2010:281) menyatakan

bahwa motivasi adalah pekerjaan yang dilakukan oleh manajer

dalammemberikan inspirasi, semangat dan dorongan kepada orang lain,

dalam hal ini karyawannya, untuk mengambil tindakan-tindakan tertentu.

2
Selain itu menurut Siagian (2009:102), motivasi merupakan daya

dorong bagi seseorang untuk memberikan kontribusi yang sebesar mungkin

demi keberhasilan organisasi mencapai tujuannya. Berbeda lagi dengan

pendapat Edwin B. Flippo dalam Hasibuan (2010:143), motivasi adalah

suatu keahlian, dalam mengarahkan pegawai dan organisasi agar

maubekerja secara berhasil, sehingga keinginan para pegawai dan tujuan

organisasi sekaligus tercapai

Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, maka penulis

tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut yang berjudul Pengaruh

Disiplin Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di PT Ratna

Dewi Tunggal Abadi Bekasi Divisi Produksi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka dapat

diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut:

1. Apakah disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan di PT

Ratna Dewi Tunggal Abadi Bekasi departemen atau divisi produksi?

2. Apakah motivasi berpengaruh terhadap kinerja di PT Ratna Dewi

Tunggal Abadi Bekasi departemen atau divisi produksi?

3. Apakah disiplin kerja dan motivasi berpengaruh terhadap kinerja di PT

Ratna Dewi Tunggal Abadi Bekasi Bekasi departemen atau divisi

produksi?

3
1.3 Batasan Penelitian

Agar penelitian ini dapat dilakukan lebih focus, sempurna, dan

mendalam maka penulis memandang permasalah penelitian yang perlu

diangkat perlu dibatasi variabelnya. Oleh sebab itu, penulis membatasi diri

hanya berkaitan dengan “Pengaruh Disiplin dan Motivasi Kerja terhadap

kinerja karyawan di PT Ratna Dewi Tunggal Abadi Bekasi (Divisi

Produksi). Disiplin dan motivasi karyawan dipilih karena akan membawa

kemajuan bagi perusahaan.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini pada hakekatnya untuk mengungkapkan

segala sesuatu yang diketahui oleh penulis dengan mengacu pada rumusan

masalah.Maka adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja kerja

karyawan di PT Ratna Dewi Tunggal Abadi Bekasi.

2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan di PT

Ratna Dewi Tunggal Abadi Bekasi Bekasi.

3. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja dan motivasi terhadap kinerja

karyawan di PT Ratna Dewi Tunggal Abadi Bekasi.

4
1.5 Manfaat/Kegunaan Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini antara lain:

1. Bagi Penulis

Dapat mengaplikasikan teori atau ilmu pengetahuan yang penulis

dapatkan di bangku kuliah, khususnya mengenai disiplin, motivasi, dan

kinerja.

2. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dan masukan

dalam upaya meningkatkan disiplin, motivasi kerja dan kinerja

karyawan.

3. Bagi pembaca

Dengan hasil penelitian yang terbatas ini, diharapkan dapat menambah

pengetahuan bagi pembaca, dan sebagai referensi pembaca yang

khususnya adalah mahasiswa yang ingin melakukan penelitian, dan hasil

penelitian ini dapat dijadikan informasi atau data tambahan bagi pihak

yang ingin mengadakan penelitian dengan kasus serupa.

1.6 Sistematika Penulisan

Laporan penelitian tentang ‘’Pengaruh Disiplin Dan Motivasi Kerja

Terhadap Kinerja Karyawan Di PT Ratna Dewi Tunggal Abadi Bekasi

Divisi Produksi’’ disusun berdasarkan sistematika penulisan skripsi sebagai

berikut :

Bab I Pendahuluan

Terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, batasan Masalah,

5
tujuan penelitian, manfaat penelitian/kegunaan penelitian,

sistematika penulisan.

Bab II Kajian Pustaka

Berisi landasan teori yang mengemukakan kerangka pemikiran yang

mendasari penelitian, penelitian terdahulu yang relevan dan

subyektif, hipotesis penelitian.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini akan membahas mengenai kerangka konsep, populasi dan

sampel, desain penelitian, jenis penelitian, metode pengumpulan

data, metode analisis data, variabel penelitian, dan tempat serta

jadwal penelitian.

Bab IV Gambaran Umum Obyek Penelitian

Terdiri dari sejarah obyek penelitian, struktur organisasi obyek

penelitian, kegiatan operasional obyek penelitian, visi dan misi obyek

penelitian, dan kerjasama obyek penelitian.

Bab V Hasil Penelitian

Terdiri dari analisa data penelitian, dan interprestasi data atau

pembahasan tentang Pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja

Terhadap Kinerja Karyawan Di PT Ratna Dewi Tunggal Abadi

Bekasi Divisi Produksi.

Bab VI Penutup

Berisi kesimpulan dan saran.

6
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Disiplin

2.1.1.1 Pengertian Disiplin

Istilah disiplin dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,

berarti “ketaatan (kepatuhan) kepada tata tertib dan

sebagainya’’. Dalam konteks pekerjan. Menurut Gondokusumo,

disiplin merupakan aturan dan tata tertib yang mengatur dengan

keyakinan dan ketekunan untuk menaati segala peraturan yang

berlaku untuk mencegah terjadinya penyimpangan atau

pelanggaran oleh karyawan.

Menurut Veithzal Rivai dan Ella Jauvani (2011:825),

disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer

untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia

untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk

meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang menaati

semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang

berlaku.

7
2.1.1.2 Indikator Disiplin Kerja

Menurut Hasibuan (2010:194), indikator disiplin kerja adalah:

1. Mematuhi semua peraturan perusahaan, dalam melaksanakan

pekerjaannya pegawai diharuskan mentaati semua peraturan

perusahaan yang telah ditetapkan sesuai dengan aturan dan

pedoman kerja agar kenyamanan dan kelancaran dalam bekerja

dapat terbentuk.

2. Penggunaan waktu secara efektif, waktu bekerja yang diberikan

perusahaan diharapkan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-

baiknya oleh individu untuk mengejar target yang diberikan

perusahaan kepada individu dengan tidak terlalu banyak

membuang waktu yang ada di dalam standar pekerjaan

perusahaan.

3. Tanggung jawab dalam pekerjaan dan tugas, tanggung jawab

yang diberikan kepada individu apabila tidak sesuai dengan

jangka waktu yang telah ditetapkan oleh perusahaan maka

pegawai telah memiliki tingkat disiplin kerja yang tinggi.

4. Tingkat absensi, salah satu tolak ukur untuk mengetahui tingkat

kedisiplinan pegawai, semakin tinggi frekuensi kehadiran atau

rendahnya tingkat kemangkiran pegawai tersebut telah memiliki

tingkat disiplin kerja yang tinggi.


2.1.2 Motivasi

2.1.2.1 Pengertian Motivasi

Menurut Samsudin (2010:281), mengemukakan bahwa

motivasi adalah proses mempengaruhi atau mendorong dari luar

terhadap seseorang atau kelompok kerja agar mereka mau

melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan. Selain itu menurut

Siagian (2009:102), menyatakan bahwa motivasi merupakan

daya dorong bagi seseorang untuk memberikan kontribusi yang

sebesar mungkin demi keberhasilan organisasi mencapai

tujuannya. Berbeda lagi dengan pendapat Edwin B. Flippo

dalam Hasibuan (2010:143), motivasi adalah suatu keahlian,

dalam mengarahkan pegawai dan organisasi agar maubekerja

secara berhasil, sehingga keinginan para pegawai dan

tujuanorganisasi sekaligus tercapai.

2.1.2.3 Indikator Motivasi

Indikator yang dipakai sebagai panduan dalam penelitian

ini adalah pendapat dari McCleland dalam Toha (2012) yang

menyatakan tentang Teori Tiga Kebutuhan yang mempengaruhi

motivasi, yaitu kebutuhan berprestasi (Need of

Achievement/nAch), kebutuhan berkuasa (Need of Power/nPo),

kebutuhan berafiliasi (Need of Affilliation/nAff). Maka dari

ketiga dimensi tersebutdidapatlah indikator-indikatormotivasi

kerja sebagai berikut :


Tabel 2:1 Tabel Dimensi dan Indikator Motivasi

Dimensi Indikator

1. Need for a. Tantangan pekerjaan

Achievement b. Tanggung jawab

(nAch) c. Penghargaan dan Prestasi

kerja

2. Need for Power a. Posisi dalam kelompok

(nPO) b. Mencari kesempatan untuk

memperluas kekuasaan

3. Need for a. Hubungan dengan organisasi

Affiliation (nAff) b. Kerja sama

Sumber: McCleland dalam (Toha, 2012:235)

Dimensi kerja di atas tidak menyebutkan kebutuhan

sandang dan pangan sebagai faktor yang memotivasi seseorang,

karena kebutuhan akan keberhasilan dan kesuksesan telah

dianggap mencakup kebutuhan yang lain. Disaat seseorang

mencapai keberhasilan dalan karirnya, dapa dipastikan

kemapanan dalam materi telah didapatkan. Jika kemapanan

materi telah diraih maka kebutuhan sandang dan pangan akan

terpenuhi. Selain itu keamanan dalam bekerja juga akan

dirasakan seiring dengan posisi startegis yang telah diraih.


2.1.3 Kinerja

2.1.3.1 Pengertian Kinerja

Menurut Mangkunegara (2010:9), adalah prestasi

kerja atau hasil kerja (output) baik kualitas maupun kuantitas

yang dicapai sumber daya manusia persatuan periode waktu

dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung

jawab yang diberikan kepadanya.

2.1.3.2 Faktor - faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Adapun faktor - faktor yang mempengaruhi kinerja

pegawai adalah sebagai berikut Narmodo (2009):

a. Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja mempunyai peran penting dalam rangka

mendukung tercapainya tujuan perusahaan. Kepuasan kerja

memberikan sumbangan yang besar terhadap keefektifan

organisasi, serta merangsang semangat kerja dan kinerja

karyawan.

b. Komitmen Organisasional

Komitmen organisasional merupakan suatu keadaan atau

derajat sejauh mana seorang pegawai memihak pada suatu

organisasi tertentu dengan tujuan – tujuan serta memelihara

keanggotaan dalam organisasi.


c. Motivasi

Pimpinan organisasi perlu mengetahui motivasi kerja dari

anggota organisasi (karyawan). Dengan mengetahui

motivasi itu maka pimpinan dapat mendorong pegawai

untuk bekerja lebih baik. Leader member exchange/

kepemimpinan. Merupakan hubungan antara dua orang

yang berbeda dalam suatu organisasi yaitu hubungan yang

terjadi antara atasan dan bawahan. Apabila hubungan

kedua belah pihak baik maka akan mempengaruhi kinerja

masing - masing.

d. Pendidikan

Pada umumnya seseorang yang mempunyai pendidikan

lebih tinggi akan mempunyai kinerja yang lebih baik, hal

demikian ternyata merupakan syarat yang penting dalam

meningkatkan kinerja pegawai. Tanpa bekal pendidikan

mustahil orang akan mudah mempelajari hal - hal yang

bersifat baru di dalam cara atau sistem kerja.

e. Disiplin Kerja

Disiplin kerja adalah sikap kejiwaan seseorang atau

kelompok yang senantiasa berkehendak untuk mengikuti

atau mematuhi segala peraturan yang telah ditentukan.

Disiplin kerja mempunyai hubungan yang sangat erat

dengan motivasi, kedisiplinan dengan suatu latihan antara


lain dengan bekerja menghargai waktu dan biaya akan

memberikan pengaruh yang positif terhadap kinerjan

pegawai.

f. Keterampilan

Keterampilan banyak pengaruhnya terhadap kinerja

karyawan, keterampilan karyawan dalam perusahaan dapat

ditingkatkan melalui training, kursus - kursus, dan lain -

lain

g. Sikap Etika Kerja

Sikap seseorang atau kelompok orang dalam membina

hubungan yang serasi, selaras, dan seimbang didalam

kelompok itu sendiri maupun dengan kelompok lain. Etika

dalam hubungan kerja sangat penting karena dengan

tercapainya hubungan yang selaras dan serasi serta

seimbang antara perilaku dalam proses produksi akan

meningkatkan kinerja.

h. Gizi dan Kesehatan

Daya tahan tubuh seseorang biasanya dipengaruhi oleh

gizi dan makanan yang didapat, hal itu akan

mempengaruhi kesehatan pegawai, dengan semua itu

maka akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan.


i. Tingkat Gaji

Penghasilan yang cukup berdasarkan kinerja karyawan

karena semakin tinggi prestasi karyawan akan makin besar

gaji yang diterima. Dengan itu maka akan memberikan

semangat kerja tiap karyawan untuk memacu prestasi

sehingga kinerja karyawan baik.

j. Lingkungan Kerja dan Iklim Kerja

Lingkungan kerja dari karyawan di sini termasuk

hubungan kerja antar karyawan, hubungan dengan

pimpinan, suhu serta lingkungan kerja, penerangan, dan

sebagainya. Hal ini sangat penting untuk mendapatkan

perhatian dari perusahaan karena sering karyawan enggan

bekerja karena tidak ada kekompakan dalam kelompok

kerja atau ruang kerja yang tidak menyenangkan, hal ini

akan mengganggu kerja karyawan.

k. Teknologi

Dengan adanya kemajuan teknologi yang meliputi

peralatan yang semakin otomatis dan canggih, akan dapat

mendukung tingkat produksi dan mempermudah manusia

dalam melaksanakan pekerjaan.

l. Sarana Produksi

Faktor - faktor produksi harus memadai dan saling

mendukung dalam proses produksi.


m. Jaminan Sosial

Perhatian dan pelayanan perusahaan kepada setiap

karyawan, menunjang kesehatan dan keselamatan. Dengan

harapan agar karyawan semakin bergairah dan mempunyai

semangat untuk bekerja.

n. Manajemen

Dengan adanya manajemen yang baik maka karyawan

akan berorganisasi dengan baik, dengan demikian kinerja

karyawan akan baik.

o. Kesempatan promosi jabatan

Setiap orang dapat mengembangkan potensi yang ada

dalam dirinya, dengan diberikan kesempatan promosi

jabatan, maka karyawan akan meningkatkan kinerja.

2.1.3.3 Indikator Kinerja

Dalam evaluasi kinerja karyawan terdapat aspek-aspek yang

dinilai, diantaranya aspek-aspek yang dikemukakan oleh Umar

(Mangkunegara, 2010:18) antara lain;

1. Mutu pekerjaan;

2. Kejujuran karyawan;

3. Inisiatif;

4. Kehadiran;

5. Sikap;

6. Kerjasama;
7. Keandalan;

8. Pengetahuan tentang pekerjaan;

9. Tanggung jawab; dan

10. Pemanfaatan waktu kerja.

Selain itu, terdapat aspek standar pekerjaan terdiri dari

aspek kuantitatif dan aspek kualitatif yang menjadi dimensi dari

penelitian ini karena dianggap cukup mewakili dimensi kerja yang

diperlukan, selanjutnya dikembangkan dengan beberapa indikator:

Tabel 2.2 Dimensi dan Indikator Kinerja Karyawan

Dimensi Indikator

a. Proses kerja dan kondisi

pekerjaan
1. Kuantitatif
b. Waktu dalam bekerja

c. Jumlah kesalahan

d.Jumlah dan jenis pekerjaan

a. Kualitas pekerjaan

2. Kualitatif b. Ketepatan waktu

c. Kemampuan bekerja

d. Kemampuan mengevaluasi

Sumber: Umar dalam (Mangkunegara, 2010:18)


17

2.2 Penelitian Terdahulu yang Relevan

Tabel: 2.3 Penelitian Terdahulu yang Relevan

Nama,Institusi, Judul Variabel Kesimpulan Publikasi


No Tahun
Muhammad Pengaruh Disiplin, Disiplin eprints.uny.ac.id
Taufiek Rio Displin dan Motivasi,dan berpengaruh
Sanjaya /2015/ Motivasi kerja kinerja secara signifikan
1 Universitas terhadap kinerja karyawan terhadap kinerja
Negeri Jakarta karyawan pada
Hotel Ros di
Yogyakarta
Yoga Pengaruh Motivasi, Disiplin www.academia.
Arsyenda/2013/ motivasi kerja disiplin, berpengaruh edu
Universitas dan disiplin kinerja secara signifikan
Brawijaya kerja terhadap karyawan terhadap kinerja
2 Malang kinerja PNS dan ditemukan
Bappeda Kota ketidakdisiplinan
Malang yang dijadikan
saran agar lebih
baik
Lucky Wulan Analisis Motivasi Motivasi kerja eprints.uny.ac.id
Analisa/ pengaruh Kerja, memiliki
2011/Univ Motivasi Kerja Lingkungan pengaruh
Diponegoro Dan Lingkungan Kerja, signifikan
Kerja Terhadap Kinerja terhadap kinerja
3
Kinerja karyawan
Karyawan DISPERINDAG
(Studi Pada Kota Semarang.
Disperindag
Kota Semarang )
Umy Yoesana/ Hubungan Motivasi Dari hasil ejournal.pin.or.i
2013/ Antara Motivasi Kerja, penelitian ini, d
Pemerintahan Kerja Dengan Disiplin maka dapat
Integratif/ Univ Disiplin Kerja Kerja ditarik
Muhammadiyah Pegawai Di kesimpulan,
4 Yogyakarta Kantor Kec. variabel motivasi
Muara Jawa kerja dan disiplin
Kab. Kutai kerja secara
Kartanegara bersama – sama
mempengaruhi
kinerja karyawan
Marpaung, Pengaruh Motivasi, Hasil penelitian Stundent
5 Hamid dan Iqbal Motivasi dan Displin, dan menunjukkan Journal. ab.ac.id
(2014) diplin kerja kinerja bahwa dengan
18

terhadap kinerja karyawan motivasi yang


karyawan rumah tinggi dan
sakit waluyo kesadaran yang
Mojokerto lebih dalam
melakukan
disiplin di tempat
kerja akan
mempengaruhi
kinerja karyawan

Priyono, Influence Motivation, Hasil penelitian Journal of


Marzuki dan motivation on decipline, menunjukan Global
Soesatyo, (2015) decipline performance bahwa motivasi Economic
performance of of employes berpengaruh
6 employes (study terhadap kinerja
on cv etaresrt karyawan.
star home in
surabaya

R. Eugene Discipline in Discipline, Menyimpulkan Emerald insight


Hughes and Response to Performance bahwa dengan
Joseph M. Unacceptable tindakan disiplin
Tomkiewicz Performance: menyebabkan
(2016) Barriers to rendahnya
Access in kinerja, langkah
7 Academic yang ditempuh
Organization untuk hal
semacam ini
dengan cara
dilakukannya
diskusi.

Arman Mangku Effect of training, Menunjukkan Science direct


Negara dan training, competence, bahwa disiplin
Abdul Waris ( competence and discipline, kerja berpengaruh
2015 ) discipline of employee significant
employee performance terhadap kinerja
8
performance in karyawan
company,
dengan study
kasus di PT.
Asuransi Bumi
19

2.3 Hipotesis Penelitian

Menurut Sugiyono (2010:96) hipotesis adalah jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian.Dengan demikian hipotesis yang

diajukan oleh penulis sebagai berikut :

H1 : Diduga ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas disiplin

(X1) terhadap variabel terikat kinerja karyawan (Y). Hipotesis ini

sesuai dengan jurnal pendukung dalam tabel penelitian terdahulu no 1,

2, 7 dan 8.

H2 : Diduga ada pengaruh yang signifikan antara variable bebas motivasi

(X2) terhadap variabel terikat kinerja karyawan (Y). Hipotesis ini

sesuai dengan jurnal pendukung dalam tabel penelitian terdahulu no 1,

3 dan 6.

H3 : Diduga ada pengaruh yang signifikan antara variable bebas disiplin dan

motivasi kerja terhadap variable terikat kinerja karyawan (Y).

Hipotesis ini sesuai dengan jurnal pendukung dalam tabel penelitian

terdahulu no 4 dan 5.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian dalam penelitian adalah penelitian kuantitatif,

dimana penelitian ini menggambarkan persoalan – persoalan dan fenomena

yang terjadi saat ini, mengumpulkan informasi berupa data-data yang actual

dari berbagai sumber. Menurut Sugiyono (2013:14), penelitian kuantitatif,

adalah penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data

kualitatif yang diangkakan.

3.2 Tempat dan Jadwal Penelitian

Tempat obyek penelitian ini dilaksanakan di PT Ratna Dewi

Tunggal Abadi Bekasi, Jababeka Industrial Estate Jl. Jababeka XII , Blok W

No. 10 Cikarang Selatan Bekasi. Rencana penelitian ini dimulai dari bulan

April sampai dengan bulan Juli 2017, seperti yang dijelaskan pada tabel 3.1

berikut ini:

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

Periode Bulan Maret s/d Agustus 2017


No Uraian Kegiatan
Maret April Mei Juni July Agustus
1 Observasi
2 Penulisan Proposal
3 Bimbingan Proposal
4 Perijinan dan
Observasi
5 Pengolahan data
dan penulisan
skripsi
6 Sidang

20
21

3.3 Kerangka Pemikiran

3.3.1 Desain penelitian

Mematuhi semua
peraturan
perusahaan
Penggunaan waktu
Tanggung jawab Disiplin Kerja
dalam pekerjaan
(Hasibuan, Proses kerja
dan tugas secara dan
2010:194)
efektif kondisi
Tanggung jawab
dalam pekerjaan Parsial Waktu
dan tugas
Jumlah
Tingkat absensi kesalahan
Simultan
Jumlah dan
Kinerja jenis
Tantangan (Umar dalam pekerjaan
Mangkunegara,
2010:18) Kualitas
Tanggung
jawab Kemampuan
bekerja
Posisi dalam
Motivasi kerja
Parsial
kelompok Evaluasi
(McCleland dalam
(Toha, 2012:235))
Kekuasaan

Hubungan
dengan
organisasi
Kerja sama

Gambar 3.1 Desain Penelitian


22

3.3.2 Diskriptif Operasional dan Instrument Variabel Penelitian

Deskripsi operasional variable adalah istilah dari variable

penelitian yang harus mempunyai rujukan - rujukan empiris (dapat diukur).

Dalam penelitian ini, definisi operasional variable adalah:

Tabel 3.2 Definisi Operasional variabel

Variabel Indikator
a. Mematuhi semua peraturan
perusahaan
b. Penggunaan waktu Tanggung
Disiplin Kerja (X1) jawab dalam pekerjaan dan
( Hasibuan, 2010:194) tugas secara efektif
c. Tanggung jawab dalam
pekerjaan
d. Tingkat absensi
a. Tantangan pekerjaan
b. Tanggung jawab
Motivasi kerja (X2)
c Posisi dalam kelompok
(McCleland dalam Toha,
d. Mencari kesempatan untuk
2012:235)
memperluas kekuasaan
e. Hubungan dengan organisasi
f. Kerja sama
a. Proses kerja dan kondisi
Kinerja (Y) b. Waktu dalam bekerja
(Umar dalam c. Jumlah kesalahan
Mangkunegara, 2010:18) d. Jumlah dan jenis pekerjaan
a. Kualitas pekerjaan
b. Ketepatan waktu
c. Kemampuan bekerja
d. Kemampuan mengevaluasi
3.4 Populasi dan Sampel

Populasi adalah kelompok besar dan wilayah yang menjadi lingkup

penelitian kita (Sukmadinata, 2011:250). Populasi penelitian ini adalah

karyawan PT Ratna Dewi Tunggal Abadi Bekasi yang berjumlah 106

karyawan.
23

Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh


populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua populasi yang ada. Metode pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik probability sampling dimana
setiap anggota memiliki kesempatan yang sama untuk dimasukan kedalam
sampel. Penelitian ini mengunakan sampling Jenuh yaitu teknik penentuan
sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Jumlah
sampelnya adalah 106 responden.
3.5 Metode Pengumpulan Data

Terdapat dua cara untuk mengumpulkan data yang akan diperlukan

untuk melakukan analisis dalam penelitian ini yaitu:

1. Kuesioner

Menurut sugiyono (2014:142), kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang efesien apabila peneliti tahu dengan siapa

variabel akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.

Skala pengukuran yang digunakan pada penelitian ini adalah skala

likert. Dikemukakan Sugiyono (2014: 93) bahwa skala Likert

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang

atau sekelompok orang tentang fenomena sosial Umumnya masing-

masing item scale mempunyai lima kategori, yang berkisar antara

sangat setuju sampai dengan sangat tidak setuju (Sugiono 2014: 23).

Adapun skor yang diberikan yaitu:

Sangat setuju skor = 5

Setuju skor = 4

Ragu – ragu skor = 3


24

Tidak setuju skor = 2

Sangat tidak setuju skor = 1

2. Wawancara

Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2013:231) wawancara merupakan

pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya

jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik

tertentu.

3. Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2013:240) dokumen merupakan catatan peristiwa

yang sudah berlalu.

3.6 Metode Analisis Data


3.6.1 Uji Koesioner Validitas dan Relabilitas
1. Uji Validitas

Analisis validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-

tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2002:144).

Uji validitas dihitung dengan membandingkan nilai r hitung (correlated

item-total correlation) dengan nilai r tabel. Jika r hitung > r tabel dan

nilai positif maka butir atau pertanyaan tersebut dinyatakan valid (Imam

Ghozali : 2005). Uji validitas ini menggunakan paket program SPSS for

windows versi 22.

2. Uji Reliabilitas

SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur realibilitas dengan uji

statistik Cronbach Alpha (a). Suatu konstruk atau variabel dikatakan

reliabel jika memberikan Cronbach Alpha > 0,60 (Ghozali , 2005).


25

3.6.2 Uji Asumsi Klasik

1. Normalitas

Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti

diketahui bahwa uji T dan uji F mengamsumsikan bahwa nilai

reidual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar

maka uji statistik menjadi tidak valid (Ghozali, 2005).

2. Multikolinearitas

Metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya

multikolinearitas dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan Variance Inflation Factor (Santoso, 2014).

Pedoman suatu model regresi yang bebas dari multikolinearitas

yaitu mempunyai nilai VIF < 10 Uji Heteroskedastisitas

digunakan untuk mengetahui apakah pada model regresi

ditemukan kuat sebesar variabel terikat, jika ditemukan korelasi

kuat terdapat masalah multikolinearitas.

3. Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2005:105) uji heteroskedastisitas bertujuan

untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance residual dari satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut:

Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedatisitas.


26

Dasar analisisnya adalah sebagai berikut :

 Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada

membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang,

melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan

telah terjadi heteroskedastisitas.

 Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di

atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak

terjadi heteroskedastisitas.

4. Linieritas

Sugiono (2011:49) mengemukakan bahwa uji linieritas

bertujuan untuk mengetahui apakah suatu variabel memiliki

hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji linieritas

ini dilakukan dengan Microsoft Excel pada taraf signifikansi

0,05. Dua variabel dikatakan memiliki hubungan yang liniear

bila signifikansi (linearity) kurang dari 0.05.

5. Homogenitas

Menurut sugiyono (2011:276) uji homogenitas bertujuan untuk

menentukan apakah varian kedua kelompok homogeny atau

tidak.

6. Uji Auto Korelasi

Uji auto korelasi merupakan sebagai korelasi yang terjadi di

antara anggota-anggota dari serangkaian observasi yang

berdekatan waktu (Ghozali, 2009). Jika terjadi auto


27

korelasi maka perasamaan tersebut menjadi tidak baik atau tidak

layak dipakai prediksi. Ukuran dalam menentukan ada tidaknya

masalah autokorelasi dengan uji Durbin-Watson (DW), dengan

ketentuan sebagai berikut:

 Terjadi autokorelasi positif jika DW di bawah -2 (DW < -

2).

 Tidak terjadi autokorelasi jika DW berada di antara -2 dan

+2 atau -2 < DW +2

3.6.3 Uji Analisis Regresi


1. Analisis Regresi Berganda

Analisis Regresi berganda adalah suatu teknik ketergantungan.

Sehingga variabel yang akan dibagi menjadi variabel dependen

atau terikat (Y) dan variabel independen/bebas (X). Analisis ini

menunjukan bahwa variabel dependen akan bergantung

(terpengaruh) pada lebih dari satu variabel independen.

Persamaan regresi berganda menurut Sugiyono (2012) adalah

sebagai berikut :

Y=a+b1X1+b2X2+e

Keterangan :

Y : Kinerja Karyawan

X1 : Variabel bebas yaitu Disiplin Kerja

X2 : Variabel bebas yaitu Motivasi kerja

b1b2 : Koefisien Regresi

a : Konstanta
28

e : Error (Variabel bebas lain diluar model regresi)

2. Uji Korelasi

Penelitian korelasi atau korelasional adalah suatu penelitian

untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua

variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi

variabel tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variabel

(Fraenkel dan Wallen, 2008:328).

Dasar Pengambilan Keputusan dalam Uji Korelasi Spearman

atau product moment:

 Jika nilai sig. < 0,05 maka, dapat disimpulkan bahwa

terdapat korelasi yang signifikan antara variabel yang

dihubungkan.

 Sebaliknya, Jika nilai sig. > 0,05 maka, dapat disimpulkan

bahwa tidak terdapat korelasi yang signifikan antara

variabel yang dihubungkan.

Kriteria tingkat hubungan (koefisien korelasi) antar variabel

berkisar antara ± 0,00 sampai ± 1,00 tanda + adalah positif dan

tanda - adalah negatif. Adapun kriteria penafsirannya adalah:

a. 0,00 sampai 0,20, artinya : hampir tidak ada korelasi

b. 0,21 sampai 0,40, artinya : korelasi rendah

c. 0,41 sampai 0,60, artinya : korelasi sedang

d. 0,61 sampai 0,80, artinya : korelasi tinggi

e. 0,81 sampai 1,00, artinya : korelasi sempurna


29

3. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Nilai koefisien determinasi adalah diantara nol

sampai satu (Ghozali, 2012).

3.6.4 Uji Hipotesis


Untuk memperoleh regresi berganda yang terbaik maka

model regresi yang diajukan perlu dilakukan uji hipotesi sebagai

berikut:

1. Uji T

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh

satu variabel independen secara individual dalam

menerangkam variasi variabel independen (Ghozali,

2011:98). Dalam penelitian ini menggunakan uji t, untuk

menguii variabel bebas secara satu persatu ada atau tidaknya

pengaruh terhadap variabel terikat (Y).

Menentukan taraf nyata (level of significant) sebesar 0,05

atau 5%. Kaidah pengujian Signifikasi :

 jika nilai signifikansi t < 0,05 maka , H1,H2 dan H3

diterima (signifikan).

 jika nilai signifikansi t > 0,05 maka , H1,H2 dan H3

ditolak (non signifikan).


30

2. Uji F

Kriteria pengujian yang digunakan adalah membandingkan

tingkat signifikasi F dengan =5%.

Kaidah pengujian Signifikasi :

 jika nilai signifikansi F < 0,05 maka , H1,H2 dan H3 diterima

(signifikan).

 jika nilai signifikansi F > 0,05 maka , H1,H2 dan H3 ditolak

(non signifikan).
BAB IV

GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

4.1 Sejarah Singkat PT Ratna Dewi Tunggal Abadi Bekasi

PT Ratna Dewi Tunggal Abadi mulanya adalah home industri yang

telah berdiri sejak tahun 1993. Karena dari tahun ke tahun PT Ratna Dewi

Tunggal Abadi mendapat sambutan yang positif dari masyarakat pengguna

fashion maka hingga saat ini makin berkembang dengan munculnya anak

perusahaan PT Ratna Megah Textile.

Lokasi PT Ratna Dewi Tunggal Abadi cukup Strategis terletak di

Jababeka Industrial Estate, JL. Jababeka XII, Blok W No. 10, Cikarang,

Bekasi, Harja Mekar, North Cikarang, Bekasi yang berada di pusat industri

Bekasi dan dikelilingi Perusahaan–Perusahaan Industri Besar di sekitarnya,

didukung dengan akses tol yang mudah sehingga untuk penyaluran hasil

produksi cukup mudah dan terjangkau.

Seiring dengan perkembangan yang cukup pesat, sebagai upaya untuk

memberikan pelayanan yang lebih baik dan memuaskan kepada masyarakat

luas khususnya masyarakat pengguna fashion, pada tahun 2014 dilakukan

penambahan jasa printing untuk skala kecil dan custome design yang berada

di Jakarta, dilengkapi dengan fasilitas modern dan canggih. Dengan

dibuatnya divisi baru PT Ratna Dewi Tunggal Abadi semakin di kenal oleh

para designer ternama maupun kalangan artis.

31
32

4..2 Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Ratna Dewi Tunggal Abadi

4.3 Pedoman Operasional

1. Kualitas

Kami yang menganggap pembeli adalah raja sehingga kami akan

sangat mengutamakan kualitas produksi sebelum mengirimkan

pesanan ke pelanggan atau customer.


33

2. Karyawan sangat berarti

Kami menganggap karyawan sebagai asset utama yang dapat

diandalkan untuk memajukan perusahaan dalam menghadapi

perkembangan jaman.

3. Semangat persaudaraan

Kami berupaya menumbuhkan suasana persaudaraan diantara sesama

karyawan, keluarganya serta pengguna jasa lainnya.

4.4 Visi dan Misi PT Ratna Dewi Tunggal Abadi

Visi : Mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dengan berusaha

secara efesien dan produktif disegala bidang untuk mengatasi

persaingan para industri textil dalam negeri, memperoleh

keuntungan yang memadai , memelihara pemeliharaan mesin

produksi dan fasilitas pendukung lainnya dengan baik,

memperhatikan kesejahteraan karyawan serta memenuhi keinginan

stak holder.

Misi : Memiliki daya saing dan daya cipta tinggi ditingkat nasional dan

internasional serta ramah terhadap lingkungan sehingga diakui

sebagai produsen benang textile terbaik.

4.5 Pelanggan atau Customer PT Ratna Dewi Tunggal Abadi

Dalam produksi PT Ratna Dewi Tunggal Abadi memiliki pelanggan tetap

yang meliputi :

- PT BSI Bali

- Bin House
34

- Pertokoan Tanah Abang

- Narmada Bali

- Batik Nyonya Indo Jakarta

- PT Mattel Indonesia

- PT YKK

- Alliera Batik

Dll
BAB V

HASIL PENELITIAN

5.1 Analisa Data Penelitian

5.1.1 Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah karyawan pada PT Ratna Dewi

Tunggal Abadi Bekasi yang berjumlah 106 karyawan. Pentingnya

analisis karkateristik karyawan adalah untuk memudahkan suatu

organisasi dalam memanajemen sumber daya manusia yang

dibutuhkan. Dalam penelitian ini karakteristik pegawai ditinjau dari

umur, unit kerja, jenis kelamin, masa kerja, pendidikan dan status

pegawai.

1. Umur

Umur sangat mempengaruhi kepuasan kerja yang dihasilkan oleh

masing – masing individu. Dari hasil penelitian bahwa karyawan

dengan usia kurang dari 25 tahun sebanyak 62 orang, karyawan dengan

usia 25 tahun sampai dengan 40 tahun sebanyak 28 orang, dan

karyawan dengan usia lebih dari 40 tahun sebanyak 16 orang. Data

tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:

35
36

Tabel 5.1
Karakteristik responden berdasarkan Umur
No Umur Frekuensi Persentase
(Orang) (%)
1 < 25 Tahun 62 58,4%
2 25 – 40 Tahun 28 26,4%
3 > 40 Tahun 16 15,2%
Total 106 100%
Sumber: Data penelitian yang diolah, 2017

Dari data tabel diatas, menunjukan bahwa usia karyawan dibawah 25

tahun mendominasi sebesar 58,4% sedangkan usia karyawan 25 tahun

sampai 40 tahun adalah sebesar 26,4% dan usia karyawan lebih dari 40

tahun sebesar 15,2%. hal itu disebabkan karena mayoritas karyawan

adalah karyawan kontrak. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas usia

responden pada penelitian ini adalah usia kurang dari 25 tahun.

2. Jenis Kelamin

Dari hasil penelitian bahwa karyawan berjenis kelamin pria

mendominasi sebanyak 74 orang dan karyawan dengan berjenis

kelamin perempuan sebanyak 32 orang. Data tersebut dapat dilihat pada

tabel sebagai berikut ini:

Tabel 5.2

Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin

No Unit Kerja Frekuensi Persentase


(Orang) (%)
1 Pria 74 69,9%
2 Perempuan 32 30,1%
Total 106 100%
Sumber: Data penelitian yang diolah, 2017

Dari data tabel diatas menunjukan bahwa jenis kelamin pria

mendominasi sebesar 69,9% sedangkan jenis kelamin perempuan


37

30,1% hal tersebut karena pada organisasi PT Ratna Dewi Tunggal

Abadi Bekasi membutuhkan tenaga ahli yang cepat dan tanggap untuk

mengoperasikan mesin secara maksimal, sehingga dapat disimpulkan

mayoritas jenis kelamin pada karyawan PT Ratna Dewi Tunggal Abadi

Bekasi adalah pria.

3. Masa Kerja

Masa Kerja adalah lamanya seorang karyawan bekerja pada perusahaan

tersebut. Dari hasil penelitian bahwa karyawan dengan masa kerja < 5

tahun sebanyak 62 orang, karyawan dengan masa kerja 5 - 10 tahun

sebanyak 12 orang, dan karyawan dengan masa kerja > 10 tahun

sebanyak 32 orang,.

Tabel 5.3

Karakteristik Responden berdasarkan Masa Kerja

No Masa Kerja Frekuensi Persentase


(Orang) (%)
1 < 5 Tahun 62 58,4%
2 5 – 10 Tahun 12 11,3%
3 > 10 Tahun 32 19,6%
Total 106 100%
Sumber: Data penelitian yang diolah, 2017

Dari data tabel diatas, menunjukan bahwa masa kerja di

bawah 5 tahun sebesar 58,4% masa kerja 5 – 10 tahun adalah sebesar

11,3% dan masa kerja diatas 10 tahun sebesar 19,6% dapat

disimpulkan karyawan dengan masa kerja antara < 5 tahun

mendominasi dengan 62 orang. Hal itu disebabkan karena karyawan

PT Ratna Dewi Tunggal Abadi Bekasi adalah karyawan baru.


38

4. Pendidikan Terakhir

Pendidikan terakhir menentukan seberapa banyak pegawai yang

dibutuhkan untuk ditempatkan, perbedaan pendidikan akan

membedakan kepuasan kerja yang dihasilkan dalam mengerjakan

suatu pekerjaan. Dari hasil penelitian bahwa karyawan dengan

pendidikan terakhir SMA/Sederajat sebanyak 85 orang, karyawan

dengan pendidikan terakhir D1 - DIII sebanyak 13 orang, dan

karyawan dengan pendidikan terakhir SI sebanyak 8 orang. Data

tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.4

Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Frekuensi Persentase


(Orang) (%)
1 SMA/ Sederajat 85 80,1%
2 D1-DIII 13 12,2%
3 S1 8 7,7%
Total 106 100%
Sumber: Data penelitian yang diolah, 2017

Dari data tabel diatas, pegawai dengan pendidikan terakhir SMA/

Sederajat mendominasi sebesar 80,1%, sedangkan pendidikan terakhir

D1-DIII sebesar 12,2%, dan pendidikan terakhir SI sebesar 7,7%. Hal

tersebut disebabkan karena standarisasi karyawan yang ditentukan PT

Ratna Dewi Tunggal Abadi Bekasi Mulai dari tahun 2010 adalah

minimal berpendidikan SMA/ Sederajat dengan gaji relative rendah,

sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas pendidikan terakhir

responden adalah SMA/ Sederajat.


39

5. Status Kepegawaian

Status kepegawaian karyawan membedakan kepuasan kerja yang

dihasilkan dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Dari hasil penelitian

bahwa karyawan dengan status pegawai tetap sebanyak 62 orang dan

dengan status pegawai kontrak sebanyak 44 orang. Data tersebut dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.5

Karakteristik Responden berdasarkan Status Kepegawaian

No Pendidikan Frekuensi Persentase (%)


(Orang)
1 Kontrak 62 58,4%
2 Tetap 44 41,6%
Total 106 100%
Sumber: Data penelitian yang diolah, 2017

Dari data tabel diatas, karyawan dengan status kepegawaian kontrak

mendominasi sebesar 58,4% dan karyawan dengan status kepegawaian

tetap 41,6% Hal tersebut disebabkan karena untuk menjadi karyawan

tetap PT Ratna Dewi Tunggal Abadi Bekasi akan melihat dari lama masa

kerja dan hasil review atau evaluasi kinerja selama masa kerja tersebut.

5.1.2 Uji Kuisioner Validitas dan Reliabilitias

1. Uji Validitas

Hasil uji validitas melalui program SPSS 22,00 didapat tiga output dari

yang pertama adalah variabel Disiplin Kerja (X1) kemudian variabel

Motivasi Kerja (X2), dan ketiga variabel Kinerja Karyawan (Y). Dari

Output tersebut dapat diketahui nilai korelasi antara tiap butir

pernyataan dengan skor butir pernyataan. Nilai korelasi ini


40

dibandingkan dengan r tabel. r tabel dicari pada signifikansi 0,05

dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 106 atau (n-2) = 104, maka

dapat disimpulkan r tabel sebesar 1,909.

Tabel 5.6

Hasil Uji Validitas Butir Pernyataan Disiplin Kerja (X1)

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan


1 0,878 1,909 Valid

2 0,872 1,909 Valid

3 0,920 1,909 Valid

4 0,861 1,909 Valid

5 0,891 1,909 Valid

6 0,871 1,909 Valid

7 0,861 1,909 Valid

8 0,805 1,909 Valid

9 0,850 1,909 Valid

Sumber: Data penelitian yang diolah, 2017

Dari hasil olah data uji statistik validitas di atas terlihat tidak

satupun butir pernyataaan dikesampingkan seluruh butir

pernyataan yang berjumlah 9 item pernyataan adalah valid karena

nilai r hitung > r tabel.


41

Tabel 5.7

Hasil Uji Validitas Butir Pernyataan Motivasi Kerja (X2)

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan


1 0,687 1,909 Valid

2 0,765 1,909 Valid

3 0,651 1,909 Valid

4 0,713 1,909 Valid

5 0,741 1,909 Valid

6 0,800 1,909 Valid

7 0,811 1,909 Valid

8 0,750 1,909 Valid

9 0,755 1,909 Valid

10 0,529 1,909 Valid

11 0,658 1,909 Valid

12 0,533 1,909 Valid

Sumber: Data penelitian yang diolah, 2017

Dari hasil olah data uji statistik validitas di atas terlihat tidak

satupun butir pernyataaan dikesampingkan seluruh butir

pernyataan yang berjumlah 12 item pernyataan adalah valid

karena nilai r hitung > r tabel.


42

Tabel 5.8

Hasil Uji Validitas Butir Pernyataan Kinerja Karyawan (Y)

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

1 0,520 1,909 Valid

2 0,345 1,909 Valid

3 0,555 1,909 Valid

4 0,353 1,909 Valid

5 0,586 1,909 Valid

6 0,749 1,909 Valid

7 0,687 1,909 Valid

8 0,423 1,909 Valid

9 0,599 1,909 Valid

10 0,602 1,909 Valid

11 0,606 1,909 Valid

12 0,658 1,909 Valid

13 0,697 1,909 Valid

14 0,688 1,909 Valid

15 0,639 1,909 Valid

16 0,707 1,909 Valid

17 0,603 1,909 Valid

Sumber: Data penelitian yang diolah, 2017

Dari hasil olah data uji statistik validitas di atas terlihat tidak

satupun butir pernyataaan dikesampingkan seluruh butir


43

pernyataan yang berjumlah 17 item pernyataan adalah valid

karena nilai r hitung > r table.

2. Uji Reliabilitas

Teknik yang digunakan untuk mengukur tingkat reliabilitas adalah

Cronbach Alpha dengan cara membandingkan nilai Alpha dengan

standarnya, dengan ketentuan jika:

a. Nilai Cronbach Alpha 0,00 s.d. 0,20, berarti kurang reliabel

b. Nilai Cronbach Alpha 0,21 s.d. 0,40, berarti agak reliabel

c. Nilai Cronbach Alpha 0,42 s.d. 0,60, berarti cukup reliabel

d. Nilai Cronbach Alpha 0,61 s.d. 0,80, berarti reliabel

e. Nilai Cronbach Alpha 0,81 s.d. 1,00, berarti sangat reliabel

Tabel di bawah ini menunjukkan hasil pengujian reliabilitas dengan

menggunakan alat bantu SPSS 22.00 sebagai berikut:

Tabel 5.9

Hasil Uji Reliabilitas Butir Pernyataan Disiplin Kerja (X1)

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items
.959 9
Sumber: Data penelitian yang diolah, 2017

Berdasarkan tabel 5.13 hasil uji statistik reliabilitas, 9 item variabel

(pernyataan) memiliki koefisien alpha, r = 0,959 dengan demikian

butir pernyataan adalah sangat reliabel, karena nilai cronbach alpa

berada diatas 0,81 sehingga dapat disimpulkan bahwa skala

pengukuran disiplin kerja mempunyai reabilitas sangat baik.


44

Tabel 5.10

Hasil Uji Reliabilitas Butir Pernyataan Motivasi Kerja (X2)

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.899 12
Sumber: Data penelitian yang diolah, 2017

Berdasarkan tabel 5.10 hasil uji statistik reliabilitas, 12 item variabel

(pernyataan) memiliki koefisien alpha, r = 0,899 dengan demikian

butir pernyataan adalah reliable, karena nilai cronbach alpa berada

diatas 0,81 sehingga dapat disimpulkan bahwa skala pengukuran

motivasi kerja mempunyai reabilitas sangat baik.

Tabel 5.11

Hasil Uji Reliabilitas Butir Pernyataan Kinerja Karyawan (Y)

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.818 17
Sumber: Data penelitian yang diolah, 2017

Berdasarkan tabel 5.11 hasil uji statistik reliabilitas, 17 item variabel

(pernyataan) memiliki koefisien alpha, r = 0,818 dengan demikian

butir pernyataan adalah reliable, karena nilai cronbach alpa berada

diatas 0,80 sehingga dapat disimpulkan bahwa skala pengukuran

kinerja karyawan mempunyai reabilitas baik.


45

5.1.3 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal

atau tidak. Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah distribusi data

normal atau tidak, salah satu cara melihat normalitas adalah melihat grafik

histogram dan normal P-P Plot yang membandingkan antara data observasi

dengan distribusi yang mendekati distribusi normal (Ghozali, 2005:31).

Metode pengujian normal tidaknya distribusi data dilakukan dengan

melihat bentuk grafik histogram, jika grafik membentuk lonceng atau

gunung maka distribusi normal. Sedangkan metode grafik normal P-P Plot

dengan melihat penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik Normal

P-P Plot of Regression Standardized Residual sebagai dasar pengambilan

keputusan-keputusannya, jika menyebar sekitar garis dan mengikuti garis

dan mengikuti garis diagonal maka residual pada model regresi tersebut

terdistribusi secara normal.

Hasil output spss untuk uji normalitas dengan analisa grafik histogram dan
berdasarkan grafik Normal P-P Plot adalah sebagai berikut:
46

Sumber: Data penelitian yang diolah, 2017

Grafik 5.1 Histogram

Dari grafik 5.1 histogram dapat diketahui bahwa grafik membentuk gunung

atau lonceng. Dengan ini maka data residual terdistribusi seecara normal.

Sumber: Data penelitian yang diolah, 2017

Grafik 5.2 Normal P-P Plot


47

Dari grafik 5.2 normal P-P Plot dapat diketahui bahwa titik-titik

menyebar sekitar garis dan mengikuti garis diagonal. Dengan ini maka

data residual terdistribusi secara normal.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah model regrersi

ditemukan adanya korelasi yang tinggi antar variabel independen.

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang tinggi di

antara variabel bebas. Metode pengujian yang biasa digunakan yaitu

dengan melihat nilai inflation Factor (VIF) dan Tolerance lebih dari 0,1

maka model regresi bebas dari multikolinearitas.

Tabel 5.12

Uji Multikolinearitas

No Variabel Tolerance VIF Keterangan


Bebas
1 Disiplin Kerja 0,918 1,090
Multikolinieritas
Bebas
2 Motivasi Kerja 0,918 1,090
Multikolinieritas
Sumber: Data penelitian yang diolah, 2017

Berdasarkan hasil tabel 5.12 uji multikolineritas di atas bahwa nilai VIF

kurang dari 10 dan nilai Tolerance lebih dari 0,1 untuk ketiga variabel

maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi masalah

multikolineritas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2005:105) uji heteroskedastisitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance


48

residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Uji

heteroskedastisitas dengan metode scatterplot yaitu dengan melihat pola

titik-titik pada scatterplot regresi. Jika titik-titik menyebar dengan pola

yang tidak jelas di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y mka tidak

terjadi masalah heteroskedastisitas.

Grafik 5.3

Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Data penelitian yang diolah, 2017

Hasil uji heteroskedastisitas dapat diketahui bahwa titik-titik menyebar

dengan pola yang tidak jelas diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y,

jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas

pada model regresi.


49

4. Uji Linieritas

Uji linieritas merupakan uji prasyarat yang biasanya dilakukan jika

akan melakukan analisis korelasi pearson atau regresi linier. Uji ini

bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel secara signifikan

mempunyai hubungan yang linear atau tidak. Untuk uji linieritas pada

SPSS digunakan test for linearity dengan taraf signifikansi 0,05. Dua

variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila nilai

signifikansi 0,05 pada Deviation from Linearity lebih dari 0,05.

Pendapat lain menyatakan juga jika signifikansi pada F Linearity

kurang dari 0,05 maka hubungan ke dua variabel adalah linear.

Tabel 5.13

Uji Linieritas Disiplin Kerja dan Kinerja Karyawan

ANOVA Table

Sum of Mean
Squares df Square F Sig.

Kinerja Between (Combined) 1672.088 13 128.622 7.772 .000


Karyaw Groups
Linearity 56.18
an * 929.699 1 929.699 .000
1
Displin
Deviation
Kerja
from 742.389 12 61.866 3.738 .000
Linearity

Within Groups 1522.450 92 16.548

Total
3194.538 105

Sumber: Data penelitian yang diolah, 2017

Dari tabel 5.13 uji linieritas disiplin kerja dan kinerja karyawan dapat

diketahui bahwa nilai signifikansi pada Deviation from Linearity


50

sebesar 0,000. Karena signifikansi lebih dari 0,05 (0,000 < 0,05) maka

dapat disimpulkan bahwa antara variabel disiplin kerja dan kinerja

karyawan terdapat hubungan yang linear. Dengan ini maka asumsi

linearitas terpenuhi.

Tabel 5.14

Uji Linieritas Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan

ANOVA Table

Sum of Mean
Squares df Square F Sig.

Kinerja Between (Combined) 1277.735 20 63.887 2.833 .000


Karyawan Groups Linearity 402.283 1 402.283 17.839 .000
* Motivasi
Deviation
Kerja
from 875.452 19 46.076 2.043 .014
Linearity

Within Groups 1916.803 85 22.551

Total 3194.538 105


Sumber: Data penelitian yang diolah, 2017

Dari tabel 5.14 uji linieritas motivasi kerja dan kinerja karyawan diatas

dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada Deviation from Linearity

sebesar 0,014. Karena signifikansi kurang dari 0,05 (0,014 < 0,05) maka

dapat disimpulkan bahwa antara variabel motivasi kerja dan kinerja

karyawan terdapat hubungan yang linear. Dengan ini maka asumsi

linearitas terpenuhi.

5. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan sebagai uji prasyarat jika akan melakukan uji

Independent Samples T Test atau uji One Way Anova. Uji ini untuk
51

mengetahui apakah beberapa varian populasi data adalah sama atau

berbeda. Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan

bahwa varian dari dua atau lebih kelompok data adalah sama.

Tabel 5.15

Uji Homogenitas Disiplin Kerja, Motivasi Kerja, dan Kinerja Karyawan

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Displin Kerja 7.508 18 85 .000


Motivasi Kerja .923 18 85 .554
Sumber: Data penelitian yang diolah, 2017

Dari hasil pengujian tabel 5.15 uji homogenitas dapat dilihat pada Teat

of homogeneity of Variance. Dari hasil pengujian dapat diketahui

bahwa nilai signifikansi (sig) disiplin kerja sebesar 0,000 dan nilai

signifikansi (sig) motivasi kerja sebesar (0,554). Karena variabel

disiplin kerja nilai signifikansi dibawah dari 0,05 dan motivasi kerja

nilai signifikansi diatas dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ketiga

variabel mempunyai varian yang tidak sama.

6. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi digunakan untuk menguji apakah model regresi ada

korelasi antara residual pada periode t dengan residual pada periode

sebelumnya (t-1). Model regresi yang baik adalah tidak adanya masalah

autokorelasi. Metode pengujian yang sering digunakan adalah dengan

uji Durbin-Watson (uji DW).

 du < dw < 4 – du maka H0 diterima, artinya tidak terjadi

autokorelasi.
52

 dw < dl atau dw > 4 – dl maka H0 ditolak, artinya terjadi

autokorelasi.

 dl < dw < < dl atau 4 – du < dw < 4 – dl, artinya tidak ada kepastian

atau kesimpulan yang pasti.

Tabel 5.16

Hasil Uji Autokorelasi

dw dl Du 4-dl 4-du

1.921 1,664 1,702 2,336 2,298

Sumber: Data penelitian yang diolah, 2017

Dari tabel 5.20 hasil Uji Autokorelasi bahwa nilai dw berada diantara

nilai du < dw < 4 – du maka H0 diterima, artinya tidak terjadi

autokorelasi.

5.1.4 Analisis Regresi

1. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh

antara dua atau lebih variabel independen dengan satu variabel

dependen yang ditampilkan dalam bentuk persamaan regresi. Perbedaan

dengan regresi linier sederhana yaitu terletak pada jumlah variabel

independennya, dimana regresi linier sederhana menggunakan satu

variabel independen yang dimasukan dalam model regresi. Variabel

independen dilambangkan dengan X1, X2, X3 dst sedangkan variabel

dependen dilambangkan dengan Y.


53

a. Uji regresi berganda variabel X1 Disiplin Kerja terhadap variabel Y

Kinerja Karyawan. Pengujian berdasarkan data yang telah diolah

menggunakan software program SPSS 22. Dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 5.17

Uji T

b
Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate
a
1 .539 .291 .284 4.667

a. Predictors: (Constant), Displin Kerja


b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Data penelitian yang diolah, 2017

Dari output program Statictical Package For Social Sciences (SPSS)

versi 22 for windows yang didapat koefisien korelasi parsial variabel

Displin Kerja (X1) mempunyai nilai sebesar 0,539 sehingga dapat

dikatakan bahwa hasil analisis antara variabel Disiplin Kerja (X1)

dengan variabel Kepuasan Kerja (Y) cukup berpengaruh positif.

Data determinasi yang diperoleh dari SPSS versi 22 terdapat 0,291

yang berarti 29,1% variabel Displin Kerja (X1) berpengaruh

terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) sedangkan sisanya 70,9%

berpengaruh terhadap faktor-faktor lain selain X1.


54

Tabel 5.18

Hasil Uji Disiplin Kerja X1 Terhadap Kinerja Karyawan (Y)

a
Coefficients

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 40.507 4.527 8.949 .000

Displin Kerja .777 .119 .539 6.534 .000

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Sumber: Data penelitian yang diolah, 2017

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa t hitung sebesar 6,534

sedangkan t tabel pada taraf signifikansi 5% adalah 1,660. Dengan

demikian karena t hitung lebih besar dari t tabel (6,534 > 1,660)

artinya bahwa Displin Kerja secara parsial berpengaruh terhadap

Kinerja Karyawan.

b. Uji regresi berganda variabel X1 Motivasi Kerja terhadap variabel Y

Kepuasan Kerja. Pengujian berdasarkan data yang telah diolah

menggunakan software program SPSS 22. Dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 5.19

Uji t

b
Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate
a
1 .355 .126 .118 5.182

a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja


b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Data penelitian yang diolah, 2017
55

Dari output program Statictical Package For Social Sciences (SPSS)

versi 22 for windows yang didapat koefisien korelasi parsial variabel

Motivasi Kerja (X2) mempunyai nilai sebesar 0,355 sehingga dapat

dikatakan bahwa hasil analisis antara variabel Motivasi Kerja (X2)

dengan variabel Kinerja Karyawan (Y) berpengaruh positif. Data

determinasi yang diperoleh dari SPSS versi 22 terdapat 0,126 yang

berarti 12,6% variabel Motivasi kerja (X2) berpengaruh terhadap

variabel Kinerja Karyawan (Y) sedangkan sisanya 87,4%

berpengaruh terhadap faktor-faktor lain selain X2.

Tabel 5.20

Hasil Uji Motivasi Kerja X2 Terhadap Kinerja Karyawan (Y)

a
Coefficients

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1(Constant) 49.760 5.236 9.504 .000

Motivasi
.419 .108 .355 3.871 .000
Kerja

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan


Sumber: Data penelitian yang diolah, 2017

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa t hitung sebesar 3,871

sedangkan t tabel pada taraf signifikansi 5% adalah 1,660. Dengan

demikian karena t hitung lebih besar dari t table (3,871 > 1,660)

artinya bahwa motivasi kerja secara parsial berpengaruh terhadap

kinerja karyawan.
56

c. Uji regresi berganda variabel X1 Disiplin Kerja, Motivasi Kerja X2

terhadap variabel Y Kinerja Karyawan. Pengujian berdasarkan data

yang telah diolah menggunakan software program SPSS 22. Dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.21

Uji F

b
Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate
a
1 .578 .335 .322 4.543

a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja , Displin Kerja


b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Dari output program Statictical Package For Social Sciences (SPSS)

versi 22 for windows yang didapat koefisien korelasi simultan

variabel Disiplin Kerja (X1) dan Motivasi Kerja (X2) mempunyai

nilai sebesar 0,578 sehingga dapat dikatakan bahwa hasil analisis

antara variabel Disiplin Kerja (X1) dan Motivasi Kerja (X2) dengan

variabel Kinerja Karyawan (Y) berpengaruh positif. Data

determinasi yang diperoleh dari SPSS versi 22 terdapat 0,335 yang

berarti 33,5% variabel Displin Kerja (X1) dan Motivasi kerja (X2)

berpengaruh terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) sedangkan

sisanya 66,5% berpengaruh terhadap faktor-faktor lain selain X1 dan

X2.
57

Tabel 5.22

Hasil Analisa Disiplin Kerja, Motivasi Kerja X2

Terhadap Kinerja Karyawan (Y)

a
ANOVA

Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
b
1 Regression 1068.943 2 534.471 25.899 .000

Residual 2125.595 103 20.637

Total 3194.538 105

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan


b. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja , Displin Kerja
Sumber: Data penelitian yang diolah, 2017

Dari hasil analisis dengan menggunakan program SPSS 22, for

Windows yakni uji Anova atau f hitung didapat nilai sebesar 25,899

sedangkan f tabel pada taraf signifikan 5% sebesar 3,080 df 1

(jumlah variabel – 1) atau 3-1 = 2 dan df 2 (n-k-1) atau 106-2-1=

103 atau nilai signifikansi sebesar 0,000 dengan taraf signifikansi

sebesar 0,05. Maka dari itu nilai f hitung 25,899 lebih besar dari f

tabel sebesar 3,080 (25,899 > 3,080) atau nilai signifikansi sebesar

0,000 lebih kecil dari pada taraf signifikasi 0,05.

2. Uji Korelasi
Analisis Korelasi Pearson atau biasa disebut analisis korelasi Product

Moment digunakan untuk mengukur hubungan antara dua variabel

secara liner dan untuk mengukur hubungan antara dua variabel

secara linier dan untuk mengetahui arah hubungan yang terjadi. Data

yang digunakan berskala internal atau rasio.


58

Kriteria tingkat hubungan (koefisien korelasi) antar variabel berkisar


antara ± 0,00 sampai ± 1,00 tanda + adalah positif dan tanda - adalah
negatif. Adapun kriteria penafsirannya adalah:
a. 0,00 – 0,199 = Sangat rendah

b. 0,20 – 0,399 = rendah

c. 0,40 – 0,599 = sedang

d. 0,60 – 0, 799 = Kuat

e. 0,80 – 1000 = Sangat Kuat

Berikut ini ada hasil dari pengujian uji korelasional pearson sebagai

berikut:

Tabel 5.23
Uji Korelasi Disiplin Kerja (X1), Motivasi Kerja (X2) Terhadap
Kinerja Karyawan (Y)
Correlations

Displin Kinerja
Kerja Motivasi Kerja Karyawan
** **
Displin Kerja Pearson Correlation 1 .287 .539
Sig. (2-tailed) .003 .000

N 106 106 106


** **
Motivasi Kerja Pearson Correlation .287 1 .355
Sig. (2-tailed) .003 .000
N 106 106 106
** **
Kinerja Pearson Correlation .539 .355 1
Karyawan Sig. (2-tailed) .000 .000

N 106 106 106

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


Sumber: Data penelitian yang diolah, 2017

Dari hasil tabel 5.23 di atas dapat diketahui nilai korelasi pearson

antara variabel disiplin kerja dengan kinerja karyawan sebesar 0,539.

Tanda bintang berjumlah dua artinya korelasi signifikan pada level 0,01.
59

Nilai korelasi positif artinya ada hubungan positif yaitu apabila displin

kerja tinggi maka kinerja karyawan juga akan semakin meningkat.

Sedangkan keeratan hubungannya berada diantara 0,40 – 0,599 adalah

sedang.

Sedangkan variabel motivasi kerja dengan kinerja karyawan

sebesar 0,355. Tanda bintang berjumlah dua artinya korelasi signifikan

pada level 0,01. Sedangkan nilai korelasi motivasi kerja dengan kinerja

karyawan positif artinya terjadi hubungan positif yaitu jika motivasi kerja

tinggi maka kepuasan kerja juga akan semakin tinggi. Sedangkan

keeratan hubungannya sedang karena berada di antara 0,20 – 0,399.

Menurut (Fraenkel dan Wallen, 2008:328) uji korelasional merupakan

suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan

antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi

variabel tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variabel.

Pengujian signifikansi variabel disiplin kerja terhadap kinerja karyawan

sebagai berikut:

H0 diterima jika signifikansi > 0,01

H0 di tolak jika signifikansi < 0,01

Karena nilai signifikansi 0,00 kurang dari 0,05 maka H0 ditolak, artinya

bahwa ada hubungan antara disiplin kerja dengan kinerja karyawan.

Pengujian signifikansi motivasi kerja terhadap kinerja karyawan sebagai

berikut:
60

H0 diterima jika signifikansi > 0,01

H0 di tolak jika signifikansi < 0,01

Karena nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,01 maka H0 ditolak,

artinya bahwa ada hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja

karyawan.

3. Koefisien Determinasi

Analisis determinasi digunakan untuk mengetahui prosentase sumbangan

pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel

dependen.

Tabel 5.24
Koefisien Determinasi
b
Model Summary

Adjusted R Std. Error of Durbin-


Model R R Square Square the Estimate Watson

1 .578
a
.335 .322 4.543 1.921

a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja , Displin Kerja

b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Sumber: Data penelitian yang diolah, 2017

Berdasarkan tabel 5.24 diperoleh angka 0,355 atau (35,5%). Hal ini

menunjukkan bahwa presentase sumbangan pengaruh variabel disiplin

kerja, motivasi kerja sebesar 35,5% atau variasi variabel bebas yang

digunakan dalam model mampu menjelaskan sebesar 35,5% variasi

variabel dependen. Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang

tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.


61

5.1.6 Uji Hipotesis


5.1.6.1 Uji T
1. Hipotesis dalam uji t pertama antara Disiplin Kerja (X1) Terhadap

Variabel Kinerja Karyawan (Y).

H0 = Disiplin Kerja (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja

Karyawan (Y).

H1 = Disiplin Kerja (X1) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja

Karyawan (Y).

Taraf kesalahan yang dipakai adalah 5%, maka a = 0.05.

Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh nilai t hitung sebesar 6,534

sedangkan t tabel pada taraf signifikansi 5% adalah 1,660. Dengan

demikian t hitung lebih besar dari t tabel (6,534 > 1,660).

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak

yang artinya bahwa Displin secara parsial berpengaruh terhadap Kinerja

Karyawan PT Dwi Tunggal Abadi Bekasi (Divisi Produksi)

Hipotesis dalam uji t kedua Variabel Motivasi Kerja (X2) Terhadap

Variabel Kinerja Karyawan (Y)

H0 = Motivasi Kerja (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja

Karyawan (Y).

H2 = Motivasi Kerja (X1) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja

Karyawan (Y).

Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh nilai t hitung variabel

Motivasi Kerja sebesar 3,871 sedangkan t tabel pada taraf signifikansi


62

5% adalah 1,660. Dengan demikian t hitung lebih besar dari t tabel

(3,871 > 1,660).

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H2

diterima artinya bahwa Motivasi Kerja secara parsial berpengaruh

terhadap Kinerja Karywan PT Dwi Tunggal Abadi Bekasi (Divisi

Produksi)

Hipotesis dalam uji F antara Variabel Displin Kerja (X1) dan Motivasi

Kerja (X2) Terhadap Kinerja Karyawan.

H0 = Disiplin Kerja (X1) dan Motivasi Kerja (X2) tidak berpengaruh

signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y).

H3 = Disiplin Kerja (X1) dan Motivasi Kerja (X2) berpengaruh

signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y).

Taraf kesalahan yang dipakai adalah 5%, maka a = 0,05

Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh nilai f hitung

sebesar 25,899 sedangkan f tabel pada taraf signifikan 5% sebesar

3,080 df 1 (jumlah variabel – 1) atau 3-1 = 2 dan df 2 (n-k-1) atau 106-

2-1= 103 atau nilai signifikansi sebesar 0,000 dengan taraf signifikansi

sebesar 0,05. Maka dari itu nilai f hitung 16,513 lebih besar dari f tabel

sebesar 3,080 (25,899 > 3,080) atau nilai signifikansi sebesar 0,000

lebih kecil dari pada taraf signifikasi 0,05

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H3 diterima

yang artinya Diplin Kerja (X1) dan Motivasi Kerja (X2) berpengaruh
63

secara simultan terhadap Kinerja Karyawan PT Dwi Tunggal Abadi

Bekasi (Divisi Produksi)

5.2 Interprestasi Data/Pembahasan

5.2.1 Disiplin Kerja Berpengaruh Secara Parsial Terhadap Kinerja

Karyawan PT Dwi Tunggal Abadi Bekasi (Divisi Produksi)

Variabel Disiplin Kerja dinyatakan memiliki pengaruh positif

terhadap variabel Kinerja Karyawan, ditunjukan dengan nilai koefisien

regresi sebesar 0,539. Hipotesis pada penelitian ini diterima karena hasil

statistik uji t untuk Variabel Disiplin Kerja diperoleh nilai t hitung sebesar

6,534 dan t tabel sebesar 1,660 yang berarti t hitung lebih besar dari t tabel

(6,534 > 1,006), Berdasarkan nilai signifikansi sebesar 0,000 (0,000 <

0,05), hubungan tersebut dapat sangat dipercaya. Nilai determinasi

menunjukan tingkat displin kerja berpengaruh 29,1% dan sisanya

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain sebesar 70,9% Dengan demikian dapat

diketahui bahwa Kinerja Karyawan PT Dwi Tunggal Abadi Bekasi (Divisi

Produksi) dipengaruhi oleh Disiplin Kerja secara parsial. Sebagian besar

karyawan meyakini bahwa dengan adanya penerapan disiplin yang baik,

maka akan menghasilkan kinerja karyawan yang meningkat. Dari hasil

penelitian ini dapat dilihat bahwa penerapan disiplin yang dilakukan PT

Dwi Tunggal Abadi Bekasi (Divisi Produksi) sangat baik dalam hal

memberikan penerapan disiplin kerja agar sesuai dengan prosedur

pekerjaan. Data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:


64

NO PERNYATAAN Skor Presentase

1 Saya melaksanakan semua aturan 451 11,22%


jabatan yang ditetapkan perusahaan.
2 Saya selalu mengenakan tanda pengenal 448 11,16%
saat berada dilingkungan perusahaan.
3 Saya selalu mengerjakan pekerjaan 446 11,13%
dengan cepat.
4 Saya bekerja dengan tepat waktu sesuai 448 11,16%
dengan schedule operasional perusahaan
atau SOP.
5 Hasil pekerjaan saya selalu memuaskan 445 11,07%
dihadapan atasan atau pimpinan
perusahaan.
6 Pekerjaan yang diberikan atasan saya 443 11,02%
kerjakan dengan segera.
7 Saya tidak suka menunda-nunda 444 11,04%
pekerjaan yang diberikan atasan kepada
saya.
8 Saya datang kerja lebih awal sehingga 444 11,04%
siap untuk bekerja ketika jam kerja
dimulai (setengah jam sebelum jam
kerja dimulai)
9 Saya pulang dari tempat kerja sesuai 448 11,16%
dengan jam yang telah ditentukan,
setelah 8 jam kerja sesuai ketentuan
perusahaan
Total 4017 100%

Sumber: Data penelitian yang diolah, 2017.

5.2.2 Motivasi Kerja Berpengaruh Secara Parsial Terhadap Kinerja

Karyawan PT Dwi Tunggal Abadi Bekasi (Divisi Produksi)

Variabel Motivasi Kerja dinyatakan memiliki pengaruh positif

terhadap variabel Kinerja Karyawan, ditunjukan dengan nilai koefisien

regresi sebesar 0,355. Hipotesis pada penelitian ini diterima karena hasil

statistik uji t untuk variabel Motivasi Kerja diperoleh nilai t hitung sebesar

3,871 dan t tabel sebesar 1,660 yang berarti t hitung lebih besar dari t tabel

(3,871 > 1,660) Berdasarkan nilai signifikansi sebesar 0,000 (0,000 < 0,05)
65

hubungan tersebut dapat sangat dipercaya. Nilai determinasi menunjukan

Motivasi Kerja berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan sebesar 12,6% dan

sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain sebesar 87,4%. Dengan demikian

dapat diketahui bahwa Kinerja Karyawan PT Dwi Tunggal Abadi Bekasi

(Divisi Produksi) secara parsial dipengaruhi oleh Motivasi Kerja. Sebagian

karyawan pada PT Dwi Tunggal Abadi Bekasi (Divisi Produksi)

berpendapat bahwa cara meningkatkan kinerja karyawan dengan diberikan

motivasi agar karyawan lebih giat dalam bekerja. Data tersebut dapat dilihat

pada tabel berikut ini:

NO PERNYATAAN Skor Presentase

1 Saya sanggup mengerjakan jobdesk lain 425 8,13%


yang diberikan oleh atasan.
2 Pimpinan atau atasan selalu memberikan 421 8,05%
kepercayaan penuh atas pekerjaan saya di
kantor tempat saya bekerja.
3 Saya selalu serius dan sungguh-sungguh 438 8,37%
dalam melaksanakan pekerjaan.
4 Saya selalu giat dalam menyelesaikan 433 8,27%
semua pekerjaan di kantor tempat saya
bekerja.
5 Saya selalu bersikap baik dan sopan kepada 438 8,37%
atasan maupun bawahan saya.
6 Kritikan dan saran dari orang disekitar saya 437 8,36%
merupakan masukan yang saya harus
perhatikan.
7 Saya sering dilibatkan dalam proses 439 8,39%
pembuatan keputusan oleh atasan.
8 Saya selalu bersedia untuk lembur bila 441 8,43%
atasan yang memerintah.
9 Saya selalu menjaga perkataan atupun sikap 440 8,41%
saya kepada atasan maupun rekan kerja
saya.
10 Hubungan yang erat dengan teman, atasan 438 8,37%
mapun bawahan.
66

11 Saya mempunyai hubungan kerja yang baik 442 8,45%


dengan teman kerja saat bekerja.
12 Dalam bekerja, saya dapat menyelesaikan 437 8,40%
pekerjaan secara bersama-sama dengan
karyawan lain.
Total 5233 100%

Sumber: Data penelitian yang diolah, 2017.

5.2.3 Displin Kerja, Motivasi Kerja Berpengaruh Secara Simultan Terhadap

Kinerja Karyawan PT Dwi Tunggal Abadi Bekasi (Divisi Produksi)

Hasil pengujian diperoleh f hitung sebesar 25,899 dengan f tabel

sebesar 3,080. Artinya Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja berpengaruh

positif terhadap K inerja karyawan Berdasarkan nilai signifikansi sebesar

0,000 (0,000 < 0,05), hubungan tersebut dapat sangat dipercaya. Diketahui

pula Adjusted R2 pada penelitian ini sebesar 0,355. Hal ini menunjukan

bahwa Kinerja Karyawan PT Dwi Tunggal Abadi Bekasi (Divisi Produksi)

dipengaruhi oleh Displin Kerja dan Motivasi Kerja sebesar 35,5% dan

sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian.

Pada PT Dwi Tunggal Abadi Bekasi (Divisi Produksi) disiplin karyawan

sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan yang disertai dengan adanya

motivasi yang mampu membuat karyawan lebih giat bekerja dalam

menjalankan operasional perusahaan. Sehingga dapat disimpulkan disiplin

kerja karyawan dan motivasi bersama – sama meningkatkan kinerja

karyawan. Keberhasilan penerapan disiplin dan motivasi dilihat dari kinerja

karyawan sebesar 6,20% Hal ini menunjukan Kinerja Karyawan PT Dwi

Tunggal Abadi Bekasi (Divisi Produksi) dipengaruhi oleh Displin Kerja dan
67

Motivasi Kerja sebesar 6,20%. Data tersebut dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

NO PERNYATAAN Skor Presentase

1 Ada atau tidak ada atasan yang 458 6,20%


mengawasi, saya melakukan pekerjaan
dengan sungguh-sungguh.
2 Saya menyelesaikan pekerjaan karena 361 4,86%
takut ditegur atasan saya.
3 Saya mampu menyelesaikan pekerjaan 431 5,80%
sesuai standar yang ditetapkan
perusahaan selama 8 jam
4 Saya selalu menunda-nunda pekerjaan 492 6,62%
yang diberikan oleh atasan saya.
5 Saya yakin dapat menyelesaikan 442 5,95%
pekerjaan dengan baik, cermat dan
teliti.
6 Saya bersedia diberikan sangsi agar 443 5,96%
dapat mengurangi kesalahan dalam
bekerja.
7 Dalam keadaan tertentu saya bersedia 436 5,87%
bekerja lebih dari 8 jam untuk
membantu pelayanan perusahaan tetap
berjalan normal.
8 Saya tidak bisa mengerjakan pekerjaan 430 5,79%
yang banyak dengan waktu yang cepat.
9 Saya selalu bisa mengerjakan pekerjaan 429 5,77%
diluar jobdesk.
10 Pekerjaan saya selalu sesuai dengan apa 438 5,90%
yang menjadi keinginan atasan
11 Saya berusaha menghasilkan kualitas 436 5,87%
kerja yang baik dibandingkan dengan
rekan kerja.
12 Saya mengunakan waktu istirahat 444 5,98%
dengan tepat.
13 Saya pernah datang terlambat dan 436 5,87%
mendapat teguran.
14 Saya mampu bekerja sesuai dengan 440 5,93%
jobdesk.
15 Saya mampu bekerja sesuai dengan 433 5,83%
SOP yang berlaku.
16 Saya selalu menyempatkan waktu untuk 435 5,84%
mengevaluasi kinerja sendiri.
68

17 Saya selalu berusaha memperbaiki 439 5,93%


kesalahan saya dalam bekerja.
Total 7423 100%

Sumber: Data penelitian yang diolah, 2017.


BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah diinterprestasikan serta berdasarkan kajian

pustaka, maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel disiplin kerja memiliki pengaruh signifikan dan positif

terhadap variabel kinerja karyawan. Sebagian karyawan menyakini

disiplin merupakan faktor dalam meningkatkan kinerja karyawan,

hal tersebut sebagai bentuk penerapan dari sebuah perusahaan agar

menambah semangat bekerja, hal tersebut dilakukan agar karyawan

disiplin dalam sebuah pekerjaan. Pada penelitian ini dapat dilihat

dari presentase hasil kuesioner, untuk item pernyataan pada

variabel disiplin karyawan memperoleh skor terbesar adalah

pernyataan “Saya melaksanakan semua aturan jabatan yang

ditetapkan perusahaan.” Diperoleh poin 451 atau sebesar 11,22%,

sehingga dapat disimpulkan karyawan memberikan respon yang

baik Sehingga disiplin berpengaruh terhadap kinerja karyawan..

2. Variabel motivasi kerja memiliki pengaruh signifikan dan positif

terhadap variabel kinerja karyawan, Dengan demikian dapat

diketahui bahwa kinerja karyawan pada PT Dwi Tunggal Abadi

Bekasi (Divisi Produksi) dipengaruhi oleh motivasi karyawan.

Sebagian karyawan menyakini motivasi adalah faktor utama dalam

69
70

meningkatkan kinerja karyawan, hal tersebut sebagai bentuk

perhatian dari sebuah perusahaan agar menambah semangat

bekerja, agar karyawan termotivasi dalam sebuah pekerjaan. Pada

penelitian ini dapat dilihat dari presentase hasil kuesioner, untuk

item pernyataan “Saya selalu bersedia untuk lembur bila atasan

yang memerintah.” pada variabel motivasi karyawan memperoleh

skor terbesar sebanyak 441 poin atau sebesar 8,43%, sehingga

dapat disimpulkan karyawan memberikan respon yang baik

terhadap sering adanya lembur yang diberikan atasan dalam

perusahaan. Sehingga motivasi berpengaruh terhadap kinerja

karyawan.

3. Variabel disiplin karyawan dan motivasi karyawan secara simultan

berpengaruh positif terhadap variabel kinerja karyawan. Hasil

pencapaian kinerja masing – masing individu dapat kita lihat dari

data hasil penyebaran kuesioner hal tersebut sesuai dengan

pernyataan “Saya turut andil dalam keberhasilan tim” yang

memperoleh skor terbanyak sebesar 280 poin atau sebesar 10,40%,

sehingga dapat disimpulkan karyawan memberikan respon yang

baik dalam perusahaan. Sehingga disiplin dan motivasi

berpengaruh terhadap kinerja karyawan.


71

6.2 Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan

masukan dan saran sebagai berikut:

6.2.1 Saran Untuk Perusahaan

1. Perusahaan perlu menerapkan disiplin kerja yang efektif pada

karyawan agar meningkatkan kinerja dalam menjalankan

pekerjaanya sesuai peraturan perusahaan, Seperti setiap karyawan

yang diberikan pekerjaan oleh atasan dengan segera dan tidak

menunda-nunda pekerjaan yang diberikan. serta karyawan hadir

lebih awal (setengah jam sebelum jam kerja dimulai) sehingga

siap untuk bekerja ketika jam kerja dimulai. Jika hal ini

diterapkan maka dapat meningkatkan kinerja pada karyawan.

Sehingga kinerja yang didapatkan oleh karyawan semakin

meningkat.

2. Motivasi adalah faktor utama dalam meningkatkan kinerja

karyawan, hal tersebut sebagai bentuk perhatian dari sebuah

perusahaan. Motivasi yang sudah karyawan dapatkan di PT Dwi

Tunggal Abadi Bekasi (Divisi Produksi) sudah sangat baik

seperti, Pimpinan atau atasan selalu memberikan kepercayaan

penuh atas pekerjaan saya dikantor tempat bekerja. Jika hal ini

dapat dipertahankan maka dapat meningkatkan kinerja pada

karyawan. Sehingga karyawan termotivasi giat dalam

menyelesaikan pekerjaan untuk meningkatkan kinerja.


72

3. Perusahaan harus menerapkan displin kerja pada karyawan serta

memotivasi karyawan agar dapat menghasilkan kinerja yang baik,

Perusahaan memberikan pekerjaan sesuai jobdesk masing –

masing karyawan agar hasil kerja sesuai yang diharapkan serta

memberikan pelatihan disiplin kerja sesuai prosedur perusahaan

agar karyawan dapat menyelesaikan pekerjaanya sesuai dengan

waktu yang ditetapkan, sehingga kinerja karyawan dapat

meningkat.

6.2.2 Saran Untuk Pembaca

Untuk menindaklanjuti hasil penelitian ini ada baiknya dilakukan

penelitian lanjut dengan pendekatan dan metode serupa tetapi dengan

obyek yang berbeda dan jumlah sampel yang lebih besar sehingga dapat

digeneralisasikan dengan hasil penelitian yang lebih baik dari sekarang ini.
DAFTAR PUSTAKA

A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. 2010. Manajemen Sumber daya Manusia


perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
.
__________. (2010). Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: PT Refika Aditama.

Analisa, L. W., & RAHARDJO, M. 2011. Analisis pengaruh motivasi kerja dan
lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan (Studi pada dinas
perindustrian dan perdagangan kota Semarang) (Doctoral
dissertation, Universitas Diponegoro).

Arikunto, Suharsimi. 2002. Metodologi Penelitian, Bina Aksara. Yogyakarta.

Arsyenda, Yoga. 2013. Pengaruh motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap
kinerja PNS (studi kasus:BAPPEDA kota Malang). Jurnal Ilmiah.
Malang: Fakultas ekonomi dan bisnis, Universitas Brawijaya.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS,


Badan Penerbit Universitas Diponogoro, Semarang

Ghozali, Imam, 2009. Aplikasi Analisis Mutivariate Dengan Program SPSS, edisi
IV Penerbit Universitas Diponogoro, Semarang.
Ghozali, Imam, 2011. Aplikasi Analisis Mutivariate Dengan Program SPSS, edisi
V Penerbit Universitas Diponogoro, Semarang.
Hasibuan. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Miftah Thoha. 2012. Prilaku Organisasi Konsep Dasar dan Implikasinya. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada

Muhammad Taufiek Rio Sanjaya. 2015. Pengaruh Disiplin dan Motivasi kerja
terhadap kinerja karyawan Hotel Ros In Yogyakarta. Jurnal. Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta

Marpaung, Hamid, Iqbal, 2014. Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Rumah Sakit Reksa Waluya Mojokerto, Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 15 No. 2

Negara Arman dan Waris Abdul, 2015. Effect of training, competence and
discipline of employee performance in company. Published by
Elsevier Ltd

73
Narmodo, Hernowo. 2009. Pengaruh Motivasi dan Disiplin Terhadap Kinerja
Pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri.
Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada.

Priyatno Dwi, 2016. Mandiri Belajar SPSS, Mediakom, Yogyakarta.

Priyono, Marzuki, Soesatyo, 2016. Influence of motivation on decipline on the


performance of employes, Journal global Economic, vol 5 (3) 210-
220.

P. Siagian, Sondang, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara,


Jakarta.

Sadili Samsudin, 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit: CV Pustaka


Setia

Santoso, Singgih. 2014. Statistik Multivariat Edisi Revisi. PT Elex Media


Komputindo. Jakarta.

Siregar Syofian, 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Prenada Media, Jakarta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung:


Alfabeta.

Sugiono. 2010. MetodePenelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung:


Alfabeta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D).Bandung : Alfabeta
.
Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Kombinasi (Mixed
Methods). Alfabeta. Bandung
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. PT Remaja
Rosdakarya. Bandung.

Sutrisno, Edy. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama, Jakarta :
Kencana.

Veithzal Rivai, 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari
Teori Ke Praktek. PT. RAJAGRAFINDO PERSADA, Jakarta

Vlad Vaiman.V.J.Vlad, Azevedo Ana. 2011, Team Performance Management: An


International Journal:C ontingent workers: needs, personality
characteristics, and work motivation, Vol. 17 Issue: 5/6

74
R. Eugene Hughes and Joseph M: Journal of Educational Management yang
berjudul Discipline in Response to Unacceptable Performance:
Barriers to Access in Academic Organization,1992, Vol 5-6

Feenkel & Wallen, 2008. How to Design and Evaluate Reseacrh in Education,
New York : Mc Graw Hill.

Veithzal Rivai, 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk


Perusahaan,Cetakan Pertama, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada.

Yoesana, U. 2013. Hubungan antara Motivasi Kerja dengan Disiplin Kerja


Pegawai di Kantor Kecamatan Muara Jawa Kabupaten Kutai
Kartanegara. Jurnal pemerintahan integratif, 1(1), 13-27.

75
LAMPIRAN
KUESIONER
PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA
KARYAWAN DI PT RATNA DEWI TUNGGAL ABADI BEKASI

Responden Yth

Dalam rangka penelitian tentang:

Pengaruh Disiplin dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di PT Ratna

Dewi Tunggal Abadi Bekasi, maka saya menyampaikan kepada para responden

sejumlah pertanyaan untuk dijawab atau direspon. Segala informasi yang

diberikan tidak berpengaruh terhadap kondisi dan kinerja para responden dan

hanya untuk keperluan penelitian semata.

Atas bantuan dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya

Rinawati
KUESIONER
PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA
KARYAWAN DI PT RATNA DEWI TUNGGAL ABADI BEKASI

A. PROFIL PERUSAHAAN
Lingkarilah pada jawaban yang sesuai dengan dengan kondisi
saudara/saudari saat ini.

1. Umur 2. Jenis Kelamin


a. < 25 Tahun a. Pria
b. 25 – 40 Tahun b. Perempuan
c. > 40 Tahun
3. Masa Kerja 4. Pendidikan
a. < 5 Tahun a. SMA/Sederajat
b. 5 – 10 Tahun b. DI - DIII
c. > 10 tahun c. S I

5. Status kepegawaian
a. Kontak
b. Tetap
B. PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
Pilihlah jawaban dari masing-masing pertanyaan yang menurut
saudara/saudari anggap paling benar dengan memberikan kode ceklist ()
pada kolom yang sudah tersedia.
Keterangan

1. Sangat Setuju (5)

2. Setuju (4)

3. Ragu-Ragu (3)

4. Tidak Setuju (2)

5. Sangat Tidak Setuju (1)

Kerahasiaan identitas responden terjaga dan kuesioner ini tidak akan


memberikan pengaruh apapun terhadap responden.
KUESIONER
PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA
KARYAWAN DI PT RATNA DEWI TUNGGAL ABADI BEKASI

Gambaran umum tentang teori dan variabel independent Disiplin Kerja (X1)
dan variabel independent Motivasi Kerja (X2) dan variabel dependent Kinerja
(Y) Karyawan PT Ratna Dewi Tunggal Abadi Bekasi.

Displin Kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk

berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu

perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan

kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma

sosial yang berlaku ( Rivai dan Jauvani, 2011:825)

Motivasi Kerja adalah proses mempengaruhi atau mendorong dari luar

terhadap seseorang atau kelompok kerja agar mereka mau melaksanakan

sesuatu yang telah ditetapkan (Samsudin, 2010:281).

Kinerja adalah prestasi kerja atau hasil kerja (output) baik kualitas maupun

kuantitas yang dicapai sumber daya manusia persatuan periode waktu dalam

melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya (Mangkunegara, 2010:9).


VARIABEL X1 DISIPLIN KERJA
NO PERNYATAAN SS S RR TS STS

1 Saya melaksanakan semua aturan jabatan


yang ditetapkan perusahaan.
2 Saya selalu mengenakan tanda pengenal saat
berada dilingkungan perusahaan.
3 Saya selalu mengerjakan pekerjaan dengan
cepat.
4 Saya bekerja dengan tepat waktu sesuai
dengan schedule operasional perusahaan atau
SOP.
5 Hasil pekerjaan saya selalu memuaskan
dihadapan atasan atau pimpinan perusahaan.
6 Pekerjaan yang diberikan atasan saya
kerjakan dengan segera.
7 Saya tidak suka menunda-nunda pekerjaan
yang diberikan atasan kepada saya.
8 Saya datang kerja lebih awal sehingga siap
untuk bekerja ketika jam kerja dimulai
(setengah jam sebelum jam kerja dimulai)
9 Saya pulang dari tempat kerja sesuai dengan
jam yang telah ditentukan, setelah 8 jam
kerja sesuai ketentuan perusahaan

VARIABEL X2 MOTIVASI KERJA

NO PERNYATAAN SS S RR TS STS

1 Saya sanggup mengerjakan jobdesk lain yang


diberikan oleh atasan.
2 Pimpinan atau atasan selalu memberikan
kepercayaan penuh atas pekerjaan saya di
kantor tempat saya bekerja.
3 Saya selalu serius dan sungguh-sungguh
dalam melaksanakan pekerjaan.
4 Saya selalu giat dalam menyelesaikan semua
pekerjaan di kantor tempat saya bekerja.
5 Saya selalu bersikap baik dan sopan kepada
atasan maupun bawahan saya.
6 Kritikan dan saran dari orang disekitar saya
merupakan masukan yang saya harus
perhatikan.
7 Saya sering dilibatkan dalam proses
pembuatan keputusan oleh atasan.
8 Saya selalu bersedia untuk lembur bila atasan
yang memerintah.
9 Saya selalu menjaga perkataan atupun sikap
saya kepada atasan maupun rekan kerja saya.
10 Hubungan yang erat dengan teman, atasan
mapun bawahan.
11 Saya mempunyai hubungan kerja yang baik
dengan teman kerja saat bekerja.
12 Dalam bekerja, saya dapat menyelesaikan
pekerjaan secara bersama-sama dengan
karyawan lain.

VARIABEL Y KINERJA KARYAWAN


NO PERNYATAAN SS S RR TS STS

1 Ada atau tidak ada atasan yang mengawasi,


saya melakukan pekerjaan dengan sungguh-
sungguh.
2 Saya menyelesaikan pekerjaan karena takut
ditegur atasan saya.
3 Saya mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai
standar yang ditetapkan perusahaan selama 8
jam
4 Saya selalu menunda-nunda pekerjaan yang
diberikan oleh atasan saya.
5 Saya yakin dapat menyelesaikan pekerjaan
dengan baik, cermat dan teliti.
6 Saya bersedia diberikan sangsi agar dapat
mengurangi kesalahan dalam bekerja.
7 Dalam keadaan tertentu saya bersedia bekerja
lebih dari 8 jam untuk membantu pelayanan
perusahaan tetap berjalan normal.
8 Saya tidak bisa mengerjakan pekerjaan yang
banyak dengan waktu yang cepat.
9 Saya selalu bisa mengerjakan pekerjaan
diluar jobdesk.
10 Pekerjaan saya selalu sesuai dengan apa yang
menjadi keinginan atasan
11 Saya berusaha menghasilkan kualitas kerja
yang baik dibandingkan dengan rekan kerja.
12 Saya mengunakan waktu istirahat dengan
tepat.
13 Saya pernah datang terlambat dan mendapat
teguran.
14 Saya mampu bekerja sesuai dengan jobdesk.

15 Saya mampu bekerja sesuai dengan SOP


yang berlaku.

16 Saya selalu menyempatkan waktu untuk


mengevaluasi kinerja sendiri.

17 Saya selalu berusaha memperbaiki kesalahan


saya dalam bekerja.

---- TERIMAKASIH ATAS KERJASAMA SAUDARA---


Statistics

Umur Jenis Masa Kerja Pendidikan


Pegawai Kelamin Pegawain Pegawai Status

N Valid 56 56 56 56 56

Missing 0 0 0 0 0

Umur Pegawai

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid <25 Tahun 15 26,8 26,8 26,8

25-40 Tahun 28 50,0 50,0 76,8

>40 Tahun 13 23,2 23,2 100,0

Total 56 100,0 100,0

Jenis Kelamin

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Pria 27 48,2 48,2 48,2

Perempuan 29 51,8 51,8 100,0

Total 56 100,0 100,0

Masa Kerja Pegawain

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid <5 Tahun 19 33,9 33,9 33,9

5-10 Tahun 26 46,4 46,4 80,4

>40 Tahun 11 19,6 19,6 100,0

Total 56 100,0 100,0


Pendidikan Pegawai

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid SMA/ Sederajat 45 80,4 80,4 80,4

D1-DIII 9 16,1 16,1 96,4

S1 2 3,6 3,6 100,0

Total 56 100,0 100,0

Status

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kontrak 22 39,3 39,3 39,3

Tetap 34 60,7 60,7 100,0

Total 56 100,0 100,0

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

VAR00001 56 27 45 37,79 3,822


VAR00002 56 36 60 49,32 4,113
VAR00003 56 52 84 69,73 5,571
Valid N (listwise) 56

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 56 100.0


a
Excluded 0 .0

Total 56 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.
Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

,957 9
Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 56 100.0


a
Excluded 0 .0

Total 56 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

,897 12
Reliability
Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 56 100.0


a
Excluded 0 .0

Total 56 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

,803 17
a
Variables Entered/Removed

Variables Variables
Model Entered Removed Method
b
1 Disiplin Kerja . Enter

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan


b. All requested variables entered.

b
Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate
a
1 .528 .279 .266 4.773

a. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja


b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 40.630 6.395 6.353 .000

Disiplin Kerja .770 .168 .528 4.573 .000

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Regression

a
Variables Entered/Removed

Variables Variables
Model Entered Removed Method
b
1 Motivasi Kerja . Enter

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan


b. All requested variables entered.

b
Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate
a
1 .566 .320 .307 4.636

a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja


b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
a
Coefficients

Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 31.937 7.523 4.245 .000

Motivasi
.766 .152 .566 5.041 .000
Kerja

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Regression

a
Variables Entered/Removed

Variables Variables
Model Entered Removed Method

1 Motivasi_Kerja,
b
. Enter
Disiplin_Kerja

a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan


b. All requested variables entered.

b
Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate
a
1 ,615 ,379 ,355 4,473

a. Predictors: (Constant), Motivasi_Kerja, Disiplin_Kerja


b. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan

a
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


b
1 Regression 646,438 2 323,219 16,153 ,000

Residual 1060,544 53 20,010

Total 1706,982 55

a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan


b. Predictors: (Constant), Motivasi_Kerja, Disiplin_Kerja
b
Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 ,615 ,379 ,355 4,473 1,919

a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja, Disiplin Kerja


b. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan

a
Residuals Statistics

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 57,99 78,52 69,73 3,428 56


Residual -12,113 14,161 ,000 4,391 56
Std. Predicted Value -3,425 2,563 ,000 1,000 56
Std. Residual -2,708 3,166 ,000 ,982 56

a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan

Correlations

Kinerja
Disiplin Kerja Motivasi Kerja Karyawan
** **
Disiplin Kerja Pearson Correlation 1 .587 .528

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 56 56 56
** **
Motivasi Kerja Pearson Correlation .587 1 .566
Sig. (2-tailed) .000 .000

N 56 56 56
** **
Kinerja Karyawan Pearson Correlation .528 .566 1

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 56 56 56

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Disiplin Kerja 4,632 10 35 ,000


Motivasi Kerja ,930 10 35 ,518
ANOVA

Sum of Mean
Squares df Square F Sig.

Disiplin Kerja Between


476,820 20 23,841 2,555 ,007
Groups

Within Groups 326,609 35 9,332

Total 803,429 55

Motivasi Between
596,722 20 29,836 3,131 ,002
Kerja Groups

Within Groups 333,492 35 9,528

Total 930,214 55

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

Kinerja_Karyawan *
Disiplin_Kerja 56 100,0% 0 0,0% 56 100,0%

Kinerja_Karyawan *
Motivasi_Kerja 56 100,0% 0 0,0% 56 100,0%
Report

Kinerja_Karyawan

Disiplin_Kerja Mean N Std. Deviation

27 52,00 1 .
31 62,00 1 .
32 55,00 1 .
34 69,00 1 .
36 69,69 32 4,123
37 69,00 1 .
38 70,00 1 .
39 68,50 2 9,192
40 68,00 3 7,211
41 70,00 2 4,243
42 75,50 2 3,536
43 80,00 1 .
44 74,00 2 ,000
45 73,00 6 4,099
Total 69,73 56 5,571

ANOVA Table

Sum of Mean
Squares df Square F Sig.

Kinerja_Karyaw Between (Combined) 877,107 13 67,470 3,415 ,001


an * Groups Linearity 24,12
Disiplin_Kerja 476,577 1 476,577 ,000
0

Deviation from
400,530 12 33,377 1,689 ,104
Linearity

Within Groups 829,875 42 19,759

Total 1706,98
55
2

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

Kinerja_Karyawan *
,528 ,279 ,717 ,514
Disiplin_Kerja
Report
Kinerja_Karyawan

Motivasi_Kerja Mean N Std. Deviation

36 52,00 1 .
39 55,00 1 .
44 67,00 4 4,243
46 68,00 1 .
48 69,64 28 3,551
50 74,00 1 .
51 75,50 4 5,802
52 66,80 5 5,404
53 71,33 3 3,786
54 70,00 2 4,243
55 75,50 2 6,364
56 70,00 1 .
57 73,50 2 6,364
60 80,00 1 .
Total 69,73 56 5,571

ANOVA Table

Sum of Mean
Squares df Square F Sig.

Kinerja_Karyawa Between (Combined)


967,087 13 74,391 4,223 ,000
n* Groups
Motivasi_Kerja Linearity 31,00
546,234 1 546,234 ,000
7

Deviation from
420,853 12 35,071 1,991 ,050
Linearity

Within Groups
739,895 42 17,617

Total
1706,982 55

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

Kinerja_Karyawan *
,566 ,320 ,753 ,567
Motivasi_Kerja
a
Coefficients

Standardize
Unstandardized d Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics

Toleranc
Model B Std. Error Beta t Sig. e VIF

1 (Constant) 27,199 7,561 3,597 ,001

Disiplin_Kerj
,436 ,195 ,299 2,238 ,029 ,655 1,527
a

Motivasi_Ke
,528 ,181 ,390 2,914 ,005 ,655 1,527
rja

a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan

Anda mungkin juga menyukai